Tahukah Mama apa saja imunisasi anak 1 tahun yang wajib dan lanjutan (booster)? Jangan sampai terlewat, karena imunisasi penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penularan penyakit!
Daftar Imunisasi untuk Anak 1 Tahun
Mama tak perlu bingung, berikut panduan singkat mengenai daftar imunisasi anak 1 tahun berdasarkan jadwal imunisasi IDAI 2024:
1. Vaksin MMR (Campak, Gondong, Rubella)
Vaksin MMR harus diberikan 3 kali, dengan dosis pertama wajib di usia 9 bulan, dosis kedua di usia 15-18 bulan, dan dosis ketiga di usia 5-7 tahun.
Jika si Kecil belum mendapatkan imunisasi dasar MR hingga usia 12 bulan, ia bisa menerima dosis pertama MR/MMR pada usia 1 tahun, dengan jarak pemberian dosis kedua sekitar 6 bulan setelahnya.
2. Vaksin PCV (Pneumokokus)
Vaksin PCV merupakan bagian dari imunisasi wajib anak usia 1 tahun sebagai dosis keempat. Dosis ke-4 perlu diberikan sebelum si Kecil berusia 15 bulan (1 tahun 3 bulan).
Dosis keempat berfungsi sebagai booster untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi seperti pneumonia dan meningitis.
Jika si Kecil sama sekali belum pernah menerima vaksin PCV pada usia 7–12 bulan, imunisasi bisa diberikan 2x dengan jarak minimal satu bulan.
Setelah itu, booster tetap perlu diberikan saat anak berusia 12–15 bulan dengan jarak dua bulan dari dosis PCV sebelumnya.
Baca Juga: Jadwal 12 Imunisasi Lanjutan (Booster) yang Perlu Anak Dapatkan
3. Vaksin Varisela (Cacar Air)
Vaksin varisela adalah jenis imunisasi anak 1 tahun yang diberikan untuk mencegah atau menurunkan risiko cacar air pada anak.
Vaksin varisela bisa diberikan pada usia 12-18 bulan sebanyak 2 dosis dengan jarak pemberian selama 6 minggu sampai dengan 3 bulan.
4. Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A dapat diberikan kapan saja di rentang usia 12-24 bulan.
Ada total 2 dosis yang perlu didapatkan si Kecil di rentang usia tersebut dengan jarak pemberian 6-12 bulan setelah dosis pertama.
5. Booster DPT/Polio
Booster vaksin DPT atau polio perlu diberikan sebagai dosis lanjutan dari imunisasi dasar untuk menambah kekebalan tubuh dari penyakit difteri, tetanus, dan polio.
Dosis ke-4 imunisasi booster DPT/polio bisa diberikan di usia 18 bulan.
Baca Juga: Manfaat dan Efek Samping Vaksin Rabies untuk Anak
Tips agar Anak Tidak Rewel Setelah Imunisasi
Rewel dan merasa tidak nyaman wajar dirasakan setelah imunisasi anak 1 tahun. Demi meredakan keluhan dan ketidaknyamanannya, berikut beberapa tips yang bisa Mama terapkan:
1. Berikan Minum untuk Menenangkan Anak
Asupan cairan penting agar tubuh si Kecil tetap terhidrasi. Selain ASI dan air putih, Mama bisa memberikan si Kecil susu pertumbuhan Nutrilon Royal 3 yang akan turut bantu melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya.
Nutrilon Royal 3 satu-satunya susu pertumbuhan untuk anak 1-3 tahun yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA & EPA yang lebih tinggi, menjadikannya nutrisi optimal sebagai "The Formula For Winning Child". Teruji klinis perkuat imunitas dan bantu maksimalkan inteligensi si Kecil agar siap untuk menang.
2. Gendong dan Peluk Anak
Rasa tidak nyaman setelah imunisasi umumnya akan hilang setelah 24-48 jam.
Selama kurun waktu tersebut, berikan rasa aman dan nyaman untuk si Kecil dengan menggedong dan memeluknya kapan pun ia butuh.
Suara Mama yang menenangkan dan pelukan hangat akan membantu membuat tubuhnya lebih nyaman dan tenang.
3. Alihkan Perhatian
Sebaiknya, jangan biarkan si Kecil berlarut-larut dalam ketidaknyamanannya. Mama bisa coba alihkan perhatian dan menghiburnya dengan memberikan mainan atau camilan kesukannya.
Tawarkan juga untuk melihat film atau mendengar lagu favoritnya supaya suasana hatinya lebih baik.
4. Kompres Area Suntikan
Jika si Kecil mengeluhkan rasa nyeri di area bekas suntikan, Mama bisa mengompres area tersebut dengan menggunakan kain dingin dan lembap.
Tujuannya untuk membantu mengurangi nyeri, kemerahan, serta bila ada pembengkakan di area bekas suntikan imunisasi.
Baca Juga: 17 Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh untuk Anak
5. Pastikan Anak Cukup Tidur
Ketika tidur, produksi zat bernama sitokin di dalam tubuh akan meningkat.
Sitokin adalah protein kecil yang dihasilkan oleh sel-sel imun untuk membantu memperkuat kekebalan tubuh, termasuk setelah imunisasi.
Proses peningkatan sitokin saat anak sedang tidur ini memengaruhi sel-sel daya tahan tubuh yang masih muda, sehingga diharapkan dapat semakin memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.
6. Berikan Obat Demam
Beberapa anak mungkin mengalami demam setelah imunisasi.
Mama bisa berikan obat penurun panas dengan kandungan parasetamol atau ibuprofen jika demam anak mencapai suhu 38° Celsius atau lebih dan berlangsung lebih dari 24 jam atau 72 jam.
Mama juga bisa temukan pertolongan pertama terbaik untuk turunkan demam si Kecil di Health Immune Checker. Setiap langkah penanangannya aman untuk si Kecil karena sudah diverifikasi dokter ahli, jadi Mama tidak perlu khawatir.
Kapan Harus ke Dokter jika Terjadi Reaksi yang Tidak Biasa?
Pada dasarnya, gejala atau reaksi yang muncul setelah imunisasi anak 1 tahun adalah hal yang normal selama masih dalam batas wajar.
Mama perlu segera membawa si Kecil ke dokter bila ia mengalami reaksi yang tidak biasa, seperti:
- Area bekasi suntikan mengalami kemerahan yang terasa sakit setelah 3 hari.
- Anak mengalami demam setelah 2 hari pasca imunisasi dan lama waktu demam hingga lebih dari 3 hari.
- Kemerahan atau nyeri di area bekas suntikan berlangsung lebih dari 7 hari.
- Kondisi anak memburuk dan perlu diperiksakan lebih lanjut.
Jangan lupa, Mama bisa gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!