Imunisasi MMR berfungsi mencegah penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan campak Jerman (rubella) yang rentan menyerang anak-anak berusia di bawah 1 tahun. Lalu, apakah imunisasi MMR wajib atau tidak?
Imunisasi MMR Wajib Atau Tidak?
Imunisasi MMR bukan bagian dari program imunisasi wajib pemerintah di Indonesia. Meski begitu, IDAI dan WHO sangat menganjurkan imunisasi MMR untuk anak usia 15–18 bulan.
Vaksin MMR melindungi anak dari campak, gondongan, dan rubela secara efektif dan efisien. Imunisasi MMR membantu tubuh membentuk antibodi terhadap virus tersebut sehingga saat terpapar, risiko infeksi menjadi sangat rendah.
Saat si Kecil terpapar virus, vaksin membantu mencegah gejala berat dan melindunginya dari risiko komplikasi serius akibat infeksi.
Apa yang Terjadi Jika Saya Tidak Memberikan Anak Saya Vaksin MMR?
Campak, gondongan, dan rubella adalah penyakit menular yang cepat menyebar lewat udara atau kontak langsung. Anak-anak paling rentan karena daya tahan tubuh mereka belum kuat.
Anak yang tidak divaksin lebih mudah tertular. Jika banyak yang tidak divaksin, risiko wabah pun meningkat. Ini adalah tanda tidak adanya herd immunity dalam lingkungan masyarakat.
Herd immunity tidak hanya melindungi individu, tapi juga seluruh masyarakat. Dengan demikian, manfaat vaksinasi MMR tidak hanya melindungi si Kecil, tapi juga orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: 5 Imunisasi Anak 1 Tahun yang Wajib dan Tips agar Tidak Rewel
Kapan Anak Harus Mendapatkan Vaksin MMR?
Berdasarkan Jadwal Imunisasi IDAI Terbaru di 2024, anak sebaiknya mendapatkan dua dosis vaksin MMR. Pemberian dua dosis vaksin MMR terbukti meningkatkan efektivitas perlindungan hingga lebih dari 90%.
Dosis MMR pertama di 18 bulan, dan kedua di usia 5 tahun sebelum masuk sekolah. Jarak antar dua dosis dibuat untuk memberi efek booster, agar antibodi tetap kuat dan bertahan lama.
Anak tanpa kondisi medis tertentu sebaiknya mendapat vaksin ini sesuai jadwal untuk membantu membentuk perlindungan optimal terhadap campak, gondongan, dan rubella.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlambat Vaksin MMR
Lalu, mengejar imunisasi MMR wajib atau tidak jika sebelumnya tertinggal? Ya. Jika anak terlambat menerima vaksin MMR, dosis yang tertunda bisa disusul sesegera mungkin tanpa perlu mengulang dari awal.
Vaksin tetap bisa bekerja walau diberikan agak terlambat, asalkan masih sesuai usia yang disarankan. Dosisnya tetap diberikan supaya tubuh bisa membentuk perlindungan yang kuat.
Namun, penting juga untuk memastikan bahwa anak belum terkena penyakit campak, campak Jerman, atau gondongan sebelum menerima imunisasi lanjutan.
Apakah Sudah Vaksin MMR Bisa Kena Gondongan?
Meski vaksin MMR sangat efektif, tetap ada kemungkinan seseorang terkena gondongan. Ini disebut breakthrough infection dan terjadi pada sebagian kecil orang dengan respons imun yang kurang optimal.
Infeksi setelah vaksin biasanya ringan dan jarang menimbulkan komplikasi serius. Vaksin juga terbukti mengurangi tingkat keparahan gejala secara signifikan.
Efektivitas dua dosis terhadap risiko gondongan berkisar 76–88%. Jadi, meski tak 100%, perlindungannya tetap tinggi dan penting untuk mencegah penyebaran luas.
Baca Juga: 10 Manfaat Daya Tahan Tubuh Kuat untuk Anak
Nah, salah satu cara yang bisa Mama lakukan untuk bantu memperkuat daya tahan tubuh anak selain lewat imunisasi adalah memberikan susu yang bagus untuk imun anak dengan kandungan FOS:GOS 1:9 serta DHA & EPA.
Jangan lupa gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!
