- Pembahasan dalam artikel :
- Gejala Campak pada Anak
- Cara Menangani Campak pada Anak
- Cara Mencegah Campak pada Anak
Setiap orang tua pasti ingin anak terbebas dari segala macam virus maupun penyakit berbahaya. Namun, anak-anak masihlah rentan terhadap penyakit infeksi karena sistem imun tubuh si Kecil masih berkembang. Salah satu penyakit infeksi yang berisiko tinggi menular pada anak yaitu penyakit campak.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus campak di Indonesia cukup besar. Tercatat selama tahun 2022, terdapat lebih dari 3.341 laporan kasus campak. Jumlah ini naik 32 kali lipat dibandingkan tahun 2021.
Lantas, apa penyebab dan ciri-ciri campak pada anak? Seperti apa cara mengobati serta pencegahannya? Untuk mengetahui jawabannya, simak selengkapnya di artikel ini, Ma.
Campak adalah penyakit menular dan serius yang disebabkan oleh virus dari famili bernama Paramyxovirus. Penyakit ini mudah ditularkan dengan cara kontak langsung melalui udara.
Virus yang terbang ke udara akibat batuk atau bersin tersebut masih aktif selama dua jam dan memungkinkan untuk menyebar ke siapa pun. Selain itu, campak dapat menular melalui makanan maupun cairan dari orang yang terinfeksi.
Gejala Campak pada Anak
Perlu Mama ketahui, infeksi akan terjadi secara bertahap, selama 10-14 hari pertama virus campak menyebar di dalam tubuh. Munculnya ruam di sekujur tubuh menjadi gejala campak yang paling mudah dilihat, Ma.
Namun, ruam mulai muncul pada hari ke-4 atau hari ke-5 setelah muncul gejala lainnya di bawah ini.
-
Pilek dan batuk.
-
Sakit tenggorokan.
-
Mata merah dan meradang (konjungtivitis).
-
Bintik putih kecil di mulut.
Tanda dan gejala akan bermula dari demam ringan hingga sedang. Pada masa ini, gejala akan disertai dengan batuk, pilek, mata meradang, dan sakit tenggorokan. Kondisi yang masih dalam tahap relatif ringan ini akan berlangsung selama 2-3 hari.
Setelah itu, ruam muncul yang terdiri dari bintik-bintik merah kecil hingga tampak bercak. Ruam akan menyebar ke dada, punggung, lengan, hingga kaki. Pada masa ini, demam akan meningkat tinggi sampai 40 derajat Celcius bahkan lebih.
Campak dapat berbahaya jika terjadi komplikasi. Jika anak yang mempunyai riwayat gizi yang buruk, komplikasi akan mudah muncul. Komplikasinya antara lain diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, serta infeksi di selaput mata hingga menimbulkan kebutaan.
Ruam karena campak akan terus tampak sekitar 7 hari. Pada masa pemulihan, ruam akan berangsur memudar mulai dari wajah dan terakhir pada kaki. Saat gejala lainnya hilang, batuk dan pengelupasan kulit karena ruam mungkin akan bertahan selama sekitar 10 hari.
Baca Juga: Penyebab Anak Demam Naik Turun dan Cara Tepat Meredakannya
Cara Menangani Campak pada Anak
Sebenarnya tidak pengobatan khusus untuk campak, tetapi ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk menyembuhkan infeksi akibat campak sebagai berikut.
1. Istirahat yang Cukup dan Banyak Minum
Jika gejala campak sudah terdeteksi, pastikan si Kecil tidak keluar rumah dulu. Sebab, virus ini dapat menular dengan cepat, Ma. Pastikan juga anak mendapatkan istirahat cukup sehingga membantu tubuhnya mengembalikan kerusakan sel tubuh yang disebabkan virus. Selain itu, perbanyak minum air putih untuk mencegah kondisi dehidrasi pada si Kecil.
2. Oleskan Bedak atau Lotion Anti Gatal pada Ruam
Ruam pada campak dapat menyebabkan gatal yang mengganggu. Menggosok atau menggaruk gatal pada ruam dapat memperburuk kondisinya. Solusinya, Mama bisa menggunting kuku si Kecil supaya ruam tidak menjadi iritasi dan infeksi.
Oleskan lotion yang memiliki kandungan kalamin untuk memberikan sensasi dingin dan menghilangkan rasa gatal. Namun, sebaiknya Mama konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapatkan resep obat oles yang tepat sesuai dengan jenis kulit anak.
3. Bersihkan Mata dengan Kapas Basah
Saat anak mengalami campak, mata akan mengeluarkan cairan hijau atau kuning. Jika lengket atau berkerak, bersihkan mata anak dengan air hangat. Setelah itu, gunakan kapas atau tisu bersih untuk menghilangkan kotoran dari mata. Pastikan Mama mengusapnya dengan lembut, ya.
4. Berikan Obat Batuk dan Pilek
Selain demam tinggi, batuk dan pilek juga menjadi salah satu gejala akibat campak. Mama perlu memberikan si Kecil obat batuk untuk meredakan infeksi pada pernapasan.
Selain itu, Mama dapat membuat uap dari air panas atau menggunakan humidifier untuk membuat udara lebih lembap dan menenangkan saluran pernapasan si Kecil.
5. Berikan Obat Penurun Panas
Gejala utama dari campak pada anak yaitu demam tinggi. Mama dapat memberikan si Kecil paracetamol dalam dosis sesuai usianya.
Paracetamol dapat membantu menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit hingga nyeri. Namun, ada baiknya Mama mendapatkan resep paracetamol dari dokter.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Flu pada Anak Tanpa Obat
Cara Mencegah Campak pada Anak
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, campak mudah menular dan bisa menyerang siapa saja. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat mematikan virus campak yang masuk ke dalam tubuh. Sebab, infeksi virus ini berbeda dengan infeksi bakteri yang cukup diberikan antibiotik.
Untuk itu, imunisasi pada anak merupakan langkah pencegahan paling efektif sekaligus menjadi upaya melindungi anak dari penyakit infeksi berbahaya lainnya.
Imunisasi yang tepat untuk pencegahan campak yaitu dengan vaksin Measles-Rubella (MR). Vaksin yang digunakan merupakan virus hidup yang dilemahkan dan diberikan pada anak melalui injeksi. Virus yang melemah ini akan bergabung di dalam sel tubuh sehingga memicu respon dari sistem imun untuk mempersiapkan sistem kekebalan untuk melawan virus penyebab campak.
Seperti vaksin pada umumnya, pemberian vaksin MR dapat menyebabkan nyeri ringan dan kemerahan di tempat suntikan, ruam kulit, nyeri otot, dan demam ringan. Namun, hal ini akan reda dengan sendirinya.
Di Indonesia, vaksin MR secara rutin diberikan kepada anak dalam dua dosis, yakni pada usia 9 bulan dan 18 bulan. Pemberian vaksin ini sudah menjadi bagian dari program imunisasi nasional anak di Indonesia.
Selain pemberian vaksin, Mama juga dapat memberikan beberapa tindakan untuk mencegah infeksi akibat campak sebagai berikut.
-
Meningkatkan kebersihan tangan dengan baik dan benar. Ajarkan anak mencuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi atau WC, serta sebelum menyentuh wajah, mulut, atau hidung.
-
Menghindari berbagi pemakaian alat pribadi anak seperti sendok dan garpu, gelas minum, serta sikat gigi kepada temannya.
-
Menghindari kontak dengan orang-orang yang sedang sakit. Mama dapat memberikan anak masker jika terpaksa harus berkontak langsung dengan mereka.
-
Mengobati dan menutup setiap luka pada kulit dengan baik.
Nah, itu dia penyebab, gejala, cara mengatasi dan cara mengobati penyakit campak pada anak. Mama perlu segera periksakan ke dokter jika si Kecil mengalami sesak napas, demam tidak kunjung turun, tampak kebingungan, dan mengalami kejang.
Mama juga bisa menghubungi Nutriclub Expert Advisor untuk konsultasi langsung bersama Expert Advisor pilihan sesuai kebutuhan. Nutriclub Expert Advisor hadir untuk membantu menjawab segala keluhan pada si Kecil. Yuk, atur jadwal konsultasinya sekarang, Ma!
Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma.