Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Campak pada Anak - Nutriclub
Kesehatan

Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Campak pada Anak

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 30 Mei 2023

Campak pada anak di bawah usia 5 tahun perlu diwaspadai karena dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. Lantas, apa penyebab, ciri-ciri, pengobatan, dan pencegahannya?

Penyebab Campak pada Anak

Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus Paramyxovirus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui udara.

Orang yang sakit campak dapat menyebarkan virus lewat percikan liur yang terbang ke udara saat batuk atau bersin tanpa menutup mulut.

Virus campak yang menyebar di udara masih aktif selama dua jam dan memungkinkan untuk menular ke siapa pun yang ada di dekat pasien.

Penularan campak juga dapat terjadi ketika anak bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi virus kemudian memasukkan tangan ke mulut atau mengucek mata.

Selain lewat udara dan kontak langsung, virus campak dapat menular lewat berbagi makanan maupun minuman dengan orang yang terinfeksi.

Anak-anak rentan tertular penyakit infeksi karena sistem imun tubuh mereka masih berkembang belum sekuat orang dewasa.

Gejala Campak pada Anak

Gejala kondisi ini umumnya muncul secara bertahap dalam 10-14 hari pertama setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Gejala campak yang umumnya pertama kali muncul adalah demam tinggi (suhu lebih dari 38° Celcius) selama 3 hari atau lebih. Kemudian, disusul oleh gejala sakit yang umum seperti:

Gejala campak pada anak akan berlangsung selama 2-3 hari. Setelah gejala awal, biasanya muncul bintik-bintik putih kecil di pipi dalam (koplik spots) pada 2–3 hari kemudian.

Gejala khas campak yang berupa ruam di sekujur tubuh dan binti akan muncul pada hari ke-4 atau hari ke-5 setelah muncul gejala-gejala di atas.

Ruam gejala campak tampak seperti bintik-bintik merah kecil yang akan menyebar ke dada, punggung, lengan, hingga kaki. Pada masa ini, demam anak bisa naik sampai 40° Celcius atau bahkan lebih.

Ruam karena campak akan terus tampak sekitar 7 hari. Pada masa pemulihan, ruam akan berangsur memudar mulai dari wajah dan terakhir pada kaki.

Saat gejala lainnya hilang, batuk dan pengelupasan kulit karena ruam mungkin akan bertahan selama sekitar 10 hari. Penyakit campak umumnya bisa sembuh dalam waktu 14-21 hari.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Memperkuat Daya Tahan Tubuh Anak

Apakah Campak pada Anak Bahaya?

Campak dapat berbahaya jika terjadi komplikasi. Terutama jika daya tahan tubuh anak rendah karena mempunyai riwayat gizi yang buruk.

Komplikasi campak dapat menyebabkan diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, serta infeksi di selaput mata hingga menimbulkan kebutaan.

Cara Mengatasi Campak pada Anak

Sebenarnya tidak pengobatan khusus untuk campak. Namun, ada beberapa cara yang harus Mama lakukan agar campak cepat sembuh.

Berikut adalah cara mengatasi campak pada anak di rumah:

1. Istirahat Cukup

Campak adalah penyakit yang sangat mudah menular.

Oleh karena itu, anak yang sedang sakit campak harus beristirahat total di rumah dan jangan main keluar dulu untuk mencegah penularan pada orang lain.

Pastikan juga anak tidur yang cukup. Tidur bermanfaat untuk membantu sel-sel imun melawan virus, yang dapat mempercepat proses kesembuhan si Kecil.

2. Perbanyak Minum Air

Campak dapat menyebabkan demam tinggi pada anak. Agar si Kecil cepat sembuh dan terhindar dari risiko dehidrasi yang membahayakan, berikanlah ia lebih banyak minum air putih. 

Minum air putih atau cairan elektrolit akan membantu tubuh si Kecil mengganti cairan yang hilang karena demam.

Memperbanyak minum air putih juga membantu melancarkan sirkulasi darah sehingga sel-sel darah putih bisa bekerja lebih cepat melawan virus. 

3. Oleskan Lotion Calamine pada Ruam

Ruam pada campak dapat menyebabkan gatal yang mengganggu.

Solusinya, Mama bisa oleskan lotion calamine yang memberikan sensasi dingin untuk menghilangkan rasa gatal dan panas pada kulit.

Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapatkan resep obat oles yang tepat sesuai dengan jenis kulit anak.

Mama juga bisa menggunting kuku si Kecil supaya ia tidak menggaruk kulit yang gatal.

Menggosok atau menggaruk gatal ruam dapat menyebabkan iritasi dan infeksi yang memperburuk kondisinya.

4. Bersihkan Mata dengan Kapas Basah

Saat anak mengalami campak, mata akan mengeluarkan cairan hijau atau kuning. Jika lengket atau berkerak, bersihkan mata anak dengan air hangat.

Setelah itu, gunakan kapas atau tisu bersih untuk menghilangkan kotoran dari mata. Pastikan Mama mengusapnya dengan lembut, ya.

5. Berikan Obat Batuk dan Pilek

Selain demam tinggi, batuk dan pilek juga menjadi salah satu gejala akibat campak. Mama perlu memberikan si Kecil obat batuk untuk meredakan infeksi pada pernapasan.

Selain itu, Mama dapat membuat uap dari air panas atau menggunakan humidifier untuk membuat udara lebih lembap dan menenangkan saluran pernapasan si Kecil.

Baca Juga: 8 Cara Mengobati Batuk Anak Tanpa Obat

6. Berikan Obat Penurun Panas

Untuk menurunkan demam si Kecil, Mama dapat memberikan paracetamol dalam dosis sesuai usianya.

Paracetamol dapat membantu menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit hingga nyeri. Namun, ada baiknya Mama mendapatkan resep paracetamol dari dokter.

Mama juga bisa menghubungi Nutriclub Expert Advisor untuk bertanya lebih lanjut seputar penanganan campak di rumah. Yuk, atur jadwal konsultasinya sekarang, Ma!

Cara Mencegah Penularan Campak

Penyakit campak disebabkan oleh virus. Oleh karena itu, kunci pencegahan campak adalah melengkapi imunisasi anak dengan vaksin Measles-Rubella (MR). 

Di Indonesia, vaksin MR secara rutin diberikan kepada anak dalam dua dosis, yakni pada usia 9 bulan dan 18 bulan. Pemberian vaksin ini sudah menjadi bagian dari program imunisasi nasional anak di Indonesia.

Pemberian imunisasi sampai saat ini merupakan langkah pencegahan penyakit menular yang paling efektif, baik itu dari penularan campak atau penyakit infeksi berbahaya lainnya.

Vaksin campak menggunakan virus hidup yang dilemahkan dan diberikan pada anak melalui injeksi. 

Virus yang melemah ini akan bergabung di dalam sel tubuh sehingga memicu respon dari sistem imun untuk mempersiapkan sistem kekebalan untuk melawan virus penyebab campak. 

Selain pemberian vaksin, Mama juga dapat memberikan beberapa tindakan untuk mencegah infeksi akibat campak sebagai berikut.

  • Meningkatkan kebersihan tangan dengan baik dan benar. Ajarkan anak mencuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi atau WC, serta sebelum menyentuh wajah, mulut, atau hidung.

  • Menghindari berbagi pemakaian alat pribadi anak seperti sendok dan garpu, gelas minum, serta sikat gigi kepada temannya.

  • Menghindari kontak dengan orang-orang yang sedang sakit. Mama dapat memberikan anak masker jika terpaksa harus berkontak langsung dengan mereka.

  • Mengobati dan menutup setiap luka pada kulit dengan baik.

Nah, itu dia penyebab, gejala, cara mengatasi dan cara mengobati penyakit campak pada anak. Mama perlu segera periksakan ke dokter jika si Kecil mengalami sesak napas, demam tidak kunjung turun, tampak kebingungan, dan mengalami kejang.

  1. NHS Choices. (2023). Measles. https://www.nhs.uk/conditions/measles/
  2. Chitnis, R. (2018, February 16). Measles(Rubeola) in Children. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/measles-in-children/
  3. Rokom. (2023, January 20). Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230120/1642247/waspada-campak-jadi-komplikasi-sebabkan-penyakit-berat/
  4. ‌IDAI | Apakah Infeksi Campak? (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-infeksi-campak
  5. ‌Measles - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857
  6. myDr. (2020, October 29). Measles self-care. MyDr.com.au. https://mydr.com.au/pharmacy-care/measles-self-care/
  7. PDSI KOMINFO. (2023). Imunisasi MR Lindungi Anak Indonesia dari Kecacatan. Website Resmi Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI. https://www.kominfo.go.id/content/detail/13690/imunisasi-mr-lindungi-anak-indonesia-dari-kecacatan/0/artikel_gpr
  8. ‌Sharma, R., & Gaur, A. (2021). Adverse events associated with Measles and Rubella vaccination campaign 2019 in India. Clinical and Experimental Vaccine Research, 10(1), 44. https://doi.org/10.7774/cevr.2021.10.1.44
  9. WebMD. (2017, April 20). Measles. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/vaccines/what-is-measles
  10. Higuera, V. (2019, August 21). Everything You Need to Know About the Measles. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/measles
floating-icon