- Pembahasan dalam artikel :
- Penyebab Batuk Pilek
- Cara Mengatasi Batuk Pilek
Batuk-pilek pada bayi merupakan kondisi yang lazim terjadi. Umumnya, batuk pilek pada bayi bisa terjadi sampai 2-3 bulan sekali.
Dengan mengenal lebih lanjut mengenai batuk pilek, Mama bisa mendampingi bayi dan mencegah agar ia tidak sering mengalami gangguan tersebut.
Penyebab Batuk Pilek
Secara garis besar, batuk pilek pada bayi dapat disebabkan oleh infeksi dan alergi. Batuk pilek karena infeksi bisa disertai gejala demam, hidung meler atau tersumbat (kerap disertai dengan ingus), batuk, bersin, nyeri otot, sakit kepala, dan mata berair. Biasanya penyebaran infeksi bisa melalui bersin, batuk, dan kontak tangan.
Batuk-pilek bisa saja terjadi pada bayi yang baru lahir, biasanya berlangsung antara 2-3 hari dengan penyebab tersering adalah virus, tetapi bila terjadi lebih dari 1 minggu, ada kemungkinan terjadi infeksi bakteri lanjutan atau disebabkan alergi.
Baca Juga: Pilek Akibat Alergi, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Perlu diingat bahwa ada perbedaan antara pilek (selesma) dan flu (atau influenza):
- Walau keduanya adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang sama-sama disebabkan virus, jenis virus yang menjadi penyebabnya berbeda. Pilek disebabkan oleh lebih dari 200 jenis virus, sedangkan influenza disebabkan oleh virus Influenza. Itulah sebabnya, tersedia vaksin untuk flu, namun tidak ada vaksin untuk pilek.
- Gejala pilek umumnya lebih ringan dibanding gejala flu dan berkembang secara perlahan.
Sebenarnya batuk-pilek merupakan mekanisme tubuh untuk melawan kuman penyakit dan mengamankan saluran napas. Oleh karena itu, sebaiknya Mama jangan langsung buru-buru memberi obat-obatan atau membawanya ke dokter.
Obat-obatan sifatnya hanya meringankan gejala, tidak menyembuhkannya. Selain itu, obat-obatan memiliki efek samping yang mungkin bisa berdampak buruk pada si Kecil, terutama yang usianya di bawah dua tahun, karena organ tubuhnya belum sepenuhnya berkembang.
Baca Juga: 5 Cara Memilih Obat Batuk dan Flu untuk Ibu Hamil
”Anak-anak yang lebih dewasa, remaja, dan orang dewasa biasanya akan memiliki frekuensi terserang flu yang lebih sedikit dibanding si Kecil karena tubuh mereka telah mengenal dan menyerang virus flu yang datang. Ketahui selengkapnya di sini."
Cara Mengatasi Batuk Pilek
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Mama lakukan bila batuk pilek pada bayi terjadi:
- Tetap berikan ASI. Kandungan dalam ASI akan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Selain itu, gerakan si Kecil saat mengisap payudara akan menutup saluran eustachius yang menghubungkan hidung dengan telinga. Kondisi ini akan memperkecil risiko terjadinya infeksi telinga oleh bakteri yang ada di hidung dan tenggorokan.
- Jemurlah si Kecil di pagi hari. Sinar matahari pagi sangat baik karena dapat membantu membasmi bakteri, virus, dan jamur.
- Untuk meredakan hidungnya yang tersumbat, keluarkan cairan hidungnya dengan penguapan dan menepuk-nepuk punggung bayi dalam posisi telungkup di paha Mama. Mama juga dapat menyedot cairan dari hidungnya dengan bantuan alat penyedot. Sebelum penyedotan, Mama sebaiknya meneteskan obat tetes air garam (saline) ke lubang hidungnya.
- Saat si Kecil tidur, posisikan kepalanya sedikit lebih tinggi dari tempat tidur dengan meletakkan bantal atau gulungan selimut di bawah kepala.
- Berikan obat penurun panas bila suhu tubuhnya mencapai 38,5°C, terutama jika si Kecil mempunyai risiko kejang.
Mama perlu berkonsultasi dengan dokter apabila si Kecil mengidap batuk-pilek selama lebih dari 7 hari atau menunjukkan gejala sebagai berikut:
- Tidak mau minum cairan dan sering muntah
- Tidak bisa menelan
- Sakit perut
- Sakit kepala parah
- Pucat dan sangat mengantuk
- Terus menerus batuk
- Mengalami demam tinggi meski telah diberi obat penurun panas
- Mengeluhkan sakit telinga karena ada kemungkinan ia terserang infeksi telinga
- Sangat rewel atau sering menangis
- Mengalami ruam kulit
- Kesulitan bernapas atau bernapas sangat cepat
Itu tadi informasi terkait batuk pilek pada bayi yang perlu Mama ketahui. Untuk menambah wawasan Mama terkait kesehatan dan tumbuh kembang bayi, silakan mengakses tools yang ada di situs Nutriclub. Berikut berbagai tools yang bisa Mama andalkan yaitu:
- Kenali Alergi Si Kecil Dari Gejala-Gejala Berikut: Tools untuk mengetahui kemungkinan gejala alergi yang dialami Si Kecil.
- Deteksi Risiko Keturunan Alergi Si Kecil. Tools untuk mengetahui kemungkinan adanya risiko alergi yang diturunkan oleh Mama, Papa, atau Saudara kandung pada Si Kecil.
- Hitung Anggaran Masa Depan Si Kecil. Tools untuk menghitung anggaran masa depan Si Kecil baik dari keseharian maupun masa depannya.
- Hitung Anggaran Pendidikan si Kecil: Membantu memperkirakan biaya pendidikan Si Kecil sejak dini.
- Tangani Demam, Tangis, dan Pemberian ASI si Kecil: Membantu Mama dalam meredakan demam yang dialami Si Kecil, pemberian ASI, menangis berkepanjangan yang dialami bayi, atau kondisi lainnya.
Semoga tools-tools di atas bisa membantu ya Ma!