Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Kecerdasan emosional - Nutriclub
Pola Asuh Anak

Pentingnya Kecerdasan Emosional pada Anak dan Stimulasinya

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 15 Januari 2020

Kecerdasan emosional sangat penting untuk dikuasai si Kecil agar ia punya kontrol diri yang baik dan bisa menjalin relasi sehat dengan orang lain. Bagaimana cara stimulasinya?

Apa yang Dimaksud dengan Kecerdasan Emosional?

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mengendalikan, serta mengevaluasi perasaan pribadi maupun orang lain. 

Emotional intelligence-EI atau emotional quotient-EQ akan menjadi landasan untuk anak berpikir dan bertindak dengan cara yang paling tepat. 

Kecerdasan Emosional Itu Apa Saja?

Ada 5 nilai dasar yang termasuk emotional intelligence, yaitu: 

  • Self-awareness, kemampuan untuk menyadari apa yang ia rasakan dalam waktu tertentu dan menyadari bagaimana perasaannya memengaruhi orang lain. Contoh ketika si Kecil berkata, “Ceya marah, tidak boleh makan kue. Kapan Ceya boleh makan kue?” 
  • Self-regulation, kemampuan untuk mengendalikan diri dan memikirkan konsekuensi sebelum bertindak secara impulsif. Contoh, si Kecil merasa kecewa ketika tidak boleh beli mainan baru, tapi ia tahu tidak boleh tantrum.
  • Motivation, kemampuan untuk fokus pada tujuan dan mencapainya walaupun ada perasaan negatif atau tidak nyaman yang mengganggu prosesnya. Contohnya ia termotivasi untuk segera belajar membaca setelah menonton film favoritnya. 
  • Empathy, kemampuan memahami perasaan orang lain. Misalnya, ia melihat temannya sedang bersedih dan menghiburnya dengan memeluk atau memberikan kue sebagian kue favoritnya. 
  • Social skills, kemampuan untuk memahami perilaku yang akan mendapatkan respon positif untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Contoh, si Kecil paham bahwa untuk berteman baik, ia harus mau dan bisa berbagi. 

Baca Juga: 13 Ciri-Ciri Anak dengan IQ Tinggi yang Perlu Mama Tahu

Pentingnya Anak Punya Kecerdasan Emosional Tinggi

Menurut UNICEF, berikut ini beberapa manfaat anak mempunyai kecerdasan emosional yang baik: 

  • Umumnya tampak percaya diri
  • Lebih mudah untuk diajak bicara. 
  • Mampu memahami ketika dijelaskan tentang hal-hal tertentu yang berkaitan dengan perasaan orang-orang di sekitarnya. 
  • Mudah beradaptasi dengan situasi maupun orang-orang baru. 
  • Dapat dengan mudah mendapatkan teman. 
  • Ketika membutuhkan bantuan, si Kecil tahu bagaimana cara memintanya. 

Bagaimana Cara Membangun Kecerdasan Emosional Anak Sejak Dini?

Berikut beberapa cara membangun kecerdasan emosional anak sejak dini yang dapat Mama dan Papa terapkan di rumah: 

1. Mengenalkan Macam-Macam Emosi

Untuk mengembangkan emotional intelligence yang baik, anak perlu mengenali nama berbagai macam emosi yang mungkin ia rasakan. 

Misalnya senang, sedih, marah, kecewa, menyesal, bingung, iri, dan lain sebagainya.

Dengan mengenali nama-nama tersebut, anak akan lebih mudah mengekspresikan perasaannya dan kelak dapat berempati pada orang lain yang mengalami perasaan tersebut. 

Mama dapat mengenalkan nama-nama emosi melalui buku cerita, flash card, dan refleksi kegiatan sehari-hari. 

Contohnya, “Adik senang nggak hari ini kita akan berkunjung ke rumah nenek?” 

2. Menunjukkan Empati 

Ketika si Kecil tampak sedang bersedih atau kecewa, mungkin Mama ingin menghiburnya dan berkata, “Adik kok murung? Lihat! Langit cerah sekali. Jangan sedih, yuk kita main di taman!”

Walaupun tujuannya baik, sebaiknya hindari mengatakan hal tersebut untuk membantu si Kecil mengelola perasaannya. 

Mama lebih dianjurkan untuk membantu anak mengenali apa yang dirasakan dengan berempati. Contoh, ketika si Kecil tidak sengaja menjatuhkan mainannya hingga pecah. 

Mama bisa coba katakan, “Mama juga sedih kalau barang kesayangan Mama rusak. Tidak apa-apa kalau Adik ingin menangis.”  

Baca Juga: Cara Orang Tua Mendidik yang Dapat Menentukan Karakter Anak

3. Mencontohkan Cara Mengekspresikan Perasaan

Anak-anak perlu tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. 

Caranya adalah dengan mengartikulasikan pada anak dengan jelas ketika Mama merasakan suatu emosi. Contohnya dengan mengatakan: 

  • Papa kesal sekali karena mobilnya ditabrak. Namun, Papa tidak langsung marah. Papa mengajak orang yang menabrak untuk berdiskusi dulu bagaimana proses ganti ruginya. 
  • Mama kecewa sekali kuenya sudah basi. Padahal Mama ingin memakannya bersama Adik sore ini. 

Dengan mengetahui cara mengungkapkan perasaan dengan baik, si Kecil akan lebih mudah mengelola emosinya. 

Ia pun tidak bertindak semaunya sendiri ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan. 

4. Mengajari Anak Cara Mengelola Emosi

Anak perlu belajar mengelola emosi secara sehat agar ia tidak “meledak-ledak” setiap kali merasakan emosi tertentu. 

Salah satu metode yang dapat Mama ajarkan adalah dengan mengatur napas. 

Saat ia merasa sangat marah atau kesal, minta anak menarik napas panjang sambil menghitung sampai lima. Kemudian hembuskan perlahan lewat mulut.

Lakukan beberapa kali hingga ia merasa tenang dan dapat mengungkapkan apa yang dirasakan dengan baik. 

Selain itu, Mama juga dapat menyediakan beberapa benda untuk membantunya merugalsi perasaan. 

Contohnya adalah alat gambar atau alat musik. Biarkan ia menggunakan alat-alat tersebut untuk melupakan perasaannya. 

5. Ajarkan Cara Mencari Solusi untuk Masalahnya

Salah satu bagian penting dalam mengembangkan emotional intelligence adalah belajar bagaimana mengatasi masalah dengan tenang. 

Pertama-tama, bantu si Kecil mengenali sumber permasalahan yang sedang dihadapi. Kemudian, bantu si Kecil memikirkan cara pemecahan masalah yang dapat dicoba. 

Ketika satu cara tidak berhasil, ajak ia untuk mencoba cara lain yang mungkin berhasil. Ketika di tengah-tengah proses pemecahan masalah si Kecil mulai terlihat frustasi, berhenti sejenak. 

Ajak si Kecil untuk menarik napas panjang atau istirahat. Ketika ia terlihat sudah lebih tenang, Mama dapat kembali mengajaknya untuk coba memecahkan permasalahan yang ada.  

Baca Juga: Mengenal Konsep Growth Mindset dan Pentingnya untuk Anak

Itulah beberapa stimulasi yang dapat Mama coba terapkan di rumah untuk bantu si Kecil mengembangkan emotional intelligence alias emotional quotient

Kemampuan emosional yang baik akan bantu si Kecil memiliki banyak teman yang mungkin dapat saling membantu hingga dewasa, atau justru menjadi rekan berkarir di masa depan.

Maka dengan menguasai kecerdasan emosional, anak akan memiliki jalan yang lebih mudah untuk berprestasi dalam berbagai bidang dan menjadi pemenang.

Faktor-Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Kecerdasan Emosional?

Tingkat kemampuan emosional anak sangat dipengaruhi oleh psikologi perkembangan anak, salah satunya dari sisi sosial-emosionalnya. 

Ketika perkembangan sosial-emosionalnya optimal, maka dapat dikatakan kemampuan emosional si Kecil berada dalam kondisi yang optimal pula. 

Ada setidaknya 3 faktor utama yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional anak yaitu:  

1. Karakteristik Temperamen Anak

Temperamen adalah gaya emosional dan perilaku anak dalam merespon dunia. Bagaimana temperamen anak sebenarnya sudah ditentukan oleh susunan genetik di dalam dirinya.

Dengan kata lain, setiap anak memiliki bakat temperamen yang berbeda. Seiring pertambahan usia, ada beberapa hal yang akan memengaruhi perkembangan temperamen si Kecil. 

2. Keluarga

Bagaimana emotional intelligence si Kecil berkembang semua diawali dari peran dalam keluarga

Sebab keluarga merupakan lingkungan sosial pertama anak. Dari sinilah, anak akan belajar bagaimana pola perilaku terpuji dan bagaimana cara untuk mengelola emosi dengan baik. 

Orang tua yang kerap mencontohkan pengelolaan emosi buruk dan sering berperilaku tidak terpuji, membuat anak memakai mekanisme sama dalam menghadapi masalah sehari-hari. 

3. Emotional Environment

Emotional environment adalah lingkungan yang berisi orang-orang dengan hubungan emosional yang baik. 

Pada anak-anak, orang-orang terdekatnya adalah orang tua, paman-bibi, kakek-nenek, teman, dan guru-gurunya. 

Ketika si Kecil berhubungan dengan orang-orang di lingkungan terdekatnya, ia akan menunjukkan perkembangan emosi dan sosial yang baik. 

Terutama hubungannya dengan orang tua sebagai pengasuh utama. Ketika hubungan antara orang tua dan anak baik, si Kecil akan: 

  • Merasa lebih percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan. 
  • Belajar mengenal dan memahami perasaannya. 
  • Memiliki keberanian untuk menginisiasi jalinan pertemanan. 
  • Terdorong untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri.  

Selain melalui stimulasi tepat yang dijalankan secara konsisten, Mama jangan lupa dampingi tumbuh kembang si Kecil dengan memberikan makanan bergizi dan susu pertumbuhan terfortifikasi nutrisi esensial seperti Nutrilon Royal 4

Nutrilon Royal 4 merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan formula ACTIDUOBIO+ yaitu perpaduan FOS:GOS rasio 1:9 yang paling tinggi dan telah teruji klinis. 

Bukan hanya itu saja, susu pertumbuhan ini juga mengandung omega 3 & 6, zat besi, dan DHA untuk bantu mendukung tumbuh kembang dan daya tangkap anak. Dengan begitu, si Kecil semakin siap untuk melangkah menjadi pemenang!

  1. How to Cultivate the Emotional Intelligence in Children. (2020). Unicef.org. https://www.unicef.org/romania/stories/how-cultivate-emotional-intelligence-children
  2. Rosen, P. (2019, August 5). Emotional intelligence: What it means for kids. Understood; Understood. https://www.understood.org/en/articles/the-importance-of-emotional-intelligence-for-kids-with-learning-and-thinking-differences
  3. Temper Tantrums (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/tantrums.html#:~:text=Temper%20tantrums%20range%20from%20whining,normal%20part%20of%20child%20development.
  4. ‌Temperament – What is it? (2024). Better Kid Care. https://extension.psu.edu/programs/betterkidcare/early-care/tip-pages/all/temperament-2013-what-is-it
  5. Support your child’s social, emotional and behavioural development. (2021). HSE.ie. https://www2.hse.ie/babies-children/checks-milestones/social-emotional-behavioural/social-emotional-and-behavioural-development/
  6. The Emotional Environment. (2021, April 11). Bristol Early Years. https://www.bristolearlyyears.org.uk/early-learning/birth-to-three/the-emotional-environment/#:~:text=The%20emotional%20environment%20is%20a,secure%2C%20happy%20and%20emotionally%20nurtured.
  7.  6 Parenting Strategies for Raising Emotionally Intelligent Kids. Verywell Family. (2028). https://www.verywellfamily.com/tips-for-raising-an-emotionally-intelligent-child-4157946#toc-label-your-childs-emotions
comment-icon comment-icon