Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Berat badan bayi
Tumbuh Kembang

Berapa Berat Badan Bayi 6 Bulan yang Ideal?

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 09 November 2023

Penting untuk memantau berat badan bayi 6 bulan Mama, apakah terlihat ada perkembangan dari bulan sebelumnya? Berat badan bayi harus selalu dipantau agar Mama dan dokter bisa merencanakan intervensi gizi yang preventif sedini mungkin guna mengatasi kecenderungan penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dikehendaki. Pun ketika terdeteksi penyimpangan tumbuh kembang atau gizi anak yang dilihat dari berat badannya, dokter akan bisa menindaklanjuti dengan cepat dan tepat.

Lantas, berapa berat badan bayi usia 6 bulan yang ideal dan bagaimana cara menambah berat badan bayi?

Berat Badan Bayi 6 Bulan yang Ideal

Berat badan adalah salah satu indikator penting dalam menilai tumbuh kembang dan kesehatan si Kecil. Aspek ini mencerminkan apakah asupan nutrisi harian bayi sudah sesuai dan mencukupi atau masih memerlukan perhatian lebih.

Dalam memantau pertambahan berat badan bayi, dokter akan selalu merujuk pada Standar Antropometri Anak dari Kementerian Kesehatan RI yang menggunakan standar kurva pertumbuhan WHO. Kurva pertumbuhan WHO mengkalkulasi pertumbuhan berat bayi dari bulan ke bulan menyesuaikan dengan usia, tinggi badan, dan jenis kelamin bayi.

Berdasarkan kurva pertumbuhan WHO, rata-rata panjang dan berat badan bayi 6 bulan adalah sebagai berikut:

  • Bayi perempuan: 5,7 - 8,2 kg dengan panjang badan 61,2 - 68,0 cm.

  • Bayi laki-laki : 6,4 - 8,8 kg dengan panjang badan 63,3 - 69,8 cm.

Walau begitu, rentang ideal di atas bukanlah patokan “harga mati”. Perlu Mama ketahui bahwa setiap bayi bertumbuh dengan kecepatan yang bervariasi, sehingga ada bayi yang BB-nya cepat naik, ada yang lambat naiknya, dan ada juga yang bertambah secara perlahan namun pasti.

Maka untuk memantau berat badan si Kecil bertambah di jalur yang tepat, Mama perlu rutin membawanya ke dokter untuk mendapatkan pengukuran guna memastikan tidak ada kelainan yang terjadi dalam pertumbuhannya. Pengukuran fisik bayi biasanya dilakukan berdasarkan berat badan, tinggi/panjang badan, dan lingkar kepala.

Kapan Waktu yang Tepat Menimbang Bayi?

Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun. 

Apabila Mama merasa cemas mengenai kekurangan berat badan si Kecil, langkah terbaik adalah segera berkonsultasi dengan dokter anak agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.

Untuk bayi di bawah 12 bulan, disarankan untuk memantau pertumbuhannya secara rutin setiap sebulan sekali. 

Dengan melakukan pemantauan yang rutin, Mama dapat mengetahui apabila si Kecil mengalami masalah dalam pertumbuhannya dan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi atau mencegahnya.

Bagaimana Cara Menaikkan Berat Badan Bayi 6 Bulan?

Berat badan bayi cukup lumrah menjadi topik kekhawatiran orang tua baru. Perbandingan dengan bayi lain juga sangat mungkin semakin memicu rasa insecure Mama sebagai orang tua. 

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Mama mencapai berat badan bayi 6 bulan yang ideal:

1. Konsisten Menyusui

Meski usia si Kecil sudah 6 bulan dan ia mulai dikenalkan dengan MPASI, tetap penting untuk Mama meneruskan menyusui ASI minimal selama 6 bulan. 

Selain untuk memastikan kebutuhan gizi hariannya terpenuhi, menyusui lebih sering juga bisa membantu menaikkan berat badan si Kecil jika pertambahan berat badannya masih kurang dari seharusnya.

Bila kurangnya berat badan si Kecil disebabkan oleh produksi ASI yang menurun, Mama sebaiknya konsultasikan dengan konsultan laktasi. Mama akan diajarkan cara-cara untuk meningkatkan produksi ASI yang tepat, termasuk posisi yang nyaman saat menyusui.

2. Sajikan MPASI Tinggi Kalori dan Protein

Ketika memperkenalkan MPASI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan orang tua untuk memberikan MPASI berupa menu lengkap, yang mengandung karbohidrat, kalori, dan lemak sebagai sumber energi, serat, protein hewani, serta vitamin dan mineral penting lainnya. 

Memberikan MPASI bayi 6 bulan dengan menu lengkap membantu memastikan si Kecil mendapatkan asupan gizi yang optimal untuk pertumbuhannya. Untuk membantu mencapai berat badan bayi 6 bulan ideal, penting juga untuk meningkatkan proporsi asupan kalori dalam menu MPASI-nya agar memenuhi kebutuhan harian si Kecil sekitar 200 kilokalori (kkal). 

Salah satu cara untuk meningkatkan asupan energi si Kecil adalah dengan menyajikan MPASI yang mengandung bahan-bahan tinggi kalori seperti telur, ayam, daging, dan ikan. Sumber protein ini tidak hanya memberikan kalori tambahan, tetapi juga mengandung nutrisi penting seperti zat besi dan protein untuk perkembangan bayi.

Misalnya, menggabungkan sumber protein seperti daging atau telur dengan karbohidrat seperti nasi, dan menambahkan sayuran serta buah-buahan sebagai sumber vitamin juga serat dapat membantu menciptakan makanan yang seimbang untuk si Kecil.

Baca Juga: Penyebab Bayi 6 Bulan Tidak Mau Menelan Makanan dan Cara Mengatasinya

3. Tambah Lemak Sehat

Selain memilih bahan makanan yang tinggi kalori dan protein, jangan kesampingkan peran penting lemak sehat untuk meningkatkan berat badan bayi 6 bulan. 

Beberapa sumber makanan berlemak sehat yang bisa Mama pertimbangkan antara lain alpukat, minyak zaitun, mentega, dan keju.

Keju, selain menjadi sumber lemak, juga memiliki manfaat tambahan karena mengandung kalsium yang sangat baik untuk perkembangan tulang dan gigi si Kecil.

4. Konsisten pada Jadwal Makan

Pemberian MPASI yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bayi tidak hanya mempertimbangkan jenis makanan dan kandungan gizinya. Agar berat badan ideal bayi tercapai, MPASI juga perlu diberikan dengan cara dan jumlah yang tepat.

Maka itu, sangat penting agar Mama bisa mulai memberikan makan bayi sesuai jadwal dan konsisten melakukannya secara teratur. Untuk bayi 6 bulan, berikan makan utama 3 kali sehari ditambah dengan makanan selingan atau snack sebanyak 2 kali.

Pemberian makanan utama dan camilan untuk bayi usia 6 bulan haruslah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebab, jika si Kecil terlalu banyak ngemil di antara waktu makan utama, bisa mengurangi nafsu makan ia ketika waktu makan utamanya tiba.

5. Sajikan Variasi Makanan

Menu makanan yang bervariasi juga bisa menjadi salah satu cara untuk menaikkan berat badan bayi usia 6 bulan, Ma. Bayi cenderung cepat merasa bosan dengan makanan yang monoton, sehingga memperkenalkan variasi rasa dan tekstur dalam makanan dapat memperkaya pengalaman makan si Kecil.

Selain itu, menyajikan makanan dalam piring atau wadah yang menarik atau lucu juga bisa Mama coba. Desain yang menarik dapat memancing minat bayi untuk makan dengan lebih antusias.

6. Berikan Minum Hanya Setelah Makan

Batasi memberikan minuman​​ saat anak masih makan. Ketika si Kecil terlalu banyak minum sembari makan, ia bisa cepat merasa kenyang sehingga kebutuhan kalori hariannya bisa tidak tercapai.

7. Pastikan Bayi Tidur Cukup

Selain memperhatikan pola makan si Kecil, menjaga kebiasaan hidup sehat juga sangat penting. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa si Kecil mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Bayi yang aktif membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan tenaga dan mendukung pertumbuhannya. Terlalu banyak aktivitas tanpa diimbangi dengan istirahat yang cukup dapat mengakibatkan penurunan berat badan pada si Kecil. Untuk itu, direkomendasikan agar bayi usia 6 bulan mendapatkan total waktu tidur 13 hingga 14 jam sehari.

Baca Juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Usia 0-12 Bulan

Apa yang Menyebabkan Berat Badan Bayi Kurang?

Bayi dengan berat badan ideal menunjukkan bahwa si Kecil telah menerima nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimalnya.

Sementara itu, jika asupan nutrisi yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan harian bayi, dampaknya dapat menghambat proses pertumbuhan dan perkembangannya. Akibatnya, berat badan si Kecil bisa mengalami masalah serius seperti gagal tumbuh atau mengalami kekurangan gizi.

Bayi yang memiliki berat badan yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan disebut juga underweight. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kondisi underweight pada bayi berusia 6 bulan sebagai berikut.

  • Gangguan pada sistem pencernaan.

  • Kesulitan makan.

  • Kekurangan asupan kalori.

  • Gangguan pada sistem metabolisme.

  • Bayi tidak mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan.

  • Mengalami masalah medis.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi wasting (badan kurus akibat gizi kurang). Kondisi-kondisi ini berpotensi menyebabkan gagal tumbuh dan meningkatkan risiko terjadinya stunting.

Karena itulah, apabila Mama ada kecurigaan terkait masalah berat badan bayi usia 6 bulan yang stagnan atau tidak sesuai dengan standar pertumbuhan, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semakin cepat masalah ini ditangani, semakin baik untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

Baca Juga: Berapa Berat Badan Ideal Bayi Usia 7 Bulan?

Nah itulah penjelasan lengkap mengenai berat badan bayi 6 bulan serta cara meningkatkannya. Penting untuk Mama ingat bahwa masa 1000 HPK adalah momen penting dalam tumbuh kembang anak yang tidak boleh diabaikan.

Maka agar bisa lebih maksimal mendampingi si Kecil bertumbuh kembang dengan optimal, Mama bisa kunjungi The Parent’s Guide Academy untuk temukan berbagai artikel informatif seputar perkembangan bayi serta panduan dari ahli untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil dalam 1000 hari pertamanya.

Semoga artikel ini membantu!

  1. IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
  2. ‌PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020. (2020). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf
  3. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2034/bagaimana-mengatasi-berat-badan-kurang-pada-anak
  4. ‌‌Doktor Keperawatan FIK UI Teliti Pemberian Makan yang Responsif pada Bayi “Growth Faltering” - Fakultas Ilmu Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan. https://nursing.ui.ac.id/doktor-keperawatan-fik-ui-teliti-pemberian-makan-yang-responsif-pada-bayi/.
  5. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
  6. IDAI | Pola Tidur Pada Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pola-tidur-pada-anak
  7. ‌IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
  8. IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
  9. ‌Selner, M. (2012, July 25). What Is Failure to Thrive? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/failure-to-thrive
comment-icon comment-icon