Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan

Tumbuh Kembang

Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan

Article By : Annisa Amalia Ikhsania

Ada perkembangan baru apa lagi yang bisa ditunjukkan bayi di bulan ke-11 ini? Pada usia 11 bulan, ocehan si Kecil semakin terdengar seperti kata-kata yang bermakna. Ia juga mulai bisa merapikan mainannya dan menamakan benda-benda. Di usia ini, penting untuk memahami apa saja milestone yang dapat dicapai bayi setiap bulannya agar Mama dan Papa bisa memastikan si Kecil berkembang sesuai dengan usianya.

Untuk menjawab rasa penasaran Mama, kami dari Tim Ahli Nutriclub akan menjelaskan kepada Mama tentang perkembangan bayi usia 11 bulan. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini, yuk!

Perkembangan Panjang dan Berat Badan Bayi Usia 11 Bulan

Tahukah Mama? Pertambahan berat dan tinggi badan bayi merupakan bagian dari tumbuh kembang bayi yang normal dari bulan ke bulan, Bun. Nah, menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI rata-rata tinggi dan berat badan ideal bayi di usia 11 bulan adalah sebagai berikut.

  • Bayi laki-laki usia 11 bulan memiliki berat badan sekitar 7,6-10,5 kg dengan tinggi badan mencapai 69,9-76,9 cm. 

  • Bayi perempuan usia 11 bulan memiliki berat badan sekitar 6,9-9,9 kg dengan tinggi badan mencapai 67,7-75,3 cm.

Pertambahan berat dan tinggi badan adalah salah satu aspek tumbuh kembang yang harus dipantau untuk mengetahui apakah bayi sudah bertumbuh sesuai jalur grafik pertumbuhan WHO atau belum.

Jadi, bila tinggi dan berat badan bayi 11 bulan sangat kurang dari rata-rata di atas dan Mama khawatir karenanya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak, ya, untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang tepat.

Bayi 11 Bulan Sudah Bisa Apa?

Tidak terasa usia si Kecil hampir 1 tahun ya, Ma! Pasti Mama sudah melihat begitu banyak perkembangan pada tumbuh kembang bayi. Perkembangan bayi itu sendiri umumnya meliputi aspek motorik, komunikasi dan bahasa, sosio-emosional, kognitif, dan kemandirian.

Oleh karena itu, secara umum, bayi usia 11 bulan biasanya sudah bisa mencapai beberapa milestone berikut ini:

1. Bicara Lebih Lancar

Ocehan si Kecil kini semakin terdengar seperti kata-kata yang bermakna. Bayi usia 11 bulan umumnya sudah bisa mengucapkan “mama”, “papa” atau panggilan lain untuk orang yang biasa mengasuhnya. Di usia 11 bulan, bayi umumnya juga sudah bisa mengucapkan 2 sampai 3 kata tanpa arti, dan bereaksi terhadap suara yang pelan atau bisikan.

Selain itu, si Kecil mungkin sudah bisa menirukan suara atau bunyi yang Mama ucapkan meski belum begitu jelas. 

Mama bisa mendorong kemauan si Kecil untuk semakin tertarik berbicara dan membangun kemampuan berbahasa dengan merespon kata-katanya. Jangan lupa untuk memberi si Kecil pujian ketika ia berhasil berbicara. 

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Si Kecil Alami Keterlambatan Bicara

2. Memahami Perintah Sederhana

Bayi 11 bulan umumnya mulai mengerti perintah sederhana seperti "Bawa ke sini bolanya," atau "Tolong ambilkan sendok itu”.

Terkadang si Kecil juga bisa berkomunikasi dengan gesturnya. Misalnya, jika ia ingin menggapai sesuatu, ia akan menunjuk-nunjuk benda yang dimaksud atau jika ia tidak ingin melakukan sesuatu, ia bisa menggelengkan kepalanya dan berkata “nggak (tidak)”.  

Atau, Mama bisa mengatakan kepadanya, “Mana hidungmu?” Lalu, tunjuklah hidung si Kecil. 

3. Mengerti Fungsi Benda

Dalam aspek perkembangan kognitifnya, perkembangan bayi di 11 bulan pun juga mulai mengerti tentang arti atau fungsi benda-benda yang ada di sekitarnya. Misalnya, sendok untuk makan, gelas sippy cup untuk minum, atau sisir untuk merapikan rambutnya.

4. Cemas Berpisah dengan Mama

Si Kecil juga mulai memahami konsep “hilang” dan “sembunyi”, sehingga bila Mama mencoba sembunyikan boneka kesayangannya, ia bisa saja menangis atau melongok ke sana ke mari mencari boneka tersebut.

Itu kenapa bayi juga menjadi lebih rewel, menangis, atau bahkan tantrum jika Mama pergi meninggalkannya.

Jika Mama harus meninggalkan si Kecil di day care atau di rumah bersama pengasuh, jangan memperlama ucapan perpisahan pada si Kecil. Ia akan berhenti menangis ketika Mama sudah pergi.

Ajarkan pada si Kecil bahwa Mama masih ada meskipun tidak terlihat olehnya. Misalnya, jika si Kecil pergi ke luar kamar, tunggu sebentar sebelum mengikutinya. Atau, jika Mama yang pergi meninggalkan si Kecil ke ruangan lain, panggil si Kecil dan jangan langsung menghampirinya jika ia menangis.

5. Belajar Berjalan

Di bulan ke-11 ini, bayi juga mungkin sudah bisa bangkit berdiri dari posisi duduk atau jongkok dengan menarik badannya ke atas sambil berpegangan pada furnitur. Beberapa bayi bahkan sudah bisa berdiri sendiri dengan baik. 

Karena sudah mulai bisa berdiri sendiri, bayi pun mungkin akan pelan-pelan mulai mengambil langkah pertamanya meski masih sambil dituntun Mama. Beberapa bayi mungkin bisa berjalan sendiri pada bulan ini dengan melepaskan tangan dan mencoba untuk melangkah sendiri.

6. Melempar Benda

Saat ini, si Kecil sangat senang bermain menggunakan tangannya. Ia suka mengulurkan tangan untuk meraih dan menggenggam mainan di sekitarnya dan kemudian didorong, dilempar, ditarik, atau digoyang-goyangkan.

Ia juga suka memberikan mainannya kepada Mama lalu mengambilnya kembali, atau menaruh mainan ke dalam container dan mengeluarkannya kembali. Di usia ini pula, Mama bisa memberi si Kecil balok mainan dan ember plastik untuk bermain.

7. Makin Mandiri

Karena si Kecil sudah makin besar, ia juga mulai menunjukkan bahwa ia adalah anak yang mandiri dengan melakukan beberapa hal secara mandiri. Misalnya, mencoba makan sendiri, mencoba berjalan sendiri, atau mencoba bermain sendiri.

8. Mengenali Anggota Keluarga yang Lain

Dari sisi keterampilan kognitif dan sosialnya, bayi 11 bulan sekarang sudah mampu mengenali dan berinteraksi dengan anggota keluarga lain di luar keluarga intinya (Papa, Mama, dan Kakak).

Jadi, si Kecil sekarang sudah lebih akrab dan mau diajak bermain oleh kakek dan neneknya, atau bahkan saudara sepupu dan tante atau om-nya.

Dan karena sudah mampu mengenali mana orang yang sudah familiar dan belum, si Kecil akan mulai menunjukkan rasa takut pada orang asing.

Oleh karena itu, ia mungkin akan menangis, ketakutan, atau tantrum ketika didekati oleh orang yang baru pertama kali ia lihat.

Mama juga bisa memperkaya wawasan terkait tumbuh kembang si Kecil di setiap fase pertumbuhannya dengan mengunduh Parenting E-book Eksklusif yang materinya diberikan langsung oleh para ahli di bidangnya. Gratis!

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Bayi 11 Bulan

Untuk mendukung tumbuh kembang bayi di usia 11 bulan, Mama bisa melakukan berbagai cara stimulasi sederhana. Stimulasi ini dapat dilakukan di lingkungan rumah baik berdua saja dengan Mama maupun bersama anggota keluarga yang lain atau teman sebaya. 

1. Ajak Jalan-Jalan 

Agar si Kecil makin lancar berjalan sendiri, Mama dapat membantunya untuk berjalan beberapa langkah tanpa berpegangan. Mama dapat menyandarkan si Kecil pada sofa atau meminta anggota keluarga lain untuk memegangnya. 

Selanjutnya, Mama dapat berlutut atau duduk beberapa langkah di depan si Kecil. Rentangkan tangan Mama sambil mengeluarkan kalimat ajakan agar anak berjalan ke arah Mama. Entah untuk mendapatkan dekapan hangat atau mendapatkan mainan kesayangannya. 

Jika si Kecil sudah mau berjalan beberapa langkah ke arah Mama, berikan pujian dengan nada ceria seperti, “Wah hebat Adik sudah berani mencoba berjalan, Nanti kita berlatih lagi ya!”

Namun, bila si Kecil masih terlihat takut. Jangan dipaksa ya, Ma! Tunggu beberapa hari sambil terus memberikan encouragement positif untuk belajar berjalan di momen-momen yang tepat. 

2. Naik-Turun Tangga

Masih dalam rangka melatih motorik kasarnya, Mama bisa mengajak si Kecil untuk belajar naik-turun tangga rumah. Berikan contoh pada si Kecil untuk naik tangga dengan cara merangkak dengan badan menghadap ke arah depan. 

Untuk menuruni tangga, berikan contoh pada si Kecil untuk melangkahkan kakinya mungilnya ke belakang secara perlahan untuk mencari pijakan. 

Biarkan si Kecil mencoba seluruh prosesnya secara mandiri dan berulang-ulang. Mama hanya perlu selalu waspada pada setiap gerakan anak dan siap sedia menangkapnya ketika akan terjatuh.

3. Bersenandung dan Bernyanyi

Selanjutnya, untuk melatih kemampuan anak dalam berbicara dan berbahasa, Mama dapat mengajaknya untuk bernyanyi bersama. Kenalkan si Kecil pada berbagai macam lagu baru agar kosakatanya semakin meningkat. 

4. Membacakan Buku Cerita 

Membaca buku cerita bersama si Kecil juga merupakan stimulus untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara dan berbahasa. Mama dapat menciptakan jadwal rutin untuk membaca buku, bisa sore hari setelah mandi atau beberapa jam sebelum tidur. 

Dengan mendengar Mama berbicara, anak jadi tahu bagaimana cara mengucapkan suatu kata dengan benar beserta maksud dan cara penggunaan kata tersebut. Jangan lupa ajak anak untuk menirukan kata-kata yang ada di dalam buku cerita ya, Ma!

Baca Juga: Stimulasi Perkembangan Otak Anak Usia Dini

5. Playdate

Bermain berdua bersama Mama memang seru, namun seru saja tidak cukup. Mama dapat mengatur jadwal bersama teman yang memiliki anak dengan usia yang tidak terpaut jauh dari si Kecil dan mengadakan playdate!

Playdate dengan teman sebaya adalah stimulus yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan si Kecil dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. 

6. Menarik Mainan yang Letaknya Jauh

Ajak si Kecil untuk mengambil mainan dari tempat yang letaknya jauh dari posisinya berada dengan cara meraih, menarik, atau mendorong badannya. 

Untuk mainan yang diletakkan di tempat yang tinggi, Mama dapat memasang tali yang terbuat dari bahan yang lembut pada mainan agar dapat ditarik oleh anak. Pastikan mainan tersebut juga empuk dan lembut ya, Ma! Supaya tidak sakit ketika menimpa tumbuh anak. Contohnya bola karet atau boneka.  

Pada kegiatan ini, anak akan mendapatkan stimulasi untuk melatih kemandirian dan motorik kasarnya.

7. Bermain Cilukba

Si Kecil sangat menyayangi Mama dan bergantung pada Mama. Maka, ia menjadi tertekan jika tidak melihat Mama dan mengira Mama pergi meninggalkannya. 

Untuk menstimulasi aspek sosial dan kemandiriannya, Mama dapat mengajak si Kecil untuk bermain Cilukba. Permainan ini sangat berguna untuk mengajarkan konsep kepermanenan, yaitu konsep bahwa sesuatu yang tidak terlihat oleh mata bukan berarti menghilang. 

Jadi, lambat laun si Kecil akan mengerti bahwa Mama masih ada meskipun tidak terlihat olehnya.

Mama juga bisa melakukan upgrade pada permainan Cilukba. Misalnya, jika si Kecil pergi ke luar kamar, tunggu sebentar sebelum mengikutinya. Atau, jika Mama yang pergi meninggalkan si Kecil ke ruangan lain, panggil si Kecil dan jangan langsung menghampirinya jika ia menangis.

8. Penuhi Kebutuhan Gizinya

Selain memberikan stimulasi yang cukup, Mama juga perlu memastikan kebutuhan gizi si Kecil selalu terpenuhi dengan baik agar ia bisa terus menang di setiap langkah perkembangannya sampai awal masa kanak-kanak nanti. Apa saja gizi yang ia butuhkan?

  • Zat Besi: Anak bayi di bawah usia 1 tahun rentan mengalami kekurangan zat besi yang dapat meningkatkan risiko anemia. Pada masa awal kanak-kanak, anemia karena kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang dan kemampuan belajarn si Kecil. Zat besi juga membantu meningkatkan kadar hemoglobin yang meningkatkan suplai oksigen ke sel, jaringan, dan organ yang rusak sehingga memperkuat sistem kekebalan anak.

  • Omega-3 dan 6: Omega 3 terbukti membantu optimalkan daya tangkap serta kemampuan konsentrasi dan fokus anak untuk belajar hal-hal baru dari stimulasi yang ia terima sehari-hari. Manfaat omega 3 juga disebut dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan kuman atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh untuk menyebabkan penyakit.

  • Prebiotik FOS dan GOS: FOS:GOS adalah kombinasi serat yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan anak. Bakteri baik ini secara alami hidup di dalam usus si Kecil yang bekerja langsung memperkuat daya tahan tubuhnya. 

  • Kalsium: Kalsium juga menjadi nutrisi yang wajib diberikan dalam menu MPASI sejak awal 6 bulan sampai ia berusia 1 tahun untuk membantu pertumbuhan tulang yang kuat. 

Ingat, Ma, 1000 hari pertama kehidupan merupakan momen yang paling penting dalam perkembangan si Kecil, baik dari segi pematangan fungsi kognitif, fisik, psikologis, sampai perilaku dan pematangan fungsi kognitifnya.

Jadi, ini adalah kesempatan terbaik Mama untuk semaksimal mungkin meminimalisir atau bahkan mencegah efek merugikan pada tumbuh kembang si Kecil. Caranya, dengan memastikan kebutuhan nutrisinya terus terpenuhi seoptimal mungkin sampai setidaknya di tahun pertama usianya nanti. Itu kenapa masa 1000 HPK juga sering disebut sebagai periode keemasan anak. 

Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 12 Bulan dan Stimulasi Pertumbuhan Si Kecil

Mama juga bisa memanfaatkan fitur Nutriclub Expert Advisor untuk konsultasi secara gratis dengan tim yang siap 24 jam menjawab pertanyaan dan kekhawatiran Mama seputar perkembangan serta pemenuhan kebutuhan gizi bayi.

Semoga artikel ini membantu!

  1. IDAI | Kemampuan Motor Bayi Terkait Dengan Keterampilan Kemampuan Makan.” Idai.or.id, 2015, www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kemampuan-motor-bayi-terkait-dengan-keterampilan-kemampuan-makan#:~:text=Usia%2010%2D12%20bulan%2C%20bayi,dan%20belajar%20minum%20menggunakan%20cangkir.&text=Bayi%20sebenarnya%20sudah%20dapat%20makan,usia%20sekitar%208%2D9%20bulan.. Accessed 6 Dec. 2022.
     
  2. “Kementerian Kesehatan RI. PEDOMAN PELAKSANAAN: Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.” Kemdikbud.go.id, 2016, https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-center/Buku%20SDIDTK_1554107456.pdf.. Accessed 6 Dec. 2022.
     
  3. Panitia Pelantikan Dokter Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. https://repository.unair.ac.id/90104/2/Skrining%20Pertumbuhan%20dan%20Perkembangan%20Anak_001_compressed.pdf.. Accessed 6 Dec. 2022.
     
  4. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf. 
     
  5. Misirliyan SS, Huynh AP. Development Milestones. [Updated 2022 Apr 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557518/?report=classic
     
  6. Verywell. (2018). Your 11-Month-Old Baby’s Development & Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/your-11-month-old-baby-development-and-milestones-4172881
     
  7. Ajmera, R. (2019, October 9). Should Kids Take Omega-3 Supplements? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/omega-3-for-kids#side-effects
     
  8. The. (2023). How Omega-3s Support Your Body’s Immune Response. Bioticsresearch.com. https://blog.bioticsresearch.com/how-omega-3s-support-your-bodys-immune-response#:~:text=Recently%2C%20scientists%20have%20found%20that,can%20strengthen%20the%20immune%20cells
     
  9. Nutri Advanced. (2022). Nutriadvanced.co.uk. https://www.nutriadvanced.co.uk/news/top-10-reasons-to-give-your-kids-omega-3/
     
comment-icon comment-icon