Banyak faktor yang dapat memengaruhi berat normal bayi baru lahir. Mulai dari usia kandungan saat hamil sampai faktor genetik. Lantas, tahukah Mama berapa umumnya berat badan normal bayi baru lahir?
Berapa BB Ideal Bayi Baru Lahir?
Berat badan ideal bayi baru lahir biasanya tergantung pada usia kehamilan saat lahir. Secara umum, berat normal bayi baru lahir ada di rentang 2.500 - 4.000 gram jika bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 37-40 minggu).
Berikut adalah beberapa kategori berat badan bayi baru lahir:
- Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR): 1.000 - < 1.500 gram
- Berat bayi lahir rendah (BBLR): 1.500 - < 2.500 gram
- Berat bayi lahir normal: 2.500 - 4.000 gram
- Berat bayi lahir besar (makrosomia): > 4.000 gram
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram atau lebih dari 4.000 gram biasanya membutuhkan perhatian dan penanganan khusus dari dokter.
Bagaimana Perubahan Berat Badan Bayi Setelah Lahir?
Beberapa hari setelah kelahiran, bayi akan kehilangan berat badan sekitar 7-10% dari berat badan saat lahir. Beberapa minggu setelahnya, berat badan bayi baru akan naik secara bertahap.
Berikut perubahan berat badan bayi setelah kelahiran:
|
Usia Bayi |
Perubahan Berat Badan |
|
0-7 hari |
Turun 7-10% dari berat badan lahir |
|
2 minggu |
Kembali ke berat lahir bahkan lebih |
|
3 minggu |
Pekiraan growth spurt pertama |
|
4 minggu |
Berat badan bayi bisa bertambah 500-1.000 gram dari berat lahir |
|
6 minggu |
Perkiraan growth spurt kedua |
|
3 bulan |
Perkiraan growth spurt |
|
6 bulan |
Perkiraan growth spurt |
Bayi yang sedang mengalami growth spurt atau periode pertumbuhan cepat umumnya bisa menyusu lebih sering, sehingga membuat berat badannya lebih cepat naik.
Baca Juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Usia 0-12 Bulan
Apakah Berat Bayi Baru Lahir Berpengaruh pada Kesehatannya?
Ya, berat badan saat lahir berpengaruh pada kesehatan bayi. Bayi dengan berat lahir rendah berisiko mengalami masalah pernapasan, kesulitan menjaga suhu tubuh, dan komplikasi jangka panjang.
Sementara itu, bayi dengan berat lahir tinggi rentan mengalami persalinan sulit dan penurunan gula darah, terutama jika ibunya punya diabetes gestasional. Penurunan gula darah ini bisa memengaruhi kesehatan bayi setelah lahir.
Itulah mengapa penting untuk mendapatkan pemantauan dari dokter secara berkala pada bayi yang lahir dengan berat badan kurang dan lebih.
Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Berat Badan Bayi dengan Sehat
Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Bayi Seiring Perkembangannya
Ada beberapa hal yang memengaruhi perkembangan bayi selama di dalam kandungan sehingga kemudian mencapai berat normal bayi baru lahir, yaitu:
1. Usia Kelahiran
Bayi lahir prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) pada umumnya memiliki berat lahir lebih rendah daripada rata-rata. Berikut kategori berat badannya:
- Berat badan lahir rendah, yakni berat badan saat dilahirkan kurang dari 2.500 gram.
- Berat badan lahir sangat rendah, yakni berat bayi baru lahir kurang dari 1.500 gram.
- Berat badan lahir amat sangat rendah, yakni berat bayi baru lahir kurang dari 1.000 gram.
2. Jenis Kelamin Bayi
Sejak dalam kandungan, bayi laki-laki lebih responsif terhadap pola makan harian Mama.
Ketika nutrisi yang dikonsumsi Mama mencukupi kebutuhan asupan harian, bayi laki-laki cenderung tumbuh lebih cepat daripada bayi perempuan.
Maka saat lahir, bayi laki-laki cenderung lebih besar dan lebih berat daripada bayi perempuan. Meski begitu, perbedaan berat badannya biasanya tidak terlalu signifikan.
3. Ukuran Tubuh Orang Tua
Genetik juga sangat memengaruhi berat badan bayi saat lahir. Sebab, panjang dan berat normal bayi baru lahir sangat dipengaruhi oleh ukuran tubuh orang tua.
Jika orang tua memiliki tubuh tinggi dan besar, umumnya bayi akan terlahir dengan berat badan yang lebih besar daripada rata-rata.
Sementara orang tua dengan ukuran tubuh kecil biasanya akan melahirkan bayi dengan ukuran tubuh lebih mungil dan ringan daripada rata-rata.
4. Jumlah Bayi dalam Kandungan
Apabila Mama mengandung bayi lebih dari satu (kembar 2, 3, dan seterusnya), berat badan lahirnya akan cenderung lebih ringan daripada ukuran rata-rata.
Sebab, bayi kembar perlu berbagi rahim dan nutrisi dari Mama. Selain itu, bayi kembar juga biasanya terlahir lebih awal dari seharusnya (prematur).
5. Asupan Nutrisi Selama Kehamilan
Jika selama hamil asupan nutrisi Mama kurang baik, bayi dalam kandungan akan mengalami hambatan pertumbuhan dan lahir dengan berat yang tidak optimal.
Sebaliknya, apabila selama hamil nutrisi Mama berlebihan sehingga Mama mengalami kenaikan berat badan terlalu banyak, bayi cenderung lahir dengan berat di atas rata-rata.
Baca Juga: Ukuran Lingkar Kepala Bayi yang Normal Sesuai Usianya
6. Kesehatan Mama
Masalah kesehatan yang dialami Mama selama hamil dapat membuat bayi lahir dengan berat di bawah maupun di atas rata-rata.
Bayi cenderung terlahir dengan berat badan rendah apabila selama masa kehamilan, Mama memiliki masalah jantung dan tekanan darah tinggi.
Sementara itu, kehamilan dengan kondisi obesitas atau diabetes cenderung membuat bayi lahir dengan berat badan di atas rata-rata normal.
7. Urutan Kelahiran Bayi
Menurut hasil penelitian dari jurnal Acta Paediatrica tahun 2021, bayi pertama biasanya memiliki berat lahir lebih rendah daripada adik-adiknya nanti.
Hal ini terjadi meskipun berat badan Mama saat mengandung bayi berikutnya tidak bertambah sebanyak saat mengandung bayi pertama.
8. Kondisi Kesehatan Bayi
Beberapa infeksi penyakit yang dialami bayi saat masih di dalam kandungan dapat menghambat pertumbuhannya. Akibatnya, ia lahir dengan berat badan di bawah rata-rata.
Selain itu, beberapa kasus kecacatan sejak dalam kandungan juga dapat memengaruhi berat badan lahir si Kecil.
Salah satu contohnya adalah bayi dengan kelainan jantung bawaan cenderung memiliki berat badan lebih rendah daripada rata-rata.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Mendapatkan berat normal bayi baru lahir memang penting untuk memastikan pertumbuhan bayi optimal.
Maka itu, Mama perlu lebih waspada bila bayi baru lahir menunjukkan kondisi yang patut dicurigai berikut terkait berat badannya:
- Berat lahir kurang dari 2.500 gram atau lebih dari 4.000 gram yang menandakan tubuhnya terlalu kecil atau besar.
- Berat lahir bayi yang turun tidak kembali ke berat lahir sebelumnya dalam waktu 2-3 minggu.
- Mengalami penurunan berat badan tiba-tiba.
- Ada gejala yang berpotensi berpengaruh pada berat badan bayi, seperti sulit menyusu, malas bergerak, atau kuning berlebihan.
Jika bayi mengalami satu atau lebih gejala di atas, Mama perlu segera atau mungkin lebih sering berkonsultasi ke dokter dalam beberapa minggu pertama kelahiran.
Butuh insight dari ahli di tengah kesibukan? Jangan ragu untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor – tim ahli terpercaya di bidang nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.
