Loading...
Berat badan bayi.
Tumbuh Kembang

8 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi yang Sehat

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 13 November 2023


  • Kenapa Bayi Susah Tambah Berat Badan?
  • Cara Menaikkan Berat Badan Bayi yang Tepat

Cara menaikkan berat badan bayi yang tepat perlu jadi perhatian Mama agar tidak sembarangan dan berdampak pada kenaikan BB yang berlebihan. Di sisi lain, setiap bayi tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Beberapa bayi mungkin mengalami kesulitan menambah berat badan meski nafsu makannya baik, di sisi lain ada bayi yang mungkin BB-nya bisa naik dengan mudah. Lantas, bagaimana cara yang sehat untuk mencapai berat badan bayi yang ideal? Cari tahu jawabannya dalam artikel ini, Ma.

Kenapa Bayi Susah Tambah Berat Badan?

Berat badan merupakan indikator penting untuk menilai kebutuhan gizi bayi sudah tercukupi atau belum.

Peningkatan berat badan bayi pun biasanya mengikuti suatu pola yang konsisten. Bayi yang diberi ASI umumnya akan mengalami sedikit penurunan badan (tidak lebih dari 10% dari BB sewaktu lahirnya) yang kemudian akan kembali naik sesuai dengan kurva pertumbuhan, asalkan si Kecil tetap disusui dengan baik dan teratur.

Selama tiga bulan pertama, penambahan berat badan bayi biasanya mencapai sekitar 1 ons per hari. Pada usia 4 bulan, berat badan bayi secara umum akan mengalami peningkatan dua kilogram. 

Lalu, yang sering menjadi pertanyaan adalah kenapa bayi susah tambah berat badan? Ada beragam faktor yang menjadi penyebab bayi sulit untuk menaikkan berat badan, antara lain sebagai berikut.

  • Jarang menyusui.

  • Produksi ASI yang melambat.

  • Posisi perlekatan yang kurang tepat saat menyusui.

  • Bayi lahir prematur sehingga belum mempunyai kekuatan di mulutnya untuk menyusu dengan baik.

  • Penyakit kuning atau jaundice pada bayi yang menyebabkan bayi sangat mengantuk dan tidak tertarik untuk menyusu.

  • Infeksi pada bagian mulut bayi.

  • Mengalami alergi makanan.

Perlu Mama ketahui bahwa setiap bayi baru lahir memiliki pola pertumbuhan yang unik. Ada beberapa bayi yang mungkin tumbuh dengan kecepatan lebih lambat dibandingkan dengan yang lain.

Selama bayi menyusu dengan baik dan pemeriksaan kesehatannya menunjukkan tidak ada masalah yang serius, penambahan berat badan lebih lambat mungkin bukan menjadi masalah yang besar.

Baca Juga: Cara Memantau Perkembangan Berat Badan Ideal Bayi

Cara Menaikkan Berat Badan Bayi yang Tepat

Terkadang, orang tua cenderung membandingkan pertumbuhan si Kecil dengan bayi lain yang seumuran, yang justru dapat menambah tingkat kecemasan Mama. Padahal, pertumbuhan setiap bayi tidak bisa disamakan antara yang satu dan yang lain.

Berikut adalah berbagai cara menaikkan berat badan bayi dengan sehat yang dapat Mama lakukan:

1. Perbaiki Posisi Perlekatan saat Menyusui

Salah satu cara menaikkan berat badan bayi adalah dengan memperbaiki posisi perlekatan saat menyusui. Ini karena alasan utama BB bayi susah naik adalah cara menyusui yang mungkin kurang tepat, sehingga si Kecil tidak mendapatkan ASI yang optimal. Menurut panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perlekatan yang benar menjadi kunci keberhasilan menyusui.

Jadi, pastikan saat menyusui posisi si Kecil pada payudara sudah benar. Cara menyusui yang benar dan nyaman memang gampang-gampang susah, dan menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang tua baru.

Di bawah ini tanda-tanda perlekatan menyusui yang baik dan benar.

  • Dagu berada dekat dengan area payudara.

  • Mulut bayi terbuka lebar.

  • Bibir bawah terlipat ke luar.

  • Lebih banyak bagian atas areola yang terlihat daripada bagian bawah.

  • Tidak ada rasa sakit pada puting payudara.

Apabila tidak melekat dengan baik, bayi tidak bisa menerima ASI sebanyak yang ia memang butuhkan sehingga berat badannya tidak mengalami peningkatan. Seiring waktu, produksi ASI pun akan menurun.

2. Meningkatkan Produksi ASI

Memiliki peran baru sebagai orang tua tentunya membuat Mama menjadi lelah, kurang tidur, yang pada akhirnya dapat memengaruhi produksi ASI.

Namun, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI agar berkualitas, seperti meningkatkan frekuensi menyusui, memompa ASI di antara waktu menyusui bayi, dan mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan produksi ASI.  Beberapa makanan tertentu yang dikenal dapat meningkatkan produksi ASI yaitu daun katuk, kacang almond, bayam, oat, dan alpukat.

3. Menyusui Sesering Mungkin

Agar berat badan bayi bisa naik, Mama perlu meningkatkan frekuensi menyusui. Disarankan untuk memberikan ASI pada si Kecil setiap dua hingga tiga jam atau ketika bayi menunjukkan tanda-tanda bayi lapar. Berikut ini tanda-tanda lapar pada bayi.

  • Lengan dan kaki bergerak ke segala arah.

  • Kepala bayi bergerak dari sisi ke sisi lainnya.

  • Kepalan tangan bayi dimasukkan ke dalam mulutnya.

  • Gelisah.

  • Bayi mengisap bibir atau lidahnya.

Baca Juga: Bayi Tidak Mau Menyusu? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

4. Pastikan Bayi Tidak Tertidur Saat Menyusu

Penting untuk usahakan agar bayi tetap terjaga selama proses menyusui. Biasanya, bayi akan menyusu selama sekitar 20 menit setiap kali sesi menyusui. Oleh karena itu, ketika merasa isapan bayi mulai melemah atau bayi tampak tertidur, Mama dapat mencoba beberapa cara untuk membangunkannya dengan lembut.

Ini bisa dilakukan dengan menggelitik lembut kakinya, mengubah posisi bayi selama menyusui, atau bahkan menggantikan popok jika diperlukan. Dengan menjaga bayi tetap terjaga dan aktif selama proses menyusui, Mama dapat memastikan bayi mendapatkan jumlah ASI yang cukup dan membantu meningkatkan berat badan bayi.

5. Sediakan MPASI Bergizi Seimbang

Apabila bayi telah berusia 6 bulan ke atas dan sudah siap makan makanan pendamping ASI (MPASI), Mama harus menyiapkan makanan dengan kandungan gizi seimbang untuk si Kecil.

Menyediakan menu makanan yang seimbang berarti memastikan bahwa si Kecil menerima asupan yang mencukupi dari berbagai zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan serat. 

6. Memberikan Jadwal Makan yang Konsisten 

Menyusun jadwal waktu makan untuk si Kecil dapat berperan dalam membentuk kebiasaan makan yang teratur. Hal ini juga membantu anak untuk memahami rasa lapar dan kenyang, sehingga si Kecil tidak akan mengabaikan waktu makan.

Menurut panduan IDAI, lamanya waktu makan pada bayi tidak boleh lebih dari 30 menit. Selain itu, di antara waktu makan hanya boleh mengonsumsi air putih.

Mama juga harus konsisten pada jadwal tersebut dengan menghindari memberikan snack atau camilan dekat dengan jam makan utama bayi. Sebab, hal ini bisa mengakibatkan si Kecil malah menolak makan karena sudah merasa kenyang makan snack.

7. Berkonsultasi dengan Dokter Anak

Apabila Mama merasa khawatir atau memiliki kecurigaan terkait pertumbuhan bayi yang tampak stagnan, atau sudah melakukan berbagai cara menaikkan berat badan bayi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak. Melalui konsultasi tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab dari masalah pertumbuhan bayi yang sulit naik berat badan.

Dokter mungkin akan meresepkan suplemen tambahan jika diperlukan untuk membantu bayi mendapatkan nutrisi yang cukup. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar langkah-langkah medis yang tepat dapat memperbaiki pertumbuhan si Kecil.

Baca Juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Usia 0-12 Bulan

Demikian beberapa cara menaikkan berat badan bayi agar ideal yang bisa Mama lakukan. Penting untuk diingat bahwa berat badan hanyalah satu indikator dari banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pertumbuhan bayi.

Mama juga sebaiknya mengukur secara rutin tinggi atau panjang badan serta lingkar kepala bayi untuk memantau tumbuh kembang si Kecil secara menyeluruh.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Temukan juga berbagai panduan mendukung daya tahan tubuh si Kecil yang dilengkapi dengan tips nutrisi untuk dukung tumbuh kembangnya di The Parent’s Guide Academy.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Lewis, R. (2020, October 23). Why Is My Baby Not Gaining Weight? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-not-gaining-weight#healthy-weight-gain
  2. ‌Lewis, R. (2020, July 21). How To Increase Your Baby’s Weight. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/how-to-increase-baby-weight#healthy-gains
  3. ‌Verywell. (2017). Reasons Your Breastfed Baby Is Not Growing as Expected. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/breastfed-baby-is-gaining-weight-slowly-4114196
  4. ‌IDAI | Manajemen Laktasi. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi
  5. ‌Parents. (2018). 13 Best Foods for Breastfeeding Moms. Parents. https://www.parents.com/baby/breastfeeding/breast-milk/12-superfoods-for-breastfeeding-moms/
  6. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2034/bagaimana-mengatasi-berat-badan-kurang-pada-anak
  7. Verywell. (2014). How to Know When Your Baby Is Hungry. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/how-to-tell-when-your-baby-is-hungry-431636
  8. ‌IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
Artikel Terkait