- Pembahasan dalam artikel :
- Apa Manfaat Sensory Play?
- Contoh Permainan Sensorik untuk Anak
- Dukung Perkembangan Daya Tangkap Anak dengan Nutrisi yang Tepat
Keterampilan sensorik adalah bagian penting dari perkembangan otak anak di usia dini. Salah satu cara untuk melatih keterampilan ini adalah melalui sensory play.
Keterampilan ini akan mereka andalkan untuk membangun pemahaman tentang dunia sekitarnya. Ketajaman indera juga membantu otak mendapatkan informasi penting yang akan anak gunakan untuk mengambil keputusan dalam kehidupannya sehari-hari. Misalnya sesederhana dengan menghindari memegang gelas yang panas karena otak mengaitkan suhu panas tersebut dengan bahaya.
Lalu, apa lagi manfaat sensory play dan apa saja ide permainannya? Simak informasi selengkapnya dalam artikel ini!
Apa Manfaat Sensory Play?
Sensory play adalah jenis kegiatan atau permainan yang melatih indera sentuhan/peraba, penciuman, pengecapan, pendengaran, dan penglihatan anak. Akan tetapi, indera sensorik juga sebetulnya mencakup gerakan, keseimbangan, dan kesadaran spasial.
Kesadaran spasial itu sendiri adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk membayangkan atau memvisualisasikan posisi, bentuk, hubungan spasial, dan gerakan yang dibuat suatu objek dalam pikirannya. Dengan memiliki kesadaran visual spasial, anak seakan-akan bisa melihat gambar yang nyata di pikirannya sendiri.
Ketika anak terlahir ke dunia, indera mereka belum sepenuhnya berkembang sehingga perlu diasah dan dipertajam seiring waktu. Tujuannya untuk membangun koneksi saraf yang memperkuat struktur otak mereka, dan supaya si Kecil bisa lebih awas menavigasi diri mereka sendiri di dunia saat sudah besar nanti.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat sensory play untuk perkembangan anak:
1. Mendorong Rasa Ingin Tahu
Salah satu manfaat sensory play adalah mendorong rasa ingin tahu anak. Sebetulnya, sejak anak lahir ia memang sudah memiliki naluri untuk menjelajah dan belajar tentang dunia sekitarnya dengan memanfaatkan semua indera.
Meski begitu, Mama tetap perlu mengasahnya dengan cara-cara yang tepat supaya lebih optimal, seperti lewat permainan sensori.
Ini karena permainan sensori akan membuat anak langsung merasakan apa yang ia lihat, dengar, cium, ataupun sentuh sehingga dapat mendorong otak berkembang lebih baik.
Permainan sensorik bisa membantu otak anak menciptakan koneksi antar saraf yang lebih kuat untuk memproses dan menanggapi informasi di sekitarnya. Pemahaman inilah yang bisa membantu anak mengamati, membuat pilihan, memecahkan masalah, dan mendapat kesimpulan.
Dengan memuaskan rasa ingin tahunya, anak bisa mengenali apa saja benda-benda yang ia sukai maupun tidak, serta belajar mana saja benda yang aman untuk disentuh dan dieksplorasi.
2. Melatih Keterampilan Motorik Halus dan Kasar
Manfaat sensory play berikutnya adalah untuk melatih motorik halus dan kasar anak. Seperti yang diketahui, keterampilan motorik kasar berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan pergerakan otot-otot besar, seperti berlari, berjalan, melompat, memanjat, dan lain-lain.
Sementara itu, motorik halus adalah kemampuan otot-otot halus seperti lengan, jari jemari, dan pergelangan tangan untuk bergerak menulis, menggambar, mengangkat sendok, mengancingkan baju, dan lain-lain.
Permainan sensorik juga dapat meningkatkan kemampuan koordinasi antara mata dengan tangan anak. Seiring bertambahnya usia mereka, ia dapat melakukan berbagai hal, seperti menggenggam benda dan menuangkan air.
Semua kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan kemampuan lain yang lebih kompleks di masa depan, Ma.
Baca Juga: Anak Mulai Aktif? Yuk, Pantau Tahap Perkembangan Motoriknya!
3. Melatih Kemampuan Kognitif
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Michigan State University, manfaat sensory play juga memengaruhi kecerdasan kognitif anak, lho.
Permainan yang melibatkan berbagai macam indera ini dapat membantu anak menciptakan dan menguatkan koneksi di otaknya. Hubungan antara sel-sel saraf otak, yang disebut sinapsis, ini memungkinkan kita untuk belajar dan beradaptasi.
Sebaliknya, jika otak tidak mendapatkan stimulasi (dari indera dan lingkungan), jaringan koneksi tersebut tidak akan tercipta dan otak tidak akan berkembang dengan baik.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anak kecil sudah terbiasa bereksplorasi dan menyelidiki hal-hal baru di sekitarnya sejak lahir untuk mendorong rasa ingin tahunya.
Nah, lewat sensory play, anak akan didorong untuk mampu menelaah situasi yang ia jalani sehingga anak akan terlatih berpikir kritis dan analitis, bahkan dapat membantu memecahkan masalah yang kompleks sekalipun.
Sebagai contoh, ketika anak menyusun banyak balok untuk dijadikan menara, ia akan berpikir bagaimana caranya agar balok tersebut tidak runtuh. Dengan demikian, anak dapat melatih konsentrasi dan kemampuan berpikirnya yang akan berguna di masa depan, khususnya saat ia sudah bersekolah nanti, Ma.
4. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Tahukah Mama? Manfaat sensory play ternyata juga sangat baik untuk melatih perkembangan bahasa.
Melansir dari Cleveland Clinic, ketika anak berpartisipasi dalam berbagai permainan, termasuk permainan sensorik, si Kecil bisa belajar mengomunikasikan emosi, keinginan, dan kebutuhannya. Selain itu, ia juga dapat belajar beradaptasi dengan lingkungannya.
Pengalaman dengan berbagai tekstur, bentuk, suara, suhu, atau warna dapat menjadi kesempatan untuk anak untuk belajar mendeskripsikan hal-hal tersebut. Pada akhirnya anak belajar menggunakan kata-kata yang lebih deskriptif untuk berkomunikasi.
Sebagai contoh, jika Mama ingin menjelaskan arti kata panas, dingin, keras, atau lunak, maka Mama membutuhkan berbagai benda yang memiliki sifat tersebut.
Mama bisa menggunakan air hangat atau air dingin untuk menjelaskan kata “panas” dan “dingin”. Orang tua juga dapat menggunakan mainan seperti slime dan balok untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai benda bertekstur lunak atau kenyal, dan keras.
5. Memberikan Rasa Tenang pada Anak
Menurut Very Well Family, manfaat sensory play ternyata bisa membuat mood anak jadi lebih baik, Ma. Bagaimana bisa?
Begini, aktivitas yang berfokus pada panca indera dapat bantu mengalihkan pikiran anak untuk mengerjakan suatu hal yang baru. Jadi, si Kecil akan “melupakan” apa yang tadinya membuat ia kesal, sedih, gelisah, atau marah.
Selain itu, bermain sensorik juga bisa bantu anak yang hiperaktif atau kesulitan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting saja. Karena, stimulasi yang diterima oleh indera si Kecil akan membuat perhatiannya tertuju pada sensasi yang ia rasakan tersebut. Dengan begitu, perhatian mereka akan lebih terfokus sehingga pikiran mereka jadi lebih tenang.
Mama bisa mengajak anak bermain pasir, beras, atau sensory board untuk mengalihkan perhatiannya dari hal yang membuatnya kesal dan membantunya lebih tenang.
6. Menumbuhkan Interaksi Sosial
Terlibat dalam permainan sensori dengan saudara kandung atau teman sebayanya, si Kecil dapat mengembangkan keterampilan sosialnya. Misalnya, saat anak bermain ayunan di taman atau menyusun balok. Mereka akan belajar bagaimana cara berkomunikasi, cara memecahkan masalah, serta beradaptasi dengan cara orang lain bermain.
Contoh Permainan Sensorik untuk Anak
Ada banyak permainan sensorik yang bisa Mama dan Papa lakukan di rumah. Melalui kegiatan sehari-hari ini, Mama bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan kreativitas si Kecil. Berikut adalah ragam pilihan ide permainan sensorik anak di rumah yang bisa Mama lakukan.
1. Gunakan Sensory Board
Permainan sensory board bisa jadi salah satu contoh permainan sensorik anak yang mudah dan menarik dilakukan di rumah. Sesuai namanya, sensory board adalah papan sederhana yang diisi berbagai benda dengan aneka bentuk dan tekstur.
Dengan begitu, anak dapat merasakan pengalaman sensorik sendiri terhadap sentuhan hingga penglihatan suatu benda. Mama atau Papa bisa membuatnya sendiri di rumah, lho.
Cara membuatnya, gunakan papan kayu atau plastik yang tidak terpakai. Kemudian, tempelkan macam-macam barang, seperti gantungan kunci, spons mandi, kain atau serbet, roda lemari, bulu-bulu halus, rumput sintetis, telepon, kalkulator, hingga benda-benda lain untuk merangsang panca indera anak.
Namun, ingat jangan memasang benda-benda di papan yang dapat membahayakan si Kecil ya, Bu.
Jika tidak sempat membuat papan sensory sendiri, tak perlu khawatir. Mama bisa membeli macam-macam mainan sensorik anak yang sekarang banyak dijual di pasaran.
2. Bermain dengan Makanan
Bermain dengan makanan juga menjadi ide aktivitas sensory play yang mudah dilakukan di rumah. Makanan memiliki bentuk, warna, dan tekstur beragam. Sehingga anak dapat meraba, meremas, dan mencicipi tekstur serta bentuk makanan satu per satu.
Sebuah studi yang dimuat pada jurnal Appetite menemukan bahwa anak prasekolah yang terbiasa main sensori makanan, seperti sayur dan buah, cenderung lebih mau mencoba makanan-makanan baru.
Jika Mama khawatir kalau aktivitas sensorik ini bisa membuat anak melihat waktu makan sebagai permainan, cobalah untuk memisahkan waktu makan dan bermain.
Mama bisa menemani atau menyuapi anak terlebih dahulu, kemudian ajak ia bermain melalui media makanan, seperti yogurt, mi spaghetti, wortel, jagung, popcorn, stroberi, jeruk, atau buah naga.
3. Bermain Coba Rasa
Prinsip kegiatan ini mirip dengan permainan sensorik anak sebelumnya. Namun, kali iini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam rasa agar indera pengecapnya lebih terlatih. Mudah saja, Mama bisa menyediakan gula pasir, garam, sedikit bubuk cabai, atau buah lemon dan stroberi.
Biarkan anak mencoba sedikit demi sedikit, lalu lihat respon si Kecil saat mencicipi rasa makanan tersebut. Ia mungkin akan memejamkan mata saat mencicipi rasa makanan yang kecut atau masam.
4. Bermain Tebak Aroma
Selain bermain mencoba tekstur dan rasa, Mama juga dapat melakukan sensory play melalui permainan tebak aroma.
Tak perlu ribet, kok. Mama bisa menyiapkan kopi, terasi, pepaya, jeruk, atau jenis makanan lain yang memiliki aroma. Kemudian, biarkan si Kecil mencium aroma dari macam-macam makanan yang disediakan dan lihat respon yang ia berikan.
5. Play Dough
Mama dapat menyediakan play dough agar si Kecil dapat melatih sensoriknya. Selain membelinya secara online, Mama juga bisa membuat play dough sendiri di rumah lho.
Caranya, cukup siapkan tepung, pewarna makanan, dan minyak. Lalu, ajak si Kecil membuat play dough bersama-sama sesuai dengan pilihan warna favoritnya.
Bila sudah selesai dibuat, Mama dan anak bisa bereksperimen dengan play dough buatannya. Jenis aktivitas ini dapat mengenalkan ia pada tekstur benda yang lunak dan licin. Anak bisa menggulung, memotong, hingga membentuk sebuah benda tertentu dengan play dough.
6. Bermain Air
Anak-anak pasti senang bermain air. Nah, Mama bisa memanfaatkan aktivitas ini untuk merangsang seluruh panca inderanya!
Mama bisa menyiapkan kolam renang anak-anak yang bisa dipompa. Kemudian, isi kolam buatan dengan air, bola, gelas, boneka bebek, busa sabun, dan barang-barang lain yang dapat dieksplorasi di dalam air.
Mama juga bisa minta anak untuk mengamati benda yang dimasukkan ke dalam air dan melihat apa yang terjadi pada benda tersebut. Misalnya, minta anak memasukkan koin logam, batu, atau pasir ke dalam air.
Jika tidak ada kolam renang buatan, bak mandi atau bathtub juga bisa menjadi alternatif untuk menikmati kegiatan ini.
Baca Juga: Tips Menjaga Balita Saat Aktif Bermain di Luar Ruangan
7. Tabung Suara
Sensory play dapat menstimulasi indera pendengaran melalui permainan tabung suara. Mama bisa menyiapkan botol plastik air mineral yang sudah tidak terpakai, kemudian masukkan objek berbeda ke dalamnya. Misalnya, beras, biji-bijian atau kacang-kacangan, kancing, dan lain sebagainya.
Lalu, tutup rapat botol air mineral dan biarkan si Kecil bermain dengan menggoyangkan atau mengocoknya sehingga muncul bunyi berbeda-beda.
8. Bercocok Tanam
Ingin coba sensory play sekaligus meningkatkan bonding dengan si Kecil? Orang tua bisa mengajak buah hati bercocok tanam di sore hari atau saat akhir pekan.
Cobalah mencari bibit tanaman yang sederhana dan mudah ditanam, seperti tauge atau cabai. Lalu, gunakan media tanam berupa gelas plastik atau wadah bekas telur.
Kegiatan bercocok tanam, seperti menggali tanah, menempatkan bibit atau biji tanaman, mencium aroma bunga, hingga menyiram tanaman dapat membantu menstimulasi panca indera anak.
9. Buat Permainan Keseimbangan
Untuk melatih indera keseimbangan, Mama bisa membuat permainan yang sedikit menantang. Misalnya, Mama bisa membuat dua garis lurus sejajar menggunakan kapur atau penanda lainnya dengan jarak berdekatan di halaman depan rumah.Kemudian, minta ia berjalan mengikuti garis tanpa keluar dari garis yang telah dibuat.
Mama dan Papa bisa juga mengajak anak bermain di playground dan minta ia menaiki permainan yang ada. Contoh kegiatan sensorik ini dapat melatih kemampuan fokus dan atensi si Kecil.
10. Permainan Melompat
Permainan melompat, seperti melompati tali, trampolin, atau benda lainnya, juga bisa menjadi aktivitas sensorik yang menarik. Permainan ini dapat bantu anak melepaskan energinya sekaligus merangsang kemampuan psikomotoriknya.
Contohnya, Mama bisa membuat sedikit rintangan menggunakan beberapa benda yang ada di rumah, seperti bantal, boneka, batu, dan lainnya. Kemudian, minta si Kecil untuk melompati beberapa benda yang sudah diatur jaraknya.
Kapan pun dan di mana pun anak bermain, pastikan Mama dan Papa selalu siap siaga di dekatnya untuk mengawasi, ya. Pastikan juga mainan yang dikenalkan tidak berukuran terlalu kecil yang bisa berisiko ditelan anak, tidak memiliki bagian yang runcing atau tajam, dan tidak mengandung bahan yang mudah terbakar agar tidak berpotensi melukai anak.
Baca Juga: 10 Pilihan Mainan Edukasi Anak 1 Tahun di Rumah
Dukung Perkembangan Daya Tangkap Anak dengan Nutrisi yang Tepat
Ingat ya, Ma, langkah pertama si Kecil jadi pemenang dimulai dari stimulasi yang tepat. Semoga dengan informasi di atas bisa membantu Mama memahami betapa pentingnya mengasah ketajaman indera anak lewat sensory play. Sebab, keterampilan indera juga sangat berkaitan dengan perkembangan otak, termasuk daya tangkap, skill decision making, dan keterampilan psikomotorik anak untuk bergerak dan mengontrol gerakan tubuhnya.
Mama juga bisa, lho, cari tahu sejauh mana perkembangan keterampilan decision making dan psikomotorik anak melalui tes 8 Winning Skills si Kecil yang diidentifikasi dari kesehariannya. Dapatkan gratis Stimulation Kit Gratis di akhir tesnya!
Penting juga untuk melengkapi stimulasi dari permainan sehari-hari dengan asupan nutrisi yang optimal di 1000 hari pertama kehidupan anak dari makanan yang bergizi serta tambahan susu pertumbuhan seperti Nutrilon Royal 3 sebanyak tiga kali sehari untuk bantu penuhi kebutuhan gizi hariannya.
Susu Nutrilon Royal 3 dilengkapi dengan Omega 3 & 6 serta zat besi dan DHA, juga diperkaya dengan formula ACTIDUOBIO+ (perpaduan FOS:GOS rasio 1:9) yang bantu mendukung tumbuh kembang anak disertai dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat.
Yuk daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang untuk dapatkan penawaran dan promo menarik seputar susu Nutrilon. Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif seperti Podcast, Parenting E-book, hingga Kulwap yang dimoderatori oleh ahli di bidangnya.Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma!