Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
10 Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Mama Tahu

Pola Asuh Anak

10 Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Mama Tahu

Article By : Annisa Amalia Ikhsania

Cara merawat bayi baru lahir seringkali menjadi tantangan sendiri bagi orang tua yang baru pertama kali mempunyai anak. Sebab, tak bisa dipungkiri bayi newborn akan sangat membutuhkan perhatian lebih di momen-momen awal kehidupannya. 

Tim Ahli Nutriclub akan membantu Mama mengenai cara serta tips merawat bayi baru lahir agar tidak mudah sakit di rentang usia 1-3 bulan agar masa awal kehidupan tersebut dapat dijalani si Kecil dengan optimal.

Panduan Cara Merawat Bayi Baru Lahir di Rumah

Dari jauh-jauh hari sebelum si Kecil lahir, Mama dan Papa sebenarnya perlu membekali diri sendiri dengan pengetahuan dan keterampilan untuk merawat bayi yang baru lahir. 

Nah untuk memudahkan, Mama dan Papa perlu mengetahui berbagai macam cara merawat yang tepat untuk bayi baru lahir berikut ini:

1. Lakukan Skin to Skin untuk IMD

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, skin to skin atau kontak kulit antara Mama dan si Kecil dapat membantu menghangatkan bayi secara alami dan menjaga suhu bayi tetap stabil.

Skin to skin juga membantu bayi mencari puting Mama untuk memulai inisiasi menyusui dini dengan mencari puting. Pada saat ini pula bayi akan mendapatkan ASI pertama yang disebut kolostrum.

Jika setelah satu jam kontak kulit ke kulit si Kecil belum mulai menyusui, Mama bisa mendekatkan bayi ke puting untuk meneruskan kembali proses tadi sekitar 30 menit sampai 1 jam.

2. Merawat dan Menjaga Kebersihan Tali Pusar Bayi

Tali pusar bayi yang baru lahir umumnya akan mengering dan akan terlepas dengan sendirinya pada usia 7 hari. Meski begitu, tak menutup kemungkinan tali pusar bisa saja terlepas hingga bayi berusia 10-14 hari. 

Menurut ketentuan medis, tali pusar tidak perlu perawatan khusus. Pemberian jamu-jamuan, cairan obat, atau dicuci dengan sabun pun tidak diperlukan. Tali pusar juga tidak perlu dibungkus dengan kain kasa yang kering, dan jangan ditutup dengan popok maupun gurita.

Cara merawat tali pusat bayi yang baru lahir cukup dengan menjaganya tetap kering dan bersih. Usahakan agar tali pusat bayi tidak basah, tidak terkena air seni maupun feses. 

Jika tali pusat kotor, segera lap dengan waslap yang direndam dengan air bersih lalu keringkan dengan kain bersih. Namun setiap kali ingin membersihkan tali pusarnya, cuci tangan terlebih dahulu dan keringkan tangan Mama dengan benar.

Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan atau bengkak pada tali pusar ataupun kulit di sekitarnya, atau berbau busuk dan terlihat nanah, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Menyusui Bayi dengan Benar

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar dan ingin menyusu maka ia akan mengepalkan tangan, memasukkan tangannya ke dalam mulut, mengeluarkan suara seperti mengecap-ngecap, hingga menangis. Sebaiknya, jangan tunggu sampai ia menangis baru disusui, Ma. 

Susuilah sesuai keinginannya dan jangan dijadwal. Normalnya, bayi akan menyusu selama 5-30 menit. 

Jangan lupa untuk sendawakan bayi setiap selesai menyusu dengan cara menggendong dan meletakkan bayi di dada Mama sambil menepuk-nepuk bagian punggungnya dengan lembut sampai bersendawa.

4. Pantau Berat Badan Bayi

Bayi yang baru lahir memiliki banyak cairan tubuh dan akan cepat hilang dalam beberapa hari. Hal itu akan memengaruhi berat badan bayi yang berkurang 1/10 dari berat saat lahir selama lima hari pertama. 

Tapi Mama tak perlu khawatir karena berat badan bayi akan naik kembali dalam lima hari berikutnya. Pada hari kesepuluh, berat badan si Kecil akan kembali ke saat pertama kali ia dilahirkan.

Sebagian besar bayi akan tumbuh dengan cepat setelah kembali ke berat badan lahirnya, terutama selama masa pacu tumbuh (growth spurt) pada hari ketujuh sampai hari kesepuluh, dan pada minggu ketiga sampai minggu keenam. 

Rata-rata pertumbuhan berat badan bayi berkisar 20-30 gram per hari hingga usia 1 bulan. Pada usia tersebut, normalnya berat badan si Kecil sudah mencapai 4 kilogram, Ma.

Mama tidak perlu memaksakan untuk melepas tali pusar, kok, karena bisa berisiko menimbulkan perdarahan dan infeksi. 

Waspadai tanda-tanda infeksi jika tali pusar bayi berbau, bernanah, kemerahan, dan nyeri ketika ditekan, ya, Ma. Lalu, segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

5. Pahami Waktu Tidurnya

Tahukah, Ma? Dalam sehari, total waktu tidur bayi bisa mencapai 20 jam per hari. Biasanya, ini akan terbagi dalam 20 menit hingga empat jam. 

Perawatan bayi baru lahir bisa dengan membuat suhu kamar menjadi sejuk, artinya tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, serta mendapatkan cahaya dan ventilasi yang cukup. 

Posisi tidur bayi yang dianjurkan adalah telentang. Mengapa demikian? Tujuannya adalah untuk mencegah sindrom kematian mendadak (SIDS), Ma. 

Pastikan ia tidur menggunakan alas yang rata dan tidak terlalu lembut. Hindari pula menggunakan benda-benda yang dapat menutup area kepala bayi.

Baca Juga: Perkembangan Bayi Umur 1 Bulan dan Tips Tepat Stimulasinya

6. Memandikan Bayi dengan Benar

Ketika baru lahir, bayi sebenarnya belum perlu dimandikan, lho, Ma. Ini karena bayi masih memiliki lapisan lemak pelindung kulit yang berfungsi untuk menjaga suhu tubuhnya, Ma.

Setelah 6 jam lebih, bayi boleh dilap dengan air hangat menggunakan waslap. Selama tali pusat belum terlepas, ia cukup dimandikan dengan air hangat dan diseka menggunakan waslap atau spons. 

Jika tali pusat sudah terlepas, bayi boleh dimasukkan ke dalam bak mandi berisi air hangat. Namun, Mama perlu berhati-hati jangan sampai kepala bayi terendam dalam air. Gunakan air hangat suam-suam kuku, sabun, dan sampo khusus bayi. 

Oh ya, Ma, sebaiknya tidak memandikan bayi yang baru lahir di waktu terlalu pagi ataupun terlalu sore, ya!

Kemudian saat memandikannya, pastikan Mama tidak melewatkan bagian-bagian tubuh yang penting sebagai berikut.

  • Bersihkan area mata bayi dari bagian dalam ke luar menggunakan kapas yang telah dibasahi air hangat.

  • Jika kulit kepala bayi terdapat cradle crap (kerak), bersihkan dengan baby oil terlebih dahulu. 

  • Bersihkan pula bagian belakang telinga bayi. Kotoran telinga tidak perlu dibersihkan secara rutin dengan mengorek liang telinga, karena kotoran akan keluar sendiri ketika sudah cukup besar dan lunak. 

  • Lubang hidung bayi tidak perlu dibersihkan secara khusus, cukup dengan mengelapnya saat dimandikan.

  • Usap mulut dan lidah bayi menggunakan kasa steril.

  • Memotong kuku bayi secara berkala.

7. Sediakan Pakaian Bayi yang Nyaman

Setelah memandikan bayi, Mama dapat memakaikan pakaian bayi dari bahan yang lembut, menyerap air, dan tidak kaku. Sebagai contoh, bayi bisa memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika bayi kedinginan. 

Mama tidak dianjurkan untuk membedong karena cara ini justru dapat membatasi gerak bayi. Begitu pula dengan penggunaan sarung tangan maupun kaos kaki, karena indra peraba merupakan stimulasi untuk bayi belajar. 

Jangan juga menggunakan gurita karena bayi akan bernapas lebih banyak menggunakan otot-otot perut.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Motorik Bayi 0-12 Bulan

8. Kenali Pola Bayi Buang Air Kecil dan BAB

Umumnya, bayi baru lahir akan buang air kecil dalam 24 jam, serta buang air besar dalam 48 jam pertama kehidupannya. Setelah itu, bayi akan buang air kecil 5-6 kali dan buang air besar 3-4 kali dalam sehari. 

Warna urin bayi yang baik adalah jernih dan tidak pekat. Sementara itu, warna feses bayi akan berubah dari hitam pekat di hari pertama, menjadi kehijauan, dan kuning pada hari kelima. 

Jika tidak terjadi perubahan warna, Mama harus melakukan evaluasi kecukupan ASI, serta mengkonsultasikan gejala tersebut ke dokter bila perlu, sebagai perawatan bayi baru lahir.

9. Mengganti Popok

Mama dan Papa bisa menggunakan popok kain atau popok sekali pakai sesuai keinginan. Selain itu, Mama dan Papa juga membutuhkan beberapa hal lain saat mengganti popok, seperti:

  • Tisu basah atau bola kapas untuk membersihkan.

  • Krim untuk mencegah ruam popok.

  • Tali pengencang popok kain.

Saat mengganti popok bayi anak laki-laki, lakukan dengan hati-hati karena paparan udara dapat membuatnya buang air kecil, Ma.

Kemudian, saat menyeka kemaluan bayi anak perempuan, bersihkan dengan kapas yang sudah dibasahi air atau dengan lap basah dari arah depan ke belakang untuk menghindari infeksi saluran kemih (ISK). Jangan membersihkan popok dari arah bawah anus ke kemaluan. 

Guna mencegah atau menyembuhkan ruam popok, oleskan krim ruam popok. Selalu ingat untuk mencuci tangan dengan tepat setelah mengganti popok.

10. Lengkapi Imunisasi di 3 Bulan Pertama

Cara merawat bayi baru lahir lainnya adalah dengan melengkapi jadwal imunisasi bayi. Jadwal imunisasi bayi baru lahir akan tergantung dengan kondisi kesehatan, rekomendasi dokter anak, serta ketersediaan vaksin.

Idealnya, sebagai perawatan bayi baru lahir, bayi akan mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah lahir. Kemudian, setelah 1-2 bulan, ia akan mendapatkan vaksin hepatitis B dosis kedua. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Merawat Bayi Baru Lahir

Setelah mengetahui beberapa hal penting tentang cara merawat bayi yang baru lahir di atas, Mama dan Papa perlu memperhatikan hal-hal berikut ini agar bayi tetap sehat dan tumbuh kembangnya berjalan optimal.

1. Selalu Cuci Tangan

Pastikan Mama, Papa, dan anggota keluarga lainnya selalu cuci tangan, atau menggunakan cairan alkohol pembersih tangan, sebelum menyentuh dan memegang bayi. 

Sebab, bayi baru lahir belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat, Ma. Sehingga, mereka sangat rentan terinfeksi oleh virus yang ada di sekitarnya. 

2. Hati-Hati dengan Bagian Leher dan Kepala Bayi

Penting diingat, Ma. Saat mengangkat bayi untuk digendong maupun diayun, Mama perlu memperhatikan posisi kepala dan lehernya, ya. Ini berlaku juga ketika Mama akan menurunkan bayi dari gendongan ke atas tempat tidur.

3. Jangan Mengguncang Bayi

Jangan pernah mengguncang tubuh bayi, baik ketika bermain, menangis, ataupun membangunkan bayi. Kenapa? Karena getaran yang terlalu kuat akan menyebabkan terjadinya perdarahan otak sampai kematian mendadak. 

Sebaiknya Mama meniup lembut pipi si Kecil untuk menghibur atau mengajaknya bermain, serta membangunkannya dari tidur yang lelap.

Did You Know?

Sering menelungkupkan si Kecil dan mengajarinya meraih barang di sekitarnya dapat membantu bayi belajar menggerakkan tubuh dan memperkuat ototnya. Ketahui selengkapnya di sini.

4. Hindari Apa Saja yang Membahayakan Bayi

Batasi apa pun yang bisa melukai atau membahayakan kondisi bayi ya, Ma. Pastikan juga stroller maupun kursi mobil dalam kondisi yang benar-benar aman untuk bayi. 

5. Rutin Periksakan Bayi ke Dokter

Jangan lupa juga untuk rutin ke dokter untuk memeriksakan kondisi fisik bayi, seperti pemeriksaan APGAR (Activity, Pulse, Grimace, Appearance, dan Respiration), respon refleks bayi, sampai berat badan, lingkar kepala, dan panjang badan bayi

Pastikan juga Mama memperhatikan sirkulasi pernapasan bayi baru lahir.

Baca Juga: Kenali Tahapan Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

Kesimpulannya, bayi yang baru lahir bukan hanya membutuhkan Mama untuk memperoleh asupan nutrisi hariannya, tetapi juga memerlukan bantuan saat buang air, membersihkan tubuh, mandi, bahkan tidur.

Nutriclub sangat memahami hal ini, sehingga kami menciptakan Health Immune Checker untuk Mama dan Papa tahu bagaimana cara menangani bayi saat demam dan menangis, serta panduan pemberian ASI untuk bayi baru lahir.

Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif mulai dari E-Book, Podcast, Video, sampai Kulwap yang dimoderatori oleh para ahli di bidangnya.

Semoga informasi di atas membantu ya, Ma, dan selamat menjadi orang tua baru!

Baca Juga: Pertumbuhan Bayi Usia 0-3 Bulan

  • Putri, Nina Dwi., Soebadi, Amanda; artikel Perawatan Bayi Baru Lahir, 2014 http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir
  • Sekartini, Rini; artikel Bayi Baru Lahir, Apa yang Perlu Diperhatikan? (Bagian 1), 2016, http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/bayi-baru-lahir-apa-yang-perlu-diperhatikan-(bagian-i)
comment-icon comment-icon