9 Penyebab Anak Susah Makan beserta Solusinya
Loading...
burger menu
penyebab anak susah makan-nutriclub
Nutrisi

9 Penyebab Anak Susah Makan dan Solusinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 12 Juli 2024


  • Penyebab Anak Susah Makan
  • Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan

Penyebab anak susah makan ada banyak. Meski masalah susah makan tergolong umum, akibatnya bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang jika dibiarkan terus. Simak cara mengatasinya di sini!

Penyebab Anak Susah Makan

Anak membutuhkan sekitar 1.000-1.400 kalori per hari yang berasal dari makanan dan susu. Namun, ada kalanya anak tidak mau makan sehingga membuat Mama pusing dan khawatir.

1. Picky Eating 

Anak yang suka pilih-pilih makan akan menolak makan jika menu yang Mama sajikan bukan yang sudah pasti ia sukai.

Penyebab picky eater antara lain masalah pemberian makan sejak masa MPASI, terlambat naik tekstur, dan paksaan untuk makan.

2. Takut Mencoba Makanan Baru 

Ketakutan mencoba makanan baru (neofobia makanan) adalah tahapan normal dalam perkembangan anak. Ini adalah penyebab anak susah makan yang paling umum.

Rasa tidak suka, jijik, dan ketakutan akan kontaminasi bakteri juga memengaruhi makanan apa yang mulai ditolak anak sejak usia 2 tahun.

Masalah neophobia akan mencapai puncaknya di antara 18 dan 24 bulan, lalu akan berhenti dengan sendirinya seiring upaya resilien Mama mengenalkan makanan baru berulang kali.

Baca Juga: Panduan Pemberian MPASI Anak 1 Tahun: Porsi, Frekuensi dan Tekstur

3. Banyak Distraksi 

Terlalu banyak distraksi di sekitar anak akan memengaruhi keinginannya untuk makan. Distraksi ini biasanya terjadi saat anak terlalu asyik bermain sehingga ia tidak mau makan. 

Mengajak anak makan sambil menonton televisi atau gadget juga merupakan distraksi, lho. Jadi, pastikan anak fokus saat sedang makan.

4. Masalah Sensori 

Penyebab anak susah makan juga bisa berakar dari keterlambatan menaikkan tekstur MPASI di usia bayi. Hal ini bisa membuat si Kecil menjadi sensitif terhadap rasa, tekstur, bau, wujud, dan warna makanan. 

Anak juga punya indra pengecap yang lebih sensitif dibandingkan orangtua, terutama pada rasa yang kuat dan pahit. 

Masalah sensori bisa menyebabkan kekurangan gizi pada anak, sehingga penting bagi Mama untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Sedang Sakit 

Sakit karena tertular infeksi penyebab diare dan demam atau gangguan pencernaan seperti sembelit dapat menyebabkan anak susah makan.

Gangguan kesehatan umum seperti radang tenggorokan atau sakit gigi juga membuat anak sakit saat mengunyah dan menelan sehingga tidak mau makan.

Baca Juga: Anak Sering Sakit? Mungkin Karena Asupan Gizinya Tidak Seimbang

6. Kebiasaan Ngemil 

Terlalu banyak jajan atau ngemil bisa membuat anak enggan makan.

Jika Mama terlalu sering memberinya camilan sebelum waktu makan, perutnya menjadi kenyang sehingga dia tak mau lagi makan saat duduk di meja makan.

7. Tidak Ada Jadwal Makan 

Tanpa jadwal makan yang jelas, anak tidak akan makan banyak. Mama harus membuat struktur dan kebiasaan makan yang baik yakni di mana, kapan, dan apa makanan yang disajikan. 

Dengan begitu anak jadi memahami bahwa aktivitas makan dilakukan di meja makan. Ia juga bisa mengantisipasi kapan ia akan diberi makanan utama dan makanan selingan (camilan). 

8. Perubahan Lingkungan 

Masalah susah makan juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni perubahan di sekitar lingkungan si Kecil. 

Contohnya baru pindah rumah, sedang melancong/berlibur, atau hewan peliharaan si Kecil mati. Beberapa anak tidak nafsu makan karena situasi yang berubah dan membuatnya stres.

Namun, faktor eksternal ini biasanya berlangsung sementara. Mama perlu mendampingi dan menemani si Kecil agar ia bisa melalui situasi sulit yang sedang ia hadapi. 

9. Kecapekan 

Sama seperti orang dewasa, kecapekan dapat jadi penyebab anak susah makan. Kelelahan ini diakibatkan si Kecil yang terlalu aktif seharian dan kurang tidur. 

Kalau diketahui ia kerap susah makan pada malam hari karena kecapekan, cobalah berikan ia porsi makan yang lebih besar pada siang hari. 

Pastikan juga si Kecil mendapatkan tidur yang cukup. Anak usia 1-2 tahun membutuhkan 11-14 jam tidur per hari, sedangkan usia 3-5 tahun butuh 10-13 jam tidur per hari. 

Baca Juga: 11 Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak

Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan

Nah, sekarang Mama sudah bisa menerka-nerka kemungkinan penyebab si Kecil susah makan.  Lalu, bagaimana cara mengatasi susah makan pada anak? Simak selengkapnya berikut ini.

1. Buat Jadwal Makan 

Buatlah jadwal makan teratur supaya anak tahu kapan waktunya pemberian makanan utama dan makanan selingan (caliman).

Selain itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI) menyarankan pemberian makan sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. 

Mama juga diharapkan untuk tidak memberikan camilan saat sedang makan makanan utama. Ini supaya anak mendapatkan nutrisi yang baik dan terarah. 

Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan Akibat Tumbuh Gigi

2. Ajak Anak Menyiapkan Makanan 

Salah satu penyebab anak susah makan adalah merasa jijik atau takut terhadap makanan yang ia belum pernah lihat.

Mama bisa bantu atasi rasa cemas si Kecil dengan mengajaknya menyiapkan makanan bersama Mama. Biarkan ia memilih-milih bahan makanan di supermarket, mencampur bumbu, atau mengaduk masakan. 

Mama perlu kesabaran ekstra menghadapi anak yang takut mencoba makanan. Ajaklah ia makan bersama untuk menunjukkan bahwa makanan bergizi tidaklah menakutkan.

3. Hindari Distraksi 

Supaya anak tidak terdistraksi dan kehilangan nafsu makan, hindari penggunaan gadget atau menonton TV selama makan. 

Ajak ia fokus pada makanan, obrolan, dan bonding antara anggota keluarga di meja makan. Hal ini akan membuat pengalaman makan anak jadi menyenangkan. 

4. Sesuaikan Porsinya 

Mungkin anak bukannya tidak mau makan, Ma, tapi ia kesulitan menghabiskan seluruh makanan di piringnya. 

Maka dari itu, berikan makanan dengan porsi kecil terlebih dahulu agar ia bisa menghabiskannya. Kalau porsi tersebut kurang, ia bisa tambah atau lanjut ke porsi kedua. 

5. Berikan Suplemen

Jika anak tidak mau makan, Mama bisa coba memberinya suplemen yang mengandung zinc, vitamin B1, dan omega-3. Tiga zat gizi ini dapat meningkatkan nafsu makan. 

Mama juga dapat bantu lengkapi kebutuhan gizi anak dari susu pertumbuhan yang terfortifikasi nutrisi optimal, seperti Nutrilon Royal 3.

Susu Nutrilon 3

Nutrilon Royal dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA lebih tinggi, juga 12 vitamin dan 9 mineral penting yang teruji klinis perkuat imunitas dan bantu maksimalkan inteligensi si Kecil untuk menang.

Baca Juga: 8 Manfaat Minum Susu untuk Tumbuh Kembang Anak

Bila anak hilang nafsu makan selama lebih dari 3 hari, Mama harus mulai waspada dan konsultasi ke dokter untuk cari tahu apa penyebab anak susah makan.

Mama juga bisa langsung kontak Nutriclub Expert Advisors yang siap 24 jam menjawab pertanyaan Mama seputar nutrisi, menyusui dan tumbuh kembang si Kecil.

Semoga si Kecil mau makan lahap lagi, ya!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Healthline. “What Can You Do If Your Child Refuses to Eat Anything?” Healthline, 11 Sept. 2019, www.healthline.com/health/parenting/child-refuses-to-eat-anything.
  2. IDAI. “Sulit Makan Pada Bayi Dan Anak.” Www.idai.or.id, www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak. Accessed 6 June 2024.
  3. Medical News Today. “Appetite Stimulants: Types, Tips, and Tricks.” Www.medicalnewstoday.com, 23 Aug. 2019, www.medicalnewstoday.com/articles/326142.
  4. Sasha. “My Toddler Isn’t Eating Much. What’s Normal and What’s Not?” Kids Eat in Color, 2 Oct. 2021, kidseatincolor.com/toddler-not-eating-much/. Accessed 6 June 2024.
  5. Verywell Health. “Possible Medical Reasons Your Child Isn’t Eating.” Verywell Health, www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965.
Artikel Terkait