Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

Ilustrasi vaksin BCG - Nutriclub.
Imunitas

Vaksin BCG: Jadwal, Efek Samping, dan Risiko Terlewat

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 09 Agustus 2023

Memberikan vaksin BCG adalah salah satu cara terbaik Mama untuk memperkuat imun bayi dan menjaga kesehatannya. Imunisasi BCG itu untuk apa dan harus didapatkan di usia berapa?

Imunisasi BCG untuk Apa?

Vaksin BCG (Bacillus Calmette–Guérin) adalah jenis imunisasi untuk memberi perlindungan terhadap penyakit tuberkulosis (TB) yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. 

Vaksinasi BCG pada bayi juga memberikan perlindungan lebih dari 80% terhadap infeksi TB meningeal (TB otak) dan TB milier (infeksi yang menyebar ke organ tubuh selain paru-paru).

Vaksin ini terbuat dari bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dilemahkan.

Apakah Imunisasi BCG Itu Wajib?

Vaksinasi BCG termasuk dalam program imunisasi wajib yang digalakkan oleh IDAI.

Alasannya adalah karena infeksi tuberkulosis sangat mudah menular dan sangat berbahaya. Bakteri TB akan menyerang paru-paru dan organ lain seperti ginjal, otak, dan sistem saraf. 

Selain menghindari penyakit tuberkulosis, manfaat imunisasi BCG juga berfungsi mencegah radang otak (meningitis) sebagai akibat dari komplikasi TB.

Vaksin BCG Diberikan pada Usia Berapa?

Vaksinasi BCG hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup. Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI, vaksin harus segera diberikan setelah bayi lahir atau secepatnya sebelum usia 1 bulan. 

Vaksin akan disuntikkan pada area lengan atas sebelah kanan bayi. Agar si Kecil mendapatkannya tepat waktu, Mama perlu konsultasi kepada dokter yang akan menangani persalinan Mama. 

Baca Juga: Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi

Apa Efek Samping Imunisasi BCG?

Salah satu efek samping imunisasi yang umum adalah demam dalam 24 jam setelah vaksin dan berlangsung sekitar 1–2 hari.

Imunisasi BCG juga dapat menyebabkan munculnya bisul kecil bernanah dalam 2-12 minggu setelah imunisasi. Ini tidak berbahaya, karena tanda imun bayi bekerja dengan baik untuk membentuk kekebalan.

Namun, waspada jika bisulnya justru menunjukkan gejala infeksi seperti:

  • Bisul dengan nanah yang banyak disertai bayi demam tinggi, tanda penyuntukan vaksin tidak steril. 

  • Bisul muncul kurang dari 1 minggu setelah imunisasi (accelerated BCG reaction). Ini artinya bayi sudah lebih dulu terpapar bakteri penyebab TB sebelum mendapat vaksin. 

Dua kondisi di atas perlu penanganan dokter secepatnya. Jadi, jangan tunda-tunda pergi ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat untuk si Kecil.

Baca Juga: 10 Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Sakit Setelah Imunisasi pada Bayi

Bagaimana Jika Terlewat Imunisasi BCG?

Vaksin BCG hanya perlu didapatkan satu kali seumur hidup, segera setelah bayi lahir. Jika terlambat atau terlewat, Mama boleh kejar imunisasi sebelum bayi berusia 3 bulan (12 minggu). 

Di atas 3 bulan, bayi harus menjalani tes mantoux terlebih dahulu untuk melihat apakah si Kecil telah terpapar bakteri TB atau belum.

Jika bayi tinggal bersama anggota keluarga yang mengidap TB atau berada di lingkungan epidemi kasus TB, imunisasi dapat diberikan hingga ia berusia 1 tahun.   

Apabila masih memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pemberian vaksin pada bayi, masalah kesehatan, dan masalah tumbuh kembang lainnya, Mama bisa langsung hubungi Nutriclub Expert Advisor selama 24/7 tanpa perlu membuat janji!

Mama juga bisa dapatkan beragam solusi cepat dan lengkap untuk meredakan demam bayi setelah imunisasi di Health & Immunity Checker.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. IDAI | Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian II). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-ii
  2. ‌IDAI | Skar BCG. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/skar-bcg
  3. ‌IDAI | Amankah Buah Hati Anda dari Tuberkulosis? (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/amankah-buah-hati-anda-dari-tuberkulosis
  4. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/read/1108/edukasi-tbc-pada-anak-apa-yang-harus-orang-tua-ketahui
  5. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1811/kenali-tb-pada-anak
  6. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/mengenal-gejala-tbc-pada-anak
  7. Stanford Medicine Children’s Health. (2019). Stanfordchildrens.org. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=tuberculosis-tb-in-children-90-P02548
  8. ‌Fact Sheets. (2023). https://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/prevention/bcg.htm
  9. ‌CDCTB. (2022, November 10). Children. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/tb/topic/populations/tbinchildren/default.htm
  10. ‌BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis. (n.d.). Retrieved July 10, 2023, from http://repository.unimus.ac.id/2932/5/BAB%20II.pdf
  11. ‌NHS Choices. (2023). BCG vaccine for tuberculosis (TB) overview. https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/bcg-tuberculosis-tb-vaccine/
  12. ‌CDCTB. (2022, December 20). Drug-Resistant TB. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/tb/topic/drtb/default.htm
  13. ‌Rokom. (2022, April 11). Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220411/5839627/imunisasi-kejar-lengkapi-imunisasi-dasar-anak-yang-tertunda/
Artikel Terkait