Loading...
Imunitas

3 Cara agar Anak Tidak Demam Setelah Imunisasi DPT

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 02 Mei 2025


  • Pentingnya Imunisasi DPT untuk Bayi
  • Mengapa Bayi Bisa Demam Setelah Imunisasi DPT?
  • Apakah Demam Setelah Imunisasi Berbahaya?
  • Cara agar Anak Tidak Demam Setelah Imunisasi DPT
  • Apakah Paracetamol Bisa Mencegah Demam?
  • Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Agar anak tidak demam setelah imunisasi DPT, penting untuk memahami beberapa tips dan langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh Mama. Yuk, cari tahu ulasan lengkapnya!

Pentingnya Imunisasi DPT untuk Bayi

Vaksin DPT bermanfaat untuk melindungi si Kecil dari penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Vaksin ini diberikan saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. 

Difteri adalah infeksi menular serius pada tenggorokan yang menyumbat saluran pernapasan dan menyebabkan masalah pernapasan yang parah.

Pertusis alias batuk rejan merupakan infeksi pernapasan yang menyebabkan gejala seperti flu yang menimbulkan batuk parah dan kesulitan bernapas.

Tetanus adalah infeksi yang menyerang saraf di seluruh tubuh, yang menyebabkan kejang otot parah. Infeksi ini masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit.

Mengapa Bayi Bisa Demam Setelah Imunisasi DPT?

Kandungan dalam vaksin DPT telah terbukti aman, sehingga imunisasi tetap perlu didapatkan untuk melindungi kesehatan anak. Demam yang muncul setelah imunisasi merupakan respons alami tubuh terhadap vaksin. 

Demam menandakan bahwa sistem imun sedang bekerja membentuk perlindungan terhadap penyakit. Biasanya, demam akan mereda dalam 1-2 hari tanpa perlu pengobatan khusus. 

Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan memberikan ASI, susu formula, atau cairan lainnya. 

Pakaikan pakaian yang nyaman dan jaga suhu kamar tetap sejuk untuk bantu turunkan suhu tubuh si Kecil. 

Baca Juga: Bayi Boleh Dimandikan Setelah Imunisasi, Begini Caranya

Apakah Demam Setelah Imunisasi Berbahaya?

Demam setelah imunisasi DPT adalah hal yang normal dan sering terjadi pada bayi. Demam setelah imunisasi tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.

Demam setelah vaksin juga biasanya ringan (berkisar antara 37,8-39°C) dan umumnya tidak memerlukan obat. 

Jika suhu tubuh bayi lebih dari 39°C, Mama bisa berikan obat penurun panas khusus anak, seperti paracetamol. Sebaiknya tetap konsultasikan dulu dengan dokter terkait dosis dan waktu pemberiannya, ya. 

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Bayi 0-12 Bulan Terbaru IDAI 2024

Cara agar Anak Tidak Demam Setelah Imunisasi DPT

Meski demam adalah reaksi normal dari imunisasi, Mama bisa mencoba cara-cara ini untuk mencegah demam pada anak setelah mendapatkan vaksin: 

1. Pastikan Bayi dalam Kondisi Sehat

Agar anak tidak demam setelah imunisasi DPT, pastikan bayi dalam kondisi sehat sebelum menerima vaksin. Jika bayi hanya mengalami pilek ringan, vaksinasi tetap bisa dilakukan. 

Namun, jika bayi mengalami sakit yang lebih serius, dokter mungkin akan menunda pemberian vaksin. 

Konsultasikan dengan dokter jika bayi pernah mengalami pembengkakan parah di lengan atau kaki setelah vaksin sebelumnya atau memiliki riwayat masalah saraf, seperti kejang atau sindrom Guillain-Barré.

2. Beri ASI yang Cukup

Menyusui sebelum, selama, dan setelah bayi imunisasi dapat membantu mengurangi risiko demam dan nyeri akibat suntikan. ASI mengandung antibodi alami yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. 

Selain itu, kontak skin-to-skin dengan Mama saat menyusui juga memberikan efek menenangkan yang dapat mengurangi stres dan rasa sakit pada bayi. 

3. Informasikan ke Dokter Jika Bayi Pernah Mengalami Reaksi Vaksin

Jika bayi pernah mengalami reaksi alergi serius setelah vaksin DPT sebelumnya, beri tahu dokter sebelum vaksinasi berikutnya.

Dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk memberikan dosis yang lebih rendah atau memilih alternatif lain sesuai kondisi bayi. 

Dengan memberikan informasi ini, Mama dapat membantu dokter menentukan langkah terbaik agar anak tidak demam setelah imunisasi DPT dan tetap mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit.

Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Kejar untuk Lengkapi Imunisasi Wajib Anak

Apakah Paracetamol Bisa Mencegah Demam?

Paracetamol bisa digunakan untuk mengatasi demam di atas 39° C setelah imunisasi. Si Kecil bisa diberikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3-4 jam bila diperlukan, maksimal 6 kali dalam 1 hari.

Namun, paracetamol tidak dapat mencegah demam. Kegunaan utama paracetamol adalah untuk mengelola gejala dan ketidaknyamanan setelah demam muncul.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Reaksi umum setelah vaksin DPT adalah demam, rewel, serta nyeri dan kemerahan di tempat suntikan. Semua efek samping ini akan hilang dalam 2 hari. 

Mama harus segera membawa si Kecil ke dokter bila mereka mengalami gejala-gejala ini: 

  • Demam tinggi di atas 39°C. 
  • Demam terjadi setelah 2 hari atau berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Bayi mengalami kejang.
  • Menangis terus-menerus selama lebih dari 3 jam. 
  • Reaksi alergi parah, seperti sesak napas, pembengkakan, dan ruam yang menyebar. 
  • Bayi tampak lemas, tidak responsif, bahkan pingsan.
  • Bekas kemerahan suntikan membesar lebih dari 5 cm. 
  • Bekas kemerahan suntikan terasa nyeri setelah 3 hari.
  • Kemerahan atau nyeri berlangsung lebih dari 7 hari.
  • Efek samping vaksinasi tidak kunjung membaik atau semakin buruk.

Itu dia Ma, penjelasan agar anak tidak demam setelah imunisasi DPT dan kapan Mama harus membawanya ke dokter. 

Anak yang sering sakit akan banyak kehilangan waktu untuk bermain dan mengalami keterlambatan di sekolah. Oleh sebab itu, imunisasi dibutuhkan untuk memperkuat sistem imun si Kecil dan mencegah penyakit.

Untuk membantu si Kecil tumbuh sehat, Mama bisa download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama yang berisi panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya. Gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  • Ben-Joseph, E. P. (2019). Your Child’s Immunizations: Diphtheria, Tetanus & Pertussis Vaccine (DTaP) (for Parents) - Nemours KidsHealth. Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/dtap-vaccine.html
  • CDC. (2024, July 31). Possible Side Effects from Vaccines. Vaccines & Immunizations. https://www.cdc.gov/vaccines/basics/possible-side-effects.html
  • Clinic, C. (2024). Conditions With Flu-Like Symptoms. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/flu-like-symptoms
  • Health and Human Services. (2024, January 10). Why do some children get fevers after being vaccinated? Let’s Get Real. https://www.hhs.gov/letsgetreal/learn-about-childrens-vaccines/questions-about-vaccines/why-do-some-children-get-fevers-after-being-vaccinated
  • Kemenkes RI. (2024, May 16). Manfaat Imunisasi Ganda, Terbukti Aman, Efektif dan Efisien. Kemkes.go.id. https://ayosehat.kemkes.go.id/manfaat-imunisasi-ganda
  • Pisacane, A., Continisio, P., Palma, O., Cataldo, S., De Michele, F., & Vairo, U. (2010). Breastfeeding and risk for fever after immunization. Pediatrics, 125(6), e1448-52. https://doi.org/10.1542/peds.2009-1911
  • Seattle Children’s Hospital. (2019). Immunization Reactions. Seattle Children’s Hospital. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/immunization-reactions/
  • Soedjatmiko, A. R. T. (2023). Tanya Jawab DTP. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-dtp
Artikel Terkait