Bayi prematur perlu perawatan khusus karena organ tubuhnya belum sepenuhnya berkembang dan tumbuh kembangnya lebih lambat dari bayi lahir cukup bulan. Yuk, Ma, pahami tahap perkembangan bayi prematur dan cara optimalkannya!
Bagaimana Cara Menghitung Usia Koreksi Bayi Prematur?
Usia koreksi adalah metode memperkirakan usia perkembangan bayi prematur dengan asumsi bayi lahir sesuai HPL (hari perkiraan lahir). Berikut cara menghitungnya:
Usia koreksi = Usia kronologis – Jumlah minggu lahir prematur.
Contoh, jika bayi lahir di usia kehamilan 32 minggu (8 minggu lahir prematur/lebih cepat) dan saat ini berusia 4 bulan (16 minggu), maka usia koreksinya adalah 8 minggu (16 – 8 = 8).
Artinya, tahap perkembangan si Kecil disesuaikan dengan bayi usia 2 bulan yang lahir cukup bulan.
Tahapan Tumbuh Kembang Bayi Prematur 0–12 Bulan
Berikut panduan umum tahapan perkembangan bayi prematur berdasarkan usia koreksi:
1. 0–1 Bulan
Di usia ini, bayi prematur masih beradaptasi dengan lingkungan luar rahim. Fokus utamanya adalah stabilisasi organ vital seperti pernapasan dan suhu tubuh.
Bayi juga mulai belajar mengisap dan menelan dengan baik agar mampu menyusu dengan lancar. Tidur menjadi aktivitas utama bayi, yakni sekitar 18–20 jam per hari.
2. 1–2 Bulan
Bayi mulai memperkuat otot leher dan belajar mengangkat kepala saat tengkurap. Respons terhadap cahaya dan suara semakin jelas, menandakan perkembangan sensorik yang baik.
Pada fase ini, bayi mulai menunjukkan tanda kenyamanan saat digendong dan mulai mengenali suara ibu.
3. 2–3 Bulan
Bayi mulai memperlihatkan senyum untuk pertama kalinya. Ia juga mulai mengikuti gerakan benda dengan matanya dan mengeluarkan suara ocehan ringan.
Gerakan tangan dan kaki lebih aktif, meski masih belum terkoordinasi sempurna.
4. 3–4 Bulan
Kepala bayi sudah mulai stabil saat digendong. Ia mulai bisa meraih benda di sekitarnya dan memperlihatkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap lingkungan.
Bayi juga mulai mengenali wajah orang tua dan menanggapinya dengan senyum atau suara.
5. 4–5 Bulan
Bayi mulai bisa menggulingkan tubuh dari posisi tengkurap ke telentang atau sebaliknya. Ia semakin sering mengoceh dan menanggapi suara Mama dan Papa dengan ekspresi ceria.
Koordinasi mata-tangan semakin membaik, bayi mulai tertarik memegang benda yang menarik perhatiannya. Stimulasi melalui mainan berwarna cerah sangat membantu di tahap ini.
6. 5–6 Bulan
Bayi sudah bisa duduk dengan sedikit bantuan dan mulai menggunakan kedua tangan untuk memegang benda. Ia tertawa lebih sering dan mulai memahami rutinitas sehari-hari.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Perawatan Bayi Prematur
7. 6–7 Bulan
Perkembangan bayi prematur dari sisi motorik halusnya sudah semakin berkembang lebih baik di usia ini.
Bayi mulai memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain dan menanggapi ketika dipanggil namanya.
Ia juga mulai menunjukkan preferensi pada orang-orang yang sering berinteraksi dengannya.
8. 7–8 Bulan
Di usia 7 bulan menuju 8 bulan, bayi biasanya mulai merangkak atau berusaha menggerakkan tubuh ke depan.
Ia juga mulai mengulang suara atau kata sederhana yang sering didengar dari orang tua. Meniru suara atau gerakan menjadi cara bayi belajar berkomunikasi.
9. 8–9 Bulan
Perkembangan bayi prematur di usia ini sudah mampu duduk tanpa bantuan dan mulai berdiri sambil berpegangan pada benda di sekitarnya.
Ia mulai mengenali orang yang sering kali ditemuinya, serta bereaksi ketika namanya dipanggil.
Tak hanya itu, si Kecil juga mulai memahami perintah sederhana seperti “ayo sini” atau “tidak boleh”.
Baca Juga: Komplikasi Bayi Prematur yang Mungkin Terjadi
10. 9–10 Bulan
Koordinasi tangan dan mata si Kecil semakin baik di usia ini. Bayi mulai menunjuk benda yang diinginkan atau meniru gerakan orang tua.
Selain itu, bayi sudah mampu mengambil makanan dan benda-benda kecil menggunakan ketiga jari-jari mungilnya.
Ia juga mulai memahami hubungan sebab-akibat, seperti ketika menjatuhkan mainan dan melihat reaksi orang tua.
11. 10–11 Bulan
Bayi mulai berdiri sendiri selama beberapa detik atau berjalan dengan bantuan. Ia mulai bisa mengucapkan kata sederhana seperti “Mama” atau “Papa”.
Respons si Kecil terhadap ekspresi wajah dan bahasa tubuh orang tua semakin kuat. Bayi mulai paham emosi dasar seperti senang, marah, atau sedih dari ekspresi di sekitarnya.
12. 11–12 Bulan
Bayi bisa berjalan dengan bantuan atau mulai berjalan mandiri. Ia menikmati permainan interaktif seperti menumpuk balok atau melempar bola kecil.
Kemampuan memahami perintah sederhana mulai muncul, seperti “Taruh sini” atau “Ayo bereskan mainannya”.
Upaya Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi Prematur
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan bayi prematur. Misalnya:
1. Memberikan Nutrisi yang Tepat
ASI tetap jadi pilihan terbaik untuk bayi prematur karena mengandung antibodi, lemak, dan protein sesuai kebutuhan mereka.
Jika bayi belum mampu menyusu langsung, ASI dapat diberikan melalui botol atau selang dengan bantuan tenaga medis.
Saat memasuki usia MPASI (6 bulan usia koreksi), pastikan beri makanan kaya zat besi, protein, dan lemak sehat.
Konsultasikan ke dokter anak bila perlu tambahan suplemen vitamin, kalsium, dan zat besi.
2. Lakukan Stimulasi Perkembangan
Stimulasi rutin penting untuk bantu perkembangan motorik, bahasa, dan sosial bayi.
Ajak bayi bermain, berbicara, bernyanyi, atau memberi pijatan lembut untuk memperkuat ikatan emosional.
Permainan sederhana seperti menggenggam mainan, menatap cermin, atau mendengarkan musik dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif bayi prematur.
Baca Juga: Pedoman Cara Memandikan Bayi Prematur
3. Pantau Tumbuh Kembang Secara Berkala
Gunakan usia koreksi dan grafik pertumbuhan khusus bayi prematur seperti Grafik Fenton untuk memantau berat badan, panjang tubuh, dan lingkar kepala.
Pastikan Mama memeriksa si Kecil ke dokter secara berkala untuk memantau kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Pemeriksaan juga dilakukan untuk mendeteksi secara dini bila ada gangguan kesehatan dan tumbuh kembang agar dapat segera ditangani.
4. Berikan Imunisasi Sesuai Jadwal
Agar tumbuh dan kembang bayi prematur tidak terganggu akibat penyakit infeksi, Mama wajib bawa si Kecil untuk mengikuti jadwal imunisasi sesuai anjuran dokter anak.
Imunisasi melindungi bayi prematur dari infeksi yang dapat memperlambat tumbuh kembangnya.
Jadwal imunisasi bayi prematur tetap sama dengan bayi cukup bulan, hanya saja pemberiannya perlu disesuaikan dengan kondisi medis bayi.
5. Berikan Kasih Sayang dan Dukungan Keluarga
Selain asupan gizi dan stimulasi, kasih sayang berperan besar dalam perkembangan bayi prematur secara emosional.
Sentuhan lembut, pelukan, dan komunikasi penuh cinta membuat bayi merasa aman dan dicintai.
Lingkungan keluarga yang hangat bantu perkembangan psikologis bayi dan meningkatkan kemampuan sosialnya di masa depan.
Baca Juga: 15 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah
Itu dia informasi seputar tahap perkembangan bayi prematur dan cara mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Untuk membantu Mama menjaga imun si Kecil, jangan ragu diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor guna mendapat informasi seputar nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Gratis!
Patikan juga Mama unduh Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama sebagai panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya.
