Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Penyebab-dan-cara-mengatasi-bayi-menangis-terus
Pola Asuh Anak

10 Penyebab Bayi Menangis Terus dan Cara Mengatasinya

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 15 Juni 2021

Mama mungkin sudah paham kalau bayi menangis terus kemungkinan karena si Kecil lapar atau popoknya basah. Menangis memang caranya bayi berkomunikasi untuk memberi tahu Mama tentang hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. Tapi, terkadang si Kecil masih tetap menangis keras meski sudah disusui atau diganti popoknya. Kalau begini, apa penyebabnya?

Apa Penyebab Bayi Menangis?​​​​​​​

Normalnya, bayi akan menghabiskan waktu selama 2-3 jam per hari untuk menangis sebagai caranya berkomunikasi dengan Mama dan Papa. 

Namun jika tangisannya tidak berhenti meski sudah ditenangkan dengan berbagai cara, penyebabnya mungkin bukan lagi sekadar lapar. Ketahui beberapa alasan penyebab bayi sering menangis di bawah ini:

1. Bayi Merasa Lapar

Lapar dan ingin menyusui adalah penyebab bayi menangis yang paling umum. Dalam tiga bulan pertama kehidupannya, si Kecil akan diberikan ASI hampir setiap jam. 

Bayi yang baru lahir biasanya butuh menyusu hingga 8-12 kali dalam sehari. Jadi jika Mama terakhir kali memberikan susu lebih dari 2-3 jam yang lalu, kemudian si Kecil menangis, mungkin saja ini tanda ia merasa lapar.

2. Bayi Kelelahan dan Mengantuk

Bayi dapat merasa kelelahan apabila seharian terlalu banyak menerima stimulasi alias overstimulated. Misalnya karena rumahnya terlalu berisik, banyak orang yang bermain dengannya, sampai kondisi kamarnya yang terlalu terang atau terlalu panas sehingga waktu tidurnya menjadi kurang atau terganggu.

Bila si Kecil mulai terlihat malas beraktivitas, enggan diajak bermain, sering menguap, dan menangis, ini tanda ia sedang lelah dan perlu istirahat. 

3. Popok Bayi Basah atau Kotor

Kita tentu merasa tidak nyaman dan kotor ketika pakaian basah kuyup karena keringat. Sama halnya dengan bayi. Jika popoknya sudah terlalu basah, ia akan merasa tidak nyaman. Jadi, selalu rutin cek kondisi popoknya untuk menghindari si Kecil menangis akibat popoknya yang basah atau kotor.

Bila basah atau kotor, segera ganti dengan popok yang bersih. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan area vital si Kecil ya, Ma! Mama bisa menggunakan tisu khusus bayi atau mengelapnya dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat. Kemudian, tunggu area kulit bayi sampai benar-benar kering sebelum menggantinya dengan popok yang bersih. 

4. Bayi Merasa Kesepian

Saat bayi tertidur, tak jarang Mama akan meninggalkannya di tempat tidurnya sendiri untuk melakukan pekerjaan lain ataupun sekadar beristirahat. Tak lama, si Kecil akan menangis saat terbangun. 

Nah, ini bisa jadi karena ia merasa dirinya kesepian dan tidak suka ditinggal sendiri, Ma. Coba tenangkan bayi yang menangis karena kesepian dengan memeluk, menggendong, atau membelainya. 

5. Bayi Ingin Bermain

Selain merasa kesepian, bayi yang merasa bosan sehingga ingin bergerak atau bermain juga sering kali menyebabkan si Kecil menangis.

Oleh karena itu, tak ada salahnya Mama dan Papa mengajak si Kecil bermain permainan sederhana, seperti cilukba, bertepuk tangan, mengayun-ayunkannya, atau mengajaknya naik kendaraan.

6. Kebiasaan Tidur Bayi

Di enam bulan pertama kehidupannya, bayi akan tidur dengan sendirinya, Ma. Namun, ada kalanya bayi tidak mau tidur tanpa Mama di sisinya, atau bisa juga bayi menjadi sulit tidur karena kondisi lingkungannya berubah. Misalnya, karena ruangan tempat tidurnya berbeda dari biasanya atau menginap di tempat lain. 

Hal itulah yang dapat menjadi penyebab bayi menangis terus, Ma. Tak perlu khawatir, Mama bisa mengatasinya dengan tidak terburu-buru menghampiri si Kecil saat ia menangis. Karena ketika si Kecil terbangun tengah malam dari tidurnya, biasanya si Kecil akan kembali tidur dengan sendirinya.

Baca Juga: Penyebab Bayi Rewel di Malam Hari dan 8 Cara Mengatasinya

7. Bayi Kolik

Bayi yang menangis terus adalah salah satu ciri kolik. Penyebab kolik pada bayi ada beragam, tapi umumnya dicurigai sebagai akibat dari gangguan pada saluran cerna. Misalnya, perut bayi yang kembung karena menelan banyak udara saat menyusui atau saat menangis.

Satu dari lima bayi baru lahir umum mengalami kondisi ini pada bulan pertama setelah lahir, yang ditandai dengan menangis terus-menerus secara intens dan bernada tinggi lebih dari 3 jam sehari dalam seminggu. Wajah bayi Mama mungkin akan memerah dan perutnya tampak membuncit.

Kolik umumnya mereda dengan sendirinya ketika bayi menginjak usia 3 atau 4 bulan. 

8. Bayi Gumoh

Bayi yang kekenyangan setelah menyusu atau menyusu terlalu cepat bisa mengalami gumoh. Gumoh terjadi ketika bayi memuntahkan kembali sebagian ASI yang baru saja ia telan.

Penyebab gumoh adalah karena kapasitas lambung bayi masih sangat terbatas dan otot cincin yang membatasi antara ujung kerongkongan dan bukaan lambungnya belum dapat menutup sempurna. Ketika lambungnya kepenuhan, cairan ASI bisa kembali naik ke kerongkongan. Itulah yang kemudian membuat bayi merasa tidak nyaman sehingga terus menangis.

Saat menyusui, pastikan pelekatan mulut bayi sudah tepat sehingga ia tidak menelan banyak udara dan berikan susu kepada bayi dengan posisi setengah duduk. Juga, pastikan selalu menyendawakan bayi setelah menyusui.

9. Bayi Mengalami Alergi

Berikutnya, penyebab bayi menangis terus bisa jadi akibat alergi. Pada ibu menyusui, apa saja yang Mama konsumsi akan diserap juga oleh ASI. 

Nah, karena sistem imun bayi belum sebaik orang dewasa, si Kecil akan lebih sensitif terhadap jenis makanan tertentu, seperti telur, makanan laut, kacang, gandum dan susu sapi. 

Jika si Kecil menunjukkan ciri-ciri alergi, Mama tidak perlu panik. Segera konsultasikan kepada dokter, ya. Bila Mama menyusui, dokter akan menyarankan Mama untuk menghindari makanan yang berisiko menyebabkan alergi pada Si Kecil.

10. Tanda Penyakit Lainnya

Jika anak bayi nangis sangat kuat dan segala cara yang Mama lakukan untuk menenangkannya tidak kunjung berhasil, coba periksa suhu tubuh si Kecil. Apakah bayi mengalami demam atau tidak?

Jika iya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Karena, bisa jadi rewelnya si Kecil menjadi pertanda adanya penyakit lainnya. Biasanya, penyebab bayi nangis terus-menerus disertai demam adalah karena si Kecil merasakan sembelit (konstipasi).

Baca Juga: Pahami Purple Crying, Fase Bayi Menangis Terus Tanpa Henti

Apa yang Harus Mama Lakukan Jika Bayi Menangis Terus?

Untuk menenangkan bayi yang menangis terus, ada beberapa cara yang bisa Mama dan Papa lakukan. Misalnya: 

1. Membedong Bayi

Bedong termasuk dalam perlengkapan bayi baru lahir yang dibutuhkan si Kecil. Membedong bayi dipercaya bisa memberi efek hangat dan nyaman seolah-olah bayi sedang berada di dalam kandungan Mama. 

Namun ingat, pastikan Mama tahu bagaimana cara membedong bayi yang benar, ya. Jangan sampai terlalu erat membedong bayi sampai membuatnya sulit bernapas. Cukup membedong bayi secara longgar, sehingga ia merasa hangat dan aman.

2. Memutar Suara yang Menenangkan

Cara menenangkan bayi menangis berikutnya bisa dengan memutar white noise alias suara yang menenangkan. Di dalam rahim, bayi terbiasa mendengar detak jantung Mama yang suaranya konstan terus-menerus. Detak jantung Mama akan terdengar dengan iramanya yang sama dan hal ini membuat bayi merasa tenang.

Untuk itu, bila si Kecil menangis, coba Mama buat atau memutar suara yang menenangkan. Misalnya, menempelkan bayi di dada Mama, mendengarkan musik klasik yang lembut, menggunakan irama dengan suara alam, seperti gemericik air, suara angin, ombak, kicauan burung, rintik hujan, suara putaran kipas angin, dan lain sebagainya. Putar lagu dalam mode suara yang rendah.

3. Bernyanyi 

Mama juga bisa menenangkan bayi nangis terus dengan menyanyikan lagu tidur yang lembut, atau lagu yang biasanya membuat bayi Mama nyaman dan tertidur lelap. 

4. Berikan Sentuhan Lembut

Tahukah Mama? Bayi juga merasa lebih aman dan nyaman jika disentuh oleh ibunya, lho. Sebagai contoh, Mama bisa mengusap kepala bayi, menepuk-nepuk atau mengelus-elus punggung bayi, memijat tubuh bayi, dan memandikan bayi.

5. Mengayun Bayi

Untuk cara menenangkan bayi menangis, Mama juga dapat mengayun-ayunkan bayi saat menggendongnya. Mama bisa mengayun tubuh bayi saat ia menangis sambil duduk di kursi goyang, atau diletakkan dalam ayunan khusus. 

Mama juga bisa membawa bayi berjalan-jalan di dalam atau luar rumah menggunakan stroller. Selain memiliki fungsi sebagai alat ganti menggendong bayi, stroller juga memberikan pengalaman baru bagi si Kecil untuk merasakan ketenangan dengan gerakan maju atau mundur. Selain itu, gerakan ritmik lainnya, seperti naik mobil, juga bisa Mama lakukan.

6. Mandikan Bayi dengan Air Hangat

Mama bisa memandikan bayi agar ia tidur dengan nyaman kembali sebagai solusi mengatasi bayi menangis. Mandikan atau seka si Kecil dengan air hangat yang dapat memberikan efek menenangkan. 

7. Berikan Minyak-Minyak Hangat yang Membuat Bayi Nyaman

Memberikan minyak hangat juga bisa membuat bayi nyaman dan berhenti menangis. Sebaiknya, gunakan baby oil atau minyak pijat khusus untuk bayi. Mama bisa mengoleskannya pada tubuh bayi seraya memijat tubuh bayi dengan lembut. 

Namun ingat, Mama juga harus hati-hati ketika memijat si Kecil, ya, salah-salah bisa berdampak buruk baginya.

Jika bayi masih menangis berkepanjangan, Mama juga bisa cari tahu penanganan yang tepat dengan menggunakan tools Health Immune Checker.

Kapan Bayi Nangis dan Rewel Perlu Diwaspadai?

Bayi nangis dan rewel merupakan hal yang wajar. Meski demikian, ada beberapa kondisi yang perlu Mama dan Papa waspadai saat bayi nangis, yakni:

  • Bayi kejang.

  • Kulitnya tampak pucat, kebiruan, atau keabuan.

  • Bayi tidak merespon Mama dan Papa.

  • Bayi bernapas terlalu cepat, atau sulit bernapas. 

  • Mengalami muntah proyektil.

  • Suhu tubuhnya tinggi, tetapi tangan dan kakinya terasa dingin. 

  • Di beberapa area tubuhnya terdapat ruam berwarna merah keunguan. 

Baca Juga: Mengenal Apa Arti Tangisan Si Kecil

Jika hal tersebut dialami oleh bayi Mama, jangan ragu untuk segera membawanya ke rumah sakit, ya. 

Nah, itulah, Ma, penjelasan mengenai penyebab bayi menangis terus dan cara mengatasinya. Jika Si Kecil masih juga menangis meski Mama telah mencoba berbagai cara menenangkan bayi menangis seperti yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya periksakan ia ke dokter. Karena, ini bisa saja menandakan bahwa si Kecil sedang mengalami gangguan kesehatan.

Semoga informasi ini berguna, ya Ma!

  1. Why is my baby crying? [Internet]. New York: WebMD LLC; [updated 2020 October 22; cited 2021 April 23]. Available from: https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1
  2. Seven reasons babies cry and how to soothe them [Internet]. [updated June 2018; cited 2021 April 23]. Available from: https://www.babycentre.co.uk/a536698/seven-reasons-babies-cry-and-how-to-soothe-them
  3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bagaimana menyusui dengan benar? [Internet]. Jakarta: IDAI; 2013 [cited 2021 April 23]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/bagaimana-menyusui-dengan-benar
  4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. ASI sebagai pencegah malnutrisi pada bayi [Internet]. Jakarta: IDAI; 2013 [cited 2021 April 23]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-sebagai-pencegah-malnutrisi-pada-bayi
  5. American Pregnancy Association. Soothing your crying baby [Internet]. 2012 [cited 2021 April 23]. Available from: https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/soothing-your-crying-baby-71022/
  6. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/colic-remedies#:~:text=Contact%20That%20Comforts,-Your%20baby%20may&text=Swaddle%20them%20in%20a%20blanket,warm%20bath%20may%20also%20help. Diakses pada 11 November 2022.
  7. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-treating-colic. Diakses pada 11 November 2022.
  8. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1. Diakses pada 11 November 2022.
  9. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/baby/caring-for-a-newborn/soothing-a-crying-baby/. Diakses pada 11 November 2022.
  10. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20043859?pg=2. Diakses pada 14 November 2022.
  11. Healthline. https://www.healthline.com/health/baby/fussy-baby#calming-techniques. Diakses pada 14 November 2022.
comment-icon comment-icon