Loading...
Kolostrum adalah - Nutriclub
Nutrisi

Kolostrum: Definisi, Manfaat, dan Kandungan Nutrisinya

Foto Reviewer

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 15 Januari 2020

Diperbarui: 03 Juli 2025


  • Apa Itu Kolostrum?
  • Kandungan Nutrisi Kolostrum
  • Apa Bedanya Kolostrum dan ASI?
  • Manfaat Kolostrum untuk Bayi

Kolostrum adalah ASI pertama yang muncul setelah bayi lahir. Kolostrum mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi bayi. Apa saja kandungan dan manfaat kolostrum? 

Apa Itu Kolostrum?

Kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi kelenjar susu ibu selama masa kehamilan dan akan keluar setelah bayi lahir. Kolostrum berwarna kekuningan dengan tekstur lebih kental.

Produksi kolostrum biasanya akan berakhir 2-4 hari setelah bayi lahir ke dunia. Setelah hari ke-4, umumnya kolostrum akan berubah menjadi ASI transisional.

ASI transisional berubah jadi ASI matur pada hari ke-14 setelah bayi lahir hingga seterusnya. ASI matur ini yang akan selalu diminum bayi sampai minimal 6 bulan atau usia 2 tahun.

Kandungan Nutrisi Kolostrum

Kolostrum adalah ASI pertama yang mengandung zat antibodi. Selain itu, kolostrum mengandung nutrisi penting lain untuk membangun sistem imun tubuh si Kecil, seperti: 

1. Imunoglobulin A

Salah satu zat antibodi penting yang terkandung dalam kolostrum, yakni Imunoglobulin A (IgA) sebanyak 5000 mg/dL. 

IgA bekerja dengan cara melapisi permukaan saluran cerna dan saluran pernapasan bayi. 

Dengan begitu, bakteri, virus, kuman, atau parasit tidak dapat berkembang biak dan masuk ke dalam aliran darahnya untuk menginfeksi tubuh si Kecil. 

2. Laktoferin

Laktoferin adalah protein yang paling banyak ditemukan pada kolostrum dan ASI. 

Protein ini mampu mengikat zat besi dan berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi, melindungi tubuh dari infeksi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi.

Laktoferin juga terkandung dalam ASI biasa sebanyak 1-6 mg/ml. Namun, kandungannya dalam kolostrum lebih tinggi. 

3. Leukosit 

Antibodi pada kolostrum juga mengandung sel darah putih. Tujuannya adalah untuk meningkatkan imun tubuh aktif dan mendorong perkembangan imunokompetensi. 

Imunokompetensi adalah kemampuan tubuh untuk memproduksi zat antibodi melalui sel dengan cara mengenali antigen.

Kolostrum sendiri mengandung hingga 5 juta leukosit/mm³. Jumlahnya 5 kali lebih banyak daripada kandungan leukosit dalam ASI matur. 

Baca Juga: Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Cara Melakukannya

4. Epidermal Growth Factor

Ini merupakan protein yang berperan memperbaiki dan menstimulasi pertumbuhan sel-sel tubuh. 

5. Karotenoid dan Vitamin A

Kolostrum yang berwarna kuning keemasan berasal dari kandungan karotenoid dan vitamin A di dalamnya. 

Karotenoid adalah antioksidan yang berfungsi mencegah si Kecil dari paparan radikal bebas. 

Sementara, vitamin A mampu dukung perkembangan penglihatan, kulit, dan imunitas bayi. 

6. Magnesium, Tembaga, dan Zinc

Kolostrum juga mengandung zat mineral untuk mendukung perkembangan imun dan organ tubuh si Kecil. Misalnya, magnesium yang bantu dukung kesehatan tulang dan jantung bayi. 

Ada juga tembaga yang dapat memperkuat sistem imun tubuh, serta zinc yang mampu mendukung berbagai proses metabolisme dalam tubuh bayi. 

Apabila punya pertanyaan seputar cara mengoptimalkan proses meng-ASI-hi, Mama bisa download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya. Gratis!

Apa Bedanya Kolostrum dan ASI?

Kolostrum adalah cairan ASI yang keluar pertama kali, yang bertujuan untuk memperkuat sistem imun tubuh si Kecil. Kolostrum berwarna kuning dengan tekstur lebih kental. 

Sementara, ASI matur adalah cairan yang keluar setelah kolostrum. Warnanya putih dengan tekstur cenderung lebih encer. 

Kolostrum mengandung antibodi, protein, dan mineral yang lebih tinggi ketimbang ASI matur. 

Meski begitu, ASI matur tetap mengandung nutrisi yang diperlukan bagi perkembangan dan pertumbuhan si Kecil. 

Manfaat Kolostrum untuk Bayi

Kolostrum adalah ASI pertama yang penting untuk kekebalan tubuh bayi. Berikut manfaat kolostrum untuk bayi selengkapnya:

1. Membentuk Antibodi 

Kolostrum mengandung zat antibodi yang siap melindungi tubuh si Kecil dari berbagai paparan patogen (mikroorganisme jahat seperti virus, bakteri, parasit, jamur). 

Zat antibodi dari kolostrum jumlahnya paling banyak serta tidak dapat ditiru oleh susu formula. Jadi, sebisa mungkin Mama memberikan kolostrum pada si Kecil. 

2. Mengeluarkan Mekonium

Mekonium adalah kotoran pertama bayi yang berwarna hijau gelap, serta bertekstur kental dan lengket. Mekonium seharusnya dikeluarkan oleh bayi dalam waktu 24-48 jam. 

Memberikan asupan kolostrum setelah bayi lahir dapat mengoptimalkan sistem pencernaan untuk mengeluarkan mekonium. Hal ini karena kolostrum memiliki sifat laksatif alias pencahar. 

3. Mencegah Penyakit Kuning 

Sebagian bayi baru lahir bisa mengalami warna kuning pada kulit, mata, feses, dan urine akibat kadar bilirubin tinggi. Penyakit kuning terjadi karena fungsi hati bayi belum sepenuhnya matang. 

Kolostrum yang bersifat laksatif membantu mengeluarkan bilirubin lewat feses, sehingga penting diberikan segera setelah lahir.

4. Membantu Bayi Belajar Menyusu

Saat mengeluarkan kolostrum, aliran dari puting Mama cenderung lebih lambat sehingga si Kecil dapat belajar menyusu dengan lebih baik. 

Di awal kehidupannya ini, bayi akan belajar bagaimana caranya mengisap, menelan, dan bernapas dalam waktu bersamaan. 

Baca Juga: 8 Manfaat ASI Eksklusif bagi Tumbuh Kembang Bayi

5. Meningkatkan Berat Badan Bayi

Kolostrum adalah ASI yang memiliki kandungan lemak dan gula yang lebih rendah, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh perut bayi.

Selain itu, kolostrum mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi di hari-hari pertama kehidupannya di dunia, sehingga dapat bantu meningkatkan berat badan bayi

6. Mengikat Zat Besi

Beberapa jenis patogen jahat membutuhkan zat besi untuk bertumbuh dan menginfeksi tubuh si Kecil. 

Kolostrum mengandung laktoferin, yaitu jenis protein yang mampu mengikat dan memastikan penyerapan zat besi dari ASI ke dalam tubuh bayi berlangsung optimal. 

7. Mencegah Acrodermatitis Enteropathica

Acrodermatitis enteropathica adalah penyakit akibat kurangnya asupan zinc. Gejalanya meliputi ruam merah di kulit, diare kronis, gelisah, dan gagal tumbuh. 

Kabar baiknya, kolostrum mengandung zinc 4 kali lipat lebih banyak daripada ASI matur. Zinc dalam kolostrum juga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh si Kecil.

8. Menjaga Kesehatan Mata

Kolostrum mengandung vitamin A dan beta karoten yang dibutuhkan bayi untuk mendukung kesehatan mata. 

Selain itu, vitamin ini juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel secara optimal, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mendukung pertumbuhan. 

Baca Juga: Lama ASI Tahan di Suhu Ruangan dan Cara Simpan yang Tepat

9. Menjaga Kesehatan Tulang dan Jantung

Kolostrum adalah ASI pertama dengan kandungan magnesium yang lebih mudah diserap. Magnesium diperlukan bayi untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium. 

Penyerapan kalsium yang baik tentu dapat membuat bayi tumbuh dengan tulang kuat dan sehat, sehingga mengoptimalkan pertumbuhannya. 

Asupan magnesium yang cukup juga bantu menjaga detak jantung si Kecil tetap stabil.

10. Meningkatkan Sistem Imun Bayi Prematur 

Kolostrum sangat penting bagi bayi yang lahir telat bulan alias bayi prematur

Pasalnya, nutrisi yang ada di dalam kolostrum mampu melindungi sistem pencernaan bayi dari berbagai patogen dan memperkuat kinerja sistem imun tubuhnya dalam melawan penyakit. 

11. Menenangkan Bayi Sakit

Beberapa bayi terlahir dalam kondisi sakit. Nah, bau dari kolostrum ternyata mampu memberikan efek menenangkan pada bayi.

Si Kecil pun merasa lebih rileks selama menjalani berbagai prosedur pengobatan yang menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. 

Sekarang Mama sudah memahami betul bahwa kolostrum adalah ASI yang pertama muncul dan tinggi akan zat kekebalan. Usahakan terus memberikan ASI eksklusif untuk bayi agar daya tahan tubuhnya tetap kuat ya, Ma!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. IDAI. (2019). Faktor Protektif Di Dalam Air Susu Ibu. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/faktor-protektif-di-dalam-air-susu-ibu
  2. IDAI. (2019). Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kekebalan-tubuh
  3. Cleveland Clinic Editorial Team. (2022, February 21). Colostrum. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/body/22434-colostrum
  4. Murray, D. (2021, February 18). What Do The Antibodies In Breast Milk Do?. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/immunoglobulins-antibodies-in-breast-milk-431993
  5. Verywell Family Editorial Team (n.d.). What You Need to Know About Lactoferrin in Breast Milk. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/lactoferrin-in-breast-milk-431994
  6. HSE Editorial Team. (2022). Your first breast milk or “colostrum”. HSE.ie. https://www2.hse.ie/babies-children/breastfeeding/a-good-start/your-first-breast-milk-or-colostrum/
  7. Witkowska-Zimny, M., & Kaminska-El-Hassan, E. (2017). Cells of human breast milk. Cellular & Molecular Biology Letters, 22(1). https://doi.org/10.1186/s11658-017-0042-4
  8. ‌Tim Penulis Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/366/aspirasi-mekonium
  9. CDC Editorial Team. (2023, April 17). Jaundice . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/breastfeeding/breastfeeding-special-circumstances/maternal-or-infant-illnesses/jaundice.html
  10. CDC Editorial Team. (2022, March 11). Zinc . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/zinc.html#
  11. Baby Center Editorial Team. (n.d). Magnesium for children: How much is needed and the best sources. BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/feeding/magnesium-in-your-childs-diet_10324694
  12. MedlinePlus Editorial Team. (2018). Newborn jaundice: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/article/001559.htm
  13. WebMD Editorial Team. (2019). Lactoferrin: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning. Webmd.com. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-49/lactoferrin
  14. Giansanti, F., Panella, G., Leboffe, L., & Antonini, G. (2016). Lactoferrin from Milk: Nutraceutical and Pharmacological Properties. Pharmaceuticals, 9(4), 61. https://doi.org/10.3390/ph9040061
Artikel Terkait