Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Bagaimana Jika Bayi Keracunan Mekonium? Ini Cara Mengatasinya!

Kesehatan

Bagaimana Jika Bayi Keracunan Mekonium? Ini Cara Mengatasinya!

10 Februari 2020

Cairan amnion atau ketuban sejatinya bening dan tidak berbau, tapi pada kenyataannya sering ditemukan amnion telah berwarna. Amnion tersebut kemungkinan sudah tercampur oleh mekonium. Mekonium merupakan kotoran atau feses pertama bayi, berwarna hijau, kental dan lengket yang seharusnya dikeluarkan bayi di beberapa hari pertama kehidupannya. Jika mekonium dikeluarkan menjelang persalinan dan bercampur dengan cairan ketuban maka cairan ketuban menjadi tercemar, yang tadinya jernih dan licin berubah menjadi hijau keruh. Cairan inilah yang bersifat beracun bila terhirup oleh janin.

Bagaimana Jika Bayi Keracunan Mekonium?

Jika mekonium yang bercampur amnion itu terhirup oleh janin hingga masuk ke dalam paru-parunya, maka akan menyebabkan penyumbatan saluran napas dan dapat merusak paru-paru janin atau bayi. Namun, hal itu bergantung dari banyak atau sedikitnya mekonium yang masuk ke dalam tubuh dan merusak jaringan paru-parunya, serta berapa lama bayi dalam kondisi kekurangan oksigen. Minimal yang terjadi adalah bayi akan menderita asma.

Dampak dari bayi menghirup mekonium yang tercampur amnion, dapat menyebabkan rusaknya jaringan paru, termasuk tersumbatnya jalan napas, sepsis, inflamasi, aktivasi komplemen, produksi sitokin, terhambatnya pembentukan dan fungsi dari surfaktan serta meningkatkan tekanan pada pembuluh darah paru. Dalam keadaan yang berat dapat menimbulkan hipertensi pulmonal yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.

Tertelannya mekonium pada bayi terjadi karena terlambat dikenali dan ditolong. Untuk itu dibutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Pada dasarnya badan memiliki upaya untuk membersihkan kotoran yang masuk. Namun pada saat membersihkannya, bayi yang sudah menelan amnion bercampur mekonium akan mengalami sesak napas, sehingga tidak bisa bernapas dengan benar. Dalam mengatasi hal tersebut maka dibutuhkanlah alat bantu napas. Selain itu, ada kemungkinan juga bayi akan menjalankan perawatan intensif untuk neonatal pada ruangan khusus atau Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Bayi dengan sindrom aspirasi mekonium perlu dirawat di NICU untuk mencegah komplikasi berlanjut, umumnya dibutuhkan alat bantu napas mekanik seperti ventilator dan HFOV serta obat-obatan seperti surfaktan serta antibiotik. Lama masa perawatan tergantung pada berat dan ringannya derajat penyakit.   

comment-icon comment-icon