Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
manfaat-air-susu-ibu_large
Nutrisi

12 Manfaat Menyusui ASI Eksklusif Bagi Kesehatan Bayi

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 15 Januari 2020

ASI merupakan asupan yang amat penting bagi bayi sejak baru lahir sampai ia setidaknya berusia 6 bulan. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), manfaat ASI bagi bayi yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang.  

Selain merupakan sumber nutrisi utama bayi, ASI juga diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya sejumlah gangguan kesehatan yang mungkin dialami si Kecil. Itulah kenapa pemberian ASI sangat berperan penting bagi perkembangan bayi di 6 bulan awal usianya.

Yuk, simak beragam manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi dalam artikel ini!

Manfaat ASI Bagi Kesehatan Bayi

Ada sederet manfaat ASI bagi bayi yang penting bagi tumbuh kembangnya paling tidak sampai ia berusia 2 tahun. Hal ini dikarenakan ASI kaya akan nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi dan mampu melindungi bayi dari beragam penyakit. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

1. Kaya Nutrisi Penting Bagi Perkembangan Bayi

Mama mungkin sudah paham bahwa ASI adalah nutrisi terbaik dan paling lengkap untuk bayi. Namun, apakah Mama sudah tahu apa saja kandungan zat gizi dalam ASI yang membuatnya sangat penting?

Kandungan zat gizi dalam ASI di antaranya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral. ASI juga mengandung protein whey, yakni sejenis protein yang mudah diserap oleh usus. 

Ada pula kolostrum atau cairan ASI yang keluar paling awal di beberapa hari pertama sejak Mama melahirkan. Warna khas ASI pertama ini adalah bening tapi agak kekuningan. Tekstur kolostrum juga berbeda dengan ASI karena cenderung lebih kental saat dipegang.

Melihat warnanya yang berbeda dari susu kebanyakan, kolostrum sering kali dikira banyak orang merupakan cairan ASI dengan kualitas kurang baik.

Padahal menurut IDAI, kualitas ASI kolostrum sangat baik karena berfungsi melapisi saluran cerna agar kuman tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan akan melindungi bayi sampai sistem kekebalan tubuhnya berfungsi dengan baik. 

Dibandingkan asupan makanan dan minuman lain, nutrisi dalam ASI ini jauh lebih unggul. Karena, telah mencukupi semua kebutuhan energi dan zat gizi yang diperlukan bagi bayi selama masa awal kehidupan hingga berusia 6 bulan.

Dengan begitu, sebenarnya pemberian makanan tambahan dan minuman selain ASI sebelum usia 6 bulan belum diperlukan.

2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Tahukah Mama? Bayi yang baru lahir umumnya memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih lemah dan belum berfungsi secara optimal. 

Nah, ASI mengandung karbohidrat, protein, dan antibodi yang dapat menguatkan sistem imun tubuh bayi. Di dalam ASI juga terdapat sejumlah antibodi, immunoglobulin A (IgA), cairan pertama ASI atau kolostrum, hingga vitamin A. 

Selain itu, kandungan protein seperti laktoferin dan IgA dalam ASI juga berfungsi melindungi si Kecil dari paparan infeksi kuman seperti virus dan parasit.

Kandungan-kandungan yang telah disebutkan di atas dapat membantu melindungi bayi sampai sistem imun pada tubuhnya bisa berfungsi secara optimal.

Oleh karena itu, bayi baru lahir sebaiknya segera diberikan ASI untuk mengurangi risikonya terkena penyakit infeksi.

Terlebih pada bayi yang lahir prematur. Jika semakin cepat bayi dilahirkan, maka semakin lemah daya tahan tubuhnya. Hal ini menjadikan bayi prematur lebih rentan terserang infeksi.

3. Menjaga Kesehatan Saluran Cerna

Bayi yang mendapatkan ASI setiap harinya memiliki saluran cerna yang banyak dihuni oleh bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus.

Kedua bakteri ini bukanlah bakteri jahat, melainkan bakteri baik yang bisa membantu mencegah perkembangan organisme pembawa bibit penyakit. Karena itulah kandungan ASI dapat menjaga kesehatan saluran cerna si Kecil. 

Tak hanya itu, ASI cenderung lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi, serta membantu mempercepat proses pematangan saluran pencernaan agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal.

ASI yang masuk ke saluran pencernaan juga memberikan manfaat karena memicu terbentuknya suasana asam. Selanjutnya, suasana asam ini akan memicu munculnya IgA dan lapisan pelindung pada saluran pencernaan.

Peningkatan jumlah IgA berkaitan dengan semakin kuatnya sistem pertahanan saluran pencernaan terhadap serangan infeksi.

Sementara itu, lapisan pada saluran pencernaan bertugas sebagai pelindung agar mikroorganisme tidak dapat menembus masuk ke dalam aliran darah.

Baca Juga: Pencernaan Sehat Kunci Daya Tahan Tubuh yang Kuat

4. Meningkatkan Kecerdasan Bayi

Mama ingin si Kecil dapat tumbuh cerdas? Maka, sangat penting untuk memberikannya ASI eksklusif selama paling tidak 6 bulan. 

Masih menurut IDAI, manfaat ASI bagi bayi dapat memengaruhi perkembangan kemampuan intelektual anak. Pasalnya, pemberian ASI dapat membangun kedekatan dan rasa nyaman yang kemudian memengaruhi perkembangan emosi si Kecil.

Kemampuan intelektual dan perkembangan emosi yang lebih matang pada si Kecil inilah yang berguna untuk mendukung kehidupan sosialnya kelak.

Jenis asam lemak yang terdapat di ASI pun ternyata turut memberikan pengaruh terhadap perkembangan otak yang menyebabkan kemampuan melihat dan fungsi kognitif bayi berkembang lebih awal.

Beberapa publikasi penelitian tentang efek menyusui terhadap IQ bayi juga menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI mempunyai nilai IQ 3-5 lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu pertumbuhan terfortifikasi. 

Makin lama bayi menyusu, makin besar efek positif pada IQ bayi. Tingkat IQ lebih tinggi ini telah dikaitkan dengan kandungan nutrisi yang ditemukan pada ASI.

5. Mencegah Serangan Penyakit pada Bayi

Bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pun terbukti mencegah risiko dari paparan berbagai penyakit infeksi. 

Misalnya saja, diare, infeksi saluran napas, infeksi telinga, pneumonia, infeksi saluran kemih dan penyakit lainnya seperti obesitas, diabetes, alergi, penyakit inflamasi saluran cerna di kemudian hari.

Manfaat ini didapat dari zat kekebalan yang berasal dari Mama dan terdapat dalam ASI akan ditransfer ke bayi untuk membantu mengatur respons imun tubuh melawan infeksi. Dengan demikian, ASI dapat membuat sistem kekebalan tubuh si Kecil semakin kuat. 

6. Mengurangi Risiko Alergi pada Si Kecil

Mengutip dari IDAI, sejumlah penelitian menunjukkan kalau pemberian ASI eksklusif selama 4-6 bulan dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit alergi pada bayi. 

Sebuah penelitian yang dilakukan di Australia pada 2187 anak selama 6 tahun menyebutkan bahwa risiko terjadinya asma berkurang pada bayi yang mendapat ASI eksklusif. 

Adapun penelitian lain menunjukkan adanya antibodi terhadap protein susu sapi pada bayi yang mengalami diare akut. 

Cara Menyusui Bayi yang Benar

Proses meng-ASI-hi bayi memang tidak selalu mudah. Apalagi di minggu-minggu pertama setelah melahirkan ketika Mama masih memulihkan diri sambil beradaptasi dengan kehadiran si Kecil.

Lantas, bagaimana cara menyusui bayi yang benar agar si Kecil mendapatkan manfaatnya secara maksimal?

1. Kuasai Cara Gendong Bayi

Menyusui akan terasa lebih nyaman jika Mama sudah menguasai cara dan posisi menggendong bayi yang paling nyaman untuk diri sendiri. Adapun posisi menyusui yang benar dan bisa Mama coba adalah:

  • Gendong bayi dengan salah satu lengan.

  • Letakkan kepalanya pada bagian dalam lengkungan siku Mama.

  • Tahan bokong si Kecil dengan telapak tangan.

  • Gunakan satu tangan lagi untuk mendekap si Kecil.

  • Tempelkan perut bayi dengan perut Mama.

  • Posisikan mulut bayi di hadapan puting Mama.

  • Pastikan telinga dan lengan bayi yang di atas berada dalam satu garis lurus.

Saat menggendong, pastikan posisi kepala si Kecil di-support lebih tinggi daripada badannya agar ia lebih mudah menelan ASI tanpa tersedak ataupun gumoh.

Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah memastikan menyusui si Kecil secara bergantian antara payudara kanan dan kiri untuk menyeimbangkan produksi ASI. Hal ini dilakukan juga agar menghindari bengkak pada salah satu payudara.

2. Cek Pelekatan Mulut Bayi pada Puting

Setelah menguasai cara menggendong bayi, sekarang Mama perlu perhatikan apakah pelekatan mulut bayi pada puting (latch on) sudah tepat? 

Jika mulut bayi tidak melekat pada puting dengan benar, si Kecil bisa tidak maksimal mengisap ASI. Jadi, akan sangat mungkin ia masih kelaparan meski sudah menyusui lama, karena ternyata yang ia minum bayi hanya sedikit.

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), pelekatan menyusui yang benar seharusnya seperti ini:

  • Dagu bayi menempel ke payudara Mama.

  • Mulut terbuka lebar.

  • Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.

  • Bibir atas dan bawah si Kecil terlipat keluar.

  • Pipi bayi tidak kempot.

Untuk memastikan apakah posisi pelekatan sudah benar, Bunda bisa dengarkan suara bayi saat menyusui. Jika tidak ada bunyi decak melainkan bunyi menelan saat menyusu, artinya pelekatan mulut si Kecil sudah tepat.

Baca Juga: Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Cara Melakukannya

Itu dia penjelasan mengenai manfaat ASI bagi ibu dan bayi yang wajib Mama ketahui. Selama proses memberikan ASI ini, Mama bisa lho sambil mendengarkan podcast eksklusif Kolaborasi Parenthood Story dan @parentalk.id yang mengupas tentang seluk beluk pemberian ASI dan manfaatnya. Yuk, download dulu!

Ingat, Ma, jangan ragu untuk pergi ke dokter bila mengalami masalah saat memberikan ASI. Ini penting untuk memastikan bayi bisa mendapatkan manfaat ASI eksklusif secara optimal sesuai kebutuhannya. Dengan demikian, tumbuh kembangnya dapat berjalan optimal dan si Kecil terlindungi dari berbagai macam risiko infeksi penyakit.

Mama juga bisa dapatkan solusi untuk pemberian ASI yang tepat bagi si Kecil dengan mengunjungi Health Immune Checker, lho!

  1. IDAI | Mengapa ASI Eksklusif Sangat Dianjurkan pada Usia di Bawah 6 Bulan. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mengapa-asi-eksklusif-sangat-dianjurkan-pada-usia-di-bawah-6-bulan
  2. IDAI | Mengapa Ibu harus menyusui ? (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengapa-ibu-harus-menyusui-2
  3. IDAI | Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu
  4. IDAI | Nilai Menyusui. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-menyusui
  5. IDAI | Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kekebalan-tubuh
  6. Superadmin. (2018, August 15). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-untuk-ibu-dan-bayi
  7. Breastfeeding Overview. American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/breastfeeding/breastfeeding-overview/
  8. ‌Mitson, L. (2012, April 25). What’s In Breast Milk? American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/whats-in-breastmilk/
  9. Why Breastfeed: Benefits for You & Your Baby. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Why-Breastfeed.aspx
comment-icon comment-icon