Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
manfaat-dongeng-sebelum-tidur-untuk-perkembangan-otak-balita_large
Stimulasi

Manfaat Dongeng Sebelum Tidur untuk Perkembangan Otak Balita

15 Januari 2020

Membacakan dongeng untuk balita setiap menjelang tidur di malam hari dapat menstimulasi perkembangan otaknya.

Manfaat Dongeng Sebelum Tidur

Dengan membacakan dongeng sebelum tidur, Ibu juga membantu balita untuk belajar membaca sekaligus menajamkan ingatannya. Membolak-balik lembar halaman buku cerita dapat mengasah kemampuan motorik si Kecil. Memaknai kisah dari dongeng yang Ibu ceritakan dapat meningkatkan kemampuan emosional dan sosial si Kecil.

- Anak-anak yang sudah mulai membaca sejak dini memiliki perkembangan bahasa yang lebih baik.
- Membiarkan si Kecil menggenggam halaman buku dengan jemarinya bisa meningkatkan kemampuan motoriknya.
- Anak-anak yang terbiasa membaca memiliki perkembangan otak yang lebih optimal.
- Kebiasaan membaca dapat membuat si Kecil memiliki konsentrasi yang lebih baik.

Membangun Kosakata Si Kecil

Dongeng sebelum tidur dapat meningkatkan koleksi kosakata yang terekam di otk si Kecil. Ibu perlu ingat bahwa buku bisa memperkenalkan si Kecil dengan berbagai ide dan objek.

Did you know?

"Membacakan cerita sebelum tidur akan menjadi ritual yang menyenangkan bagi anak, sekaligus mempererat ikatan antara orangtua dan anak."

Nessi Purnomo, Psi, Msi

Baca Buku yang Sama Berkali-kali

Saat pertama kali si Kecil membaca sebuah buku, ia tidak akan mengerti isinya. Hal ini dipaparkan oleh seorang profesor bernama Virginia Walter, Ph.D., dari University of California, Los Angeles.

Membaca buku yang sama beberapa kali bisa membantu perkembangan kemampuan logika si Kecil. Dengan mendengarnya beberapa kali, ia jadi menyadari adanya pola dan adegan.

Fakta Tentang Otak

- Otak sudah siap belajar sejak si Kecil lahir.
- Koneksi di dalam otak akan semakin kuat dengan banyaknya pengalaman si Kecil, termasuk dengan membaca.

Berikan si Kecil gizi yang optimal untuk perkembangan otaknya, dapatkan informasinya di sini.

- Crandell and Hobson. J Child Psychol Psychiatry, 1999; 40(3):455-64
- Iyengar and Lepper. J Pers Soc Psychol, 1999; 76(3):349-66

comment-icon comment-icon