Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
1000 HPK golden age - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Kenapa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak Penting?

Article Oleh : Annisa Amalia Ikhsania 02 November 2021

Periode 1000 hari pertama kehidupan anak (1000 HPK) yang berlangsung sampai usia 2 tahun nanti merupakan masa yang tidak bisa terulang dan tidak boleh disia-siakan. Sebab, anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Terutama perkembangan otak dan fungsi-fungsi kognitifnya. 

Oleh karena itu, memastikan 1000 HPK si Kecil berlangsung optimal adalah bekal terbaik yang dapat Mama siapkan agar ia tumbuh menjadi pemenang di masa depan.

Apa yang Dimaksud dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan?

1000 hari pertama kehidupan atau 1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan si Kecil berusia 2 tahun (730 hari).

Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan dibagi ke dalam 3 fase, yakni di 270 hari kehamilan, 365 hari di tahap perkembangan bayi dari 0-12 bulan, dan 265 hari di tahun kedua bayi. Sepanjang masa ini, fisik dan organ-organ vital dalam tubuh bayi terus bertumbuh dan berkembang dengan cepat. 

Pada fase ini perkembangan otak bayi juga terjadi dengan begitu pesat. Sejak dalam kandungan, ubun-ubun bayi akan tetap terbuka agar otak bisa terus berkembang dengan sempurna hingga 24 bulan kemudian atau menutup tepat di usia 2 tahun. 

Setelah 1000 HPK anak, bagian ini akan menutup dan membentuk tengkorak yang padat. Proses perkembangan otak serta penutupan ubun-ubun inilah yang menjadi fondasi bagi perkembangan kecerdasan dan keterampilan bayi.

Saat anak lahir, pertumbuhan otak hanya mencapai sekitar 25 persen. Namun begitu menginjak usia 2 tahun nanti, pembentukan otak mengalami percepatan hingga 80 persen. 

Oleh karena itu, 1000 HPK disebut juga dengan masa keemasan anak, the golden period, atau window of opportunity untuk mengoptimalkan perkembangan bayi. 

Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

1000 hari pertama kehidupan disebut juga sebagai periode emas karena selama masa ini terjadi perkembangan sel-sel otak yang sangat cepat. Sel-sel otak berkembang dan membentuk pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuklah jaringan otak yang kompleks dan sensitif.

Seribu HPK juga dikatakan sebagai periode sensitif, karena di masa inilah fungsi dan kemampuan dasar bayi sebagai manusia sedang berkembang. Maka di periode ini jugalah penting bagi Mama membekali diri sendiri dengan informasi lengkap mengenai cara pemberian ASI eksklusif, cara merawat bayi, jadwal imunisasi bayi, hingga proses menyiapkan dan pemberian MPASI.

Sebab ketika terjadi gangguan pada periode sensitif ini, dampak negatif yang ditimbulkannya bisa bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik bayi, tapi juga mempengaruhi perkembangan mental dan kecerdasannya. 

Namun, gangguan yang mungkin terjadi pada fase keemasan anak masih bisa diperbaiki jika terdeteksi dan diatasi sedini mungkin. Oleh karena itu, periode usia 0-24 bulan juga merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan jika ada gangguan perkembangan dan pertumbuhan.

Baca Juga: Mengenal 10 Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)

Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan Disebut Periode Emas Pencegahan Stunting?

Kualitas tumbuh kembang bayi pada 1000 HPK sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon dan asupan nutrisi yang tepat. 

Asupan nutrisi yang tidak terpenuhi selama 1000 hari pertama kehidupan dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak, seperti keterlambatan perkembangan kognitif, munculnya penyakit tidak menular, hingga gangguan pertumbuhan tinggi badan.

Jika proses tumbuh kembang anak terganggu pada periode ini, misalnya karena kekurangan gizi kronis, maka dapat terjadi stunting. Stunting yang terjadi pada masa 1000 HPK anak dapat menyebabkan berbagai gangguan pertumbuhan maupun perkembangan yang umumnya bersifat permanen atau kegagalan tumbuh.

Setelah periode 1000 HPK ini, efek yang ditimbulkan dari gangguan tumbuh kembang bayi akan bertahan hingga dewasa jika tidak ditangani dengan cepat. Setelah usia 2 tahun, gangguan pada pertumbuhan otak anak maupun efek dari stunting tidak bisa diperbaiki.

Baca Juga: Cara Pencegahan Stunting pada Masa Golden Age Anak

Apa yang Harus Dilakukan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak?

Agar si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik menjadi pemenang di kemudian hari, ada setidaknya 6 upaya yang perlu Mama dan Papa lakukan dengan saksama. Berikut penjelasannya: 

1. Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Masa Kehamilan

Faktor penentu kualitas 1000 HPK anak adalah asupan gizi yang optimal. Termasuk asupan gizi Mama bahkan sejak sebelum hamil. Status gizi Mama dari sebelum hamil hingga menyusui perlu diperhatikan karena akan memengaruhi status gizi si Kecil kelak. 

Itu kenapa setiap wanita yang sedang merencanakan kehamilan sangat direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dibarengi dengan konsumsi suplementasi vitamin prenatal seperti zat besi, asam folat, zat besi, kalsium, vitamin D, DHA, dan yodium bahkan sejak 3 bulan sebelum hamil.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menyatakan bahwa bayi yang mengalami kekurangan gizi di dalam kandungan berisiko lebih besar mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kaya gizi pascalahir. 

Akibatnya, ketika diberikan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan normalnya si Kecil mudah mengalami obesitas dan mengalami gangguan toleransi terhadap glukosa. 

Apabila merasa ragu, Mama dapat berkonsultasi dulu ke dokter kandungan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang suplemen apa saja yang diperlukan, jenis mana yang direkomendasikan, dan seberapa besar dosis hariannya. 

2. Konsumsi Tablet Tambah Darah

Sejak sebelum dan selama hamil, Mama juga mungkin dianjurkan untuk minum tablet tambah darah (TTD). 

Sebab, ibu hamil adalah salah satu kelompok orang yang paling rentan kekurangan zat besi. Kekurangan zat penting ini membuat bayi berisiko mengalami masalah perkembangan, cacat lahir, dan gangguan kognitif. 

3. Berikan ASI Eksklusif Minimal 6 Bulan

Mama pasti sudah memahami bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Saking pentingnya peran ASI, dalam 1 jam kehidupan pertama si Kecil lahir di dunia, bayi perlu mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). 

Setelah menjalankan IMD, teruskan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan setidaknya hingga usia 2 tahun. Dengan demikian, bayi akan mendapatkan nutrisi yang terkandung dalam ASI untuk tumbuh kembangnya. 

Menurut penelitian, bayi yang mendapatkan ASI akan tumbuh menjadi individu yang lebih matang, asertif, dan mampu memperlihatkan progresifitas (kemampuan berpikir maju secara psikologis) yang lebih tinggi daripada anak yang tidak mendapatkan ASI. 

Selain itu, IDAI juga memaparkan hasil penelitian bahwa bayi yang mendapatkan ASI dalam periode waktu 6 bulan atau lebih, memiliki IQ yang lebih tinggi sehingga secara signifikan memengaruhi perkembangan kognitif si Kecil di masa depan. 

Proses memberikan ASI bagi si Kecil memang tidak mudah, Ma. Nantinya, akan ada berbagai macam emosi dan kondisi tubuh yang menyertai proses meng-ASI-hi si Kecil. Oleh karena itu, dukungan orang-orang terdekat, seperti Papa, Kakek, Nenek, dan anggota keluarga lain, sangat diperlukan.

4. Hindari Paparan Zat Berbahaya

Demi menjaga kesehatan si Kecil, Mama perlu menghindari si Kecil dari bahaya polusi udara dan asap rokok, hingga paparan zat berbahaya lainnya seperti uap gas kimia dari pembersih hingga pestisida.

Paparan zat berbahaya di udara juga dapat membuat paru-paru si Kecil tidak berkembang dengan sempurna, berat badan kelahiran yang rendah, hingga meningkatkan risiko kematian pada bayi. 

Lebih lanjut, Mama juga perlu menghindari konsumsi alkohol selama masa kehamilan dan menyusui. Konsumsi alkohol pada 3 bulan pertama kehamilan dapat berisiko menyebabkan gangguan pertumbuhan sistem saraf pusat bayi, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan permasalahan perilaku bayi. 

5. Lengkapi Imunisasi Wajib Bayi

Imunisasi juga sangat penting untuk menjamin kualitas 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak.

Imunisasi terbagi menjadi dua fase, yaitu imunisasi wajib yang berfungsi untuk membangun kekebalan tubuh bayi secara aktif sejak baru lahir dan imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungannya  secara spesifik. 

Baca Juga: Jadwal Vaksin Tambahan untuk Bayi 0-12 Bulan

6. Berikan MPASI Bergizi Seimbang

ASI eksklusif adalah sumber nutrisi terbaik dan satu-satunya bagi bayi sampai usia 6 bulan. Setelah itu, bayi perlu mendapatkan asupan tambahan dari makanan pendamping (MPASI) bergizi lengkap dan seimbang

Utamakanlah menu MPASI yang tinggi yang mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi, juga protein hewani dan zat besi untuk mencegah anemia defisiensi zat besi yang berisiko stunting. Mama bisa mendapatkan manfaat zat besi yang berasal dari daging merah.

Selain itu, penting juga memberikan makanan yang tinggi seng dan vitamin A karena kandungan zat tersebut pada ASI sudah tidak dapat mengejar kebutuhan bayi. Sayuran hijau mengandung zat besi yang tinggi tetapi penyerapannya buruk.

7. Berikan Kasih Sayang pada si Kecil

Supaya si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik, ia perlu mendapat kasih sayang yang cukup dan rasa aman. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan dengan pola asuh yang baik dan penuh cinta dari pengasuh utamanya memiliki ukuran hippocampus hampir 10% lebih besar daripada anak-anak yang dibesarkan tanpa cinta dan kasih sayang. 

Hippocampus merupakan bagian otak yang sangat memengaruhi kemampuan belajar, ketajaman ingatan, dan respon anak terhadap stres. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengasuh si Kecil dengan penuh cinta kasih agar otaknya dapat berkembang secara optimal. 

8. Rutin Konsultasi ke Dokter

Membawa si Kecil rutin kontrol ke dokter sangat penting untuk memastikan 1000 hari pertama kehidupannya berjalan optimal tanpa ada risiko gangguan. Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi mendapatkan pemeriksaan fisik menyeluruh saat lahir, di 3 hingga 5 hari setelah lahir, dan kemudian pada 1, 2, 4, 6, 9, 12, 15, 18, dan 24 bulan

Namun, penting juga untuk Mama menyempatkan diri berkonsultasi ke dokter mengenai kondisi diri sendiri. Sebab, proses menjadi ibu bukanlah hal yang mudah. Mulai dari masa kehamilan, melahirkan, hingga merawat si Kecil sepanjang hari tanpa henti merupakan proses yang menguras emosi dan energi. 

Hal tersebut sering membuat para Mama menjalani proses kehamilan hingga pengasuhan dengan rasa gelisah, sedih, dan kesepian yang dapat mempengaruhi produksi hormon, mood, dan pola hidup. Segala perubahan ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

Supaya lebih optimal menemani tumbuh kembang si Kecil dalam 1000 hari pertama kehidupan, Mama juga bisa dapatkan tips dan panduan lengkap dari para ahli dengan mengunjungi The Parent's Guide Academy. Yuk, kunjungi sekarang juga, Ma!

  1. DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KOTA PONTIANAK. (2022). Pontianak.go.id. https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/1000-hpk-adalah-fase-kehidupan
  2. IDAI | Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pemantauan-tumbuh-kembang-1000-hari-pertama-kehidupan-anak
  3. IDAI | Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-tumbuh-kembang-anak
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Www.kemkes.go.id. https://www.kemkes.go.id/article/view/17012300003/kualitas-manusia-ditentukan-pada-1000-hari-pertama-kehidupannya.html
  5. Vitamins and other nutrients during pregnancy. (2020). Marchofdimes.org. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/vitamins-and-other-nutrients-during-pregnancy
  6. CDC. (2022, November 4). Alcohol Use During Pregnancy. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/fasd/alcohol-use.html
  7. Pregnant women may want to avoid air pollution in days before delivery | NIH MedlinePlus Magazine. (2020). NIH MedlinePlus Magazine. https://magazine.medlineplus.gov/article/pregnant-women-may-want-to-avoid-air-pollution-in-days-before-delivery#
  8. Bal, R., & Karyakram, S. (2018). Journey of The First 1000 Days Foundation for a Brighter Future. https://nhm.gov.in/images/pdf/programmes/RBSK/Resource_Documents/Journey_of_The_First_1000_Days.pdf
  9. Will stress during pregnancy affect my baby? (2023, March 3). Https://Www.nichd.nih.gov/. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/preconceptioncare/conditioninfo/stress
  10. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2015). Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. IDAI. https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Rekomendasi-Pemberian-Makan-Berbasis-Bukti-1.pdf
  11. cfns. (2013). Pentingnya Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) – cfns.ugm.ac.id/id/. Ugm.ac.id. https://cfns.ugm.ac.id/2022/10/24/pentingnya-seribu-hari-pertama-kehidupan-1000-hpk/
  12. Admin Stunting. (2020). Mengapa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) seorang anak disebut sebagai periode emas dalam upaya pencegahan stunting? - Stunting. Stunting.go.id. https://stunting.go.id/faq/mengapa-1-000-hari-pertama-kehidupan-1-000-hpk-seorang-anak-disebut-sebagai-periode-emas-dalam-upaya-pencegahan-stunting
comment-icon comment-icon