Loading...
Banner Artikel Ciri-Ciri Threenager dan Cara Menghadapinya dengan Sabar Banner Artikel Ciri-Ciri Threenager dan Cara Menghadapinya dengan Sabar
Tumbuh Kembang

Ciri-Ciri Threenager dan Cara Menghadapinya dengan Sabar

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Juli 2024

Diperbarui: 18 September 2025


  • Apa Itu Fase Threenager?
  • Tanda-Tanda Anak 3 Tahun Mengalami Fase Threenager
  • Kenapa Fase Threenager Terjadi?
  • Cara Mengatasi Fase Threenager pada Anak
  • Do’s & Don’ts Menghadapi Anak Threenager

Si Kecil tiba-tiba tantrum hanya gara-gara Mama salah potong roti favoritnya? Inilah salah satu drama khas threenager. Setelah terrible two, si Kecil akan memasuki fase yang tak kalah menantang ini. Yuk, simak cara menghadapinya!

Apa Itu Fase Threenager?

Threenager adalah fase di mana anak usia 3 tahun ingin menunjukkan kemandiriannya. Oleh karena itu, ia cenderung akan membangkang dan menentang apa yang Mama katakan. 

Di sisi lain, anak usia 3 tahun belum memiliki kemampuan untuk mengendalikan ide, pemikiran, dan emosi yang dimiliki. Dari sisi perkembangan, hal ini normal terjadi. 

Sebab, otak bagian prefrontal cortex yang mengatur logika, pengambilan keputusan, dan kontrol emosi anak masih berkembang, sehingga ia sulit menahan emosi yang besar.

Tanda-Tanda Anak 3 Tahun Mengalami Fase Threenager

Selain ditandai dengan perilaku membangkang dan tantrum, fase ini biasanya juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

  • Anak tidak suka dengan cara Mama melakukan sesuatu. Misalnya, cara memotong roti atau menuang susu. 
  • Anak tidak mau dibantu, semua ingin dilakukan sendiri. Misalnya, bersikeras memakai sepatu sendiri meskipun terbalik.
  • Anak ingin menguji batasan yang telah Mama terapkan. Misalnya, menangis keras agar boleh tidur lebih malam. 

Perilaku ini biasanya mulai hilang pada usia 4-5 tahun karena si Kecil mulai mampu mengendalikan diri dan memiliki fokus yang lebih baik. 

Baca Juga: 12 Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun agar Cerdas dan Aktif

Kenapa Fase Threenager Terjadi?

Ada beberapa hal yang menyebabkan fase threenager terjadi, yakni: 

1. Kemandirian Meningkat

Anak usia 3 tahun mulai ingin menunjukkan bahwa ia bisa melakukan banyak hal sendiri. Mereka ingin memakai baju, makan, atau merapikan mainan tanpa bantuan. 

2. Perbendaharaan Kata Bertambah

Dengan kemampuan bahasa yang semakin baik, anak mulai bisa berdebat, menolak, atau mengajukan alasan. 

Menurut CDC, rata-rata anak 3 tahun dapat menggunakan kalimat yang terdiri dari 3–4 kata, yang membuat mereka lebih sering melawan dengan kata-kata.

3. Kontrol Emosi Belum Matang

Meski bisa berbicara, anak belum bisa sepenuhnya mengendalikan emosi. 

Pada usia ini, anak belum memiliki kemampuan kognitif untuk memahami alasan ketika sedang menghadapi emosi yang terlalu besar. 

Otak mereka masih berkembang, terutama area prefrontal cortex, sehingga tantrum adalah cara cepat melampiaskan perasaan frustrasi.

4. Rasa Ingin Tahu Besar 

Di usia ini, anak suka bereksperimen, mencoba melanggar batas, atau menguji aturan. 

Sebenarnya ini cara alami mereka belajar memahami dunia sekitar, tapi terkadang caranya hingga menguji batasan Mama. 

Baca Juga: Apa itu Growth Mindset dan Bisakah Diterapkan pada Anak?

Cara Mengatasi Fase Threenager pada Anak

Untuk membantu si Kecil agar dapat melewati fase ini dengan baik, Mama dapat melakukan: 

1. Memahami si Kecil Sedang Belajar

Di usia 3 tahun, anak memang tampak sudah lebih besar dan “dewasa” daripada tahun sebelumnya. Ia juga menguasai banyak keterampilan baru. 

Walau begitu, Mama perlu mengingat bahwa anak sedang dalam proses belajar mengelola emosinya. Ini artinya, ia tidak pernah dengan sengaja ingin marah-marah dan tantrum. 

2. Merespons Perilaku Anak dengan Tepat

Apabila anak membantah atau tantrum, Mama dan Papa cukup awasi perilakunya dan jangan coba berargumen dengan si Kecil.

Jangan terbawa emosi. Tarik napas dalam, lalu dampingi anak sampai ia lebih tenang. Reaksi tenang orang tua bantu anak belajar regulasi emosi.

3. Lakukan Transisi Aktivitas Secara Perlahan 

Anak pada usia ini umumnya akan sangat asyik dengan aktivitas yang sedang dilakukan. Ketika Mama ingin mengajaknya berganti aktivitas, kemungkinan besar ia akan menolak.

Jadi, Mama perlu lakukan sounding beberapa saat sebelum mereka harus menghentikan aktivitasnya. 

Mama bisa bilang, “Kak, sebentar lagi udahan ya berenangnya. Kakak ‘kan sudah berenang dari jam 08.00 pagi tadi. Kakak sudah janji di rumah berenangnya hanya 2 jam.”

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini

4. Bantu Anak Mengenal Emosinya

Anak usia 3 tahun masih sulit memahami perasaan apa yang ada di dalam benaknya. Setelah tantrum si Kecil selesai, Mama bisa mendekati si Kecil dan memandu mengenali perasaannya. 

Katakan, “Mama tahu kamu marah karena mainan adik diambil.” Validasi membantu anak merasa dimengerti, bukan diabaikan. Ini juga melatih anak mengenali emosi.

5. Beri Kesempatan untuk Mencoba 

Berilah kesempatan pada si Kecil untuk coba lakukan hal-hal sederhana sendiri. Biarkan si Kecil untuk mengenali batas kemampuan mereka saat itu agar ia tidak mudah tantrum. 

Misalnya saat makan, biarkan anak coba menyendok nasi sendiri. Meski tumpah, Mama bisa bilang: “Wah, hebat banget Adik coba ambil nasi sendiri. Yuk, Mama bantu kalau susah!”

6. Tingkatkan Fokus Anak

Mama perlu stimulasi kemampuan fokus si Kecil agar ia dapat menyelesaikan aktivitasnya hingga tuntas walaupun ia merasa frustrasi. 

Contohnya saat merapikan mainan, Mama memberi instruksi sederhana, “Sekarang kita taruh semua balok warna merah dulu di kotak ini. Setelah selesai, baru taruh yang biru, ya.”

7. Ajari Anak Membuat Keputusan 

Untuk memfasilitasi keinginan anak untuk lebih mandiri, Mama dapat mengajari anak membuat keputusan sendiri. Dengan begitu ia, merasa memiliki kontrol terhadap diri sendiri. 

Mulai dari hal-hal yang sederhana, seperti menentukan sarapan atau warna baju yang akan dipakai. Batasi pilihan 2-3 poin saja dan sesuaikan dengan norma yang berlaku.

Baca Juga: 6 Pekerjaan Rumah untuk Melatih Kemandirian Anak

8. Tingkatkan Kemampuan Bahasanya

Supaya “remaja kecil” Mama dapat mengekspresikan perasaannya dengan lebih baik lagi, lakukan stimulasi untuk melatih kemampuan bahasanya. 

Mama bisa mulai dengan rajin membacakan buku cerita dan bercerita tentang apa yang terjadi hari ini pada si Kecil. 

9. Hindari Memberi Stimulasi Berlebihan

Karena si Kecil masih belum bisa mengelola perasaan mereka dengan baik, maka ia akan mudah rewel dan tantrum jika terlalu lelah.

Oleh karena itu, Mama perlu mengatur jadwal kegiatan si Kecil agar tetap sesuai dengan kelompok usianya dan tidak terlalu padat. Tujuannya supaya waktu tidurnya tercukupi. 

10. Bersikap Konsisten

Usahakan Mama meneguhkan hati untuk tetap konsisten pada aturan yang telah disepakati. 

Hal ini mengajarkan pada si Kecil bahwa ia tidak harus marah, menangis, atau membangkang untuk mendapatkan apa saja yang diinginkan. 

Untuk mendukung agar fase ini menjadi lebih baik, jangan lupa dukung dengan pemberian susu pertumbuhan anak yang mengandung Double Biotics FOS:GOS dan DHA & EPA yang lebih tinggi. 

Baca Juga: 8 Stimulasi Tepat untuk Dukung Kemampuan Berpikir Anak

Do’s & Don’ts Menghadapi Anak Threenager

Berikut adalah tabel hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menghadapi anak di fase threenager

Do’s

Don’ts

Tetap tenang saat anak tantrum

Membentak atau memarahi berlebihan

Beri pilihan terbatas

Membiarkan anak memutuskan semua hal

Validasi perasaan anak

Mengabaikan emosi anak

Konsisten dengan aturan

Mengubah aturan demi menenangkan anak

Ajari kosa kata emosi

Menganggap anak harus paham perasaan sendiri

Apabila fase ini terlewati dengan baik, ia memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik dan lebih siap melangkah menjadi pemenang.

Jangan lupa, gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Aggarwal, N. (2023, December 28). How to Handle Your Emotional Threenager. Thebump.com; The Bump. https://www.thebump.com/a/dealing-with-threenager
  2. Not All Attention Problems Are ADHD - Child Mind Institute. (2023, October 30). Child Mind Institute. https://childmind.org/article/not-all-attention-problems-are-adhd/
  3. How to Cope with Your “Threenager.” (2016). Riley Children’s Health. https://www.rileychildrens.org/connections/how-to-cope-with-your-threenager
  4. Miller, V. A. (2018). Optimizing Children’s Involvement in Decision Making Requires Moving Beyond the Concept of Ability. American Journal of Bioethics, 18(3), 20–22. https://doi.org/10.1080/15265161.2017.1418923
  5. Reading with babies from birth. (2023, August 24). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/play-learning/literacy-reading-stories/reading-from-birth
  6. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Important milestones: Your baby by three years. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-3yr.html
Artikel Terkait