Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal dan Cara Menambahnya
Loading...
burger menu
tinggi badan anak 2 tahun - Nutriclub
Tumbuh Kembang

Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal dan Cara Menambahnya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 11 Juni 2024


  • Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal
  • Bagaimana Cara Menaikkan Tinggi Badan Anak 2 Tahun?

Tinggi badan anak 2 tahun tentunya perlu menjadi perhatian Mama dalam memantau tumbuh kembang si Kecil apakah normal atau tidak. Lalu, berapa tinggi yang ideal dan bagaimana menambahnya?

Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal

Berikut standar tinggi badan anak usia 2 tahun yang ideal menurut grafik pertumbuhan anak dari WHO dan Kementerian Kesehatan RI: 

  • Anak laki-laki: 81,0 - 96,3 cm dengan berat badan 9,7 - 13,6 kg

  • Anak perempuan: 79,3 - 95,4 cm dengan berat badan 9 - 13 kg 

Setiap anak bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Jadi, tidak semua anak 2 tahun pasti memiliki tinggi badan sama persis. Ada yang mungkin lebih tinggi atau pendek dari yang lain.

Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tetap menganjurkan Mama mengukur tinggi badan anak setiap 1 tahun sekali untuk mengetahui apakah si Kecil sudah bertumbuh sesuai harapan.

Sebab, anak yang tinggi badannya jauh di bawah rata-rata setelah dua kali pemeriksaan berturut-turut bisa dikatakan stunting.

Bagaimana Cara Menaikkan Tinggi Badan Anak 2 Tahun?

Berikut adalah beberapa cara menaikkan tinggi badan anak usia 2 tahun agar mencapai target ideal di usianya: 

1. Minum Susu Pertumbuhan

Setelah berusia 2 tahun, si Kecil bisa melengkapi asupan kalsiumnya dari dampingan susu pertumbuhan terfortifikasi tinggi kalsium seperti Nutrilon Royal 3.

Selain tinggi kalsium, susu Nutrilon Royal 3 adalah satu-satunya formula yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA lebih tinggi.

Kandungan ini menjadikan Nutrilon 3 sebagai nutrisi optimal "The Formula For Winning Child" yang teruji klinis perkuat imunitas dan bantu maksimalkan inteligensinya untuk persiapkan si Kecil untuk menang.

2. Les Berenang

Berenang bisa menjadi pilihan aktivitas untuk menambah tinggi badan anak 2 tahun karena aktivitas ini meregangkan otot, persendian, dan tulang yang menciptakan efek “memanjangkan” badan.

Berenang juga mengurangi gaya gravitasi pada tulang belakang sehingga membuatnya lebih rileks dan memberikan kesan postur badan jadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, anak-anak yang belajar berenang sejak dini berpeluang lebih besar untuk tumbuh lebih tinggi dibandingkan teman-teman sepantarannya.

Baca Juga: 10 Ide Kegiatan untuk Stimulasi Fisik dan Motorik Anak

3. Main Basket 

Selain berenang, Mama bisa ajak rutin bermain basket di gym anak-anak. 

Jenis olahraga seperti basket mengharuskan anak melompat dan meloncat ke atas berulang kali yang diyakini dapat membantu merangsang pertumbuhan tulang dan meningkatkan kekuatan otot.

Ajarkan si Kecil melompat yang baik dengan berjongkok menekuk lutut antara 60° hingga 90°. Lompat dengan meluruskan lutut dan ayunkan lengan yang kuat untuk mengangkat tubuh ke atas.

4. Bergelantungan di Monkey Bar

Aktivitas fisik setidaknya 3 jam setiap hari membantu menambah tinggi badan anak 2 tahun. 

Aktivitas yang melibatkan anak bergelantungan di palang, seperti monkey bar atau palang pull-up, dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang dan meningkatkan postur tubuh tegap ideal.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur 

Dibarengi dengan asupan gizi dan aktivitas fisik yang optimal, aspek penting lainnya untuk menambah tinggi badan anak adalah kualitas tidurnya. 

Tidur sangat penting bagi si Kecil karena saat tidur, tubuh melepaskan human growth hormone (HGH) yang membantu pertumbuhan anak.

Karenanya, anak usia 2 tahun membutuhkan 11 - 14 jam tidur yang nyenyak setiap hari, termasuk tidur siang.

Baca Juga: 7 Aturan Sebelum Tidur yang Wajib Dilakukan agar Anak Lebih Nyenyak

6. Berjemur 

Anak akan mendapatkan vitamin D saat berjemur. Vitamin D dapat membantu meningkatkan tinggi badan anak dan menyerap kalsium untuk memperkuat tulangnya. 

Pastikan Mama mengoleskan sunscreen khusus anak agar kulitnya tidak terbakar sinar matahari.

7. Optimalkan Asupan Protein dan Kalsium 

Asupan makanan bergizi yang tinggi protein dan kalsium sangat berpengaruh pada tinggi badan anak.

Penelitian menyebutkan, anak yang lebih banyak konsumsi protein hewani di usia dini mengalami pertumbuhan tinggi badan lebih cepat sedangkan asupan kalsium membuat tulang kuat.

Selain itu, vitamin D, vitamin A, dan mineral seperti zat besi, magnesium, fosfor, yodium, mangan, dan fluorida diketahui turut membantu meningkatkan pertumbuhan tinggi badan anak.

Baca Juga: 10 Resep Menu Makan Anak 2 Tahun yang Lezat Bergizi

Itu dia berbagai cara menaikkan tinggi badan anak 2 tahun yang bisa Mama coba. Dengan asupan gizi dan stimulasi yang tepat, si Kecil bisa mengejar pertumbuhannya.

Yuk, Ma, daftar di Nutriclub untuk dapatkan akses eksklusif ke lebih banyak konten seputar pemenuhan gizi dan tips tumbuh kembang anak yang tervalidasi expert!

Mama juga bisa tanya langsung seputar tinggi badan anak dan masalah tumbuh kembang lainnya kepada tim Nutriclub Expert Advisor yang siap 24/7 mendampingi Mama tumbuhkan Anak Pemenang.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. American Academy of Pediatrics. “Predicting a Child’s Adult Height.” HealthyChildren.org, www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Glands-Growth-Disorders/Pages/Predicting-a-Childs-Adult-Height.aspx.

  2. Cleveland Clinic. “HGH (Human Growth Hormone): What It Is, Benefits & Side Effects.” Cleveland Clinic, 21 June 2022, my.clevelandclinic.org/health/articles/23309-human-growth-hormone-hgh.

  3. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. “Imunisasi Dasar Lengkap Mencegah Terjadinya Stunting.” Website Resmi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 21 Mar. 2023, dinkes.gorontaloprov.go.id/imunisasi-dasar-lengkap-mencegah-terjadinya-stunting/.

  4. Gavin, Mary L. “All about Sleep (for Parents).” Kidshealth.org, 2016, kidshealth.org/en/parents/sleep.html.

  5. Haile, Beliyou, and Derek Headey. “Growth in Milk Consumption and Reductions in Child Stunting: Historical Evidence from Cross-Country Panel Data.” Food Policy, vol. 118, 1 July 2023, pp. 102485–102485, https://doi.org/10.1016/j.foodpol.2023.102485.

  6. Health Direct. “Benefits of Physical Activity for Children.” Healthdirect.gov.au, Healthdirect Australia, 2019, www.healthdirect.gov.au/benefits-of-physical-activity-for-children.

  7. IDAI. “Pentingnya Memantau Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak (Bagian 1).” IDAI, www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1.

  8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Isi Piringku.” Kesmas.kemkes.go.id, kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/062511-isi-piringku.

  9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dalam PMK No 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. 2020.

  10. Nair, Anisha. “10 Simple Tips to Help Your Child Grow Taller.” Parenting.firstcry.com, parenting.firstcry.com/articles/top-8-ways-to-increase-height-in-children/.

  11. NHS . “Physical Activity Guidelines for Children (under 5 Years).” NHS, 2019, www.nhs.uk/live-well/exercise/physical-activity-guidelines-children-under-five-years/.

  12. Rayhana, and Chairun Nisaa Amalia. Pengaruh Pemberian ASI, Imunisasi, MP-ASI, Penyakit Ibu Dan Anak Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. 2020, jurnal.umj.ac.id/index.php/MJNF/article/download/8034/5228.

Artikel Terkait