- Pembahasan dalam artikel :
- Apa Itu Perkembangan Kognitif?
- Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget
- Pentingnya Nutrisi yang Tepat untuk Tingkatkan Keterampilan Kognitif Anak
Pembahasan dalam artikel:
-
Apa Itu Perkembangan Kognitif?
-
Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
-
Tahapan Perkembangan Kognitif Usia 1-5 Tahun dan Ide Aktivitasnya
-
Pentingnya Dampingan Nutrisi yang Tepat untuk Keterampilan Kognitif Anak
Perkembangan kognitif anak di usia dini sangat pentinig untuk terus dipantau dan distimulasi. Sebab, di tiga tahun pertama usianya si Kecil sedang dalam periode emas yang tidak bisa diulang lagi. Pada masa-masa ini, kemampuan kognitif anak masih bertumbuh dan berkembang dengan pesat.
Bahkan, sekitar 80% keterampilan kognitif anak terjadi optimal pada 3 tahun pertama kehidupannya, dan sampai 90% kemampuannya masih akan terus berkembang hingga mencapai usia 5 tahun.
Akan tetapi, memantau keterampilan kognitif atau otak anak mungkin tidak semudah mengukur pertumbuhan fisiknya. Untuk itu, yuk simak selengkapnya mengenai tahapan perkembangan kognitif anak usia 1-5 tahun di sini!
Apa Itu Perkembangan Kognitif?
Kemampuan kognitif adalah kemampuan anak dalam proses belajar, berpikir, perhatian, mengingat dan memproses informasi, belajar mengevaluasi, menganalisis, hingga membandingkan dan memahami hubungan sebab akibat. Itu sebabnya, kemampuan kognitif juga menjadi bagian dari perkembangan otak.
Meski keterampilan kognitif sering kali dikaitkan dengan faktor genetik, tetapi sebetulnya keterampilan berpikir dan belajar juga sikap untuk mencapai apa yang menjadi tujuan belajarnya bisa diperoleh dari stimulasi yang tepat dan rutin.
Namun sebelum mengetahui stimulasi yang tepat dan rutin, alangkah baiknya kita mengetahui bersama seperti apa tahapan perkembangan kognitif anak terlebih dahulu.
Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget
Salah satu teori kognitif yang paling terkenal adalah teori Piaget yang dicetuskan oleh Jean Piaget. Teori Piaget adalah kemampuan kognitif anak sejak ia masih kecil hingga memasuki usia remaja.
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget mengemukakan bahwa perkembangan ini terjadi melalui interaksi dan peristiwa di lingkungan sekitar, serta anak-anak akan melewati serangkaian tahapan.
Dalam penelitiannya mengenai perkembangan atau kemampuan kognitif, Piaget sendiri membagi tahapan perkembangan kognitif menjadi 4 bagian, yakni:
-
Tahap sensori motorik (usia 0-2 tahun).
-
Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun).
-
Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun).
-
Tahap operasional formal (usia 11-15 tahun).
Melansir dari Simply Psychology, teori perkembangan kognitif Jean Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan dapat berubah seiring pertumbuhan anak. Dari teori ini juga dijelaskan bahwa semua anak melewati tahap perkembangan dalam urutan yang sama, tapi tidak semua anak memiliki kecepatan yang sama.
Seperti halnya perkembangan bayi dalam aspek lainnya, tahapan ini penting untuk dipantau. Bila terjadi keterlambatan dalam perkembangan, maka bisa menjadi salah satu tanda awal adanya gangguan perkembangan seperti misalnya gangguan atensi dan hiperaktif (ADHD), keterlambatan perkembangan secara global, atau disabilitas intelektual.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini
1. Perkembangan Kognitif Anak Usia 1 Tahun
Setelah merayakan ulang tahun pertamanya, si Kecil jadi lebih penasaran terhadap banyak hal di usia ini. Bayi Mama sekarang sudah semakin hebat meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Ini karena bayi 12 bulan banyak belajar dari hal-hal yang dilihatnya sehari-hari.
Si Kecil tidak lagi memegang barang-barang di sekitarnya secara acak, seperti yang dilakukannya di bulan-bulan sebelumnya. Sekarang, ia mulai menggunakannya dalam konteks yang tepat. Misalnya, menggunakan sisir untuk rambutnya, mengoceh lewat telepon, dan memutar kemudi mobil mainan.
Adapun kegiatan yang dapat bantu stimulasi perkembangan kognitif anak usia 1 tahun adalah sebagai berikut.
-
Melatih anak dengan tepuk ketukan pada drum mainan atau permukaan benda sambil menghitung setiap ketukan. Si Kecil seharusnya mulai bisa meniru ritme seiring dengan bertambahnya waktu.
-
Ajak anak bicara mengenai segala sesuatu yang ada di sekitarnya, sambil menunjuk dan memberi nama benda atau bagian tubuh yang berbeda. Contoh, pegang jari anak dan bantu ia menunjuk anggota tubuhnya sambil berkata, “Ini hidung. Ini kepala”, atau menunjuk benda “Ini meja. Ini kulkas.”
-
Bermain teka-teki sesuai usia, permainan mencocokkan, permainan mengurutkan, dan menyusun balok dapat melibatkan anak balita dan anak-anak prasekolah dalam aktivitas yang mengharuskan mereka memikirkan suatu masalah dan menemukan solusinya.
-
Ajarkan anak tepuk tangan sambil mengikuti ritme sebuah lagu saat diminta untuk melakukannya. Misalnya, nyanyikanlah “Jika Kau Suka Hati, Tepuk Tangan.”
2. Perkembangan Kognitif Anak Usia 2 Tahun
Contoh perkembangan anak usia 2 tahun dari sisi kognitif di antaranya adalah ia dapat mengenali bayangannya sendiri di depan cermin. Ia juga mampu menyebut namanya sendiri atau nama panggilan lain yang sering disebut.
Si Kecil sudah mampu menyortir objek dan membedakannya menjadi beberapa kelompok, misalnya mobil dan hewan. Ia dapat mengomunikasikan apa yang mereka lakukan dengan menggunakan kata-kata dasar dan suka meniru tindakan orang dewasa.
Berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat membantu keterampilan kognitif anak usia 2 tahun.
-
Nyanyikan lagu favorit anak-anak yang mencakup nama benda atau hewan yang berbeda, seperti “Old MacDonald had a Farm”. Mama dapat menyebut nama hewan yang akan membantu si Kecil memperhatikan dan mengingatnya.
-
Lakukan permainan "Apa yang Ada dalam Kotak?" Dengan menunjukkan benda-benda yang berbeda, seperti remote tv, sisir, mainan balok, dan lain sebagainya, sebelum menempatkannya dalam kotak. Kemudian, mintalah ia untuk mengingat dan memberi tahu barang apa saja yang ada di dalamnya.
-
Berlatih menyanyikan lagu alfabet. Bantu si Kecil mengingat abjad dan tunjukkan juga melalui buku bergambar.
-
Beri pertanyaan pada si Kecil yang akan melatihnya mencari jawaban dan solusi sendiri.
-
Minta si Kecil untuk mencocokkan wadah berbagai ukuran dengan tutupnya yang sesuai.
3. Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun
Memasuki usia 3 tahun, anak mulai memahami konsep waktu dan mampu membedakan antara "sekarang", "segera", dan "nanti". Ia mulai mengurutkan objek berdasarkan satu ciri seperti bentuk, ukuran, atau warna.
Perlahan anak Mama akan mulai memahami konsep ukuran, misalnya objek mana yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Ia sudah bisa menunjukkan dengan jari-jari saat ditanya mengenai umurnya.
Sekarang, ia juga sudah memiliki konsentrasi yang lebih baik, walaupun terkadang masih dapat mudah terganggu. Pertanyaan "mengapa" dan "bagaimana" akan menjadi bagian dari diskusi harian Mama dan si Kecil. Hal ini wajar terjadi kok, Ma, karena ia semakin ingin tahu dengan dunia di sekitarnya.
Beberapa kegiatan yang dapat membantu keterampilan kognitif anak usia 3 tahun di antaranya, yakni:
-
Bantu si Kecil memahami kata-kata dan benda. Sebagai contoh, tunjukkan kepadanya kata "kucing" dan kemudian bantu ia mengenali objek kucing sebenarnya dalam kehidupan nyata.
-
Perkenalkan nama-nama hari dengan bernyanyi. Manfaatkan kemampuan mengingat anak yang semakin baik dengan mengajak ia belajar sambil bermain.
-
Kegiatan memilah-milah benda akan mengembangkan kemampuannya untuk menyortir, menyusun, serta mengklasifikasikan objek sesuai warna, bentuk, dan ukuran.
-
Lakukan permainan memori bersama si Kecil, misalnya mencocokkan kata-kata dengan gambar yang tepat
-
Berikan si Kecil puzzle, mulai dari menyortir bentuk, atau yang akan melatihnya belajar tentang berbagai bentuk dan ruang.
-
Pilih kategori warna atau bentuk. Kemudian, secara bergiliran temukan contoh dari lingkungan sekitar Mama dan si Kecil. Misalnya, minta anak mencari benda atau barang yang berwarna biru dan bulat.
Baca Juga: Pengaruh Screen Time dan Gadget pada Anak Balita
4. Perkembangan Kognitif Anak Usia 4 Tahun
Pada usia ini, keterampilan memecahkan masalah menjadi lebih efektif. Misalnya anak mulai dapat melakukan hipotesis, menguji, menganalisis, dan mengevaluasi setiap tugas yang ada.
Ia akan mulai merencanakan dan berpikir ke depan, juga melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu. Keterampilan bahasa dan komunikasinya juga meningkat, karena sekarang ia dapat mengingat lebih banyak kata yang membuatnya dapat mengomunikasikan perasaan dan emosi.
Bahkan, si Kecil sekarang sudah bisa mengikuti aktivitas dengan aturan. Misalnya, permainan kartu dan permainan sederhana lain yang memerlukan giliran, kesabaran, dan kerja sama.
Kegiatan yang dapat membantu perkembangan keterampilan kognitif anak yang berusia 4 tahun, yaitu:
-
Main petak umpet dengan si Kecil. Kegiatan ini dapat memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi sambil mencari lokasi yang mungkin merupakan tempat Mama bersembunyi di dalam rumah.
-
Mintalah si Kecil untuk membantu Mama memilah-milah pakaian yang berbeda berdasarkan pemiliknya. Misalnya, campurkan pakaian dari setiap anggota keluarga dan minta ia menebak siapa pemilik dari masing-masing pakaian tersebut.
-
Buat permainan yang mengharuskan si Kecil mengikuti berbagai instruksi yang Mama berikan kepadanya. Misalnya, "Ayo duduk!", "Coba taro satu tangan di kepala!" atau "Coba berdiri dengan satu kaki!"
-
Permainan "Ya atau Tidak". Ajukan pertanyaan kepada anak yang jawabannya bisa benar atau salah. Lalu, minta ia untuk menjawab dengan kata “ya” atau “tidak”. Misalnya "Apakah langit warnanya merah?“, jika jawabannya tidak, Mama juga bisa meminta si Kecil menjawab dengan hal yang benar.
-
Ajak anak untuk bermain sandiwara atau bermain peran. Misalnya, anak pura-pura menjadi dokter dan Mama menjadi pasien, anak pura-pura menjadi koki dan Papa menjadi penikmat makanannya. Mama juga bisa bermain peran lainnya sesuai imajinasi si Kecil, seperti main masak-masakan, perang-perangan, dan lainnya.
5. Perkembangan Kognitif Anak Usia 5 Tahun
Masa prasekolah adalah fase di mana anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, terutama pada kemampuan berpikirnya.
Si Kecil yang penasaran dan ingin tahu lebih mampu melakukan percakapan. Kosa katanya berkembang seiring dengan proses berpikirnya. Anak tidak hanya bisa menjawab pertanyaan sederhana dengan mudah dan logis, tapi ia juga bisa mengekspresikan perasaan dengan lebih baik.
Kebanyakan anak di usia ini menikmati bernyanyi, berirama, dan menyusun kata-kata. Biasanya si Kecil juga sudah bisa menghitung 10 atau lebih objek, mengenali setidaknya 4 warna dan 3 bentuk, serta mengenali huruf dan akan mencoba menuliskan namanya sendiri jika diajarkan.
Berikut sejumlah kegiatan yang dapat membantu kemampuan kognitif anak usia 5 tahun:
-
Mulailah permainan "tebak-tebakan", misalnya memberikan huruf pertama dari sebuah benda di sekitar. Nantinya, si Kecil harus berpikir dan menebak berbagai pilihannya.
-
Minta si Kecil untuk memejamkan mata dan merasakan benda dengan berbagai bentuk dan tekstur untuk mengenali benda apa itu.
-
Mainkan permainan "Yang Mana yang Tidak Termasuk?". Mama bisa menamai barang-barang, seperti buku, majalah, komputer, kartu ulang tahun, dan lainnya. Kemudian, ajak ia untuk mengidentifikasi mana yang paling menarik perhatiannya disertai dengan alasannya.
-
Ajak si Kecil bermain puzzle yang menantang sehingga mengharuskannya untuk berpikir secara mandiri
Pentingnya Nutrisi yang Tepat untuk Tingkatkan Keterampilan Kognitif Anak
Nah, itulah tadi berbagai aspek keterampilan kognitif anak usia 1-5 tahun serta ragam kegiatan yang bisa orang tua lakukan untuk mendukung tahapan tumbuh kembangnya.
Pastikan orang tua selalu memperhatikan setiap proses pembelajaran yang dilalui si Kecil. Ini karena kemampuan kognitif anak menjadi salah satu aspek penting sebagai bekal anak untuk menjadi pemenang di masa depan.
Selain lewat stimulasi, Mama juga bisa bantu melengkapi kebutuhan asupan nutrisi harian anak di 1000 hari pertama kehidupannya lewat menu makan yang lengkap dan bergizi seimbang, terutama yang kaya akan prebiotik FOS:GOS dan asam lemak esensial omega-3 dan omega-6 untuk mendukung sistem imunitas anak. Sebab, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh sistem imunitas. Daya tahan tubuh yang kuat akan bantu mengoptimalkan perkembangan kognitif anak.
Selain itu, penting juga melengkapi kebutuhan gizinya dari dampingan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti susu Nutrilon Royal 3 sebagai Bekal si Kecil untuk Menang
Susu Nutrilon Royal 3 adalah Bekal si Kecil untuk Menang karena dilengkapi dengan Omega 3 & 6 serta zat besi dan DHA untuk mendukung daya tangkapnya serta juga diperkaya dengan formula ACTIDUOBIO+ yaitu perpaduan FOS:GOS rasio 1:9 paling tinggi dan teruji klinis bantu mendukung tumbuh kembang anak yang optimal jika diimbangi dengan stimulasi yang tepat.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini
Jangan lupa daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang juga untuk dapatkan penawaran dan promo menarik, juga konten-konten digital eksklusif seperti Podcast, Parenting E-book, hingga Kulwap yang dimoderatori oleh ahli di bidangnya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!