Perkembangan bayi 0-12 bulan harus terus dipantau agar ia tumbuh optimal. Menyadari keterlambatan perkembangan sejak awal akan mempermudah Mama melakukan intervensi secepat mungkin.
Perkembangan Bayi dari 0-12 Bulan Berdasarkan Usia
Berikut milestone perkembangan fisik, kognitif, serta sosial dan emosional bayi dari usia 0-12 bulan berdasarkan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK):
1. Usia 0-3 Bulan
Pada usia ini si Kecil sudah mulai bisa tengkurap sembari mengangkat kepala. Lehernya juga semakin kuat. Ia pun dapat perlahan mampu menahan kepala sendiri.
Bayi mulai membuka telapak tangan dan mengenali jari-jarinya. Ia mencoba menggenggam benda, meski belum bisa melepaskannya sendiri.
Gerakannya jadi lebih halus dan terarah. Ia mulai mengenali Mama lewat suara dan bau, lalu merespons dengan senyum, gumaman, atau tangisan.
2. Usia 4-6 Bulan
Menginjak usia 4–6 bulan ia mulai bisa menggulingkan badannya dan duduk dengan bantuan. Punggungnya juga makin kuat saat didudukkan.
Ia suka meraih mainan, mengguncangnya, dan tak betah ditinggal lama. si Kecil mulai tahu apa yang bikin dia bosan, lho.
Bayi makin ekspresif, suka cilukba, paham nada suara Mama, dan bisa minta digendong dengan gerakan tangannya.
3. Usia 7-9 Bulan
Pada usia 7–9 bulan, bayi biasanya sudah bisa duduk sendiri, merangkak, dan berdiri sambil berpegangan.
Ia suka main jatuh-ambilmainan, dan senang bongkar pasang benda dari wadah karena rasa ingin tahunya makin besar.
Bayi juga mulai cemas saat Mama pergi, ini wajar—itu tanda ia makin terikat secara emosional.
4. Usia 10-12 Bulan
Di usia 10-12 bulan, si Kecil sudah bisa duduk stabil dan mulai berjalan sambil berpegangan. Ia juga mulai bisa menggenggam makanannya sendiri, lho.
Mama, bayi mulai tertarik dengan buku bergambar, musik, dan mainan bersuara. Aktivitas ini membuat mereka senang dan belajar banyak hal baru.
Kadang, si Kecil bisa takut pada suara keras seperti vacuum cleaner. Saat seperti ini, Mama cukup menenangkan si Kecil dengan memeluknya.
Baca Juga: Cara Stimulasi agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak
Tips Stimulasi Perkembangan Bayi
Ma, 1000 hari pertama kehidupannya sangat penting untuk tumbuh kembang si Kecil. Yuk, simak tips stimulasi milestone bayi dari panduan SDIDTK!
1. Stimulasi Fisik
Mama bisa coba mengajaknya melakukan tummy time sambil memperlihatkan mainan cerah atau bersuara. Ini bantu ia belajar angkat kepala dan dada.
Mama bisa meletakkan mainan di dekat tangannya, lalu gerakkan pelan-pelan. Saat ia menggenggam, tarik perlahan untuk melatih kekuatannya.
Sembunyikan mainan di bawah kain, lalu tunjukkan cara mencarinya. Bisa juga bantu ia berjalan sambil gandeng tangan atau dorong mainan beroda.
2. Stimulasi Kognitif
Ma, ajak si Kecil ngobrol, bernyanyi, atau dengarkan suara binatang dan keluarga. Ini bantu kembangkan daya pikir dan bahasanya.
Coba main cilukba. Tutup wajah lalu buka lagi untuk tarik perhatiannya. Bacakan juga buku bergambar sambil sebut nama benda.
Mama bisa ajak main jatuh-ambil mainan atau pakai boneka tangan yang "berbicara". Seru dan bantu melatih logika serta komunikasinya.
3. Stimulasi Sosial dan Emosional
Mama bisa coba luangkan waktu tiap hari untuk bermain, membaca, atau bercanda hangat dengan si Kecil. Ini bantu tumbuh kembang emosinya.
Tatap wajahnya, duduk sejajar, dan dengarkan saat ia coba bicara, ya Ma. Respons Mama sangat berarti baginya.
Ajak ia main dengan orang lain dan ucapkan “Dadah” saat berpisah. Respons yang konsisten akan membuat ia lebih mudah meniru hal positif.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Mainan untuk Stimulasi Bayi Usia 1-2 Bulan
Bila Mama membutuhkan lebih banyak informasi mengenai stimulasi perkembangan bayi, download Panduan Dukung 1000 HPK Anak gratis!
Panduan ini disusun oleh para ahli untuk menjamin si Kecil bisa bertumbuh dengan baik dan mencapai potensi optimalnya.
Tanda-Tanda Keterlambatan Perkembangan yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari buku SDIDTK, ada tanda-tanda keterlambatan perkembangan bayi yang perlu Mama waspadai.
1. Usia 0-3 Bulan
- Tonus otot lemah, sehingga bayi tidak bisa mengangkat kepalanya saat tengkurap.
- Tidak bisa membawa tangannya ke mulut.
- Tidak merespons terhadap suara keras.
- Mata tidak mengikuti arah pergerakan benda.
- Jarang menatap wajah Mama atau anggota keluarga lain di depannya.
- Tidak tersenyum pada orang di sekitarnya.
2. Usia 4-6 Bulan
- Tidak bisa menahan kepala.
- Tidak bisa menggerakkan tangan ke bagian tengah tubuhnya.
- Kaki tidak bisa menendang ketika diletakkan di atas permukaan keras.
- Tidak merespons terhadap suara keras.
- Mata tidak mengikuti arah pergerakan benda.
- Jarang menatap wajah Mama atau anggota keluarga lain di depannya.
- Tidak tersenyum pada orang di sekitarnya.
Baca Juga: 13 Penyebab Bayi Menangis saat Tidur dan Cara Mengatasinya
3. Usia 7-9 Bulan
- Tidak bisa pindahkan benda antar tangan.
- Sulit bawa benda ke mulut.
- Tubuh lemas atau otot kaku.
- Belum bisa berguling.
- Tidak merespons suara.
- Tidak tertarik pada benda.
- Jarang bersuara atau tertawa.
- Minim ekspresi wajah.
- Tak tunjukkan keterikatan dengan orang terdekat.
4. Usia 10-12 Bulan
- Belum bisa duduk meski dibantu.
- Jarang berguling atau pindahkan mainan.
- Tidak bisa main bolak-balik.
- Jarang mengoceh, belum bilang “Mama”.
- Tidak merespon saat dipanggil.
- Tak kenali orang yang familiar.
- Tidak cari barang tersembunyi.
- Tidak bisa menunjuk atau melambai.
- Tidak ada interaksi dua arah.
Itu dia milestone perkembangan bayi 0-12 bulan berdasarkan aspek fisik, kognitif, dan sosial emosionalnya. Pastikan Mama terus mendukung tumbuh kembang si Kecil agar ia bisa tumbuh jadi anak cemerlang!