- Pembahasan dalam artikel :
- Apa Itu Tummy Time?
- Apa Manfaat Tummy Time untuk Perkembangan Bayi?
- Kapan Waktu Tepat untuk Tummy Time?
- Apa Akibatnya Jika Bayi Tidak Tummy Time?
- Cara Tummy Time untuk Bayi
Tengkurap atau tummy time adalah salah satu stimulasi yang perlu dilakukan orang tua untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga memiliki segudang manfaat bagi perkembangan motorik, visual, dan sensorik bayi. Lalu, apa lagi manfaat tummy time untuk bayi dan bagaimana cara melatihnya? Yuk, simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Apa Itu Tummy Time?
Tummy time adalah suatu latihan untuk bayi dengan memposisikan bayi bertumpu pada perutnya atau tengkurap. Ini adalah latihan penting untuk mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan yang sehat pada bayi.
Dalam posisi tengkurap, bayi berlatih menggunakan tangannya untuk meraih sesuatu, ini adalah kemampuan yang akan menjadi bekal untuk merangkak.
Saat tengkurap, bayi akan membiasakan diri melihat apa yang ada di sekelilingnya dari sudut pandang yang berbeda, melatih bayi mengangkat leher dan memutar kepala sambil menjaganya agar tetap tegak, sehingga otot leher dan bahunya kuat.
Saat bayi bisa mengontrol kepalanya dengan baik dan kuat, maka ia akan melanjutkan ke posisi duduk, berguling, dan merangkak. Kendali terhadap posisi kepalanya juga diperlukan untuk menelan makanan padat (usia 6 bulan).
Apa Manfaat Tummy Time untuk Perkembangan Bayi?
Manfaat tummy time sangat baik untuk melatih keseimbangan tubuh bayi agar si Kecil bisa segera berguling, merangkak, duduk, dan berjalan. Selain itu, masih ada banyak manfaat tummy time untuk perkembangan bayi yang bisa didapat, antara lain:
1. Melatih Kemampuan Motorik Bayi
Manfaat tummy time atau tengkurap dapat melatih kemampuan motorik bayi secara bertahap. Mula-mula bayi akan belajar mengangkat kepala, leher, dan bahunya.
Kemudian semakin sering bayi tengkurap, perkembangan motorik bayi pun akan lebih cepat terlatih. Lama-kelamaan, bayi akan mulai berguling atau membolak-balikkan tubuhnya sendiri.
Dari sini, bayi nantinya akan mulai belajar untuk bisa duduk, kemudian belajar merangkak, dan berjalan sendiri secara bertahap.
2. Meningkatkan Kemampuan Sensori Bayi
Berada di dalam rahim Mama memungkinkan bayi mengalami berbagai posisi dan gerakan tubuh. Mereka pun jadi belajar bagaimana lengan dan kaki mereka bergerak.
Nah melakukan tummy time, bayi juga dapat sambil mengenal tekstur benda yang dipegang sambil mengeksplorasi pandangan yang berbeda selama melakukan aktivitas tengkurap.
3. Menguatkan Otot Mata Lebih Kuat
Selama tummy time, bayi menunjukkan minat yang besar pada benda berwarna-warni di sekitar mereka. Manfaat tummy time ini ditunjukkan dengan peningkatan rasa ingin tahu yang tinggi dengan inderanya. Tentunya hal ini dapat merangsang pertumbuhan otot mata si Kecil.
Melihat dan memutar mata mereka saat menjelajahi lingkungan sekitar membantu memperkuat otot-otot mata dan mengembangkan keterampilan visual. Ini merupakan awal dalam membentuk penglihatan bayi yang sedang berkembang.
4. Mengurangi Risiko Kepala Peyang
Terlalu Memposisikan bayi dalam keadaan terlentang dapat membantu mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Namun, terlalu lama menghabiskan waktu terlentang juga dapat mengakibatkan sindrom kepala datar atau plagiocephaly positional. Plagiocephaly positional adalah kondisi kepala bayi yang menjadi datar atau tidak simetris akibat tekanan yang terus-menerus pada satu sisi kepala.
Sebagian besar plagiocephaly posisional tidak berbahaya atau permanen. Kondisi ini juga dapat diperbaiki dengan mengubah pola tidur.
Untuk mencegah terjadinya risiko ini, Mama bisa mulai melatih si Kecil tengkurap. Saat bayi berada dalam posisi tengkurap, tekanan pada bagian belakang kepala berkurang, memungkinkan pertumbuhan dan perbaikan bentuk kepala.
5. Meningkatkan Bonding Mama dan Bayi
Tahukah Mama? Kegiatan tummy time dapat menumbuhkan dan mempererat bonding antara orang tua dan si Kecil.
Hal ini karena selama melakukan tummy time, orang tua perlu mengawasi bayi. Mama dan Papa juga bisa sambil mengajak bayi bercanda, ngobrol, dan bermain.
Semakin sering waktu yang dihabiskan bersama, maka ikatan yang terjalin antara orang tua dan anak ini semakin kuat.
6. Meningkatkan Koordinasi Tangan dan Mata Bayi
Tummy time juga memberikan manfaat dalam meningkatkan koordinasi tangan dan mata pada bayi. Saat berada dalam posisi tengkurap, bayi memiliki kesempatan untuk meraih dan menjelajahi mainan atau objek di depan mereka.
Pada momen ini, bayi akan belajar melacak gerakan objek dan mengarahkan pandangan mereka untuk mengejar dan meraihnya. Proses ini melibatkan koordinasi antara mata mereka yang mengikuti gerakan objek dan tangan mereka yang mencoba meraihnya.
Kapan Waktu Tepat untuk Tummy Time?
Sebetulnya, tidak ada batasan usia yang tepat untuk melakukan kegiatan ini. Menurut American Academy of Pediatrics, tummy time tersebut bisa dilakukan saat bayi baru lahir, baik beberapa hari setelahnya atau beberapa bulan berikutnya. Namun yang penting, jangan terlalu kelamaan ditunda, Ma.
Mama dan Papa dapat mencoba melatih bayi belajar melakukan posisi tengkurap secara teratur setiap hari dan menjadikannya bagian dari aktivitas sehari-harinya.
Misalnya, mulailah dengan durasi tengkurap yang singkat, misalnya 1 hingga 2 menit. Kemudian perlahan-lahan tingkatkan waktu saat bayi Mama menjadi lebih kuat atau setidaknya 3 kali sehari selama 10 hingga 15 menit pada usia bayi sekitar 4 bulan.
Setelah si Kecil terbiasa, Mama bisa melakukannya lebih sering atau dengan waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 20-30 menit sehari dengan dibagi menjadi beberapa waktu.
Apa Akibatnya Jika Bayi Tidak Tummy Time?
Bayi yang sering diajak tummy time lebih dini diketahui mengalami perkembangan motorik yang lebih pesat, sehingga bisa lebih cepat belajar berguling, merangkak, duduk, bangkit berdiri, dan berjalan lebih awal.
Sebuah studi yang dimuat pada Developmental Medicine & Child Neurology mengemukakan bahwa bayi yang tidak banyak menghabiskan waktu untuk tengkurap umumnya akan mengalami keterlambat dalam perkembangan motoriknya.
Bayi yang rutin dilatih tummy time akan lebih cepat bisa mengangkat kepala dengan durasi yang lebih lama jika dibandingkan dengan bayi yang tidak rutin diajak tengkurap.
Sementara itu, kurang atau terlambat memulai latihan tengkurap dapat meningkatkan risiko bayi tidak memiliki kekuatan tubuh bagian atas dan otot leher sebagaimana mestinya. Alhasil, ia mungkin belum bisa mengangkat kepala atau belum bisa berguling dan merangkak seperti halnya bayi lain di usia yang sama.
Bayi yang kurang atau terlambat latihan tengkurap juga bisa berisiko mengalami kondisi yang disebut tortikolis atau pengencangan otot leher di satu sisi. Hal ini dapat menyebabkan kepala bayi miring ke satu sisi atau membuatnya sulit untuk mengangkat kepalanya saat tengkurap.
Cara Tummy Time untuk Bayi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, waktu tengkurap penting untuk perkembangan kepala, leher, dan bahu bayi Mama. Kegiatan tengkurap juga bisa menjadi membuat ikatan Mama Papa dan si Kecil menjadi lebih kuat.
Berikut adalah beberapa cara tummy time untuk bayi yang bisa Mama dan Papa lakukan:
1. Tengkurapkan di Dada Bunda
Jika ingin mencoba tummy time pada bayi yang baru lahir, Mama bisa mulai dengan membaringkan si Kecil di pangkuan atau dada Mama dalam posisi tengkurap selama 1 hingga 2 menit per satu kali sesi latihan. Kemudian, coba ajak si Kecil ngobrol, bercanda, atau nyanyikan lagu untuknya.
2. Tengkurapkan di Permukaan Rata yang Nyaman
Ketika usia si Kecil sudah agak lebih besar, Mama bisa latih bayi tengkurap di permukaan yang rata, misalnya di lantai yang bersih. Tapi, siapkanlah dulu selimut untuk alasnya. Kemudian, tengkurapkan si Kecil selama 3-5 menit. Lakukan tummy time di lantai beberapa kali dalam sehari.
Setelah si Kecil terbiasa tengkurap di lantai berkarpet atau beralas selimut, tambah frekuensi dan perpanjang durasi tummy time-nya secara bertahap. Sama seperti sewaktu ia baru lahir, Mama bisa terus ajak si Kecil ngobrol atau nyanyikan lagu favoritnya selama ia sedang tummy time supaya tidak bosan.
3. Lakukan Bertahap dan Sering
Para ahli merekomendasikan agar bayi dibiasakan tengkurap hingga totalnya sekitar 1 jam dalam sehari ketika mereka berusia 3 bulan.
Mama bisa membagi-bagi sesi latihan tengkurap ini secara merata dalam satu hari, misalnya satu kali setelah mandi, satu kali saat mengganti pakaiannya, satu kali setelah ia bangun tidur siang, satu kali saat bermain di siang hari, dan seterusnya.
4. Pancing dengan Mainan
Agar si Kecil tidak cepat bosan selama latihan tengkurap, coba gunakan mainan kerincing (rattle) atau mainan warna-warni yang bisa digoyang-goyangkan untuk menarik perhatiannya.
Mama juga bisa meletakkan mainan atau boneka dekat dalam jangkauan bayi untuk membantu si Kecil belajar bermain dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Sesekali, boleh juga minta Papa atau Kakak duduk atau tengkurap di dekat si Kecil saat ia sedang tummy time sambil menatap wajahnya dan tiru mimik wajah si Kecil.
Cara ini sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan bersosialisasi si Kecil sekaligus memperkuat bonding dengan anggota keluarga lain.
5. Jangan Tinggalkan Bayi Tengkurap Sendirian
Perlu diingat juga bahwa bayi tidak boleh ditinggal sendirian saat sedang tummy time, meski hanya beberapa detik saja.
Mama dan Ayah perlu selalu siaga berada di dekat si Kecil untuk mengawasi setiap gerakannya. Sebab, tummy time yang terlalu lama atau tanpa pengawasan berisiko menyebabkan kecelakaan yang dapat menghalangi jalur napas si Kecil.
Satu hal lain yang juga perlu Mama pahami lebih dulu adalah, pola perkembangan setiap anak bisa berbeda. Tak semua bayi memiliki laju perkembangan yang sama persis. Ada yang mungkin bisa belajar lebih cepat, tapi ada juga yang butuh waktu lebih lama sampai mereka percaya diri melakukannya sendiri.
Semua perbedaan ini normal, kok, karena setiap bayi adalah individu yang unik. Jadi, Bunda tak perlu khawatir jika si Kecil tampak belum begitu mau latihan tengkurap.
Yang terpenting, Mama dan Papa bisa terus mendampingi si Kecil dalam setiap tahapan perkembangannya. Dan jika Mama punya kekhawatiran tertentu tentang keterampilan tengkurap si Kecil atau capaian milestone bayi lainnya, segera hubungi dokter anak.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Si Kecil Alami Keterlambatan Bicara
Mama juga bisa optimalkan tumbuh kembang si Kecil di setiap fase perkembangannya dengan mengunduh e-book Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan secara gratis!