Loading...
Banner Artikel 14 Manfaat Probiotik untuk Anak dan Tips Konsumsinya Banner Artikel 14 Manfaat Probiotik untuk Anak dan Tips Konsumsinya
Nutrisi

14 Manfaat Probiotik untuk Anak dan Tips Konsumsinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 06 September 2021

Diperbarui: 31 Juli 2025


  • Apa Itu Probiotik?
  • Manfaat Probiotik untuk Anak
  • Makanan Sumber Probiotik untuk Anak
  • Panduan Memberikan Probiotik dengan Aman untuk Anak

Manfaat probiotik untuk anak tidak terbatas hanya pada kesehatan pencernaan. Yuk, berkenalan dengan probiotik, manfaatnya, dan cara mengoptimalkan asupan probiotik si Kecil!

Apa Itu Probiotik?

Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di dalam usus. Dua jenis probiotik yang umum adalah Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidum

Lactobacillus banyak terdapat dalam makanan fermentasi seperti yoghurt, sedangkan Bifidobacterium berasal dari ragi jamur dan ditemukan dalam produk susu olahan serta beberapa buah.

Probiotik sangat bermanfaat dalam menjaga keseimbangan bakteri usus dan membantu sistem kekebalan tubuh anak.

Manfaat Probiotik untuk Anak

Manfaat utama probiotik meliputi peningkatan kesehatan pencernaan, penguatan sistem kekebalan tubuh, dan pencegahan diare. Berikut adalah beberapa manfaat probiotik bagi anak: 

1. Meningkatkan Imunitas

Salah satu manfaat utama probiotik adalah mendukung sistem kekebalan tubuh. Probiotik menjaga keseimbangan bakteri baik yang hidup secara alami di dalam usus.

Bakteri baik dalam usus membantu tubuh melawan kuman penyebab penyakit dan melindungi usus dari infeksi.

Selain itu, probiotik dapat memodulasi respons imun dengan meningkatkan aktivitas sel-sel imun seperti makrofag dan limfosit. Hal ini meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

2. Dukung Fungsi Otak

Belum banyak studi yang bisa membuktikan bahwa probiotik dapat meningkatkan fungsi kognitif atau kecerdasan anak.

Sebuah studi menunjukkan bahwa anak yang rutin mengonsumsi probiotik selama lebih dari 6 bulan mungkin mengalami sedikit peningkatan dalam kemampuan berpikir dibanding anak yang tidak mengonsumsinya.

Ada pula satu studi yang menunjukkan probiotik dapat mengurangi risiko ADHD atau Asperger. Masih perlu lebih banyak bukti valid sebelum probiotik bisa direkomendasikan untuk meningkatkan fungsi kognitif anak.

Baca Juga: 11 Vitamin Anak 1 Tahun untuk Otak dan Daya Tahan Tubuh

3. Mengurangi Risiko ISPA

Berkat perannya terhadap sistem imun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat mengurangi durasi dan keparahan infeksi saluran pernapasan pada orang dewasa.

Namun, diperlukan lebih banyak riset untuk memahami mekanisme dan efektivitasnya secara menyeluruh pada anak.

4. Mengatasi Diare

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik untuk anak dapat mempercepat pemulihan infeksi usus dan mengurangi diare. Namun, efektivitasnya bergantung pada jenis strain yang digunakan.

Pemberian probiotik juga diteliti dapat mengurangi gejala diare yang diakibatkan efek samping penggunaan antibiotik. 

5. Mencegah Eksim

Hingga saat ini belum ada bukti kuat bahwa probiotik bisa mengobati atau menyembuhkan eksim yang sudah muncul.

Namun, konsumsi probiotik pada ibu saat hamil sebelum melahirkan dan pemberian probiotik pada bayi setelah lahir bisa membantu mencegah kemunculan eksim pada anak yang berisiko mengalaminya.

6. Mengatur Mood dan Perilaku

Asupan probiotik berpengaruh langsung pada mikrobiota bakteri baik yang hidup di usus. 

Studi Ohio State University menunjukkan keragaman bakteri usus berkaitan dengan perilaku, tidur, energi, fokus, suasana hati, dan temperamen anak, seperti rasa ingin tahu dan kemauan sosialisasi.

Itu kenapa usus juga disebut "otak kedua" karena terhubung erat dengan sistem saraf di otak yang memengaruhi perkembangan mental anak. 

Terlebih, sistem saraf usus berkembang lebih awal dari otak sehingga berperan besar dalam mengatur fungsi kognitif dan suasana hati.

7. Mengurangi Gejala Inflammatory Bowel Disease (IBD)

IBD adalah peradangan kronis yang terjadi pada saluran pencernaan. Ketidakseimbangan bakteri di usus telah dikaitkan dengan kemunculan IBD.

Probiotik berpotensi membantu mengurangi gejala IBD pada anak, tapi efektivitasnya bisa berbeda. Sebaiknya, konsultasi dulu dengan dokter sebelum memberikan probiotik untuk anak dengan IBD.

Penting untuk dicatat juga bahwa suplementasi probiotik sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti dari obat-obatan medis yang direkomendasikan dokter.

Baca Juga: Kebutuhan Gizi Anak yang Perlu Dipenuhi di Usia Prasekolah

8. Mengurangi Risiko Alergi

Beberapa penyakit alergi dikaitkan dengan peningkatan jumlah bakteri Clostridium dan kurangnya Bifidobacterium pada saluran cerna. 

Pemberian probiotik pada ibu yang sedang hamil atau menyusui dan memiliki riwayat penyakit alergi pada keluarga dapat mengurangi risiko beberapa penyakit alergi pada anak, seperti dermatitis atopik, asma, dan rhinitis alergi.

9. Menjaga Kesehatan Jantung

Menurut penelitian, bakteri di pencernaan yang diberikan makanan tinggi kolesterol dapat menghasilkan senyawa trimethylamine-N-oxide (TMAO).

Seseorang yang memiliki jumlah senyawa TMAO yang tinggi memiliki risiko 2,5 kali lipat lebih banyak terkena penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

10. Mencegah Konstipasi pada Anak

Konstipasi pada anak bisa disebabkan oleh beragam hal baik pola makan, alergi, maupun masalah psikologis. 

Penelitian menyatakan pemberian probiotik untuk anak selama 3-12 minggu dapat melancarkan sistem pencernaan melalui pergerakan usus yang lebih baik.

11. Mengurangi Risiko Kanker

Penelitian menunjukkan bahwa probiotik memiliki sifat anti-inflamasi dan mampu melawan kanker. 

Probiotik juga akan membantu pasien kanker mentoleransi imunoterapi yang mereka jalani sebagai pengobatan kanker. 

Imunoterapi bisa berdampak pada kesehatan pasien kanker, seperti merusak sel yang sehat. 

Mengonsumsi probiotik setelah imunoterapi akan menjadikan sistem tubuh pasien kembali normal dan mendukung pemulihannya. 

12. Mencegah Intoleransi Laktosa

Probiotik terdiri atas asam laktat yang bisa mengubah laktosa menjadi asam laktat, sehingga bisa melindungi anak dari gejala intoleransi laktosa, seperti kembung, diare, dan sakit perut.

13. Mencegah Obesitas

Manfaat probiotik untuk anak lainnya adalah untuk mencegah obesitas. Keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan ternyata dapat memengaruhi berat badan anak. 

Anak yang mengalami obesitas memiliki keberagaman bakteri yang lebih sedikit dibandingkan anak dengan berat badan ideal.

14. Menurunkan Risiko Terjadinya Kolik 

Peningkatan jumlah Proteobacteria pada saluran pencernaan dapat menimbulkan kolik akibat gas yang diproduksi oleh bakteri ini. 

Pemberian probiotik selama 3 bulan pertama kehidupan berguna untuk mengurangi terjadinya kolik pada bayi.

Baca Juga: 14 Makanan yang Mengandung Probiotik Terbaik untuk Anak

Makanan Sumber Probiotik untuk Anak

Apa saja probiotik untuk anak? Berikut berbagai jenis makanan yang kaya akan bakteri baik.

1. Yoghurt

Yoghurt merupakan salah satu sumber probiotik yang paling mudah ditemukan.

Pilihlah yoghurt tanpa rasa dan pemanis buatan. Pastikan gula yang terkandung hanya berasal dari laktosa atau gula bawaan pada susu.

2. Kefir

Kefir adalah susu yang difermentasi menggunakan ragi dan bakteri baik. Kefir mengandung probiotik tiga kali lebih banyak daripada yoghurt. Inilah yang menjadikan kefir sebagai sumber probiotik yang baik untuk anak. 

Kefir juga rendah laktosa sehingga banyak pasien intoleransi laktosa yang bisa mengonsumsinya.

3. Tempe

Tempe adalah olahan fermentasi kedelai menggunakan jamur Rhizopus oligosporus. Proses fermentasinya menghasilkan probiotik, seperti Lactobacillus fermentum

Selain sebagai sumber probiotik untuk anak, tempe juga tinggi protein nabati, B12, dan lemak sehat. Kedelai pada tempe juga kaya isoflavon atau antioksidan yang melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.

4. Miso

Miso adalah pasta fermentasi dari kacang kedelai yang banyak digunakan dalam masakan Jepang. 

Proses fermentasi ini menggunakan jamur Aspergillus oryzae dan menghasilkan beragam probiotik.

Meskipun kandungan probiotiknya tinggi, pastikan penggunaannya tidak berlebihan karena proses fermentasi miso menggunakan garam dengan jumlah tinggi.

5. Keju Fermentasi

Ada beberapa jenis keju yang diproses menggunakan fermentasi, seperti gouda dan cheddar matang. 

Jenis keju ini mengandung kultur bakteri baik yang aktif. Tak heran, cocok sebagai sumber probiotik untuk anak. Pilihlah keju yang rendah garam agar aman untuk anak. 

Hindari memberikan krim keju yang difermentasi, seperti camembert, brie, dan blue cheese. Kadar air jenis keju ini tinggi sehingga memicu pertumbuhan bakteri berbahaya, seperti listeria.

Panduan Memberikan Probiotik dengan Aman untuk Anak

Bila ingin memberikan probiotik pada si Kecil, simak panduan ini agar tetap aman!

1. Konsumsi Probiotik dengan Jumlah yang Tepat

Satuan pengukuran probiotik adalah Colony Forming Unit (CFU).

Jumlah umum probiotik yang dibutuhkan anak per hari adalah 5–10 miliar CFU, sedangkan orang dewasa membutuhkan 10–20 miliar CFU dalam sehari. 

2. Konsumsi Probiotik di Waktu yang Tepat

Waktu terbaik mengonsumsi probiotik untuk anak adalah di pagi hari saat sarapan. Hal ini akan melancarkan pergerakannya dari perut ke usus. 

Namun, sebenarnya anak bisa diberikan probiotik kapan saja kok, Ma. Karena kegunaan yang akan didapatkan dari probiotik tetap sama. baik dikonsumsi pagi, siang, atau malam hari.

Hal terpenting adalah mengonsumsinya secara teratur setiap hari untuk mendapatkan manfaat optimal. 

3. Dukung dengan Suplemen

Penelitian menyebutkan, suplemen probiotik aman digunakan dan mungkin bermanfaat bagi anak. Namun, beberapa ahli berpendapat efektivitasnya bisa berbeda karena pencernaan anak belum sempurna.

Jadi, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan anak sebelum memberikan probiotik agar tetap aman.

Konsultasikan dengan dokter untuk memilih suplemen probiotik yang sesuai dan pantau reaksi anak, karena efek samping seperti kembung, sembelit, atau ruam mungkin terjadi. 

4. Kombinasikan dengan Sumber Prebiotik

Agar manfaat probiotik bisa optimal, kombinasikan makanan sumber probiotik dengan prebiotik. Prebiotik adalah jenis serat khusus yang tidak bisa dicerna dan menjadi makanan bagi bakteri baik dalam usus.

Dengan asupan prebiotik yang cukup, bakteri baik bisa berkembang biak dan berfungsi dengan optimal. Contoh makanan sumber prebiotik adalah:

  • Pisang.
  • Apel.
  • Rumput laut.
  • Bawang-bawangan (bawang merah, bawang putih, daun bawang)
  • Asparagus.
  • Kedelai.
  • Gandum.

Sebagai contoh, Mama bisa sajikan yoghurt dingin dengan potongan pisang dan apel atau membuat sup rumput laut dengan miso dan tahu.

5. Sempurnakan dengan Susu Fortifikasi FOS:GOS

Sebagai cara memaksimalkan manfaat probiotik untuk anak, lengkapi nutrisi harian si Kecil dengan memberikan susu terfortifikasi FOS:GOS.

FOS:GOS adalah jenis serat khusus yang menjadi makanan bagi bakteri baik dalam pencernaan).

Nutrilon Royal 3 "The formula to Win", satu-satunya susu pertumbuhan teruji klinis yang dirancang secara saintifik dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA & EPA yang lebih tinggi. Dukung daya tahan tubuh dan kemampuan berpikir si Kecil demi persiapkan anak untuk menang.

Temukan Nutrilon Royal 3 hanya di NutriShop, official store dengan pengalaman belanja terpercaya.

Nutrilon Royal 3
Teruji Klinis dengan kandungan double biotics
FOS:GOS dan DHA & EPA. Bantu dukung daya
Tahan tubuh dan Daya Pikir si Kecil
Pelajari Lebih Lanjut!

Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!

Mama juga bisa dapatkan benefit eksklusif dengan belanja Nutrilon Royal hanya di NutriShop.

Informasi yang Wajib Mama Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Chertoff, J. (2017, November). Kefir vs. Yogurt: What’s the Difference? Acessed on July 22nd 2025. https://www.healthline.com/health/kefir-vs-yogurt
  2. Editorial Staff. (2023, April 21). Is Drinking Kefir Healthy for You? Acessed on July 22nd 2025. https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-kefir
  3. Subali, D., Christos, R. E., Givianty, V. T., Ranti, A. V., Kartawidjajaputra, F., Antono, L., Dijaya, R., Taslim, N. A., Rizzo, G., & Nurkolis, F. (2023). Soy-Based Tempeh Rich in Paraprobiotics Properties as Functional Sports Food: More Than a Protein Source. Nutrients, 15(11), 2599. https://doi.org/10.3390/nu15112599
  4. Agustina, Novita. Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan. (2022). Kemkes.go.id. https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/1761/manfaat-tempe-bagi-kesehatan-tubuh
  5. Saeed, F., Afzaal, M., Shah, Y. A., Khan, M. H., Hussain, M., Ikram, A., Ateeq, H., Noman, M., Saewan, S. A., & Khashroum, A. O. (2022). Miso: A traditional nutritious & health‐endorsing fermented product. Food Science & Nutrition, 10(12), 4103. https://doi.org/10.1002/fsn3.3029
  6. Editorial Staff. (2020, December). Foods to avoid giving babies and young children. Accessed on July 22nd 2025. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/foods-to-avoid-giving-babies-and-young-children/
  7. Editorial Staff. (2025, January 16). How Listeria Spread: Soft Cheeses and Raw Milk. Listeria Infection (Listeriosis). Accessed on July 22nd 2025. https://www.cdc.gov/listeria/causes/dairy.html
Artikel Terkait