- Pembahasan dalam artikel :
- Berapa Lama Bayi Menyusu Sampai Kenyang?
- Apa Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI?
- Tips Sukses Memberikan ASI Eksklusif
- Kenapa Bayi Harus Mendapatkan Cukup ASI?
Mama perlu mengenali tanda-tanda bayi cukup minum ASI untuk memastikan si Kecil telah mendapatkan gizi yang dibutuhkan demi tumbuh kembangnya.
Sebab seperti yang kita tahu, ASI adalah nutrisi pilihan pertama dan utama bagi bayi berusia 0-6 bulan. ASI mengandung beberapa asam amino dan nukleotida yang berperan pada perkembangan otak, saraf, dan daya tahan tubuh berada dalam jumlah yang lebih besar dibanding dalam susu formula.
Selain itu, lemak juga banyak terkandung dalam ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan saraf dan retina mata. Di samping itu, ASI juga kaya akan vitamin dan mineral yang sangat berguna untuk pembentukan sel dan jaringan.
Mengetahui kapan bayi kenyang setelah minum ASI juga untuk mencegahnya mengalami overfeeding karena kapasitas lambung bayi masih terbatas.
Berapa Lama Bayi Menyusu Sampai Kenyang?
Kebutuhan menyusui bayi akan berbeda-beda tergantung umurnya. Bayi yang baru lahir umumnya butuh 2-4 ons ASI per satu kali menyusui, sehingga IDAI menyarankan Mama menyusui bayi 8-12 kali sehari dengan jarak tiap 2-3 jam sekali.
Untuk satu kali menyusui, bayi newborn biasanya menyusu sampai kenyang selama kurang lebih 10-15 menit. Namun di awal menyusui, bayi mungkin butuh menyusui sekitar 20-45 menit sampai bisa kenyang.
Kemudian mulai di bulan kedua sampai kelima, bayi akan menyusu 7-9 kali dalam sehari dengan rentang waktu kurang lebih 2,5-3,5 jam. Pada bulan ke-6 usianya, bayi mungkin hanya menyusu sekitar 4-6 kali dalam sehari yang berjarak antara 5-6 jam sekali.
Seiring bertambah usianya, lama waktu yang dibutuhkan bayi untuk menyusu juga perlahan berkurang. Sampai bisa kenyang, bayi di atas 1 bulan mungkin hanya perlu menyusui sekitar 10-15 menit.
Baca Juga: Persiapan Sebelum Menyusui
Apa Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI?
Sebenarnya, Mama tidak perlu terlalu berpatok dengan durasi angka di atas untuk mengetahui apakah si Kecil sudah cukup mendapatkan ASI atau belum. Sebab, bayi akan menyusui sesuai keinginannya. Ia bisa menunjukkan tanda-tanda kenyang dan lapar kapan pun, meski Mama mungkin sudah sempat menyusui si Kecil belum lama ini.
Berikut ini tanda bayi cukup ASI yang bisa Mama perhatikan ketika si Kecil menyusui:
-
Mama bisa mendengar suara menelan bayi semakin melambat.
-
Intensitas BAK dan BAB semakin sering setelah menyusu. Paling sedikit 6-8 popok basah per hari dan 2 tinja lembek dan berwarna kekuningan dalam kurun waktu 12 jam (konsistensi tinja bergantung usia bayi). Urine yang dikeluarkan si Kecil akan berwarna kuning muda bahkan jernih.
-
Feses bayi pertama (mekonium) keluar dalam 24 jam pertama setelah menyusui, jika si Kecil baru lahir.
-
Bayi terlihat nyaman dan mengantuk setelah menyusui.
-
Bayi akan tidur nyenyak sekitar 2-3 jam setelah menyusui, tampak aktif dan segar setelah bangun.
-
Berat badan tetap bertambah setelah usia 1 minggu, urin berwarna kuning muda, tidur dengan nyenyak, dan si Kecil sudah menyusu kurang lebih sebanyak 10-12 kali dalam kurun waktu 12 jam.
-
Payudara Mama sudah terasa lembut dan kosong.
-
Berat badan bayi tetap bertambah setelah 1 minggu.
Yang penting, selama menyusui Mama bisa memastikan perlekatan mulut bayi sudah benar dengan mendengar si Kecil mengisap dan menelan ASI secara teratur.
Bayi juga harus terlihat nyaman, tidak rewel, wajahnya terlihat santai, dan bisa tidur nyenyak setelah menyusu. Sebab, ASI mengandung air sebanyak 87.5% sehingga bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang mempunyai suhu udara panas.
Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda ini, Mama tidak perlu khawatir bayi masih lapar atau kekurangan ASI.
Baca Juga: 10 Manfaat ASI Eksklusif bagi Daya Tubuh Si Kecil
Tips Sukses Memberikan ASI Eksklusif
Agar Mama bisa berhasil memberikan ASI eksklusif setidaknya dalam 6 bulan pertama bayi, IDAI menyarankan untuk:
-
Menyusu on demand (sesuka bayi) dan membangunkan bayi tiap 2 jam untuk menyusu.
-
Menyusu sesering mungkin minimal 8-12 kali per hari, sesegera dan selama mungkin.
-
Tidak memberikan minuman / makanan lain selain ASI untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan.
-
Tidak memberikan dot/kempeng karena akan mengakibatkan “bingung puting”.
-
Mempelajari teknik menyusui yang benar; yaitu posisi dan pelekatan mulut bayi pada payudara. Saat menyusui, pastikan perut bayi menempel ke tubuh Mama dan mulut bayi terbuka lebar di depan puting. Masukkan puting sejauh mungkin dalam mulut bayi, kemudian pastikan bibir dan gusi bayi berada di sekitar areola, tidak hanya pada puting.
Terakhir, Mama perlu telaten memantau berat badan bayi pada hari-hari pertama kelahirannya. Bila terjadi penurunan berat badan terlalu banyak, dan proses menyusui langsung masih sulit, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke konsultan laktasi.
Baca Juga: 7 Cara Mudah agar ASI Berkualitas dan Banyak
Kenapa Bayi Harus Mendapatkan Cukup ASI?
ASI adalah nutrisi terbaik dan terlengkap untuk bayi karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, asam lemak, serta asam folat, zat besi, kalsium, dan juga vitamin (A, D, E, K, dan C) dalam jumlah yang tepat sehingga dikatakan sebagai nutrisi terbaik untuk mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan bayi.
Merangkum IDAI, beberapa penelitian membuktikan bahwa ASI berpengaruh terhadap perkembangan intelektual anak. Bayi yang menyusu ASI hingga 6 bulan memiliki skor IQ 3-5 lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif juga memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Sebab, di dalam ASI banyak terkandung oligosakarida untuk menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik bernama Bifidobacteria di dalam saluran cerna. Bayi yang minum ASI dengan kandungan banyak bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus di dalam saluran cernanya cenderung memiliki sistem imun (kekebalan) tubuh yang bekerja lebih optimal. Dengan kata lain, kandungan ASI akan melengkapi sistem imun bayi yang belum sepenuhnya matang.
Itu kenapa, bayi dianjurkan untuk disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan yang dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping (MPASI). Perlindungan terhadap infeksi paling besar terjadi selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi yang mendapat ASI secara eksklusif. Bahkan, WHO dan IDAI tetap menyarankan meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun nanti.
Sebab, semakin lama Mama bisa memberikan ASI, efek proteksi terhadap imun si Kecil akan lebih kuat.
Mama juga bisa cari tahu lebih lengkap seputar cara menyusui yang tepat melalui tools Panduan Menyusui (HIC). Selain itu, Mama bisa memperkaya wawasan seputar tips dan trik menyusui serta segala hal tentang perkembangan bayi di setiap fase pertumbuhannya dengan mendengarkan Podcast Eksklusif MyNutriClub secara gratis, lho!