Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
ruam-akibat-alergi_large
Alergi

Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Alergi pada Kulit Anak

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 15 Januari 2020

Munculnya ruam alergi pada kulit anak bisa terasa sangat gatal dan tak jarang menyebabkan anak jadi rewel sehingga tidak dapat tidur dengan nyenyak. Namun, Mama tidak perlu khawatir karena Tim Ahli Nutriclub akan memberikan ulasan lengkap mengenai ruam alergi kulit, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara tepat untuk menanganinya.

Penyebab Ruam Alergi Kulit pada Anak

Dalam bahasa medis, ruam alergi kulit disebut dengan dermatitis atopik atau eksim atopik. Dermatitis atopik adalah kondisi kulit jangka panjang (kronis) yang menyebabkan kulit kering dan gatal. 

Dermatitis atopik sangat umum terjadi pada anak-anak usia dini dan biasanya pertama kali muncul di antara usia 3-6 bulan.

Dermatitis atopik bersifat kambuhan. Namun, seiring bertambah usia anak, sistem pertahanan tubuh si Kecil akan semakin baik sehingga kejadian ruam alergi mungkin akan berkurang secara bertahap hingga hilang sama sekali.  

Ada beberapa hal yang menjadi faktor peningkat risiko anak memiliki ruam alergi kulit, antara lain: 

  • Genetik: Risiko anak memiliki alergi akan lebih tinggi ketika orang tua atau kakaknya memiliki alergi. 

  • Sistem kekebalan tubuh: sistem kekebalan tubuh anak yang belum terbentuk dengan sempurna di awal-awal tahun kehidupannya.

  • Anak memiliki alergi lain, terutama asma alergi. 

  • Faktor luar tubuh, seperti paparan berlebih terhadap bulu hewan, kandungan kimia sabun, udara yang terlalu panas, dan masih banyak lagi. 

Baca Juga: Gangguan Tidur pada Balita Alergi dan Cara Mengatasinya

Tanda dan Gejala Ruam Alergi Kulit pada Anak

Gejala ruam alergi kulit dapat muncul dan tenggelam. Area tubuh yang biasanya muncul alergi kulit adalah bagian lekukan siku, lekukan lutut, sisi samping leher, sekitar mulut, pergelangan tangan, lengan tangan dan tungkai kaki.

Gejala dermatitis atopik yang muncul pada anak, antara lain: 

  • Kulit kering dan bersisik.

  • Kulit terasa sangat gatal.

  • Kulit kemerahan dan bengkak.

  • Penebalan kulit.

  • Kulit wajah pucat.

  • Bentol-bentol kecil berair yang jika digaruk akan menimbulkan kerak. 

  • Biduran.

  • Kulit kelopak mata atau sekitar mata menggelap.

  • Perubahan struktur kulit di area mulut, mata, atau telinga.

Namun, Mama jangan pernah memutuskan sendiri apakah si Kecil mengalami alergi atau bukan. Bawa si Kecil ke dokter anak atau spesialis alergi untuk mendapatkan diagnosis yang paling tepat sesuai kondisinya melalui beberapa tes medis.

Untuk mengetahui apakah si Kecil memiliki risiko alergi, Mama juga dapat memanfaatkan tools Allergy Symptoms Checker secara gratis!

Baca juga: Penyakit Pilek Akibat Alergi pada Anak

Cara Menangani Ruam Alergi Kulit pada Anak

Sayangnya Ma, tidak ada obat untuk ruam alergi kulit alias dermatitis atopik. Namun, umumnya alergi ini akan berangsur hilang seiring pertambahan usia si Kecil. 

Pada prosesnya, mungkin anak akan menunjukkan beberapa fase yang bagi Mama seperti roller coaster. Mungkin minggu ini ada beberapa gejala ringan yang muncul kemudian hilang. Namun, minggu depan tanpa disangka muncul gejala alergi kembali muncul dengan tingkatan yang cukup parah. Kejadian ini dinamakan flare-up. 

Nah, untuk mencegah terjadinya flare-up, Mama dapat melakukan beberapa hal berikut ini: 

1. Menghindari Pemicu Alergi 

Hal umum yang menjadi pemicu ruam alergi adalah makanan tertentu, zat-zat kimia di dalam sabun atau detergen, kain dengan tekstur kasar seperti wool, atau perubahan suhu udara yang ekstrem.

Jika Mama sudah mengetahui apa yang menjadi pemicu alergi anak, segera jauhkan anak dari benda tersebut atau jauhkan benda tersebut darinya agar paparan tidak terus berlanjut.

2. Cegah Anak Menggaruk Kulit

Saat ruam muncul, si Kecil pasti akan mulai merasa gatal dan tidak tahan ingin menggaruknya. 

Namun meski tidak tega, Mama harus mencegah si Kecil agar jangan sampai menggaruk kulitnya. Menggaruk justru akan memperparah gejala alergi hingga berisiko menyebabkan luka yang dapat terinfeksi. 

Cara tepat untuk meredakan gatal adalah dengan mendinginkan kulit. Jika si Kecil berada di luar dalam cuaca panas dan lembap, coba lepas pakaian ekstra yang dikenakan anak, seperti jaket atau kaus dalam. Ajak si Kecil masuk untuk ngadem dan nyalakan kipas angin untuk mengeringkan kulitnya.

Untuk membantu meringankan rasa gatalnya, Mama dapat mengoleskan krim atau salep dingin pereda gatal yang telah diberikan oleh dokter sambil mengusap-usap lembut kulit si Kecil. 

Sebelum mengoleskan krim, pastikan tangan Mama sudah dicuci dengan sabun di bawah air mengalir.

3. Jaga Suhu Ruangan Tetap Adem

Ketika cuaca sekitar sedang kering dan panas-panasnya, kulit bisa terasa makin gatal ketika kehilangan kelembapan.

Jadi, jaga agar suhu ruangan agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin (terutama di kamar tidur si Kecil), idealnya di kisaran 18°C-21°C. Kenakan si Kecil baju yang tidak terlalu tebal dan terbuat dari bahan yang lembut serta menyerap keringat.  

Bisa juga dengan cara menyalakan pelembap udara seperti diffuser atau humidifier untuk menambah kelembapan agar kulit si Kecil tidak cepat kering di dalam ruangan.

4. Potong Kuku Anak

Mama pasti memiliki segudang pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga tidak bisa selalu memantau gerak-gerik si Kecil. Jadi, ketika Mama sedang menangani hal lain, maklum jika satu-dua kali “kecolongan” sehingga si Kecil menggaruk kulitnya tanpa dapat dicegah.

Untuk meminimalisir dampak dari garukan tangan si Kecil, pastikan selalu jaga kuku si Kecil dalam keadaan pendek ya, Ma. Potong kukunya minimal seminggu sekali, bersihkan dari kotoran yang menempel, dan jangan lupa untuk menghaluskan ujung-ujung kukunya.  

5. Mandikan dengan Air Hangat

Agar kulit si Kecil terasa lebih nyaman, Ibu dapat memandikannya dengan air hangat dengan suhu suam-suam kuku. Hindari penggunaan air panas karena dapat membuat kulit semakin kering dan memicu keparahan gejala alergi. 

Kemudian, hindari membasuh bagian kulit yang terdapat ruam-ruam. Mama hanya perlu membasuh bagian tubuh si Kecil yang kotor dan bau asam karena keringat. Basuh dengan lembut, ya, Ma. 

Gunakan mild fragrance-free cleanser alih-alih sabun anak-anak pada umumnya. Jangan ajak si Kecil untuk melakukan bubble bath atau oil bath juga ya, Ma, sebab hal tersebut dapat memicu kambuhnya alergi. 

Oh iya, Ma, perlu diingat ya, untuk memandikan si Kecil dengan alergi ruam kulit alias dermatitis atopik, jangan sampai melebihi 20 menit. Mandi dengan durasi lebih lama dari 20 menit dapat menyebabkan kulit si Kecil kering. 

Waktu mandi paling ideal untuk anak dengan ruam kulit alergi adalah 5-10 menit saja. Keringkan kulit dengan menepuk-nepukan handuk pada kulit, jangan menggosoknya ya, Ma.

Baca juga: Macam-Macam Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya

6. Oleskan Pelembap

Setelah mandi, pastikan untuk mengeringkan kulitnya dengan benar dan oleskan pelembap untuk memberikan lapisan pelindung tambahan pada kulit si Kecil dan menahan kandungan air dari dalam kulit.

Namun, sebelum memberikannya pada si Kecil, lebih baik Mama melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter emolien jenis apa yang paling cocok untuk si Kecil. 

Mama dapat mengikuti langkah berikut ini untuk mengoleskan pelembap pada kulit si Kecil: 

  • Gunakan dalam jumlah yang banyak. 

  • Jangan gosokkan pada kulit, tapi oleskan secara perlahan searah dengan alur tumbuh rambut kulit.

  • Oleskan saat kulit anak masih lembap setelah mandi.  

7. Batasi Interaksi si Kecil dengan Hewan Peliharaan

Mama perlu menjauhkan si Kecil dari hewan peliharaan. Batasi ruang gerak hewan peliharaan kesayangan keluarga dan jangan sampai mereka masuk ke kamar si Kecil. 

Oh iya, Mama juga perlu menjauhkan hewan peliharaan dari furnitur dan barang-barang yang sering digunakan si Kecil seperti sofa, karpet, dan mainan si Kecil. 

8. Jangan Merokok di dalam Rumah

Asap rokok mengandung zat kimia bernama Benzopyrene yang dapat memicu peradangan atau kambuhnya ruam kulit. Nah, residu rokok dapat menempel dan menyerap pada seluruh permukaan yang berpori. 

Maka dari itu, apabila ada anggota keluarga yang merupakan seorang perokok, Mama harus dengan tegas meminta dirinya untuk tidak merokok di dalam rumah. Selain itu, pastikan untuk mengganti pakaian yang digunakan saat merokok dan mandi setelah merokok sebelum bertemu dengan si Kecil. 

Baca juga: Memperkenalkan Makanan Pencetus Alergi Bisa Mencegah Alergi?

Mama dapat membawa si Kecil berkonsultasi ke dokter jika setelah perawatan di atas gejala masih bertahan atau bertambah buruk, ruam terjadi secara berulang, rasa gatal mengganggu tidur si Kecil, atau jika ruam sampai mengganggu penglihatan si Kecil.

Mama juga bisa menjadwalkan konsultasi online bersama Nutriclub Expert Advisor sesuai tanggal dan waktu konsultasi pilihan Mama. Nutriclub Expert Advisor siap 24 jam untuk menjawab pertanyaan Mama secara langsung seputar perawatan alergi dan tumbuh kembang si Kecil. Ayo hubungi Expert Advisor sekarang!

  1. Atopic Dermatitis in Children - Health Encyclopedia - University of Rochester Medical Center. (2023). Rochester.edu. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P01675#:~:text=about%20atopic%20dermatitis-,Atopic%20dermatitis%20is%20a%20long%2Dterm%20(chronic)%20skin%20condition,and%20redness%20are%20common%20symptoms.
  2. Atopic dermatitis (eczema) - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. (2022). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atopic-dermatitis-eczema/diagnosis-treatment/drc-20353279
  3. NHS Choices. (2023). Treatment - Atopic eczema. https://www.nhs.uk/conditions/atopic-eczema/treatment/
  4. How to bathe a child who has eczema. (2014). Aad.org. https://www.aad.org/public/diseases/eczema/childhood/itch-relief/bathe-child
  5. NHS Choices. (2023). Treatment - Atopic eczema. https://www.nhs.uk/conditions/atopic-eczema/treatment/
  6. blue_admin. (2020, February 11). Cold weather and eczema - National Eczema Society. National Eczema Society; https://eczema.org/information-and-advice/triggers-for-eczema/weather-and-eczema/
  7. Mustela USA. (2020). Monitor Your Baby’s Environment To Prevent Eczema Flare-Ups. Mustela USA; Mustela USA. https://www.mustelausa.com/blogs/mustela-mag/monitor-your-baby-s-environment-to-prevent-eczema-flare-ups
  8. Promosi Kesehatan. (2021, July 29). Bahaya dan Dampak Asap Rokok di Dalam Rumah | Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Surakarta.go.id. https://dinkes.surakarta.go.id/bahaya-dan-dampak-asap-rokok-di-dalam-rumah/
  9. default - Stanford Medicine Children’s Health. (2019). Stanfordchildrens.org. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=atopic-dermatitis-in-children-90-P01675
comment-icon comment-icon