Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Cara Menyapih Anak agar Berhenti Minum ASI Tanpa Rewel

Kehamilan & Menyusui

Cara Menyapih Anak agar Berhenti Minum ASI Tanpa Rewel

02 Agustus 2021

Menyapih adalah peristiwa penting yang menarik tapi juga bisa sangat melelahkan dengan semua kekhawatiran dan pertanyaan seperti: “Bagaimana dan kapan Mama akan memulainya?”, “Apa yang boleh dan tidak boleh Mama berikan pada si Kecil? Seberapa sering?” dan “Bagaimana jika si Kecil tidak menyukai makanannya?”

Tim Nutriclub memiliki tips untuk Mama yang baru mau mulai menyapih si Kecil, dan kabar baiknya adalah si Kecil kemungkinan besar si Kecil akan belajar makan makanan padat dengan mudah dan menikmati pengalaman semua rasa dan tekstur baru. Mama juga dapat menikmati kenyataan bahwa si Kecil tidak lagi hanya minum susu dan akan segera makan di sebelah Mama dan berbagi cemilan dan makanan bersama.

Kapan harus menyapih si Kecil?

Menyusui dianjurkan sejak lahir dan seterusnya, dan ketika si Kecil mencapai usia sekitar 6 bulan, World Health Organization merekomendasikan bahwa penyapihan harus dimulai bersamaan dengan susu yang biasa si Kecil minum. 

Beberapa orangtua mempertimbangkan untuk menyapih sebelum 6 bulan karena si Kecil tampak sudah siap, atau si Kecil sudah mulai lebih sering bangun di malam hari. Perubahan ini bisa disebabkan oleh alasan lain seperti tumbuh gigi atau lonjakan perkembangan si Kecil. Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda kesiapan sebelum usia 6 bulan, pemberian tambahan susu si Kecil harus cukup karena nafsu makan mereka akan muncul kembali dengan cepat.

Namun, jika Mama tidak yakin kapan sebaiknya menyapih bisa dimulai, atau bagaimana dengan bayi yang terlahir prematur apakah sama dengan bayi normal lainnya di usia 6 bulan sudah bisa mulai menyapih atau belum. Hal ini dapat Mama konsultasikan ke dokter kepercayaan Mama.

Baca Juga: Mengajarkan Teknik Latch On pada Bayi

Cara menyapih anak agar tidak rewel

Saat memulai, menyapih lebih kepada memperkenalkan gagasan makan daripada hal tentang si Kecil menelan makanan yang masuk ke mulut mereka. Normal bagi si Kecil jika mengeluarkan sedikit makanan dengan lidahnya selama beberapa kali karena si Kecil belum terbiasa dengan rasa yang baru selain ASI. Namun, jika Mama terus melatih si Kecil, si Kecil akan segera terbiasa untuk menelan makanan dengan baik.

Saat si Kecil mulai terbiasa makan, tetaplah melakukan rutinitas menyusui si Kecil dengan ASI. Perlu Mama ingat bahwa susu sapi tidak cukup cocok sebagai minuman yang rutin untuk si Kecil saat usianya belum mencapai 1 tahun.

Urutan Mama dalam memberi si Kecil makanan tertentu tidak penting. Namun, Tim Nutriclub menyarankan Mama untuk memilih makanan dengan kandungan zat besi dan seng yang tinggi (seperti daging atau sereal) dan makanan kaya nutrisi dan vitamin C (seperti sayuran dan buah-buahan) pada awal pemberian makanan pendamping ASI.

Pada tahap awal, bubur halus sangat cocok untuk membantu Si Kecil belajar cara menelan makanan padat. Seperti apel, pir, wortel, dan ubi jalar mudah dimasak dan diblender. Pastikan Mama mengupasnya terlebih dahulu untuk menghilangkan kulit yang mungkin terlalu keras bagi Si Kecil. Tetapi untuk buah-buahan yang lebih lembut seperti pisang, mangga, atau alpukat dapat langsung dihaluskan tanpa perlu dimasak.

Pertama, cobalah untuk memberikan beberapa sendok teh satu atau dua kali setiap hari, selanjutnya Mama secara bertahap bisa meningkatkan jumlah makanan selama beberapa minggu sampai Si Kecil rutin makan tiga kali sehari.

Beberapa orang tua memberikan bubur nasi yang dicampur dengan sayuran pada tahap awal penyapihan. Hal ini berguna untuk melatih Si Kecil mengenal rasa dan tekstur.

Sayuran dan buah yang dihaluskan juga tidak memberikan banyak energi atau zat besi pada Si Kecil. Jadi, setelah Si Kecil sudah mengenal rasa dan tekstur, Mama bisa secara bertahap mulai menawarkan Si Kecil lebih banyak variasi makanan seperti susu, lemak, dan protein. Pastikan Mama tanggap bila Si Kecil menunjukkan gejala alergi terhadap makanan tertentu. Hindari juga menambahkan bumbu penyedap, garam, dan gula untuk makanan dan seimbangkan Si Kecil dengan air mineral.

Pada saat si Kecil berusia sembilan bulan, si Kecil bisa makan tiga kali sehari, dan satu atau dua kali diselingi cemilan. Menu yang bisa  Mama contoh, seperti ini:

  • Sarapan: sereal, pisang yang dihaluskan atau diiriskan
  • Cemilan: pir yang dihaluskan
  • Makan siang: ayam atau daging cincang, labu yang dihaluskan
  • Camilan: yoghurt
  • Makan malam: ikan bakar, nasi merah

Tips memberi makan pada si Kecil

  • Uji panas makanan sebelum memberikannya pada si Kecil.
  • Pastikan tulang telah dikeluarkan dari daging, dan di hari-hari awal penyapihan pada si Kecil hindari makanan dengan tekstur keras seperti kacang dan wortel.
  • Gunakan peralatan menyapih khusus seperti sendok plastik lembut (yang aman digunakan bayi) dan mangkuk plastik dengan alas hisap agar makanan tidak mudah jatuh
  • Untuk memudahkan, Mama dapat memasak makanan dalam jumlah yang banyak dan membekukannya di cetakan es.

Itulah beberapa tips untuk Mama yang sedang memulai menyapih, bila Mama memiliki pertanyaan seputar menyapih, Mama dapat menghubungi Nutriclub Expert Advisor dan berkonsultasi langsung dengan ahlinya. Hubungi Nutriclub Expert Advisor sekarang!

  1. https://www.milupa.de/baby/ernaehrung/beikost-und-brei/beikost-einfuehrung-in-5-schritten.html
     
  2. https://www.aptaclub.co.uk/baby/diet-and-nutrition/weaning/introducing-food-textures.html
     
  3. https://www.aptaclub.co.uk/baby/diet-and-nutrition/weaning/introduction-to-weaning.html
     
  4. https://www.who.int/news/item/15-01-2011-exclusive-breastfeeding-for-six-months-best-for-babies-everywhere
     
comment-icon comment-icon