Alergi pada bayi bisa mengalami perkembangan atau peralihan yang dikenal dengan nama allergic march. Ketahui penyebab hingga cara penanganannya berikut ini!
Apa Itu Allergic March?
Kondisi ini terjadi ketika alergi berkembang seiring waktu. Kondisi ini umumnya mulai terjadi di usia bayi, kemudian alergi yang dimiliki berkembang ke jenis alergi lainnya.
Pada bayi dengan eksim, sekitar 50% berisiko mengalami asma, 33% berisiko mengalami alergi makanan, dan ada juga yang berisiko lebih tinggi mengalami rhinitis alergi.
Semua kondisi ini bisa saling berkaitan dan berkembang dari satu alergi ke alergi lainnya karena eksim pada bayi menimbulkan alergen di kulit yang dapat memicu peradangan pada permukaan tubuh lainnya.
Ini termasuk di saluran pencernaan (menyebabkan alergi makanan), saluran pernapasan atas (menyebabkan rhinitis alergi), dan saluran pernapasan bawah (menyebabkan asma).
Penyebab dan Faktor Risiko Allergic March
Perkembangan alergi bisa dipengaruhi oleh beberapa hal. Berikut berbagai penyebab serta faktor risiko terjadinya kondisi ini:
- Faktor genetik
Bayi dengan riwayat keluarga alergi, asma, atau eksim punya risiko lebih tinggi untuk mengalami perkembangan fase alergi.
Penelitian menunjukkan bahwa jika salah satu orangtua memiliki alergi, bayi memiliki peluang 50% untuk mengembangkan alergi. Risiko ini meningkat menjadi 75% jika kedua orangtua memilikinya.
- Paparan lingkungan
Paparan dari polutan, asap rokok, dan virus di usia dini dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi.
- Peran sistem imun
Reaksi alergi muncul karena sistem imun keliru mengenal zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya sebagai ancaman, sehingga muncul reaksi alergi yang berlebihan.
Tubuh bereaksi terhadap alergen karena sistem kekebalan tubuh secara keliru mengenali zat yang sebenarnya tidak berbahaya sebagai ancaman, lalu memicu reaksi imun berlebihan. Ini adalah inti dari reaksi alergi.
Daftar Penyebab Utama Allergic March
Penyebab utama yang memicu berkembangnya kondisi ini yakni:
- Genetik dan riwayat keluarga
- Paparan alergen di usia dini
- Ketidakseimbangan sistem imun
- Lingkungan hidup dan kebiasaan
Baca Juga: 10 Cara Mencegah Penyakit pada Anak, Mama Wajib Tahu!
Gejala Allergic March pada Anak
Ma, gejala kondisi ini bisa berbeda-beda tergantung tahap alerginya. Namun, biasanya muncul pola yang berulang seiring bertambahnya usia si Kecil. Yuk, simak penjelasannya!
1. Dermatitis Atopik
Pertama-tama, bayi akan mengalami kulit kering saat lahir. Kondisi ini dilanjutkan dengan dermatitis atopik atau eksim yang akan muncul dalam beberapa minggu atau bulan awal setelah kelahiran.
Gejala eksim atau dermatitis atopik meliputi:
- Kulit kering dan gatal
- Kulit kemerahan dan muncul sisik, kadang timbul benjolan yang bisa mengeluarkan cairan
- Gejala bisa hilang timbul
2. Alergi Makanan
Alergi makanan bisa mulai terlihat setelah beberapa bulan atau beberapa tahun. Gejala alergi makanan sebagai bagian dari allergic march meliputi:
- Mual atau muntah
- Diare
- Kram atau nyeri perut
- Ruam atau gatal pada kulit
- Pembengkakan wajah
- Eksim
- Gatal atau pembengkakan pada bibir, lidah, atau mulut
- Susah bernapas
- Tekanan darah rendah disertai pusing
3. Rhinitis Alergi
Perkembangan alergi hingga mencapai rhinitis alergi umumnya timbul setelah anak berusia 3 tahun. Gejala rhinitis alergi bisa berbeda pada setiap anak, tapi umumnya meliputi:
- Bersin-bersin
- Hidung tersumbat
- Hidung berair
- Gatal pada hidung, tenggorokan, mata, dan telinga
- Mimisan
- Susah bernapas, sehingga kerap menggunakan mulut ketimbang hidung
4. Asma
Asma atau sesak napas biasanya mulai terlihat di beberapa bulan hingga tahun-tahun pertama usia anak. Gejala asma yakni:
- Mengi saat mengembuskan napas
- Sesak napas
- Dada terasa sesak
- Batuk yang sering dan memburuk saat anak tidur, terserang virus, berolahraga, atau berada di udara dingin
Baca Juga: 8 Penyebab Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Tips Pencegahan Allergic March
Melakukan pencegahan sejak dini dapat membantu mengurangi kemungkinan alergi berkembang, bahkan sebelum gejala alergi muncul.
Beberapa pencegahan yang bisa Mama upayakan, seperti:
- Menghindari alergen yang sudah diketahui
- Memperbaiki kualitas udara di rumah
- Hindari asap rokok, paparan polusi, serta kemungkinan terserang virus
- Mengatur pola makan dan kebiasaan hidup sehat
- Pemeriksaan rutin dengan ahli alergi
Memperhatikan masa awal kehidupan si Kecil, bahkan sejak ia berkembang di dalam kandungan, merupakan tugas penting Mama dan Papa.
Nutriclub menghadirkan ebook Panduan Daya Tahan Tubuh di 1000 Hari Pertama untuk membantu Mama dan Papa mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil, khususnya daya tahan serta sistem pencernaannya.
Download ebook di sini dan kawal setiap langkah perkembangan si Kecil!
Baca Juga: 5 Cara agar Anak Aktif dan Terhindar dari Virus Penyakit
Butuh insight dari ahli di tengah kesibukan? Jangan ragu untuk diskusi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor – tim ahli terpercaya di bidang nutrisi, parenting, dan tumbuh kembang anak. Hadir 24/7 untuk bantu Mama, gratis dan tanpa perlu buat janji.
Penanganan Allergic March
Pengobatan untuk perkembangan alergi ini umumnya meliputi cara berikut:
1. Pengobatan dan Terapi
Melakukan pengobatan dan terapi dapat membantu mengontrol reaksi alergi.
Dalam hal ini contohnya imunoterapi allergen, yakni anak diberikan dosis alergen ringan dan ditingkatkan secara bertahap agar tubuh terbiasa dan gejala berkurang.
Cara ini dinilai dapat mencegah perkembangan rhinitis alergi menjadi asma sekaligus menghentikan perkembangan alergi baru.
2. Perubahan Gaya Hidup dan Lingkungan
Jika anak berada di lingkungan dengan banyak perokok aktif dan dekat dengan polusi, maka perubahan gaya hidup bisa membantu menurunkan risiko perkembangan alergi.
Anak dengan berat badan berlebih atau obesitas punya risiko yang lebih tinggi mengalami alergi yang berkembang.
Jadi, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup, termasuk dari lingkungan anak.
