Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
tips-merawat-bayi-prematur-di-rumah_large
Pola Asuh Anak

Tips Merawat Bayi Prematur di Rumah

16 Juni 2020

Reviewer: dr. Kevin Adrian

Bayi prematur cenderung memiliki kondisi yang lebih lemah dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Olah karena itu, bayi prematur sering kali membutuhkan perawatan dan perhatian khusus, terutama selama 2 tahun pertama kehidupannya.

Beberapa Tips Merawat Bayi Prematur di Rumah

Proses pembentukan organ bayi sudah dimulai sejak minggu-minggu awal kehamilan. Di dalam rahim Mama, bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan organ, seperti otak, paru-paru, saluran pencernaan, kulit, dan sistem kekebalan tubuh, secara bertahap dari trimester awal hingga trimester akhir kehamilan.

Apabila bayi terlahir lebih cepat dari waktu perkiraan lahir atau sebelum mencapai usia kandungan 37 minggu, maka bayi tersebut disebut bayi prematur. Karena terlahir lebih awal atau belum cukup bulan, banyak organ tubuh bayi prematur yang belum terbentuk dan berkembang dengan sempurna.

Bayi prematur biasanya diperbolehkan keluar dari rumah sakit apabila sudah bisa minum ASI secara langsung dari payudara atau botol susu, mengalami peningkatan berat badan, serta memiliki suhu tubuh yang lebih stabil dan tidak mudah kedinginan.

Sebelum membawa Si Kecil pulang ke rumah, pastikan Mama sudah:

  • Mengetahui dan memahami cara merawat bayi prematur secara umum sesuai anjuran dokter.
  • Mempersiapkan segala perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan Si Kecil.
  • Mengetahui jumlah ASI yang perlu diberikan dan cara pemberiannya.
  • Menanyakan kepada dokter anak yang merawat Si Kecil terkait target berat badan yang perlu dicapai dan gejala-gejala yang perlu diwaspadai di rumah.

Merawat bayi prematur dengan baik dapat membantunya untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat. Setelah Si Kecil diperbolehkan pulang, Mama bisa melakukan beberapa langkah perawatan khusus bayi prematur berikut ini:

Perawatan Khusus Bayi Prematur

1. Pastikan Si Kecil tidur telentang

Tidurkan Si Kecil di kasur tanpa bantal agar ia tidak mudah bergerak dan tidak tidur dalam posisi miring atau tengkurap. Hal ini bertujuan untuk membuat Si Kecil dapat beristirahat dengan lebih nyaman serta tercegah dari Sudden Infant Death Syndroma (SIDS).

2. Metode kanguru

Selain menghangatkan tubuh Si Kecil, menggendongnya dengan metode kanguru juga dapat memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil serta mempererat ikatan emosional antara Mama dan Si Kecil. Bukan hanya oleh Mama, metode kanguru juga bisa dilakukan oleh Papa, lho.

3. Susui bayi secara teratur

Umumnya bayi prematur perlu disusui sebanyak 8-10 kali sehari. Agar Si Kecil tidak mengalami dehidrasi, Mama disarankan untuk menyusuinya secara teratur, setidaknya tiap 3 jam sekali.

4. Lengkapi imunisasi Si Kecil sesuai jadwal

Imunisasi berperan penting untuk melindungi bayi prematur dari serangan penyakit infeksi. Pada dasarnya, jadwal imunisasi bayi prematur sama dengan jadwal imunisasi untuk bayi cukup bulan. Namun, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak agar jenis dan jadwal imunisasi yang hendak diberikan dapat disesuaikan dengan kondisi Si Kecil.

Walau Mama sibuk merawat Si Kecil yang terlahir prematur, Mama tidak boleh lupa merawat diri sendiri. Beristirahatlah yang cukup, hindari stres, serta konsumsi makanan yang bergizi seimbang.

Jika sempat, luangkanlah waktu untuk berolahraga ringan agar tubuh Mama bisa lebih berenergi dan kuat. Olahraga ringan juga dapat membantu mengatasi nyeri setelah melahirkan, mengurangi stres, dan membuat Mama bisa tidur lebih nyenyak.

Saat merasa lelah, jangan ragu meminta bantuan dari orang lain yang Mama percaya untuk merawat Si Kecil. Menjaga dan merawat bayi prematur memang tidak mudah, terlebih ketika bayi prematur memiliki kebutuhan khusus yang mengharuskannya mendapatkan perawatan yang khusus juga di rumah.

Namun, Mama perlu bersabar. Dengan perawatan yang benar sesuai anjuran dokter, Si Kecil dapat segera membaik dan memiliki tumbuh kembang seperti bayi cukup bulan.

Saat di rumah, selalu konsultasikan secara rutin ke dokter spesialis anak untuk memantau tumbuh kembang dan kondisi kesehatan Si Kecil, ya, Ma.

comment-icon comment-icon