Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Mengenal Tangisan Sikecil - Nutriclub
Tumbuh Kembang

10 Arti Tangisan Bayi dan Cara Mengatasinya

Article Oleh : Febriyani Suryaningrum 15 Januari 2020

Bayi menangis, terutama pada bayi yang baru lahir, merupakan hal yang wajar terjadi. Arti tangisan bayi memang bisa bermacam-macam, Ma. Ini merupakan satu-satunya cara ia berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan dan yang ia rasakan. Apalagi si Kecil belum bisa berbicara, maka menangis menjadi tanda kalau ia sedang lapar, mengantuk, ataupun sakit. 

Untuk itu, sebagai orang tua penting untuk mencari tahu arti dari tangisan bayi supaya dapat segera memenuhi apa yang si Kecil butuhkan.

Arti Tangisan Bayi

Sebagai orang tua, wajar apabila Mama khawatir ketika melihat si Kecil menangis. Mungkin Mama takut si Kecil menangis tidak hanya karena lapar, tetapi ia sedang merasa tidak nyaman atau merasa kesakitan. 

Untuk menghindari kekhawatiran berlebihan, Mama dapat mempelajari beberapa tanda yang umumnya ditunjukkan oleh bayi saat sedang menangis. 

Tanda-tanda tersebut dapat Mama gunakan untuk “mengira-ngira” apa yang sedang si Kecil butuhkan atau rasakan. 

Penjelasan lengkap tentang arti tangisan bayi dapat disimak pada uraian di bawah ini: 

1. Merasa Lapar

Ketika bayi merasa kelaparan, ia akan mengekspresikan ketidaknyamanannya melalui tangisan sebagai cara untuk memberitahu Mama. 

Namun, arti tangisan bayi yang lapar memiliki ciri khas yang berbeda, seperti nada yang rendah, berirama, dan berulang-ulang. 

Selain itu, tangisan tersebut sering kali disertai dengan isyarat lapar lainnya, seperti mengepalkan jari-jarinya, memasukkan kepalan jari ke dalam mulut, mengerucutkan bibir, mencoba menjilat bibir secara berulang, dan menolehkan kepalanya untuk mencari payudara Mama.

Jika melihat isyarat lapar tersebut, sebaiknya Mama segera memberikan ASI pada si Kecil. Sebab, ketika bayi sudah terlalu lapar, tangisannya bisa menjadi sulit untuk ditenangkan. 

Selain itu, saat akhirnya si Kecil mau menyusu, kemungkinan besar ia akan menelan ASI terlalu cepat karena ia sudah merasa sangat lapar. 

Nah, minum susu terlalu cepat dapat mengakibatkan bayi menelan udara lebih banyak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kembung atau muntah. Hal ini juga dapat menyebabkan tangisan bayi lebih sulit ditenangkan. 

2. Popoknya Kotor

Arti tangisan bayi mungil Mama berikutnya bisa jadi menandakan popoknya basah dan kotor sehingga perlu segera diganti. 

Ketika mengalami hal ini, biasanya si Kecil akan memulai tangisan dengan suara rengekan. Kalau Mama atau pengasuh tidak segera merespon rengekannya, umumnya si Kecil akan mulai menangis dengan suara sengau. Semakin lama tidak ditangani, intensitas tangisannya akan menjadi semakin tinggi. 

Selain ketika popoknya perlu diganti, si Kecil biasanya juga akan menunjukkan pola tangisan yang mirip ketika ia merasa tidak nyaman. Misalnya, ia merasa badannya terlalu gerah, dipangku dengan posisi yang tidak pas, dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Penyebab Bayi Rewel di Malam Hari dan 8 Cara Mengatasinya

3. Butuh Disendawakan

Bayi mungkin juga mudah rewel dan menangis lebih kencang dari biasanya karena perutnya kembung. Tangisan karena perut kembung juga mungkin disertai dengan sering kentut.

Jangan khawatir, Ma, karena perut kembung pada bayi tidak berbahaya dan biasanya hilang tanpa pengobatan.

Jika bayi menangis karena kembung, artinya Mama perlu menyendawakannya untuk mengeluarkan gas yang tertahan di dalam perut.

Sendawakan bayi dengan cara:

  • Gendong bayi di dada menghadap Mama, posisikan dagunya bertumpu pada bahu Mama.

  • Tahan punggung dan kepala si Kecil dengan satu tangan.

  • Dengan tangan yang satu, tepuk-tepuk pelan punggungnya sampai bayi bersendawa sendiri.

4. Kepanasan atau Kedinginan

Bayi, terutama yang baru lahir, masih belum bisa menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan sekitar. Jadi, si Kecil mungkin akan menangis karena tubuhnya mudah merasa kedinginan atau kegerahan.

Arti tangisan bayi yang sedang kedinginan atau kegerahan biasanya terdengar seperti rengekan bernada rendah dan menunjukkan sikap menolak, seperti memalingkan wajahnya.

Jika perut si Kecil terasa dingin saat Mama sentuh, ini artinya ia sedang merasa kedinginan. Mama boleh tutupi tubuhnya dengan selimut atau kenakan baju berbahan lebih hangat.

Sebaliknya jika perutnya terasa panas, si Kecil mungkin sedang kegerahan. Mama boleh ganti bajunya dengan bahan kaos yang lebih adem atau pindahkan si Kecil ke ruangan yang bersuhu sejuk.

5. Si Kecil Mengantuk

Bayi menjadi lebih rewel bahkan mungkin sampai menangis saat ia merasa terlalu lelah dan membutuhkan tidur. 

Ketika mengantuk dan ingin tidur, biasanya si Kecil akan menangis dengan suara merengek yang sengau. Semakin lama tertunda waktu tidurnya, intensitas tangisan si Kecil akan semakin tinggi. 

Sambil menangis, biasanya bayi yang mengantuk akan menunjukkan bahasa tubuh berikut ini: 

  • Menguap. 

  • Menarik-narik telinga. 

  • Mengepalkan tangan. 

  • Kesulitan fokus. 

  • Mungkin terlihat juling atau menatap langit-langit. 

  • Menghentak-hentakkan kaki dan tangan. 

  • Mengerutkan kening atau tampak gelisah. 

  • Menghisap jari sebagai cara menenangkan diri agar dapat tertidur. 

6. Bayi Merasa Bosan

Tahukah Mama? Bayi juga bisa merasa bosan seperti kita orang dewasa, lho! Ketika si Kecil merasa bosan, pasti ia akan mencoba mencari perhatian orang-orang di sekelilingnya. 

Biasanya, bayi akan mulai dengan mengeluarkan suara ocehan menderu yang sering disebut sebagai cooing sound. Apabila setelah cooing tetap tidak mendapatkan perhatian, ia akan mulai rewel. 

Perlahan kemudian rewelnya akan segera berubah menjadi ledakan tangisan marah yang sesekali diselingi dengan rengekan. 

Untuk menenangkan tangisan si Kecil, Mama perlu segera memberikan perhatian dan mengajaknya bermain. Manfaatkan mainan yang berwarna terang dan dapat mengeluarkan suara untuk menghiburnya. 

Selain itu, mengubah posisi si Kecil seperti mengangkatnya dari tempat tidur atau meletakkannya dalam baby bouncer juga dapat bantu mengurangi rasa bosannya. 

7. Bayi Sedang Sakit

Arti tangisan bayi yang paling sering terjadi adalah ia sedang merasa kesakitan. Ketika merasakan sakit, umumnya si Kecil akan menangis dengan: 

  • Mengeluarkan suara rintihan yang halus dan lemah, seolah-olah ia tidak memiliki tenaga untuk menaikkan suara tangisan. 

  • Suara tangisannya seperti keluar dari hidung. 

  • Nada tangisannya rendah. 

Kalau Mama mendengar si Kecil menangis dengan pola dan cara di atas, pastikan Mama segera memeriksa kondisi tubuh si Kecil. 

Periksa suhu tubuh, penampakan feses, warna urine, frekuensi buang air besar dan kecil, ada  tidaknya ruam, serta gejala penyakit lain yang mungkin muncul.

Apabila ada tanda gangguan kesehatan, Mama dapat segera menghubungi dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini penting supaya Mama mengetahui kondisi pasti si Kecil. 

Baca Juga: Bikin Sering Menangis, Cari Tahu Cara Atasi Infeksi Telinga pada Bayi

8. Lelah karena Overstimulasi

Arti tangisan bayi berikutnya bisa menandakan si Kecil sedang merasakan overstimulasi. Beberapa bayi sangat peka terhadap rangsangan sensorik dari sekitarnya seperti suara, suhu, cahaya, dan tekstur. 

Oleh karena itu, ia dapat menangis karena merasa ruangan tempatnya berada terlalu berisik atau cahaya lampunya terasa terlalu terang. Ia juga bisa menangis karena merasa tidak nyaman dengan tekstur pakaian yang dikenakan. 

Ketika merasakan overstimulasi, biasanya si Kecil akan menangis dengan suara rengekan. Ia mungkin juga akan mencoba memalingkan tubuhnya dari hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Mama bisa membantu si Kecil merasa lebih nyaman dan mengurangi tangisan dengan membawanya ke ruangan yang lebih tenang, mengurangi cahaya di ruangan, atau menggantinya dengan pakaian lembut.

9. Bayi Mengalami Kolik

Terkadang bayi dapat menangis hebat dalam rentang waktu yang sangat lama, bahkan lebih dari 3 jam, terutama di sore atau menjelang malam hari. Kondisi ini dikenal dengan nama kolik

Kolik memang terlihat mengkhawatirkan karena bayi sangat sulit ditenangkan. Bahkan, suara tangisnya terdengar melengking atau menjerit dengan intens disertai dengan gerakan gelisah. 

Kolik sendiri biasanya dialami oleh bayi dari usia 2 minggu dan akan memuncak ketika usianya 6 minggu. Namun, Mama jangan khawatir karena umumnya kolik akan berangsur hilang dengan sendirinya sekitar usia 3-4 bulan. 

Agar si Kecil merasa lebih nyaman selama mengalami kolik, Mama dapat coba mendekapnya dengan lembut sambil mengelus dan memijat perutnya.

Untuk membantu bayi merasa lebih nyaman saat kolik, coba Mama menggendongnya dengan lembut sambil mengelus dan memijat perutnya. 

Apabila masih belum berhasil, Mama dapat membaringkan si Kecil di tempat tidurnya dengan posisi senyaman mungkin kemudian kembali menghiburnya. 

10. Sedang Tumbuh Gigi

Arti tangisan bayi berikutnya adalah mungkin bayi sedang merasa kesakitan karena sedang tumbuh gigi

Umumnya, bayi akan mulai tumbuh gigi saat ia berusia 3 bulan. Ketika mulai tumbuh gigi, gusinya akan terasa tidak nyaman dan lebih sensitif sehingga kadang si Kecil menangis kesakitan, terutama di malam hari. 

Selain menangis, ciri-ciri bayi yang sedang tumbuh gigi adalah sebagai berikut: 

  • Drolling (mengeces) setiap waktu. 

  • Gusi memerah dan bengkak. 

  • Pipi atau wajah memerah.

  • Menggosok bagian wajah atau telinga yang berada di dekat gigi yang akan tumbuh.  

  • Suka menggosokkan gusinya, menggigit-gigit, atau mengemut sesuatu di dalam mulutnya.

  • Tidak mau makan. 

  • Mungkin timbul demam ringan. 

Biasanya tanda-tanda tersebut muncul sejak empat hari sebelum giginya tumbuh ke permukaan hingga 3 hari setelahnya. 

Mama dapat bantu si Kecil agar merasa lebih nyaman dengan memberikan teether, yaitu mainan lunak yang dibuat khusus untuk digigit-gigit oleh bayi supaya gusinya merasa lebih nyaman. 

Karena akan masuk ke mulut bayi, pastikan Mama memilih teether dari bahan yang aman dan diberikan dalam keadaan steril. Selain itu, Mama juga dapat mengelap lembut gusi bayi dengan kain dingin untuk meredakan nyeri gusinya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Bayi

Itulah beberapa arti tangisan bayi yang perlu Mama ketahui. Dengan mengamati pola dan isyarat si Kecil saat ia menangis, Mama dapat segera memberikan hal yang dibutuhkan. 

Pada mulanya, mungkin Mama akan kesulitan membedakan arti masing-masing tangisan si Kecil. Namun, tidak apa-apa, Ma. Pelan-pelan Mama pasti akan terbiasa dan dapat semakin cepat menangkap sinyal-sinyal si Kecil.  

Jika Mama masih memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang arti tangisan bayi dan cara menanganinya, Mama dapat menghubungi Nutriclub Expert Advisor untuk dapatkan jawaban lengkapnya langsung dari para ahli tanpa perlu membuat janji terlebih dahulu selama 24/7. 

Semoga artikel ini membantu ya, Ma!

  1. IDAI | Mengenal Tangisan Bayi. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-tangisan-bayi

  2. Donaldson-Evans, C. (2015, March 31). What Do Your Baby’s Cries Mean? What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/week-10/decoding-cries.aspx

  3. ‌CDC. (2021, July 22). Signs Your Child is Hungry or Full . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/mealtime/signs-your-child-is-hungry-or-full.html

  4. Tired signs in babies and toddlers. (2021, March 31). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/sleep/understanding-sleep/tired-signs#tired-signs-why-theyre-important-nav-title

  5. Aristy, J. (2021, April 30). Baby Crying at Night While Teething? Here’s What to Do. Sleeping Baby; Sleeping Baby. https://www.sleepingbaby.com/blogs/news/baby-crying-at-night-teething

comment-icon comment-icon