- Pembahasan dalam artikel :
- Deteksi Dini Keterlambatan Bicara Pada Si Kecil
- Tahap Perkembangan Si Kecil (Milestones)
- 6 Tanda Bahaya Deteksi Keterlambatan Bicara
Salah satu keterlambatan perkembangan anak bisa dideteksi oleh Mama. Speech delay bisa disebabkan karena gangguan pendengaran, retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif/ekspresif, autis atau gangguan pada organ mulut. Keterlambatan bicara adalah salah satu jenis keterlambatan perkembangan anak.
Pada umur berapa anak bisa bicara? Pastinya ini menjadi pertanyaan semua ibu. Usia balita merupakan usia emas pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Ibu perlu membekali diri dengan pengetahuan seputar tumbuh kembangnya. Salah satu hal yang perlu Ibu ketahui yaitu mengenai tanda bahaya (red flag) keterlambatan tumbuh kembang pada anak, termasuk keterlambatan bicara atau speech delay. Kenali sejak dini tanda-tanda keterlambatan bicara pada balita dari Tim Ahli Nutriclub.
Deteksi Dini Keterlambatan Bicara Pada Si Kecil
Keterlambatan perkembangan anak dapat terjadi pada satu ranah atau lebih. Secara garis besar, ranah perkembangan terdiri dari motor kasar, motor halus, bicara atau bahasa, kognitif, personal, sosial dan kemandirian. Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan salah satu penyebab keterlambatan yang sering dijumpai. Penyebabnya sangat luas dan kompleks, sehingga perlu diketahui tanda-tandanya agar mudah mendeteksi terjadinya keterlambatan bicara pada si Kecil.
Bicara merupakan bentuk verbal dari bahasa, dimana bahasa merupakan produksi konseptual dari komunikasi. Kemampuan bahasa mengandung unsur reseptif (memahami) dan ekspresif atau kemampuan untuk menyampaikan informasi perasaan, pikiran dan ide. Berikut merupakan perkembangan si Kecil mulai 0-5 tahun menurut Milestones.4
Tahap Perkembangan Si Kecil (Milestones)
- Pada usia 0-6 bulan si Kecil sudah dapat memberikan respon reseptif seperti melirik jika ada suara, berekspresi seperti tertawa,cooingbersuara sepertiaahh atauuuh.
- Saat usia 9 bulan,cooingberubah menjadibabbling, mengucapkanbababababa, dadadada, mamamamaataupapapapa,dapat mengucapkan mama dan papa walaupun belum jelas dan mulai dapat melambai.
- Usia 12 bulan, si Kecil dapat mengikuti 1 perintah sepertiayo sini atau lihat, mulai menirukan suara dan intonasi suara, dapat mengucapkan 1 suku kata.
- Pada usia 15 bulan, pengucapan suara meningkat menjadi 3 kata.
- Saat memasuki usia 18 bulan, si Kecil mulai dapat menunjuk minimal 1 anggota tubuhnya, pengucapan kata meningkat menjadi 6 kata.
- Usia 2 tahun, si Kecil mulai dapat menunjukkan gambar, mengikuti lebih dari 2 perintah, dapat merangkai kata dan dapat menyebutkan gambar.
- Usia 2,5 tahun, si Kecil dapat menunjuk enam anggota tubuhnya, dapat melakukan 2 tindakan, setengah pembicaraannya dapat dimengerti.
- Umur berapa anak bisa bicara dengan jelas? Di usia 3 tahun, si Kecil dapat mengetahui 2 kata sifat, mengenali 4 gambar, dan mengenal 1 warna dan seluruh pembicaraannya dapat dimengerti.
- Pada usia 4 tahun, si Kecil mulai dapat memahami 4 kata, mengenal 4 warna dan seluruh pembicaraannya dapat dimengerti. 1, 4, 5
Tahapan perkembangan si Kecil menurutmilestones sebaiknya diperhatikan sehingga deteksi dan intervensi dini dapat dilakukan oleh tim kesehatan tumbuh kembang anak.
Did you know?
”Keterlambatan perkembangan pada si Kecil dapat mengindikasi terdapat gangguan kesehatan seperti masalah kesehatan kronis, gangguan pada ginjal atau terdapat infeksi. Ketahui selengkapnya di sini."
6 Tanda Bahaya Deteksi Keterlambatan Bicara
Tanda bahaya (red flags) yang harus segera dilakukan adalah evaluasi bicara dan bahasa. Berikut ini ciri-ciri anak speech delay:
- Pada usia 12 bulan bila si Kecil tidak babbling, menunjuk atau tidak mengukuti gerak-gerik Anda yang merawat.
- Salah satu tanda speech delay adalah saat usia 15 bulan bila si Kecil tidak melihat atau menunjuk 5 dari 10 objek atau orang yang disebutkan dan tidak mengucapkan minimal 3 kata.
- Usia 18 bulan, si Kecil tidak mengikuti 1 instruksi dan tidak mengatakanmama, papa, dada.
- Ciri-ciri speech delay saat anak berusia 2 tahun adalah bila si Kecil tidak menunjuk pada gambar atau anggota tubuh yang dusebutkan dan tidak mengucapkan minimal 25 kata.
- Usia 2,5 tahun, si Kecil tidak merespon secara verbal, mengangguk atau menggelengkan kepala pada sebuah pertanyaan dan tidak dapat mengkombinasi dua kata.
- Tanda speech delay selanjutnya adalah saat anak berusia 3 tahun, si Kecil tidak memahami dan mengikuti perintah, tidak mengucapkan paling sedikit 200 kata, tidak dapat menyebutkan keinginanannya dan mengulang kalimat sebagai respon dari pertanyaan.
Dari tanda-tanda tersebut diatas, ibu harus mewaspadai sejak dini agar tidak terjadi keterlambatan bicara pada si Kecil secara berkelanjutan. Selain itu, perlu dicari penyebab lain dari keterlambatan bicara pada si Kecil. Keterlambatan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
- Gangguan pendengaran
- Gangguan otak seperti pada retardasi mental
- Gangguan bahasa spesifik reseptif/ekspresif
- Autisme
- Gangguan pada organ mulut seperti gangguan artikulasi
Untuk mengetahui diagnosis pasti penyebabnya, diperlukan pendekatan multidisiplin oleh dokter anak, telinga-hidung-tenggorok (THT), psikolog dan psikiater anak, dan terapi dapat dimulai secara sistematis sesuai keadaan pasien.
Baca Juga: Mengenal 10 Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)
Sebagai orang tua, peran Ibu sangat penting dalam penanganan keterlambatan bicara tersebut. Rajinlah mengajak si Kecil untuk berbicara sejak bayi, walaupun belum bisa berbicara namun kosakata dari Ibu dapat menajdi bekal dalam perkembangan bicara dan bahasanya kelak. Ibu juga bisa membacakan cerita untuk menambah kosakata yang didengar oleh si Kecil. Keterlambatan bicara pada si Kecil sebaiknya dapat diketahui sejak dini, sehingga dapat dilakukan penanganan secepatnya.
Review : dr. Daniel Surjadinata, Sp.A