Ada anak yang belajar dengan cara membaca, melihat, atau mendengarkan. Ada juga yang memiliki gaya belajar kinestetik. Apa ciri-ciri gaya belajar ini dan strateginya agar efektif?
Apa Itu Gaya Belajar Kinestetik?
Kinestetik adalah gaya belajar yang melibatkan gerakan fisik dan stimulasi sensorik, seperti menyentuh, meraba, merasa, dan mencium untuk memproses informasi dan memahami dunia sekitar.
Contohnya adalah eksperimen sains sederhana, bermain halang rintang di playground, role play, bongkar pasang, dan aktivitas seperti sensory play yang mengharuskan anak praktek langsung.
Ciri-Ciri Anak dengan Gaya Belajar Kinestetik
Anak dengan gaya belajar ini cenderung sulit fokus saat hanya duduk diam, mendengarkan, atau membaca, dan lebih optimal belajar ketika aktif mengeksplorasi hal baru.
Karakteristik lainnya adalah:
- Kesulitan duduk diam, harus bergerak saat belajar.
- Menggoyangkan kaki atau mengetuk-ngetuk pensil untuk membantu konsentrasi.
- Punya koordinasi tubuh yang baik.
- Ekspresif dan sering menggunakan gerakan tangan saat berbicara.
- Rentang atensi tidak lama, karena lebih suka belajar intens dalam waktu singkat.
Baca Juga: 4 Ciri Kecerdasan Visual Spasial pada Anak dan Cara Mengoptimalkannya
Apakah Semua Anak Kinestetik Juga Hiperaktif?
Meskipun metode belajar kinestetik identik dengan banyak bergerak, hal ini tidak otomatis berarti anak mengalami ADHD atau hiperaktivitas.
Anak kinestetik memiliki kecenderungan belajar melalui aktivitas fisik dan interaksi langsung. Sedangkan, ADHD adalah gangguan yang memengaruhi fokus, impulsivitas, dan pengendalian perilaku.
Jadi, anak kinestetik tidak selalu memiliki gangguan perilaku, melainkan hanya memiliki preferensi belajar yang berbeda.
Anak Kinestetik Cocoknya Jadi Apa?
Karir di bidang keterampilan teknis sering kali ideal bagi pembelajar kinestetik.
Pekerjaan ini umumnya melibatkan aktivitas praktis, menarik bagi mereka yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, serta menjaga otak dan tubuh tetap aktif. Berikut ini contohnya:
- Teknisi atau mekanik
- Atlet olahraga
- Pelatih kebugaran
- Penari
- Koki
- Tenaga medis
- Aktor
- Pemadam kebakaran
Manfaat Gaya Belajar Kinestetik untuk Anak
Belajar dengan metode kinestetik punya banyak manfaat untuk kemampuan dan perkembangan anak, seperti:
1. Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
Gaya belajar kinestetik mendorong anak berpikir kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah, lewat praktik langsung seperti membangun, bereksperimen, dan mencipta.
Melalui pengalaman ini, anak-anak mengembangkan cara berpikir kritis, mengeksplorasi beragam pendekatan, dan menghasilkan solusi terbaik terhadap tantangan.
Baca Juga: Cara Mengasah Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Sejak Dini
2. Melatih Growth Mindset
Cara belajar kinestetik dapat melatih growth mindset pada anak.
Dengan memberi anak kesempatan bereksperimen dan terlibat langsung, ia akan terlatih tekun, pantang menyerah, dan melihat kesulitan sebagai peluang untuk berkembang, bukan sebagai kegagalan.
3. Sosial & Kerja Sama Tim
Metode belajar kinestetik membuat anak lebih banyak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Interaksi yang terjalin dengan orang lain ini membuat anak dapat lebih mudah menemukan teman belajar dan bermain.
4. Keputusan Cepat (Decision Making)
Gaya belajar ini juga membantu mengasah decision making skill anak.
Sebab lewat praktik langsung, anak akan lebih mudah memahami keterampilan baru dan cepat tanggap menggerakkan atau mengoordinasikan tubuhnya.
Cara Mengembangkan Gaya Belajar Kinestetik Anak
Ada beberapa strategi untuk mengoptimalkan cara belajar kinestetik yang bisa Mama terapkan, yaitu:
1. Biarkan Anak Bergerak Saat Belajar
Anak dengan kinestetik cenderung aktif dan sulit diam. Ajak ia melakukan gerakan kecil seperti peregangan tangan atau menggoyangkan kaki pelan saat duduk.
Mama dan Papa bisa sampaikan pada guru agar memahami kebutuhan dan gaya belajar si Kecil.
2. Sediakan Stress Ball atau Fidget Tools
Berikan stress ball pada anak untuk dibawa ke sekolah. Jadi saat sedang belajar, ia bisa memencet-mencet stress ball tersebut untuk membantunya tetap fokus.
Jelaskan pada guru bahwa ini bukanlah sekadar mainan, tapi merupakan cara membantu proses belajar si Kecil.
3. Buat Flash Card
Anak dengan gaya belajar kinestetik biasanya cenderung bosan membaca tulisan.
Nah, Mama bisa mengajarkan anak membuat flash card yang berisi diagram, ilustrasi, atau grafik-grafik yang seru.
Gerakan tangannya saat menggambar atau menulis di flash card membantunya dalam menyerap informasi pelajaran.
4. Gunakan Alat Peraga / Objek Nyata
Untuk membantu anak mempelajari sebuah hal yang baru, Mama bisa memanfaatkan benda pendukung. Misalnya, gunakan karet gelang untuk membentuk hewan-hewan.
Selain itu, coba ajak anak melakukan eksperimens sains sederhana dengan barang-barang yang ada di rumah. Tujuannya untuk memahami konsep sains, seperti panas dingin atau padat dan cair.
5. Belajar Melalui Role Play
Role playing merupakan strategi belajar kinestetik yang cocok untuk anak aktif.
Bermain peran membutuhkan banyak gerakan dan atribut-atribut untuk membantu penyampaian cerita.
Dengan role playing, anak akan lebih cepat memahami pesan moral dari cerita tersebut.
Baca Juga: 5 Ide Kegiatan untuk Optimalkan Perkembangan Anak 1-2 Tahun.
6. Visualisasi Pelajaran
Beberapa anak dengan metode belajar kinestetik akan terbantu dengan bantuan visualisasi di proses belajar.
Pandu anak untuk memvisualisaikan apa yang mereka pelajari. Misalnya, saat anak belajar pertambahan dan pengurangan matematika.
Ajarkan ia memvisualisasikan angka dengan benda-benda agar ia lebih mudah mengingatnya.
6. Komunikasi dengan Guru
Mama dan Papa perlu terbuka pada guru tentang gaya belajar anak, agar guru tahu cara menjaga fokus dan minatnya.
Selain itu, menjalin hubungan baik juga penting agar guru tidak salah mengira ia nakal atau sulit diatur.
7. Selingi Waktu Istirahat
Anak kinestetik mudah jenuh, sehingga ia butuh waktu istirahat untuk mengembalikan konsentrasinya.
Misalnya, saat ia mengerjakan tugas atau PR, biarkan ia beristirahat selama 5-10 menit.
Agar istirahatnya produktif, ia bisa melakukan stretching, menari, atau melompat-lompat di trampolin.
Memahami gaya belajar kinestetik membantu orang tua mendukung proses belajar anak dengan cara yang paling cocok, sehingga ia bisa berkembang optimal dan percaya diri.
Pastikan Mama juga melengkapi asupan gizi anak dengan susu pertumbuhan yang bagus untuk kecerdasan otak si Kecil.
Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!