Zinc untuk bayi bermanfaat untuk pertumbuhan dan kesehatan bayi secara menyeluruh. Sebagian sumber zinc berasal dari sumber hewani.
Manfaat Zinc untuk Bayi
Zinc pertama kali dikenal sebagai zat gizi penting pada tahun 1963. Para ahli menyadari, kekurangan zinc sebabkan masalah tumbuh kembang anak. Lantas, apa saja manfaatnya untuk bayi?
1. Mendukung Sistem Imun
Zinc penting untuk jaga fungsi sel imun agar tetap kuat. Mineral ini menghancurkan keutuhan virus dan bakteri penyebab infeksi.
Zinc pun perkuat lapisan lendir pada tubuh yang melindungi dari mikroorganisme penyebab infeksi, seperti diare. Zinc juga merupakan antioksidan yang melindungi dari radikal bebas penyebab penyakit kronis.
2. Membantu Pertumbuhan dan Perkembangan
Asupan zinc untuk bayi yang mencukupi dapat menaikkan berat badan dan menurunkan risiko stunting. Zinc mendorong pertumbuhan sel sehingga bayi yang defisiensi rentan alami masalah tumbuh kembang.
Zinc berperan penting dalam perkembangan sel-sel otak. Zinc juga tersimpan di otak bernama hipokampus yang berperan sebagai proses pembelajaran dan memori. Tak heran bila zat gizi ini menjadi nutrisi untuk perkembangan otak bayi.
3. Meningkatkan Nafsu Makan Bayi
Tidak nafsu makan bisa mengganggu tumbuh kembang si Kecil. Nah, studi terbitan The Indonesian Biomedical Journal (2018) menemukan, asupan zinc meningkatkan nafsu makan si Kecil.
Zinc membantu cara kerja hormon dan memengaruhi bagian otak yang mengatur rasa lapar. Zinc pun merangsang pertumbuhan dan fungsi indera pengecapan sehingga nafsu makan meningkat.
4. Mempercepat Penyembuhan Luka
Pemberian zinc pada bayi mempercepat penyembuhan luka dengan cara membangun jaringan baru pada jaringan yang rusak.
Nutrisi ini juga membantu proses pembekuan darah, mengurangi peradangan, dan memperkuat berbagai jenis kekebalan tubuh yang menurunkan risiko infeksi.
Tak hanya itu, zinc juga berperan sebagai antioksidan. Luka pun terlindungi dari paparan radikal bebas yang menghambat proses penyembuhan.
5. Menjaga Kesehatan Kulit
Zinc untuk bayi dapat bantu mengurangi zat pemicu radang pada tubuh yang menyebabkan ruam popok atau iritasi. Zinc pun merangsang pergantian jaringan kulit baru pada kulit yang rusak.
Mineral ini juga merangsang lapisan pelindung luar kulit atau skin barrier. Jadi, kulit tidak rentan mengalami ruam popok atau iritasi akibat paparan benda asing.
Perlu diingat, manfaat ini juga bisa didapat dari penggunaan krim dengan kadar zinc, bukan mengonsumsi zinc.
6. Meningkatkan Fungsi Pencernaan
Zinc juga membantu mengurangi durasi dan keparahan diare pada bayi. Zinc menjaga kadar natrium di usus sehingga kadar air terjaga dan feses pun tetap padat. Selain itu, zinc menjaga lapisan lendir di usus yang mencegah infeksi di usus.
7. Mendukung Produksi dan Fungsi Enzim
Zinc untuk bayi berperan penting untuk mengaktifkan ratusan enzim di dalam tubuh, salah satunya superoxide dismutase. Ini adalah enzim antioksidan yang melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.
Zinc mengaktifkan enzim carboxypeptidase A untuk memecah protein agar mudah diserap. Mineral ini juga penting untuk mengolah karbohidrat dan lemak agar bisa digunakan di tubuh.
8. Menjaga Kesehatan Mata
Zinc untuk bayi berguna menjaga retina dari paparan sinar ultraviolet. Dalam hal ini, zinc mengirimkan vitamin A dari liver ke retina, lalu retina menghasilkan pelindung ultraviolet, yakni melanin.
Anak dengan defisiensi zinc juga lebih rentan terkena rabun senja dan katarak di kemudian hari.
9. Membantu Pembentukan dan Perbaikan DNA
Selain itu, zinc juga berguna untuk menjaga DNA. Bila asupan zinc berkurang, protein yang menjaga DNA akan bermasalah dan meningkatkan risiko mutasi genetik.
Mutasi genetik ini meningkatkan risiko penyakit bawaan, seperti leukemia dan disabilitas intelektual.
Baca juga: 9 Jenis Kecerdasan Anak dan Cara Menstimulasinya
Berapa Kebutuhan Zinc Harian untuk Bayi?
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, bayi usia 6–12 bulan memerlukan zinc sebanyak 3 mg per hari. Namun, ada beberapa kondisi yang memengaruhi jumlah kebutuhan zinc, seperti:
- Lahir prematur
- Berat bayi lahir rendah
- Mengalami malnutrisi
- Sering terkena penyakit infeksi
- Malabsorpsi zat gizi
- Diare kronis
Sumber Zinc untuk Bayi
Berikan asupan di bawah ini untuk bantu penuhi kebutuhan zinc harian bayi.
1. ASI
Rata-rata kandungan zinc di dalam ASI adalah 2,57 mg/liter. Kadar zinc tertinggi ada pada ASI di minggu-minggu pertama pascapersalinan.
Beberapa faktor yang memengaruhi kadar zinc di ASI, yaitu usia ibu, usia kehamilan, dan asupan zat gizi ibu selama hamil dan menyusui.
Bayi memerlukan tambahan zinc dari makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan ke atas. Saluran pencernaannya sudah siap memproses makanan berat dengan tekstur tertentu sesuai usianya.
2. Sumber Makanan Hewani yang Kaya Zinc
Ada beberapa asupan hewani yang kaya akan zinc, apa saja? Berikut daftarnya beserta kandungan zinc dalam 100 gram sumber hewani.
- Daging sapi: 3,7 mg
- Daging domba: 4,67 mg
- Hati sapi: 3,4 mg
- Paha ayam: 2,25 mg
- Kalkun: 3,11 mg
- Hati ayam: 3,98 mg
- Salmon: 0,47 mg
- Tuna: 1,05 mg
- Udang: 1,64 mg
- Kepiting: 3,81 mg
- Kuning telur: 2,3 mg
- Keju: 3,67 mg
- Yoghurt: 0,59 mg
- Tiram: 49,75 mg
Ingat, pastikan nutrisi untuk imun anak ini diolah secara matang dan si Kecil tidak memiliki alergi.
3. Sumber Makanan Nabati yang Mengandung Zinc
Makanan kaya zinc untuk bayi bisa didapat dari sumber nabati. Berikut daftarnya beserta jumlah kandungannya per 100 gram.
- Kacang merah: 1,07 mg
- Kacang hijau: 0,84 mg
- Kacang almond: 3,12 mg
- Kacang mete: 5,78 mg
- Biji labu: 7,64 mg
- Biji bunga matahari: 5,3 mg
- Biji chia: 4,58 mg
- Bayam: 0,76 mg
- Brokoli: 0,39 mg
- Jamur: 0,77 mg
- Alpukat: 0,64 mg
- Pisang: 0,15 mg
Biji-bijian seperti kacang hijau dan kacang merah bisa direndam semalaman, lalu direbus agar menjadi bubur.
Biji-bijian panggang seperti biji bunga matahari atau biji labu bisa dihancurkan hingga halus, lalu ditaburkan di bubur bayi.
Dapatkan inspirasi menu MPASI kaya nutrisi untuk bantu meningkatkan imunitas si Kecil di E-book Kreasi MPASI untuk Imunitas si Kecil! Koleksi inspirasi menunya variatif, jadi si Kecil tidak cepat bosan.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Segera bawa ke dokter bila bayi mengalami tanda-tanda kelebihan atau kekurangan zinc. Berikut tanda-tanda kekurangan zinc pada bayi:
- Rambut rontok
- Diare
- Ruam kulit
- Sering sakit akibat infeksi
- Tidak nafsu makan
- Tidak mau mengunyah
- Selalu melepeh makanan
Sementara itu, ini tanda-tanda kelebihan zinc.
- Mual
- Muntah
- Gangguan pencernaan lainnya
Zinc untuk bayi bantu tumbuh kembangnya dan melindungi tubuhnya dari berbagai penyakit akibat infeksi. Dapatkan asupannya dari berbagai sayur, buah, biji-bijian, dan lauk hewani.