Menu Makanan Anak yang Seimbang
Loading...
burger menu
menu-makanan-anak-yang-seimbang_large
Nutrisi

Menu Makanan Anak yang Seimbang

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Menu Makanan Anak dengan Gizi Seimbang
  • Makanan yang Harus Dihindari Anak untuk Dikonsumsi

Balita butuh lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat agar terjadi penambahan berat badan yang sehat. Berikan si Kecil makanan anak dengan nutrisi yang seimbang.

Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini, otak balita telah siap menghadapi berbagai stimulasi seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.

Gula dan Garam

Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan si Kecil karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.

Porsi Makan Anak Balita

Porsi makan si Kecil juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap nutrisi dalam jumlah lebih kecil namun sering.

Kebutuhan Energi & Nutrisi Anak Balita

Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi si Kecil setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu setiap hari.

Susu Pertumbuhan Balita

Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi si Kecil. Sedikitnya balita membutuhkan 350 ml susu per hari. Susu Pertumbuhan dari Nutricia merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu si Kecil. 

Susu Nutrilon 3

Did you know?

"Dibandingkan dewasa, balita lebih menyukai makanan yang lebih lunak, rasa kurang tajam, ukuran lebih kecil dan menarik."

Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK

Menu Seimbang Balita

Merupakan kombinasi dari berbagai bahan berikut:

1. Karbohidrat

Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi. Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.

2. Buah dan sayur

Kenalkan anak pada buah dan sayur, seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.

3. Susu dan produk olahannya

Berikan anak susu pertumbuhan, keju, dan yoghurt. Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya.

4. Protein

Pastikan anak konsumsi protein seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan. Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.

5. Lemak

Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan si Kecil mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).

Makanan yang Harus Dihindari Anak untuk Dikonsumsi

Beberapa makanan perlu perhatian ekstra untuk dihindari, diantaranya:

  • Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk si Kecil.
  • Penggunaan garam bila diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit. Pilih garam beriodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
  • Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Ibu bisa membuat sendiri 'jajanan' untuk balita Ibu hingga ia tidak tergiur untuk jajan.
  • Telur dan kerang, karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak  memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
  • Kacang-kacangan bisa menjadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si Kecil belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.

Asupan nutrisi seimbangan akan mengoptimalkan perkembangan si Kecil, penuhi semua kebutuhan nutrisi hariannya dengan mengeklik informasi di sini.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait