Ciri-ciri DBD pada bayi perlu dikenali secepatnya karena penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Ketahui juga cara pengobatan DBD dan ciri-ciri anak sembuh di artikel ini!
Apakah DBD Berbahaya untuk Bayi?
Ya, DBD berbahaya untuk bayi karena sistem kekebalan tubuhnya masih belum berkembang dengan sempurna.
Jadi, imunnya lebih lemah dan membuatnya lebih rentan mengalami komplikasi DBD daripada orang dewasa.
Pembuluh darah bayi juga lebih rentan bocor sehingga cairan bisa keluar dari pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi DBD.
Komplikasi yang Bisa Terjadi Jika Tidak Ditangani
Jika tidak mendapatkan pertolongan yang tepat, ada komplikasi parah yang bisa terjadi akibat DBD.
1. Syok Dengue (Dengue Shock Syndrome)
Syok dengue merupakan komplikasi berat demam berdarah. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan dan kebocoran pembuluh darah.
Jumlah sel darah putih dan trombosit pun menurun sehingga bayi mengalami syok. Ciri-ciri DBD pada bayi saat syok dengue, yaitu:
- Tekanan darah turun drastis
- Denyut nadi turun
- Napas tak teratur
- Kulit pucat, dingin, dan lembap
2. Perdarahan Dalam
Dalam kondisi parah, kerusakan dan kebocoran pembuluh darah bisa menyebabkan perdarahan dalam. Tanda-tanda yang muncul, di antaranya:
- Nyeri perut tak tertahankan
- Muntah darah
- Mimisan
- BAB berdarah
- Gusi berdarah
- Perdarahan di bawah kulit
3. Kematian (Jika Tidak Ditangani Tepat Waktu)
Syok dengue berkepanjangan membuat bayi dehidrasi berat, kehabisan darah, kerusakan liver, gagal jantung, dan gangguan pada pembuluh darah.
Bila tidak ditangani segera, kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada bayi.
Ciri-Ciri DBD pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
Agar pertolongan tidak terlambat, ada ciri-ciri DBD yang perlu diperhatikan, apa saja?
1. Demam Tinggi Mendadak dan Terus-Menerus
Demam pada DBD berbeda dengan demam biasa. Demam saat DBD membuat suhu tubuh naik drastis, yakni 40°C dan tanpa gejala bersin dan batuk.
Tak hanya itu, demam naik-turun juga kadang terjadi. Demam ini berlangsung selama 2–7 hari.
2. Bayi Tampak Lemas dan Lesu
Ciri-ciri DBD pada bayi yang satu ini ditandai dengan lesu, selalu tidur dan sulit dibangunkan, hingga rewel saat tidur. Bayi terlihat tidak aktif seperti biasanya dan kurang merespons rangsangan.
3. Ruam atau Bintik Merah di Kulit
Ciri-ciri bayi DBD yang sangat terlihat, yaitu muncul bintik kemerahan di betis, lengan, dan badan. Bintik kemerahan ini tidak hilang jika ditekan.
Bintik merah DBD berbeda dengan biang keringat. Pada DBD, bintik merah ini tampak kecil-kecil seperti ujung jarum dan berada di bawah kulit. Bintik-bintik terkadang gatal dan tidak terasa di permukaan.
Ruam pada biang keringat tampak berbentol, gatal, terasa seperti tertusuk. Sementara itu, ruam pada campak tanpak seperti bercak-bercak, dan menonjol, tidak gatal, dan muncul di wajah.
Baca Juga: 12 Penyebab Bruntusan pada Bayi dan Cara Mengatasinya
4. Tidak Mau Menyusu atau Makan
Penurunan nafsu makan atau menolak ASI bisa menjadi gejala DBD pada bayi. Kondisi ini terjadi akibat rasa tidak nyaman saat demam atau menahan rasa sakit.
Saat demam, tubuh melakukan proses detoksifikasi sel. Agar proses semakin cepat, tubuh menghindari asupan makanan. Kondisi ini membuat nafsu makan bayi berkurang.
5. Muntah Berulang Kali
Ciri-ciri DBD pada bayi lainnya, yaitu muntah berkali-kali. Kondisi DBD parah terjadi bila muntah lebih dari 3 kali dalam 12 jam dan tidak dapat menerima ASI atau asupan cairan dari mulut.
Muntah ini juga disertai nyeri pada perut bayi, terutama di bagian ulu hati.
6. Perut Kembung atau Terlihat Membesar
Perut yang membuncit juga gejala DBD pada bayi. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah rusak dan bocor, lalu menimbulkan perdarahan internal.
Tak hanya itu, pembesaran lingkar perut terjadi akibat pembesaran liver yang tidak wajar atau hepatomegali.
7. Gusi Berdarah atau Mimisan
Gejala DBD pada bayi ini menandakan bahwa bayi sudah mengalami komplikasi pendarahan internal.
Selain gusi dan mulut berdarah, bayi bisa mengalami BAB kehitaman atau berdarah, mimisan, dan muntah darah.
8. Tangan dan Kaki Dingin dan Lembap
Demam tinggi membuat kaki dan tangan dingin. DBD membuat sirkulasi darah dan sistem imunnya melawan virus penyebab DBD. Proses ini bisa menarik panas dari bagian tangan dan kaki.
Dalam kasus yang parah, kaki dan tangan yang dingin terjadi akibat syok dengue, yakni saat aliran darah ke tangan dan kaki berkurang sehingga terasa dingin.
9. Rewel atau Terus Menangis
Saat DBD, bayi bisa sangat rewel dan menangis tanpa henti. Tangisan ini sebenarnya cara komunikasi bayi bahwa ia sedang merasa kesakitan dan tidak nyaman.
10. Buang Air Kecil Berkurang
Frekuensi buang air kecil menurun menandakan adanya dehidrasi. Bayi DBD rentan dehidrasi karena tubuh butuh lebih banyak cairan saat suhu tubuhnya meningkat.
Selain itu, susah menyusu dan muntah-muntah juga mengurangi kadar cairan tubuh.
Syok dengue juga menyebabkan pembuluh darah merembes sehingga memicu perdarahan yang mengurangi cairan tubuh.
Gejala yang Muncul Berdasarkan Fase DBD pada Bayi
Saat demam berdarah, ada 3 fase penting yang perlu diperhatikan agar bayi tetap selamat. Setiap fase memiliki ciri-ciri DBD dan durasi yang khas.
1. Fase Demam (Hari ke-1 sampai ke-3)
Gejala DBD pada bayi ini ditandai dengan demam mendadak dengan suhu mencapai 40°C dan naik turun. Demam berlangsung selama 2–7 hari.
Muka pun tampak kemerahan, sulit makan, dan menangis bila disentuh akibat nyeri di sekujur tubuh. Bayi juga mengalami mual dan muntah.
2. Fase Kritis (Hari ke-4 sampai ke-5)
Pada fase ini, ciri-ciri DBD pada bayi ditandai dengan penurunan suhu tubuh menjadi 37,5–38 °C atau lebih rendah. Meski tampak membaik, ini merupakan fase berbahaya.
Pasalnya, pembuluh darah mengalami perembesan plasma sehingga trombosit turun drastis. Jika tidak menyadari gejala DBD sebelumnya, risiko perdarahan dan syok dengue meningkat.
3. Fase Penyembuhan (Hari ke-6 sampai ke-7 atau lebih)
Di fase ini, suhu tubuh bayi meningkat lagi. Tubuh bisa menyerap cairan yang merembes dalam waktu 48–72 jam berikutnya.
Nafsu makan membaik, rewel berkurang, tidak lagi diare atau sakit perut, dan bayi lebih sering buang air kecil.
Kulit pada beberapa bayi tampak seperti bercak putih di tengah-tengah bercak merah yang meluas. Trombosit pun akan meningkat kembali.
Ciri DBD pada Bayi Sudah Sembuh
IDAI menjelaskan bahwa fase kritis DBD terjadi pada hari ke 4 - 6 sejak si Kecil mulai demam. Pada fase ini, bayi biasanya demam naik dan turun yang sering dianggap tanda mau sembuh.
Namun, jangan lengah karena fase kritis DBD justru bahaya. Di jendela waktu ini, darah bisa menjadi kental dan bila tidak mendapat cukup cairan, bisa menyebabkan syok hingga kematian.
Ciri DBD bayi sudah sembuh yang sebenarnya adalah nafsu makan pulih sehingga bayi mau menyusu lebih sering dan banyak, wajahnya lebih ceria, kembali aktif, dan buang air kecil-nya kembali lancar.
Ciri DBD sudah sembuh juga bisa dilihat dari hasil tes darahnya. Jika nilai hematokrit turun sampai stabil dan jumlah trombosit naik cepat menuju angka normal, artinya bayi sudah sembuh.
Untuk mencegah si Kecil terjangkit DBD lagi setelah sembuh, jangan lupa buat reminder jadwal imunisasi DBD di kalender. Vaksin dengue bisa didapatkan 3x di usia 9-16 tahun dengan interval antar dosis 6 bulan.
Ma, itu dia penjelasan mengenai ciri-ciri DBD pada bayi serta langkah pengobatan yang tepat. Selalu lakukan tindakan pencegahan supaya si Kecil bisa terhindar dari DBD, ya!
Pengobatan DBD pada Bayi
Hingga saat ini, tidak ada obat yang menangani demam berdarah pada bayi.
Namun, ciri-ciri DBD pada bayi bisa terkendali dengan perawatan berikut:
- Mengatasi dehidrasi dengan ASI dan oralit
- Parasetamol setiap 4-6 jam untuk menurunkan demam
- Kompres hangat dan skin-to-skin contact bila masih demam tinggi
- Infus NaCl 0,9% atau Ringer's lactate bila tidak bisa minum cairan
- Transfusi darah bila sudah timbul perdarahan hebat
- Cairan kristaloid agar tidak terjadi perembesan trombosit yang lebih parah
Peringatan! Jangan berikan obat golongan anti-inflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan aspirin. Golongan obat ini bisa picu perdarahan.
Baca Juga: 9 Cara Menurunkan Panas pada Bayi Tanpa Obat
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Bawa ke dokter bila timbul ciri-ciri DBD pada bayi berikut ini:
- Usia anak kurang dari 3 bulan
- Demam lebih dari 3 hari
- Suhu tubuhnya mencapai 39°C ke atas
- Kejang
- Timbul ruam dan bintik-bintik keunguan
- Sulit bernapas
- Tidak mau makan-minum
- Menangis nonstop
- Buang air kecil sedikit atau jarang
- Tampak lemah untuk makan-minum
- Muntah-muntah hebat
- Tidak merespons dan atau sulit dibangunkan
Ciri DBD pada Bayi Sudah Sembuh
Setelah melewati fase-fase DBD, bayi yang sembuh akan menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Tampak ceria
- Nafsu makan meningkat
- Mau menyusu
- Buang air kecil lebih banyak dan sering
Ciri-ciri DBD pada bayi harus diamati dengan serius. Jika penanganan terlambat, si Kecil rentan mengalami risiko komplikasi berbahaya.
Segera temukan pertolongan pertama terbaik untuk turunkan demam si Kecil di Health Immune Checker. Setiap langkah penanganannya aman untuk si Kecil karena sudah diverifikasi dokter ahli, jadi Mama tidak perlu khawatir.