Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Ciri-ciri Asi Basi yang Perlu Mama Ketahui - Nutriclub
Kehamilan & Menyusui

Ciri-ciri ASI Basi yang Perlu Mama Ketahui

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 02 Mei 2023

Jika Mama seorang wanita karier, memberikan si Kecil ASI perah (ASIP) pasti menjadi pilihan yang pas agar program ASI eksklusif berjalan lancar. Namun, Mama perlu hati-hati dengan ASI yang basi. Ketahui selengkapnya termasuk ciri-ciri ASI basi pada artikel berikut ini.

Seputar ASI untuk Bayi

Dari penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka ibu menyusui anak di Indonesia sangat tinggi yaitu mencapai 90%, tapi untuk yang memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan masih sebesar 20%.

Sebenarnya ASI masih dapat diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, karena kebutuhan energi bayi umur 6 - 8 bulan masih terpenuhi dari ASI sebesar 65%. Sementara itu, umur 9 - 12 bulan sekitar 50% kebutuhannya dari ASI, dan umur 1 - 2 tahun sekitar 20%.

ASI eksklusif mempunyai banyak sekali keunggulan karena memiliki kandungan berbagai zat gizi dan antibodi yang penting untuk pertumbuhan bayi. ASI memiliki warna, bau, dan rasa yang berbeda. Hal itu bisa berubah tergantung pada apa yang Mama makan dan apa yang dibutuhkan bayi. 

Namun, Mama perlu tahu bahwa ASI juga bisa basi. Jadi sebelum diberikan untuk si Kecil, pahami dulu ciri-ciri ASI telah basi, bahayanya bagi bayi, dan cara mencegahnya.

Ciri-ciri ASI Basi

Sebenarnya tidak sulit untuk menentukan ASI sudah basi dengan hanya melihat tanda-tandanya. Di bawah ini beragam tanda ASI sudah basi yang perlu Mama ketahui.

1. Penampilan ASI Basi

Ketika menyimpan ASI, biasanya terdapat dua lapisan susu dan krim. Lemak pada ASI akan membentuk lapisan krim, sedangkan lapisan bawah disebut lapisan susu.

Ciri-ciri ASI yang layak dikonsumsi adalah seluruh lapisan akan mudah larut. Namun, jika ASI tampak kental atau lapisan-lapisannya tetap terpisah walaupun diaduk, kemungkinan ASI sudah basi.

Perlu diketahui juga bahwa ASI dengan penampilan encer sebenarnya merupakan susu pertama yang mengalir pada awal pemompaan dan lebih rendah lemak. Jadi jangan menganggap ASI encer itu telah basi, Ma.

2. Bau pada ASI Basi

Bau ASI dapat bervariasi ketika menyusui. Perubahannya didasari dari beberapa faktor, seperti pola makan dan obat-obatan yang dikonsumsi.

ASI dapat tercium amis bahkan berbau sabun terhadap Mama yang mempunyai lipase atau salah satu enzim di saluran pencernaan yang tinggi.

ASI yang normal biasanya berbau lembut, sedangkan ciri-ciri ASI yang basi memiliki bau yang sangat kuat seperti asam dan tengik. 

3. Rasa ASI Basi

Selain dari tampilan dan bau, untuk mengetahui tanda ASI sudah basi Mama bisa mencicipi rasanya. Banyak orang setuju bahwa ASI yang baru diperah mempunyai rasa mirip seperti susu almond manis. Namun, rasa pada ASI bisa sedikit berubah tergantung dari makanan yang dimakan Mama.

ASI yang dicairkan mempunyai rasa sabun yang kuat. Rasanya akan semakin kuat tergantung berapa lama ASI dibiarkan dalam suhu ruangan. Jika ASI sudah terasa tengik dan asam sudah dipastikan ASI sudah basi.

Baca Juga: 10 Manfaat ASI Eksklusif bagi Daya Tubuh Si Kecil 

Apa yang Terjadi saat Bayi Minum ASI Basi?

Terkadang Mama tidak menyadari jika ASI yang disimpan telah basi. Walaupun sudah menunjukkan tanda-tandanya, pemberian ASI basi mungkin bisa saja terjadi.

Berikut tanda-tanda bahaya jika bayi terlanjur minum ASI basi yang perlu Mama waspadai.

1. Gangguan Saluran Pencernaan

Sistem pencernaan bayi sangatlah sensitif. Untuk itu jika si Kecil mengonsumsi ASI basi, kemungkinan besar akan mengalami gangguan saluran pencernaan, seperti diare dan muntah-muntah. 

2. Demam

Meskipun jarang ditemui, beberapa bayi dapat mengalami kondisi demam rendah hingga tinggi setelah minum susu basi. Hal ini bisa terjadi ketika ASI sudah terkontaminasi bakteri atau salah dalam menyimpan ASI.

3. Infeksi 

Memberikan ASI basi kepada bayi juga bisa menyebabkan infeksi yang parah, seperti infeksi Cronobacter sakazakii. Infeksi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah, yaitu meningitis dan sepsis.

4. Gejala Lainnya

Ada beberapa gejala lain ketika si Kecil minum ASI yang telah basi, seperti dehidrasi yang membuat si Kecil menjadi lemas. Jika Mama melihat keanehan tersebut setelah minum ASI sebaiknya langsung konsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: 10 Manfaat Kolostrum Bagi Si Kecil 

Cara Menyimpan ASI yang Benar

Penyimpanan ASI juga perlu diperhatikan agar si Kecil terhindar dari bakteri berbahaya. Mama harus perhatikan bagaimana cara menyimpan ASIP yang benar sebagai berikut.

  • Cuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI atau menyimpannya.

  • Gunakan wadah penyimpanan ASI yang mudah untuk disterilkan, seperti botol tertutup, gelas tahan panas, dan breastmilk storage bag yang sudah BPA Free (alias botol yang Mama gunakan bebas dari zat kimia bernama bisphenol-A).

  • Ketika ASI sudah ditampung pada wadah penyimpanan harus disimpan pada suhu yang tepat. Untuk menyimpan pada suhu ruangan, ASI dapat bertahan selama kurang lebih 8 jam.

  • Segera simpan ASIP di freezer dengan suhu sehingga dapat bertahan sampai 6 bulan. ASI yang disimpan pada suhu yang dingin dapat meningkatkan fungsi anti-mikroba sehingga tidak mudah rusak.

  • Jika ingin disimpan dalam kulkas bagian pendingin dengan suhu minimal 4°C, ASI hanya mampu bertahan 5 hari.

  • Jangan menyimpan ASI pada rak pintu kulkas supaya terhindar dari perubahan suhu saat membuka pintu kulkas.

  • Berikan label pada kantong ASI ketika menyimpannya, berikan tanggal dan jam setelah diperah.

  • Jangan mengisi penuh kantong ASI, karena ASI akan mengembang dalam keadaan beku.

Selain cara penyimpanan ASIP yang benar, Mama juga harus tahu bagaimana cara menyajikan ASIP yang telah didinginkan atau dibekukan. Jangan sampai si Kecil meminum ASI yang telah terkontaminasi karena penyajiannya salah.

Untuk mencairkan ASIP yang beku, Mama bisa menggunakan mesin penghangat ASI atau letakkan kantong ASIP yang beku di wadah berisi air hangat. Dari beberapa penelitian menunjukkan perubahan suhu yang cepat akan memengaruhi kandungan antibodi pada ASI untuk bayi.

Jika Mama membutuhkan ASI untuk segera disajikan, ASI yang beku bisa dicairkan dengan air mengalir terlebih dahulu, kemudian rendam di air hangat. Ketika hendak disajikan pastikan suhu ASI sudah sesuai. Cara mengeceknya yaitu dengan meneteskan di tangan Mama.

Baca Juga: Tips Untuk Produksi ASI Lancar 

Nah, itu dia ciri-ciri ASI basi dan bahaya jika si Kecil meminumnya. Apabila terjadi gejala yang mengkhawatirkan segera konsultasikan ke dokter, Ma.

Supaya Mama selalu update dengan informasi seputar nutrisi serta pertumbuhan dan perkembangan bayi, yuk akses konten-konten digital eksklusif seperti Podcast Tips Menyusui hingga E-book dan Kulwap parenting yang dimoderatori para ahli di bidangnya.

  • Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1046/asi-eksklusif
  • ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1365/pentingnya-asi
  • ‌Holbrook, J. (2022, August 14). How to Tell if Breast Milk Is Bad | WonderBaby.org. WonderBaby.org - Helping Your Baby Reach Greater Wonders. https://www.wonderbaby.org/articles/how-to-tell-if-breast-milk-is-bad
  • ‌Swati Patwal. (2021, June). How To Tell If Breast Milk Is Bad? Signs And Tips To Prevent. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/how-to-tell-if-breast-milk-is-bad-spoil-signs-tips_00738355/
  • ‌Youngs, O., & Jones, A. (2016, October 21). 5 Signs Your Breast Milk Has Gone Bad. Romper; Romper. https://www.romper.com/parenting/5-signs-your-breast-milk-has-gone-bad-20886
  • ‌The Healthy Journal - Gluten, Dairy, Sugar Free Recipes, Interviews and Health Articles. (2023). Https://Www.thehealthyjournal.com. https://www.thehealthyjournal.com/faq/is-breast-milk-watery-or-thick
  • ‌IDAI | Penyimpanan ASI Perah. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah
  • ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/426/ibu-bekerja-juga-bisa-asi-eksklusif
floating-icon