Apakah Mama ingin si Kecil tumbuh dewasa menjadi sehat, cerdas, dan memiliki emosi yang baik? Keinginan Mama bisa tercapai dengan memperhatikan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK).
Setiap anak berhak berkembang secara optimal, baik dari sisi kognitif, sosial, dan emosional. Perlu diperhatikan bahwa laju pembentukan saraf otak tercepat terjadi 1000 HPK, yaitu pada usia 0-2 tahun. Sebab itulah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian suplementasi zat besi setiap hari, sampai anak berusia 2 tahun karena terbukti membantu perkembangan otak (rekomendasi pemberian zat besi IDAI).
Sebagian besar struktur dan kapasitas utama otak terbentuk sejak awal kehidupan sebelum usia 3 tahun.
Bila pada masa ini terjadi kegagalan untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak, maka dampaknya akan terlihat secara jangka panjang terhadap daya pikir dan daya tangkap si Kecil yang mempengaruhi pendidikan, potensi pekerjaan, dan kesehatan mental usia dewasa.
Perkembangan Otak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Otak terdiri dari beberapa area anatomis dengan fungsi masing-masing yang berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Sebagian besar area otak mulai berkembang, dan berkembang dengan cepat saat kehidupan janin atau segera setelah lahir.
Beberapa proses yang terjadi di masa 1000 HPK berperan penting untuk mempercepat penghantaran sinyal dan daya tangkap si Kecil, daya pikir, fungsi pengenalan dan memori, pembentukan perilaku, mood, dan kemampuan si Kecil untuk bisa fokus dan melakukan multitasking.
Menjaga perkembangan otak anak usia dini sangatlah penting, untuk memastikan seluruh area otak dapat berkembang secara optimal sesuai waktunya.
Perkembangan otak yang cepat membutuhkan banyak energi yang perlu didukung oleh berbagai nutrisi penting seperti, glukosa, protein, oksigen, zat besi, seng, selenium, dan yodium.
Dengan demikian, apabila terjadi kekurangan gizi dapat membawa banyak dampak negatif yang mendalam pada otak anak.
Saat tumbuh dan berkembang, imunitas anak sering terpapar dan ditantang oleh berbagai kuman atau patogen baru yang sebelumnya belum pernah diketahui oleh tubuh anak sehingga anak-anak lebih sering terkena infeksi dibandingkan dengan orang dewasa.
Penelitian terbaru akhir-akhir ini menekankan banyaknya kandungan mikronutrien dalam ASI, terutama mikronutrien yang bergantung pada status diet dan asupan ibu dari Si Kecil, yaitu vitamin B6, B12, kolin, yodium, dan selenium, yang semuanya berperan dalam perkembangan dan fungsi otak: pembentukan sel saraf dan perkembangan hantaran saraf Si Kecil.
Selain itu, walaupun tidak bergantung pada asupan dan status diet ibu, bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki kadar folat yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak menerima ASI. Asam folat juga penting dalam pertumbuhan dan perkembangan saraf Si Kecil.
Manfaat Daya Tahan Tubuh yang Kuat pada Kemampuan Berpikir Anak
1. Meningkatkan daya pikir
Anak- anak yang mengalami stunting dengan malnutrisi kronis dan daya tahan tubuh rendah pada usia 2 tahun telah terbukti berhubungan dengan hasil kognitif dan psikososial yang lebih rendah.
Anak-anak yang terus-menerus terhambat pertumbuhannya dari usia 6 bulan hingga 6 tahun atau terhambat di masa kanak-kanak (selama 4,5-6 tahun) memiliki skor keterampilan kognitif yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan teman sebaya yang tidak stunting.
Sehingga dapat dilihat bahwa daya tahan tubuh yang optimal sangatlah penting untuk kemampuan daya pikir dan daya tangkap anak.
2. Mengurangi absensi sekolah
Pada penelitian tahun 2019 di Amerika Serikat, didapatkan bahwa anak-anak yang memiliki kesehatan dan daya tahan tubuh yang baik, memiliki tingkat kehadiran sekolah yang lebih tinggi.
Ini dikarenakan daya tahan tubuh yang baik akan mengurangi frekuensi sakit si Kecil serta membantunya untuk lebih cepat sembuh saat terpapar penyakit.
Dengan tingkat kehadiran yang lebih tinggi, si Kecil pun tidak akan tertinggal pelajaran dan dapat mengoptimalkan kemampuannya di sekolah.
3. Meningkatkan daya ingat anak
Studi di India melaporkan bahwa anak-anak yang stunting (malnutrisi kronis dan daya tahan tubuh rendah) pada usia 2 tahun memiliki kemampuan daya ingat jangka pendek yang lebih buruk dibanding yang tidak pernah mengalami stunting.
Jadi, tidak hanya meningkatkan daya tangkap dan daya pikir, sistem imun yang kuat yang didukung oleh nutrisi yang tepat juga dapat meningkatkan memori si Kecil.
Jadi pastikan untuk selalu menjaga daya tahan tubuh si Kecil ya, Ma! Apabila Mama mau tahu lebih lanjut tentang cara mengoptimalkan imunitas dan daya tahan tubuh si Kecil, bisa langsung baca informasi terbarunya di sini.