Kaki Bengkak saat Hamil: Penyebab dan 8 Cara Mengatasinya
Loading...
burger menu
Kaki bengkak hamil-nutriclub
Untuk Mama

Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil
  • Kaki Bengkak saat Hamil Apakah Bahaya?
  • Cara Mengatasi Kaki Bengkak saat Hamil

Seiring dengan perut yang semakin membesar, beberapa calon Mama mungkin juga mengalami kaki bengkak saat hamil. Pembengkakan kaki bisa terjadi di usia kehamilan berapa pun, tapi lebih sering muncul saat hamil trimester kedua dan ketiga.

Lalu, apakah ini normal dan bagaimana cara mengatasi kaki bengkak saat hamil?

Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil

Kaki bengkak saat hamil disebabkan oleh simpanan cadangan air yang lebih banyak dari sebelum hamil. Kondisi ini disebut edema.

Cairan menumpuk selama kehamilan karena kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak hormon aldosteron dan kortisol yang membuat tubuh menahan cairan. Cairan dapat menumpuk di jaringan, biasanya di telapak, pergelangan kaki, dan betis (tungkai bawah) sehingga menyebabkan kaki tampak membesar dan bengkak.

Selain karena penumpukan cairan, pembengkakan juga bisa disebabkan oleh tekanan rahim yang semakin besar sehingga menghimpit aliran darah di kaki. Akibatnya, cairan kembali menumpuk di pembuluh darah kaki dan merembes ke jaringan sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di betis, pergelangan kaki, dan telapak kaki.

Pembengkakan bisa menjadi lebih parah di malam hari setelah beraktivitas seharian atau di akhir masa kehamilan menjelang hari-H melahirkan. Pembengkakan pada kaki juga mungkin lebih parah ketika cuaca sedang panas. Saat cuaca panas, pembuluh darah Mama semakin melebar, yang menyebabkan peningkatan penumpukan cairan.

Kadang, wajah, tangan, jari, dan payudara juga dapat mengalami pembengkakan karena penumpukan cairan.

Baca Juga: Penyebab Nyeri Selangkangan saat Hamil Trimester 3

Kaki Bengkak saat Hamil Apakah Bahaya?

Kaki bengkak adalah salah satu gejala hamil yang umum dan tidak berbahaya. Penumpukan cairan selama kehamilan yang terjadi secara bertahap itu normal, terutama pada trimester ke-3. 

Namun, pembengkakan juga harus Mama waspadai jika terjadinya tiba-tiba. Kaki bengkak yang yang terjadi secara tiba-tiba bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan yang disebut preeklamsia

Kaki bengkak saat hamil adalah indikasi preeklampsia jika terjadi secara tiba-tiba di wajah, tangan, atau kaki, dan disertai dengan gejala seperti:

  • Sakit kepala yang sangat parah.

  • Masalah dengan penglihatan, seperti pandangan kabur atau adanya kilatan cahaya berkedip di mata.

  • Nyeri parah tepat di bawah tulang rusuk.

  • Muntah-muntah.

Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi saat hamil yang perlu diwaspadai sesegera mungkin. Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius jika Mama tidak memeriksakan diri ke dokter.

Kaki bengkak saat hamil yang terjadi tiba-tiba dan terasa menyakitkan juga bisa menjadi indikasi adanya bekuan darah (trombosis vena dalam), terutama jika hanya terjadi pada satu kaki.

Pada kasus yang lebih jarang, pembengkakan selama kehamilan disebabkan oleh kardiomiopati peripartum. Ini adalah kondisi gagal jantung yang terjadi pada akhir kehamilan atau setelah melahirkan.

Cara Mengatasi Kaki Bengkak saat Hamil

Kaki bengkak bisa membuat sebagian ibu hamil merasa tidak nyaman beraktivitas. Lalu, apa yang harus dilakukan jika kaki bengkak saat hamil?

1. Tinggikan Kaki

Hindari berdiri dalam waktu lama. Setelah beraktivitas seharian, istirahatkan tubuh dengan meninggikan kaki di atas posisi jantung saat membaca, menonton TV, atau melakukan aktivitas duduk lainnya. Jangan duduk menyilangkan kaki saat beristirahat.

Mama bisa menyangga kaki pada salah satu sandaran lengan sofa agar posisi kaki lebih tinggi dari jantung. Cara mengatasi kaki bengkak ini efektif untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah kaki, yang tidak lagi harus bekerja melawan gravitasi untuk mengirim darah ke jantung. 

Mama juga bisa mencoba berbaring telentang dan menyandarkan kaki di dinding dalam bentuk L sehingga posisi kedua kaki berada sedikit di atas pinggul. 

Lakukan ini cukup selama 10-15 menit sampai Mama merasa baikan dan jangan terlalu lama. Mama juga bisa mencicil ritual angkat kaki ini menjadi 2-3 kali sesi dalam satu hari, sehingga total durasinya menjadi 30- 60 menit setiap hari. 

Baca Juga: Tips Mengatasi Pegal-Pegal selama Kehamilan

2. Minum Banyak Air

Minum banyak air dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal untuk membuang kelebihan air setiap kali Mama buang air kecil. Kementerian Kesehatan RI menyarankan Mama setidaknya minum 2,1 liter air atau sekitar 8 gelas setiap hari.

Kekurangan cairan dapat memicu tubuh merespon dengan menyimpan lebih banyak cairan untuk mencegah Mama mengalami dehidrasi. Hal inilah yang dapat semakin memperparah pembengkakan pada kaki.

3. Rutin Olahraga

Cobalah rutin jalan kaki secara teratur di siang atau sore hari, atau melakukan senam kaki untuk meningkatkan sirkulasi darah.

Mama bisa melakukan senam kaki sambil duduk atau berdiri. Selain meningkatkan sirkulasi darah, senam kaki juga efektif mengurangi pembengkakan di pergelangan kaki, dan mencegah kram pada otot betis.

Caranya tekuk dan regangkan kaki ke atas dan ke bawah sebanyak 30 kali, atau putar setiap kaki seperti sedang mengayuh sepeda sebanyak 8 kali ke satu arah dan 8 kali ke arah lain.

Rutin beryoga juga efektif sebagai cara mengatasi kaki bengkak saat hamil. Sebab, beberapa pose yoga tertentu bisa bantu membuang kelebihan cairan keluar dari ekstremitas bawah dan area perut untuk meringankan retensi air 

4. Tidur Berbaring di Sisi Kiri

Tidur miring ke kiri sering kali disarankan untuk menghindari tekanan pada vena cava inferior, vena besar yang membawa darah dari tungkai kaki ke jantung.

Tidur miring ke kiri juga dapat membantu menguras cairan getah bening untuk meredakan pembengkakan akibat limfedema (pembengkakan jaringan yang disebabkan oleh akumulasi cairan). 

5. Rendam Kaki

Merendam kaki dalam air dingin selama 20 menit beberapa kali seminggu dapat meminimalkan pembengkakan.

Suhu air dingin menyebabkan pembuluh darah kecil di dekat kulit menyempit, sehingga mengurangi aliran darah dan pembengkakan di area yang terkena.

Namun, jangan gunakan air sedingin es. Suhu dingin yang ekstrem bisa menimbulkan efek sebaliknya, melebarkan pembuluh darah di kaki yang memicu pembengkakan

Merendam kaki dengan air hangat juga dapat membantu memperlancar sirkulasi darah agar tidak menumpuk di ujung tungkai kaki.

6. Batasi Asupan Garam dari Makanan

Asupan garam berlebih dapat menyebabkan tubuh menarik air ke jaringan sekitarnya untuk mengencerkan garam, sehingga menyebabkan edema.

Selain itu, kebiasaan makan tinggi garam juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi saat hamil.

WHO merekomendasikan Mama mempertahankan pola makan sehat selama hamil dengan hanya mengonsumsi 5 gram atau tidak lebih dari 1 sendok teh per hari.

7. Kenakan Kaus Kaki Kompresi

Mengenakan kaus kaki kompresi 15-20mmHG yang panjangnya sampai ke lutut dapat membantu mengurangi tekanan di kaki dan memindahkan sebagian kelebihan cairan kembali ke pembuluh darah dan seluruh tubuh.

Hindari kaus kaki dengan karet yang ketat di bagian atasnya. Rasa sesak tersebut dapat memperburuk pembengkakan karena menghalangi aliran darah kembali ke atas sehingga meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

Kaus kaki kompresi juga dapat mencegah pembentukan varises baru. Varises adalah pembuluh darah yang membengkak dan awalnya berupa benjolan kecil di bawah kulit. Mengenakan kaus kaki kompresi akan memberi tekanan yang secukupnya untuk mencegah aliran darah mundur dan menggembung.

Varises yang sudah lebih dulu ada kemungkinan besar tidak akan menyusut. Namun, kaus kaki kompresi dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kram Kaki di Masa Kehamilan

8. Pakai Sepatu yang Nyaman

Kenakan sepatu dan kaus kaki yang nyaman agar Mama tidak cepat merasa lelah saat beraktivitas. Hindari mengikat tali sepatu dengan ketat atau menggunakan jenis sepatu apa pun yang dapat membatasi sirkulasi darah di kaki.

Sepatu yang ukurannya tidak pas atau tidak nyaman saat dipakai dapat menyebabkan nyeri pada tungkai dan kaki, juga sakit punggung. Selain itu, memakai sepatu ketat juga dapat menyebabkan kuku kaki tumbuh ke dalam yang menyebabkan Mama merasa nyeri saat berjalan.

American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan Mama memakai sepatu yang:

  • Memiliki hak yang rendah namun tidak rata (bukan flat shoes).

  • Memiliki arch support (insole) dengan lengkungan kaki yang baik, seperti sepatu olahraga.

Itulah beberapa cara mengatasi kaki bengkak hamil yang bisa Mama coba agar lebih nyaman selama beraktivitas. Tidak ada salahnya juga Mama berkonsultasi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor yang siap menjawab kekhawatiran tertentu seputar kondisi kandungan dan kesehatan Mama selama kehamilan.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Bunce, E. E., & Heine, R. P. (2023, July 3). Swelling During Late Pregnancy. MSD Manual Consumer Version; MSD Manuals. https://www.msdmanuals.com/home/women-s-health-issues/symptoms-during-pregnancy/swelling-during-late-pregnancy
  2. 5 ways to manage swollen legs and feet during pregnancy | Your Pregnancy Matters | UT Southwestern Medical Center. (2021). Utswmed.org. https://utswmed.org/medblog/swollen-feet-during-pregnancy/
  3. NHS Choices. (2023). Swollen ankles, feet and fingers in pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/swollen-ankles-feet-and-fingers/
  4. Parents. (2023). How To Manage Swollen Feet and Ankles During Pregnancy. https://www.parents.com/swollen-feet-during-pregnancy-causes-and-home-remedies-7508800
Artikel Terkait