Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
cara-merawat-si-kecil-usia-4-7-bulan_large
Pola Asuh Anak

Cara Merawat Si Kecil Usia 4-7 Bulan

15 Januari 2020

“Saat si Kecil berusia 4-7 bulan, kebutuhan ASI harus dipenuhi dengan cukup agar pekembangan berat badannya sesuai dengan kurva pertumbuhan yang normal.”

Kebutuhan ASI si Kecil Bayi Usia 4-7 Bulan

Pada rentang usia 4-7 bulan, si Kecil akan mengalami momen penting masa transisi dari konsumsi ASI eksklusif ke konsumsi ASI yang disertai makanan padat pendamping (MPASI). Makanan padat pertama (MPASI) dapat dikenalkan saat si Kecil mulai menginjak usia 6 bulan. Selain itu, Ibu juga perlu memberi perhatian khusus terkait perkembangan berat badan si Kecil. Tim Ahli Nutriclub akan membantu Ibu seputar informasi cara merawat bayi usia 4-7 bulan agar si Kecil dapat tumbuh mencapai potensi optimalnya.

Saat si Kecil berusia 4-7 bulan, kebutuhan ASI yang harus dicukupi adalah 590-900 ml per hari. Tanda-tanda kecukupan ASI terlihat pada kenaikan berat badan si Kecil sesuai dengan kurva pertumbuhan yang normal dan rasio buang air kecil si Kecil minimal 6 kali per hari dengan warna urin jernih dan tidak pekat.

Did you know?

”Pada awal pertumbuhannya, memori si Kecil sangatlah pendek, sehingga ia lebih mudah beradaptasi dengan perubahan. Ibu bisa mulai mengurangi kebiasaan si Kecil yang mungkin akan merepotkan Ibu nanti, misalnya terlalu sering menggunakan dot. Ketahui selengkapnya di sini.

Memperkenalkan Makanan Padat Pendamping ASI

Periode peralihan antara ASI eksklusif ke makanan keluarga dikenal pula sebagai masa penyapihan (6-24 bulan). Selama masa tersebut, proses pemberian makanan khusus selain ASI diatur secara bertahap, mulai dari jenis, jumlah, frekuensi maupun tekstur dan konsistensinya hingga seluruh kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi.

Saat berusia 6 bulan, si Kecil membutuhkan kalori lebih banyak dari yang diperolehnya di ASI eksklusif. Sehingga, Ibu perlu memulai memberikan makanan padat untuk melengkapi konsumsi ASI si Kecil. Selain itu, kebutuhan si Kecil akan zat-zat gizi lain juga akan meningkat. Misalnya, kebutuhan akan protein dan beberapa mikronutrien seperti vitamin A, zat besi, dan seng. Lanjutkan pemberian ASI pada si Kecil kurang lebih 875 ml per hari. Berikan makanan padat dengan porsi 2 sampai 3 sendok makan bertahap hingga sajian mencapai 125 ml. Frekuensi pemberian makan 2 sampai 3 kali makan per hari ditambah 1 sampai 2 kali selingan. Makanan sebaiknya dibuat dengan cara disaring, dan tekstur makanan harus kental. Proses pemberian MPASI bisa dimulai dengan bubur halus, lembut, cukup kental, dilanjutkan bertahap menjadi lebih kasar. 

Berikut rekomendasi WHO tentang pemberian MPASI:

  • Si Kecil harus mendapatkan makanan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi.
  • Lauk hewani seperti daging, ayam, ikan atau telur harus diberikan setiap hari atau sesering mungkin.
  • Bayi vegetarian tidak akan dapat memenuhi kebutuhan gizinya kecuali diberikan suplemen yang mendukung.
  • Sayur dan buah yang kaya vitamin A harus diberikan setiap hari.
  • Berikan makanan dengan kandungan lemak cukup.
  • Hindari pemberian makanan dengan kandungan zat gizi rendah seperti teh, kopi, dan soda.
  • Jumlah jus buah harus dibatasi sehingga tidak mengurangi asupan makanan lain yang kaya zat gizi.

Perkembangan Berat Badan si Kecil

Setiap bayi yang baru lahir akan kehilangan 1/10 berat badan karena kehilangan cairan di 5 hari pertamanya. Jika si Kecil lahir dengan hitungan bulan, berat badan, dan waktu lahir yang sesuai, maka berat badannya akan kembali pada hari ke sepuluh. Berat badan akan menjadi 2 kali lipat dibandingkan waktu lahir saat si Kecil menginjak umur 5 bulan. Berat badan si Kecil akan terus berkembang menjadi 3 kali lipat berat badan umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan saat usianya memasuki 2 tahun. Normalnya, pertambahan Berat Badan Usia 4-7 bulan (Triwulan II) adalah 500-600 gram per bulan.   

Pola Buang Air Besar (BAB)

Pola buang air besar si Kecil tergantung pada pola makanannya. Jika si Kecil banyak makan makanan berserat, BABnya akan cenderung lancar, tidak keras dan teratur. Sedangkan jika si Kecil kurang mengonsumsi makanan yang berserat, BABnya akan menjadi keras, dan sering menyebabkan rasa nyeri ketika BAB hingga menyebabkan konstipasi.

Perubahan pola BAB yang harus diwaspadai adalah berubahnya frekuensi dan konsistensi tinja si Kecil, salah satunya ketika ia mengidap gejala konstipasi dan diare. Gejala konstipasi pada si Kecil antara lain:

  • Frekuensi BAB yang kurang dari 3 kali seminggu atau
  • Konsistensi tinja yang keras
  • Teraba massa tinja di perut kiri bawah,
  • Teraba tinja yag keras pada pemeriksaan colok dubur

Sedangkan, gejala diare pada si Kecil yang perlu Ibu perhatikan antara lain:

  • Frekuensi BAB lebih dari 3 kali sehari
  • Konsistensi tinja cair

Kebutuhan Tidur si Kecil

Pertumbuhan si Kecil terjadi sebagian besar saat ia tertidur. Karena saat si Kecil tidur adalah saat dihasilkannya hormon pertumbuhan. Oleh karena itu, si kecil membutuhkan jam tidur yang cukup dan berkualitas. Kebutuhan tidur si Kecil dapat berbeda-beda dengan bayi lain seusianya. Bisa jadi, si Kecil membutuhkan tidur lebih lama atau lebih sebentar. Saat si Kecil berusia 6 bulan, biasanya ia membutuhkan tidur selama 14 jam sehari. Kebutuhan tidur ini dibagi dua, yaitu tidur siang dan tidur malam. Si Kecil sebaiknya tidur di siang hari sebanyak dua kali selama 3 jam, dan tidur di malam hari selama 11 jam. 

  • Soetjiningsih., Tumbuh Kembang Anak, 1995; 1: 14-19.
  • Baby Center, how much sleep does my baby need, https://www.babycenter.com/baby/sleep/how-much-sleep-do-babies-and-toddlers-need_7645
  • Rahman, Taufiqur; artikel MPASI (Makanan Pendamping ASI): Strategi Terhindar dari Malnutrisi, 2013, http://taura-taura.com/mpasi/
  • Medise, Bernie Endyarni., Kemampuan Motor Bayi Terkait dengan Keterampilan Kemampuan Makan; 2015, http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kemampuan-motor-bayi-terkait-dengan-keterampilan-kemampuan-makan 
comment-icon comment-icon