Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Redakan Tantrum Balita

Pola Asuh Anak

Redakan Tantrum Balita

15 Januari 2020

Tantrum adalah sebuah ekspresi luapan kemarahan balita yang datang secara tiba-tiba. Ini merupakan hal yang umum dialami balita, terutama bila ia masih berusia 1 hingga 4 tahun.

Faktor Pendorong Tantrum

Pada periode ini si Kecil masih belajar untuk berkomunikasi dengan efektif. Kemarahan yang ia ekspresikan seringkali merupakan bentuk kekesalan atau protes karena ia belum memiliki kontrol sepenuhnya akan suatu situasi.

Tantrum merupakan hal yang normal, namun ini bisa membuat Ibu menjadi stres, kesal dan terganggu. Ada kalanya Ibu harus mengabaikan tantrum si Kecil, apabila ia melakukannya secara rutin atau intens. Ibu perlu mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana cara menghentikannya.

Did you know?

”Ibu tidak perlu merasa bersalah apalagi gagal apabila makanan yang Ibu berikan justru memicu tantrum si Kecil. Ketahui selengkapnya di sini.

Ada beberapa jenis anak yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami tantum, seperti anak yang hiperaktif, moody dan anak yang tidak mudah beradaptasi dengan lingkungannya.

Untuk kebanyakan balita, tantrum biasanya terjadi sebagai ekspresinya dalam mengutarakan kemarahan, kekecewaan atau keinginan yang tidak tercapai. Beberapa situasi di mana terjadi perubahan yang drastis juga bisa memicu terjadinya tantrum.

Cegah Tantrum Pada Si Kecil

Cara yang paling mudah untuk menghentikan tantrum si Kecil adalah dengan memberikan apa yang ia inginkan. Namun tentu saja, cara ini tidak akan membuat si Kecil menjadi lebih baik dan secara konstan ia akan menjadi tantrum di saat ia sedang menginginkan sesuatu.

Langkah pertama untuk mengatasi tantrum adalah dengan menjaga tingkat emosi Ibu. Pastikan Ibu tetap bisa tenang saat si Kecil tantrum dan hindari memukul si Kecil, karena ini bukan opsi yang bagus dan hanya akan membuat tantrum jadi semakin buruk. Kontrol emosi Ibu dan disiplinkan si Kecil dengan perlahan agar si Kecil paham bahwa sikap yang ia tunjukkan itu tidak baik.

 Berikut cara untuk mencegah si Kecil tantrum, antara lain:

  • Hindari situasi yang biasa membuat tantrum kambuh. Coba jaga rutinitas harian si Kecil dengan konsisten dan berikan si Kecil peringatan lima menit sebelumnya saat akan berganti aktivitas.
  • Berkomunikasilah dengan si Kecil. Beritahu ia rencana yang akan dilakukan selama seharian dan Ibu perlu berusaha untuk menjaga jadwal tersebut tetap berjalan, minimalisir terjadinya perubahan jadwal maupun kejutan.
  • Pastikan si Kecil beristirahat dengan baik dan mendapat asupan makanan yang cukup sebelum Ibu pergi untuk menghindari si Kecil rewel.
  • Berikan si Kecil sedikit kendali. Misalnya dengan membiarkan ia memilih beberapa opsi yang Ibu berikan. Sedikit pilihan tidak akan berdampak besar bagi Ibu, sementara si Kecil akan merasa setidaknya ia memiliki kendali untuk memilih hal yang ia sukai.
  • Berikan distraksi pada si Kecil. Kadang, canda tawa adalah distraksi terbaik bagi si Kecil. Lakukan ini kapanpun si Kecil mulai rewel.

Ajari si Kecil cara lain untuk menghadapi rasa putus asa, saat ia kesulitan mengekspresikan apa yang ia inginkan. Anak yang sudah cukup besar dan bisa berbicara dengan lancar, bisa diingatkan untuk menggunakan kata-kata saat menginginkan sesuatu dan bukan berteriak. Puji si Kecil bila ia sudah bisa mengutarakan apa yang diinginkan dengan cara yang benar.

Optimalkan tumbuh kembang si Kecil dengan asupan terbaik yang mampu mendukung semua pencapaian perkembangannya di sini.

  • Chamberlin, R. W. Pediatric Clinic of North America, 1974;21, 33-47.
  • Werry, J. S. American Academy of Child Psychiatry Journal, 1967;6,346-370.
comment-icon comment-icon