Cara menghangatkan ASI yang benar penting diketahui. Dengan cara ini, Mama dan Papa dapat memastikan kualitas dan kandungan nutrisi ASI tetap terjaga dengan baik.
Mengapa Menghangatkan ASI Penting?
Menghangatkan ASI membuat suhunya mirip dengan ASI langsung dari payudara, sehingga lebih nyaman dan mudah diterima bayi.
Proses ini juga berguna untuk mencairkan ASI beku tanpa merusak kandungan penting seperti laktosa, protein, dan enzim imun. Hal ini memastikan manfaat ASI tetap optimal.
Selain itu, ASI hangat dapat mencegah gangguan pencernaan ringan pada bayi baru lahir. Perut bayi lebih mudah mencerna susu yang bersuhu mendekati suhu tubuh.
Persiapan Sebelum Menghangatkan ASI
Pastikan ASI perah disimpan dengan benar di kulkas atau freezer menggunakan kantong ASI khusus atau botol kaca BPA-free yang telah disterilkan.
Berikan label tanggal dan gunakan sistem first in first out (FIFO) agar ASI tetap segar dan nutrisinya terjaga.
Hangatkan ASI dengan mangkuk air hangat atau bottle warmer. Hindari microwave karena dapat merusak antibodi dan menciptakan titik panas berbahaya.
Baca Juga: ASI Untuk Kesehatan Sistem Pencernaan Si Kecil
Cara Menghangatkan ASI yang Benar
Berikut panduan praktis untuk menghangatkan ASI perah dari berbagai kondisi penyimpanan.
1. Cara Menghangatkan ASI dari Chiller Kulkas
ASI dari chiller kulkas boleh langsung dihangatkan tanpa perlu dicairkan terlebih dahulu. Cukup rendam botol atau kantong ASI dalam air hangat bersuhu 37°C selama 1–2 menit.
Tuang ASI ke botol bayi, lalu goyangkan perlahan agar lemak tercampur merata.
Cek suhu ASI dengan meneteskan sedikit ke pergelangan tangan, hindari memasukkan jari langsung ke dalam botol.
2. Cara Menghangatkan ASI Beku dari Freezer
ASI beku sebaiknya dicairkan dulu di chiller semalaman. Setelah ASI mencair, hangatkan dengan cara yang sama seperti saat memanaskan ASI dari kulkas.
Dalam kondisi darurat, ASI beku bisa langsung direndam dalam air hangat atau dialiri air keran bersuhu sekitar 37 °C. Proses ini butuh waktu sekitar 10–15 menit.
Baca Juga: Lama ASI Tahan di Suhu Ruangan dan Cara Simpan yang Tepat
3. Menghangatkan ASI dengan Air Panas
Gunakan air panas yang telah didiamkan hingga suhunya turun ke 37 °C. Pastikan botol atau kantong ASI tertutup rapat sebelum direndam.
Rendam ASI selama 1–2 menit, lalu tuangkan ke botol bayi dan goyangkan perlahan agar tercampur merata.
Jangan gunakan air bersuhu lebih dari 40 °C karena bisa merusak enzim alami ASI.
4. Cara Menghangatkan ASI dengan Bottle Warmer
Bottle warmer merupakan cara yang praktis dan aman untuk menghangatkan ASI. Masukkan botol ASI ke alat sesuai petunjuk dan nyalakan hingga suhu ideal tercapai.
Pantau suhu selama proses penghangatan agar tidak terlalu panas. Setelah selesai, segera cabut kabel dan periksa suhu sebelum diberikan pada bayi.
5. Cara Menghangatkan ASI dari Kantong ASI
Kantong ASI dapat langsung direndam dalam air hangat asalkan dirancang untuk tahan panas. Pastikan kantong tertutup rapat sebelum direndam.
Gunakan air bersuhu sekitar 37 °C dan rendam selama 1–2 menit. Setelah hangat, tuang ASI ke botol dan siap diberikan kepada bayi.
6. Menghangatkan ASI dari Cooler Bag
ASI dalam cooler bag bisa bertahan hingga 24 jam jika disimpan dengan ice pack. Gunakan cara yang sama seperti saat menghangatkan ASI yang disimpan di kulkas.
Jika belum akan digunakan, simpan kembali ASI ke dalam chiller atau freezer agar tetap aman.
Cara Menghangatkan ASI yang Harus Dihindari
Selain mengetahui cara yang benar untuk menghangatkan ASI, Mama perlu juga memahami beberapa hal yang harus dihindari saat menghangatkannya, yaitu:
1. Hindari Menghangatkan ASI dengan Kompor
Mama tidak boleh menghangatkan ASI dengan meletakkannya dalam air mendidih langsung di atas kompor.
Hal itu dapat menyebabkan suhu ASI naik drastis dalam waktu cepat dan berisiko mengurangi kandungan nutrisi ASI yang berkualitas.
Perlu diingat juga bahwa suhu yang sangat tinggi dapat merusak botol atau kantong plastik yang digunakan untuk menyimpan ASI, bahkan sampai pada titik meleleh.
2. Hindari Menghangatkan ASI dengan Microwave
American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menyarankan untuk memanaskan ASI dalam wadah plastik menggunakan microwave.
Alasannya adalah potensi lepasnya zat kimia seperti BPA (bisfenol A) dari plastik ke dalam ASI ketika dipanaskan dengan microwave.
Selain itu, proses penghangatan di microwave cenderung menciptakan distribusi panas yang tidak merata di dalam botol ASI dan berisiko merusak kandungan nutrisi dalam ASI.
3. Memanaskan Ulang ASI Lebih dari Satu Kali
ASI yang sudah dihangatkan sebaiknya segera diberikan kepada bayi dan tidak disimpan atau dipanaskan ulang untuk digunakan kembali.
Memanaskan ulang ASI dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri serta menurunkan kadar antibodi alami yang penting bagi sistem imun bayi.
4. Mencampur ASI Hangat dengan ASI Dingin
Jangan mencampurkan ASI hangat yang baru saja diperah atau dihangatkan dengan ASI dingin dari kulkas.
Perbedaan suhu bisa memicu pertumbuhan bakteri dan menurunkan kualitas keseluruhan ASI.
Jika ingin mencampur ASI hangat dengan ASI dingin, sebaiknya dinginkan terlebih dahulu ASI hangat tersebut.
Baca Juga: Tanda Bayi Cukup ASI yang Wajib Mama Ketahui
Cara Mengecek Suhu ASI Sebelum Diberikan ke Bayi
Cara termudah mengecek suhu ASI adalah dengan meneteskannya sedikit ASI ke bagian dalam pergelangan tangan. Jika ASI terasa hangat seperti suhu tubuh, ASI siap diberikan.
Jangan celupkan jari langsung ke botol agar terhindar dari kontaminasi bakteri. ASI yang siap diberikan memiliki suhu hangat suam-suam kuku dan tidak terasa panas saat disentuh.
Lemak ASI biasanya sudah tercampur rata tanpa lapisan putih di permukaan. Jika lapisan lemak masih terlihat di permukaan, goyangkan botol dengan lembut, jangan dikocok.
Berapa Lama ASI Bisa Bertahan Setelah Dihangatkan?
ASI yang sudah dihangatkan umumnya hanya bertahan selama 1 hingga 2 jam pada suhu ruangan.
Setelah 2 jam, ASI sudah basi dan mulai ditumbuhi bakteri yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada si Kecil.
Segera berikan ASI yang telah dihangatkan dan tidak membiarkannya terlalu lama terbuka. Gunakan botol bersih dan hindari pemanasan ulang berkali-kali untuk menjaga nutrisinya.
Apakah ASI yang Sudah Dihangatkan Bisa Disimpan Kembali?
ASI yang sudah dihangatkan tidak disarankan untuk disimpan kembali, baik di kulkas maupun freezer. Proses pemanasan memicu pertumbuhan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan bayi.
Jika ASI tidak habis dalam 1–2 jam setelah dihangatkan, sebaiknya buang segera ASI yang tersisa. Selalu hangatkan ASI sesuai kebutuhan agar tidak ada sisa yang terbuang.
Itu dia berbagai cara menghangatkan ASI yang benar dan cara yang harus Mama hindari.
Pastikan ASI yang Mama berikan sudah cukup dan aman untuk si Kecil. Gunakan Health Immune Checker untuk cek kecukupan ASI. Periksakan kondisi si Kecil saat menyusui dan dapatkan solusi untuk pemberian ASI yang tepat bagi si Kecil!