Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
Cara menghangatkan ASI - Nutriclub
Nutrisi

Cara Menghangatkan ASI yang Benar agar Kualitasnya Terjaga

Article Oleh : Mauliyana Puspa Adityasari 13 November 2023

Jika Mama adalah seorang ibu yang bekerja atau working mom, alangkah baiknya mengetahui cara menghangatkan ASI yang benar. Mengetahui cara menyimpan dan menghangatkan ASI dengan benar dapat memastikan kualitasnya tetap terjaga dan nutrisinya tidak hilang begitu saja. Lalu, bagaimana cara menyimpan dan menghangatkan ASI yang benar?

Cara Menghangatkan ASI yang Benar

Menghangatkan ASI sebelum disajikan pada bayi sebenarnya pilihan masing-masing orang tua. Ada yang bayinya menyukai suhu lebih hangat, tapi tidak masalah juga jika ingin memberikan si Kecil ASI yang dingin. 

Namun, memahami cara untuk menghangatkan ASI yang benar dapat membantu Mama mengembalikan tekstur ASI yang sesuai, terutama ketika ASI telah dibekukan atau disimpan dalam keadaan dingin. Di mana kandungan lemaknya mungkin terpisah dan mengapung dalam botol atau kantong penyimpanan ASI.

Ada beberapa metode yang benar untuk menghangatkan ASI. Agar bayi tetap bisa mendapatkan manfaat ASI yang optimal, penting untuk mematuhi petunjuk dengan baik, seperti:

1. Cara Menghangatkan ASI dari Kulkas

ASI yang disimpan dalam kulkas dapat dihangatkan dengan langkah berikut ini:

  1. Mengambil ASI dari kulkas.

  2. Panaskan air menggunakan panci sebentar saja.

  3. Lalu, tuangkan air yang hangat atau tidak mendidih ke dalam wadah.

  4. Taruh botol atau kantong ASI yang tertutup ke dalam wadah berisi air hangat.

  5. Pastikan ASI dalam keadaan tertutup rapat ketika dihangatkan.

  6. Hangatkan ASI kurang lebih 1-2 menit hingga mencapai suhu yang diinginkan.

  7. Tuangkan ASI yang sudah dihangatkan tersebut ke dalam botol untuk diberikan ke bayi.

  8. Goyangkan botol ASI dengan lembut agar lemaknya dapat tercampur. Ingat, ASI jangan dikocok.

Sebelum memberikan ASI kepada bayi, pastikan untuk memeriksa suhu ASI dengan menuangkannya sedikit pada pergelangan tangan Mama. Jika terasa panas, biarkan hingga mencapai suhu yang sesuai.

Suhu ASI seharusnya berada pada level yang hangat, bukan panas. Untuk mencegah kontaminasi kuman dalam ASI, sebaiknya tidak memeriksa suhunya dengan cara mencelupkan jari ke dalam botol ya, Ma.

2. Cara Menghangatkan ASI yang Beku dari Freezer

ASI dapat bertahan lebih lama ketika disimpan di dalam freezer. Untuk menghangatkan ASI yang beku, sebaiknya Mama keluarkan terlebih dahulu dan letakkan di dalam kulkas bagian bawah untuk dicairkan semalaman.

Setelah itu, ikuti petunjuk yang sama dengan yang digunakan untuk menghangatkan ASI dari kulkas di atas.

Namun, jika Mama ingin memberikan ASI kepada si Kecil sesegera mungkin atau lupa untuk meletakkan ASI yang dibekukan di kulkas bagian bawah semalam sebelumnya, perhatikan langkah berikut ini.

  1. Kantong atau botol ASI dalam keadaan tertutup rapat.

  2. Kemudian, biarkan ASI terkena air keran yang mengalir.

  3. Selalu perhatikan suhu air yang digunakan untuk memastikan bahwa tidak terlalu panas.

  4. Pastikan agar air tidak mencapai bagian atas botol atau bagian yang tidak tertutup rapat untuk mencegah kemungkinan kontaminasi.

Cara di atas terbukti efektif untuk menghangatkan ASI. Namun, kelemahan dari metode ini adalah membutuhkan waktu lebih lama dan menggunakan lebih banyak air.

3. Cara Menghangatkan ASI dengan Bottle Warmer

Cara menghangatkan ASI yang praktis bisa Mama lakukan dengan penggunaan bottle warmer atau penghangat botol.

Akan tetapi, satu kelemahan yang mungkin timbul dari penggunaan jenis botol adalah risiko meningkatnya pemanasan berlebih yang dapat berpotensi merusak kandungan dalam ASI.

Menurut sebuah penelitian, suhu ASI yang dipanaskan dengan bottle warmer dapat mencapai di atas 26,7 °Celsius. Hal ini dapat berdampak negatif pada nilai nutrisi ASI.

Meski demikian, ada cara untuk menghangatkan ASI dengan bottle warmer yang bisa diikuti oleh Mama, sebagai berikut.

  1. Tempatkan seluruh botol ASI di dalam area pemanas yang telah disediakan dan pastikan untuk mengikuti panduan yang tertera.

  2. Biasanya, bottle warmer memerlukan beberapa menit untuk mencapai suhu yang diinginkan.

  3. Ketika proses penghangatan berlangsung, sangat penting selalu memantau bottle warmer untuk mencegahnya menjadi terlalu panas.

  4. Setelah ASI mencapai suhu yang diinginkan, pastikan untuk mencabut bottle warmer dari sumber listrik untuk menjaga keamanan.

Baca Juga: Tanda Bayi Cukup ASI yang Wajib Mama Ketahui

Cara Menghangatkan ASI yang Harus Dihindari

Selain mengetahui cara menghangatkan ASI yang benar, Mama perlu juga memahami beberapa hal yang harus dihindari saat menghangatkan ASI, yaitu:

1. Hindari Menghangatkan ASI dengan Kompor

Hindari meletakkan botol atau kantong ASI dalam air mendidih di atas kompor. Pasalnya, hal ini bisa menyebabkan ASI menjadi cepat terlalu panas dan berisiko mengurangi kandungan nutrisinya. Perlu diingat juga bahwa suhu yang sangat tinggi dapat merusak botol plastik, bahkan sampai pada titik meleleh atau rusak.

2. Hindari Menghangatkan ASI dengan Microwave

Mungkin Mama menganggap bahwa menghangatkan ASI dengan microwave adalah pilihan yang lebih praktis. Namun, sebenarnya metode ini sebaiknya dihindari, Ma.

Proses penghangatan di microwave cenderung dapat menciptakan distribusi panas yang tidak merata di dalam botol ASI. Selain itu, jika ASI terpapar terlalu lama atau dalam suhu yang terlalu tinggi di microwave, dapat menyebabkan nutrisi yang terdalam ASI menjadi berkurang. 

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menghindari penggunaan microwave pada wadah plastik yang digunakan untuk makanan atau minuman, termasuk ASI yang telah dipompa.

Alasannya adalah potensi lepasnya zat kimia seperti BPA (bisfenol A) dari plastik ke dalam ASI ketika dipanaskan dengan microwave.

Baca Juga: Cara Memerah ASI dan Menyimpan ASI yang Aman dan Tepat

Cara Membekukan ASI yang Benar

ASI hanya dapat bertahan selama 2-4 jam setelah diperah sehingga harus langsung dikonsumsi bayi sampai habis. Lewat dari waktu tersebut, ASI sudah tidak bisa dikonsumsi lagi alias ASI sudah basi, Ma.

Namun, ASI yang dibekukan dalam lemari es memiliki masa ketahanan yang lebih lama. Misalnya, di freezer satu pintu, ASI dapat disimpan hingga 2 minggu, sementara di freezer dua pintu, ASI dapat bertahan selama 3 bulan. Jika ASI disimpan dalam deep freezer dengan suhu kurang dari 18º Celsius atau kurang, maka masa simpannya bisa mencapai 6 hingga 12 bulan.

Oleh karena itu, penyimpanan ASI haruslah dilakukan dengan benar agar si Kecil bisa mendapatkan seluruh nutrisi secara maksimal. 

Berikut ini, cara untuk membekukan ASI yang harus Mama ketahui.

  1. Siapkan tempat penyimpanan ASI yang mudah untuk disterilkan, termasuk botol dengan penutup, wadah tahan panas, dan kantong penyimpanan khusus ASI yang telah terjamin bebas dari bisphenol-A (BPA).

  2. Pastikan ASI selalu diberikan label pada kantong ASI yang disimpan, mulai dari hari, tanggal, hingga jam ketika diperah.

  3. Ketika ingin menyimpan ASI dalam kantong penyimpanan khusus ASI atau storage bag, pastikan untuk meninggalkan sedikit ruang di dalam kantong, jangan mengisi penuh. Hal ini karena ASI dapat mengembang saat dibekukan.

  4. Jika ingin menyimpan ASI agar tahan lama, segera simpan ASI di dalam freezer dengan suhu kurang dari 18 derajat Celsius. Penyimpanan pada suhu yang rendah akan meningkatkan daya tahan terhadap mikroba dan menjaga kualitas ASI.

  5. Jika hanya ingin menyimpan untuk sementara dan akan segera disajikan, sebaiknya simpan ASI dalam kulkas bagian bawah (bukan freezer). 

  6. Jangan menyimpan ASI di sisi pintu kulkas karena dapat terjadi perubahan suhu saat buka-tutup pintu kulkas.

  7. Hindari menyimpan ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya.

  8. Ketika ingin disimpan dalam freezer, hindari mengocok ASI karena bisa merusak nutrisi penting dalam ASI.

Baca Juga: Berapa Jam Sekali Bayi Minum ASI? Ini Cara Menghitung Asupan ASI Bayi

Nah, itulah penjelasan lengkap seputar cara menghangatkan ASI yang benar agar kualitas ASI tetap terjaga. Jadi, pastikan Mama mengikuti langkah-langkah tersebut dengan benar, ya!

Temukan berbagai tips dan informasi seputar imunitas si Kecil, panduan tumbuh kembang sesuai usia anak, dan konsultasi 24 jam seputar tumbuh kembang anak langsung dengan expertnya, melalui The Parent's Guide Academy. Yuk, kunjungi sekarang juga, Ma!

  1. CDC. (2023, April 17). Proper Storage and Preparation of Breast Milk . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.html
  2. ‌Norris, T. (2019, February 27). How to Safely Warm Breast Milk from the Refrigerator and Freezer. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-warm-breast-milk#takeaway
  3. Parents. (2014). How to Warm Up Breast Milk. Parents. https://www.parents.com/baby/care/american-baby-how-tos/how-to-heat-a-bottle/
  4. IDAI | Penyimpanan ASI Perah. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah‌
  5. IDAI | Sukses Menyusui Saat Bekerja. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/sukses-menyusui-saat-bekerja-2
  6. Swati Patwal. (2021, June). How To Tell If Breast Milk Is Bad? Signs And Tips To Prevent. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/how-to-tell-if-breast-milk-is-bad-spoil-signs-tips_00738355/
  7. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/426/ibu-bekerja-juga-bisa-asi-eksklusif
  8. ‌How Often and How Much Should Your Baby Eat? (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/english/ages-stages/baby/feeding-nutrition/pages/how-often-and-how-much-should-your-baby-eat.aspx
comment-icon comment-icon