Olahraga Rutin Mendukung Daya Tahan Tubuh Anak
Loading...
burger menu
meningkatkan daya tahan tubuh anak, olahraga untuk anak
Imunitas

Olahraga Rutin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 27 September 2021


  • Mengapa Anak Harus Olahraga?
  • Olahraga Apa yang Cocok untuk Anak-anak?
  • Tips agar Anak Mau Aktif Bergerak

Mama dan Papa pasti sudah sangat paham tentang manfaat olahraga untuk membuat badan bugar dan menjaga berat badan tetap ideal. Namun, tahukah Mama bahwa olahraga juga dapat meningkatkan imun anak? Bahkan, olahraga rutin juga dapat mendukung proses tumbuh kembang anak agar berjalan seoptimal mungkin.

Cari tahu manfaat dan macam-macam jenis olahraga yang dapat meningkatkan imun anak di sini.

Mengapa Anak Harus Olahraga?

Apa yang ada di bayangan Mama dan Papa ketika mendengar kata “olahraga”? Kebanyakan orang dewasa mungkin langsung terpikirkan tentang kegiatan di gym, misalnya mengangkat beban, lari di atas treadmill, senam aerobik, atau bahkan olahraga tim seperti sepak bola atau basket.

Namun untuk anak-anak di usia dini, olahraga hanya sesimpel membuat badannya terus bergerak dengan aktivitas fisik yang rutin. Olahraga bisa berupa apa saja yang membuat napas anak lebih cepat dan jantungnya berdetak lebih cepat, misalnya bermain kejar-kejaran, petak umpet, dan lain sebagainya.

Selain membantu menjaga berat badan anak tetap ideal, berikut adalah beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan anak jika rajin berolahraga:

1. Olahraga Meningkatkan Imun

Ini adalah salah satu manfaat olahraga yang belum banyak disadari orang tua. Memang benar bahwa olahraga rutin dapat membantu meningkatkan imun tubuh. Sebab saat berolahraga, tubuh anak akan melepaskan sitokin dan kemokin.

Pelepasan kedua hormon ini akan memicu sistem kekebalan bawaan anak (innate immune system) untuk lebih siap menghadapi infeksi, dengan merespon secara lebih cepat dan tepat.

Olahraga juga dapat menyesuaikan cara kerja imun secara alami sehingga tubuh tidak merespon infeksi secara berlebihan. Sebab, respon imun yang terlalu reaktif justru dapat menyebabkan peradangan.

Dengan kata lain, olahraga rutin membantu tubuh membangkitkan sel-sel imun dalam jumlah yang tepat untuk mematikan infeksi secara efektif.

Selain itu, olahraga juga menyebabkan perubahan pada antibodi dan sel darah putih. Sel darah putih adalah sel dalam sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit. Olahraga rutin membuat antibodi atau sel darah putih ini bersirkulasi lebih cepat sehingga dapat mendeteksi penyakit lebih dini dari normalnya. 

Pun setelah berolahraga, suhu inti tubuh anak akan sedikit naik. Kenaikan suhu tubuh selama dan tepat setelah berolahraga dapat mencegah pertumbuhan bakteri untuk membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih baik. Konsepnya mirip dengan apa yang terjadi saat anak demam.

2. Bantu Anak Tumbuh Tinggi

Olahraga membantu anak membangun otot dan tulang yang lebih kuat. Sebab, olahraga bantu memicu produksi hormon pertumbuhan (GH) dan hormon anabolik lain untuk merangsang terjadinya pembesaran otot dan pertumbuhan beberapa jaringan kompleks dalam tubuh, termasuk jaringan tulang.

Anak yang terbiasa berolahraga secara teratur juga akan memiliki kepadatan tulang puncak yang lebih besar daripada anak yang tidak pernah olahraga, menurut National Institutes of Health.

Selain karena pengaruh genetik orang tua, kepadatan tulang jugalah yang membantu anak tampak berperawakan lebih tinggi. Sebab, tulang belakangnya mampu menjadi penyangga yang baik untuk membuat postur badan si Kecil mantap berdiri tegak.

Menjaga kesehatan tulang, persendian, dan otot dapat membantu memastikan si Kecil dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara efektif dan minim risiko cedera.

3. Membuat Anak Lebih Kuat dan Bugar

Olahraga yang rutin tidak hanya bantu meningkatkan imun tubuh, tapi juga membantu menjaga kebugaran jantung dan paru-paru. Sebab ketika berolahraga, jantung akan terus dipacu untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jika dilakukan terus menerus secara rutin, olahraga dapat bantu memperkuat otot-otot jantung sehingga cara kerjanya akan lebih efisien.

Berolahraga rutin juga bantu meningkatkan kapasitas paru-paru serta efisiensinya untuk mengalirkan udara masuk dan keluar tubuh. Semakin efisien paru-paru anak bekerja, akan ada lebih banyak oksigen yang ditarik ke dalam tubuh. Oksigen dibutuhkan untuk memecah atau mencerna makanan menjadi cadangan energi yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas.

Selain itu, olahraga rutin juga bermanfaat untuk mengendalikan gula darah dengan memicu otot menyerap lebih banyak cadangan glukosa dari aliran darah untuk digunakan sebagai energi tubuh. Semakin banyak glukosa yang dipakai sebagai energi, anak tentu akan semakin aktif bergerak.

Semua dampak positif ini tentu akan berpengaruh pada kekuatan fisik tubuh anak yang sedang bertumbuh pesat. Olahraga teratur akan membuat anak merasa lebih energik, sehingga si Kecil dapat lebih aktif bermain, berlarian, dan berjalan jauh tanpa cepat merasa lelah.

4. Mengasah Keterampilan Kognitif

Olahraga bukan hanya membuat anak sehat dan kuat, tapi ternyata juga mendukung perkembangan otaknya.

Selama berolahraga, sel-sel saraf di hipokampus dan korteks prefrontal otak dipicu untuk berduplikasi dan membentuk koneksi baru. Proses ini akan menghasilkan kemampuan belajar, konsentrasi, dan ingatan yang lebih baik.

Perkembangan kognitif yang optimal juga membantu mempertajam keterampilan problem solving anak, karena semakin banyak sel-sel otak yang tersambung satu sama lain dapat membantu meningkatkan kemampuan si Kecil bernalar dan berpikir logis.

5. Meningkatkan Self-Esteem

Aktivitas fisik rutin membantu melepaskan beta-endorphin sehingga dapat membuat anak lebih ceria dan sehat setiap harinya. Beta-endorphin itu sendiri adalah zat alami dalam tubuh yang berfungsi untuk menciptakan efek tenang dan bahagia sehingga dapat mempertahankan suasana hati yang lebih baik.

Sebuah studi Mei 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences menemukan bahwa serotonin, zat kimia pengatur suasana hati yang diproduksi tubuh, juga meningkat selama berolahraga. Peningkatan kadar serotonin dalam sistem saraf pusat otak berhubungan dengan perasaan tenteram dan damai hingga peningkatan nafsu makan.

Seiring dengan meningkatnya kesehatan mental dan suasana hati, olahraga juga meningkatkan self-esteem anak karena berbagai dampak di atas. Sebab sejatinya, anak yang lebih bugar, kuat, dan sehat akan memiliki pembawaan yang lebih percaya diri.

Selain itu, olahraga adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk berteman dan menjadi bagian dari kelompok sosial pasti berkontribusi pada self-esteem si Kecil.

Olahraga Apa yang Cocok untuk Anak-anak?

Olahraga adalah salah satu aktivitas yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Jadi, akan lebih baik untuk mengenalkan olahraga pada anak sedini mungkin, bahkan sejak usia 1-3 tahun.

Akan tetapi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, memulai olahraga untuk anak tidak perlu berupa kegiatan fisik yang terstruktur, seperti pertandingan sepak bola atau kelas-kelas di gym.

Sebab kebanyakan anak di bawah usia 6 tahun belum memiliki keterampilan emosional dan motorik dasar yang diperlukan untuk melakukan olahraga terorganisir. Anak-anak usia balita masih belum familiar dengan konsep bekerja sama dan kekalahan, sehingga jenis-jenis olahraga tim belum cocok untuk dikenalkan di usia ini.

Sebagai permulaan, Mama dan Papa dapat mengajak anak untuk rutin beraktivitas fisik sederhana seperti naik turun tangga, bermain di taman bermain, bergelayutan di monkey bar, bersepeda keliling komplek rumah, bermain kejar-kejaran, atau berenang. Mama juga bisa membawa si Kecil ke jungle gym yang banyak terdapat di mall-mall.

Yang paling penting adalah supaya semua kegiatan atau permainan yang si Kecil lakukan dapat memenuhi durasi aktivitas fisik harian yang dianjurkan para ahli.

Pedoman olahraga dari Kanada, Australia, dan Inggris merekomendasikan agar anak-anak usia 1-3 tahun untuk bergerak aktif setidaknya 3 jam sepanjang hari. Ini harus mencakup aktivitas ringan, permainan aktif, dan gerakan energik, seperti melompat dan berlari.

Tips agar Anak Mau Aktif Bergerak

Bagi kebanyakan anak, olahraga erat kaitannya dengan kegiatan fisik yang membuat badan capek. Supaya si Kecil mau dan terbiasa berolahraga, berikut adalah beberapa tips yang bisa Mama dan Papa terapkan mulai hari ini:

  • Tetapkan jadwal aktivitas fisik rutin untuk dilakukan bersama-bersama.

  • Jadikan olahraga atau beraktivitas fisik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, seperti membiasakan naik tangga daripada lift.

  • Jadilah panutan yang baik untuk si Kecil dengan juga ikut rutin beraktivitas fisik dan berolahraga. Mama dan Papa juga bisa sertakan si Kecil ikut ke tempat Mama Papa biasa berolahraga sehingga ia akan jadi lebih familiar dengan lingkungan yang aktif.

  • Jadikan sesi olahraga lebih menyenangkan, sehingga anak-anak Anda akan mau melakukannya lagi. Misalnya, dengan menyelipkan permainan treasure hunt.

Ingat ya, Ma, langkah pertama si Kecil jadi pemenang dimulai dari stimulasi yang tepat. Semoga dengan informasi di atas bisa membantu Mama memahami betapa pentingnya membiasakan anak bergerak aktif lewat olahraga rutin.

Sebab, olahraga rutin juga sangat berkaitan dengan peningkatkan sistem imun, pertumbuhan fisik, serta perkembangan otak, termasuk daya tangkap, skill problem-solving, dan keterampilan psikomotorik anak untuk bergerak dan mengontrol gerakan tubuhnya. 

Nah, Mama bisa, lho, cari tahu sejauh mana perkembangan keterampilan psikomotorik anak melalui tes 8 Winning Skills si Kecil yang diidentifikasi dari kesehariannya. Dapatkan gratis Stimulation Kit Gratis di akhir tesnya!

Penting juga untuk melengkapi stimulasi dengan asupan nutrisi optimal di 1000 hari pertama kehidupannya. Berikan makanan bergizi serta susu terbaik untuk daya tahan tubuh anak.

Untuk mendapatkan susu terbaik, pilih yang mengandung formula Double Biotics, perpaduan FOS:GOS rasio 1:9 dan DHA EPA. Nutrisi untuk perkuat imunitas dan dukung tumbuh kembangnya agar menang di setiap langkah!

Yuk daftarkan diri Mama di Nutriclub untuk promo menarik seputar produk Nutrilon Royal. Mama juga bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif seperti Podcast, Parenting E-book, hingga penukaran poin produk Nutrilon Royal dengan hadiah eksklusif.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Can Exercise Improve the Immune System? (2021, June 2). Right as Rain by UW Medicine; RightAsRain. https://rightasrain.uwmedicine.org/body/exercise/exercise-immune-system
     
  2. ‌Exercise and immunity: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2020). Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/article/007165.htm
     
  3. ‌Borer, K. T. (1995). The Effects of Exercise on Growth. Sports Medicine, 20(6), 375–397. https://doi.org/10.2165/00007256-199520060-00004
     
  4. ‌CDC. (2022, June 16). Benefits of Physical Activity. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/pa-health/index.htm
     
  5. ‌Health, A. (2021). Why is physical activity important for child development? Activehealth.sg. https://www.activehealth.sg/read/physical-activity/why-is-physical-activity-important-for-child-development
     
  6. ‌https://www.facebook.com/parents. (2022). 10 Benefits of Physical Activity for Kids. Parents. https://www.parents.com/fun/sports/exercise/10-benefits-of-physical-activity/
     
  7. ‌admin. (2020, July 30). Exercise Benefits for Children- Improved Brain Functioning – Center for Healthy Eating and Activity Research. Ucsd.edu. https://chear.ucsd.edu/blog/exercise-benefits-for-children-improved-brain-functioning
     
  8. ‌Zapata, K. (2020, December 8). Should Toddlers Play Sports? The Answer May Surprise You. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/childrens-health/sports-for-toddlers#toddler-readiness
     
  9. ‌Kids and Exercise (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/exercise.html
     
Artikel Terkait