Batuk alergi dingin kerap terjadi pada anak. Berbeda dengan batuk yang disertai flu, batuk ini langsung terjadi sesaat setelah terpapar suhu dingin.
Apa Itu Batuk Alergi Dingin?
Ini adalah batuk yang terjadi akibat suhu dingin dan udara kering yang mengiritasi serta mempersempit saluran pernapasan. Kondisi ini juga merangsang produksi dahak sehingga si Kecil sulit bernapas.
Batuk ini berbeda dengan batuk biasa atau flu. Umumnya, batuk biasa atau flu disebabkan oleh virus. Sementara itu, batuk yang satu ini terjadi akibat reaksi tubuh terhadap kondisi cuaca.
Penyebab Batuk Alergi Dingin pada Anak
Penyebabnya adalah suhu dingin yang mempersempit saluran napas dan merangsang produksi histamin, senyawa pemicu peradangan yang menyebabkan batuk. Beberapa faktor pemicu, di antaranya:
- Debu
- Aktivitas fisik atau olahraga anak yang intens, seperti berlari-larian
- Kelembapan udara yang rendah
- Jamur di tembok
- Kecoa
Selain itu, kondisi kesehatan yang dapat memperburuk batuk ini, yaitu:
- Risiko alergi
- Asma
- Bronkitis kronis
- Sinusitis
- Rinitis alergi
- Infeksi saluran pernapasan
Download Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh 1000 Hari Pertama untuk panduan lengkap dan eksklusif seputar cara pemenuhan nutrisi penting untuk daya tahan tubuh anak, cara stimulasi yang optimal, hingga strategi menjaga kesehatan si kecil di 1000 hari pertama usianya. Gratis!
Gejala Batuk Alergi Dingin pada Anak
Batuk akibat alergi dingin memiliki ciri yang khas, yaitu batuk kering dan terasa gatal di tenggorokan.
Biasanya, batuk ini juga diikuti dengan beberapa gejala lain, seperti:
- Hidung meler
- Hidung tersumbat
- Bersin-bersin
- Lelah
- Nyeri di sekitar wajah dan dahi
- Mata berair dan kemerahan
- Sesak napas
- Mengi atau napas berbunyi
- Napas pendek
Cara Mengatasi Batuk Alergi Dingin pada Anak
Cara mengatasi batuk akibat salah satu macam alergi ini harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari meringankan gejala hingga mencegah agar gejala semakin parah.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Menghindari Paparan Pemicu Alergi
Cara terpenting dalam mengatasi masalah ini adalah menjauhkan tubuh dari udara dingin.
Selain itu, hindari pula beberapa hal yang berpotensi menjadi pemicu alergi, seperti debu, udara yang kering, dan dinding yang lembap.
2. Menjaga Suhu Tubuh Tetap Hangat
Untuk mengurangi rasa dingin, Ayah Bunda bisa memberikan sesuatu yang hangat kepada si Kecil. Ini penting agar tubuhnya tetap nyaman dan tidak menggigil.
Kenakan pakaian tebal yang bisa menjaga suhu tubuh si Kecil. Pilih bahan yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi kulit.
Lengkapi dengan kaus kaki, syal, selimut, dan penutup kepala rajut. Semua ini membantu menjaga kehangatan, terutama saat cuaca sangat dingin.
3. Menghindari Perubahan Suhu Ruangan yang Drastis
Cara yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membuka jendela lebar-lebar saat suhu udara di luar dingin. Saat malam hari, tutup jendela serapat mungkin.
Suhu udara yang berubah drastis juga membuat sistem imun stres sehingga lebih rentan terkena infeksi pernapasan.
Baca juga: 10 Cara Menjaga Kondisi Tubuh Anak saat Perubahan Cuaca
4. Berikan Obat Antihistamin Jika Direkomendasikan Dokter
Saat mengalami alergi, sistem imun akan menghasilkan histamin yang mempersempit saluran pernapasan. Maka, obat antihistamin biasanya digunakan untuk memblokir pelepasan histamin sehingga reaksi alergi terkendali.
Dua jenis antihistamin untuk anak yang sering digunakan adalah cetirizine dan loratadine. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui dosis dan pilihan obat yang tepat.
5. Gunakan Pelembap Udara (Humidifier)
Humidifier berfungsi meningkatkan kelembapan udara di sekitar si Kecil. Udara yang lembap membantu meredakan iritasi di saluran pernapasan.
Dengan iritasi yang berkurang, batuk pun menjadi lebih ringan. Si Kecil bisa bernapas dengan lebih nyaman.
Selain itu, uap dari humidifier membantu mengencerkan dahak. Ini memudahkan dahak keluar dan mempercepat pemulihan.
6. Berikan Minuman Hangat
Air hangat membantu mengontrol suhu tubuh agar tetap hangat. Ini penting untuk mencegah tubuh kedinginan saat cuaca dingin.
Selain itu, air hangat akan membasahi tenggorokan yang kering. Tenggorokan yang lembap terasa lebih nyaman dan tidak mudah teriritasi.
Dengan tenggorokan yang lembap dan hangat, frekuensi batuk pun berkurang. Si Kecil bisa bernapas lebih lega dan tidur lebih nyenyak.
7. Konsumsi Air Madu dan Lemon
Minum lemon dan madu yang dicampur air hangat bisa meredakan batuk alergi dingin pada anak. Madu ternyata berpotensi memiliki fungsi yang mirip dengan obat batuk difenhidramin.
Lemon juga kaya vitamin C dan asam folat yang penting bagi anak sehat dengan imun kuat, jadi tubuhnya mampu melawan infeksi saluran pernapasan.
Ingat, jangan berikan air madu dan lemon pada anak usia di bawah 1 tahun. Madu bisa mengandung bakteri Clostridium botulinum yang berbahaya bagi saraf bayi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera ke dokter bila anak sudah memperlihatkan tanda-tanda bahaya berikut:
- Batuk kering lebih dari 2 minggu
- Kulit bentol dan ruam
- Mual, muntah, atau diare
- Pingsan
- Pembengkakan pada wajah dan lidah sehingga sulit bernapas dan mengi
Ini merupakan tanda-tanda anak mengalami asma dan anafilaksis. Diketahui, anafilaksis merupakan reaksi alergi yang mengancam nyawa sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit.
Batuk alergi dingin terjadi akibat adanya penyempitan dan iritasi pada saluran pernapasan. Kondisi ini diperparah bila si Kecil memiliki riwayat masalah pernapasan, seperti asma atau rinitis alergi.
Pastikan udara di sekitar si Kecil tetap hangat dan lembap untuk mencegah kondisi ini. Segera ke dokter bila menemukan tanda-tanda bahaya.
Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!