- Pembahasan dalam artikel :
- 11 Macam-macam Karakter Anak Usia Dini
Setiap anak usia dini mempunyai karakter unik yang dapat menarik perhatian orang tua atau orang dewasa lainnya. Papa dan Mama harus bisa mengidentifikasi karakter anak sejak dini dengan baik dan bijak. Memahami karakter anak sejak dini dapat memberikan pilihan dalam mengkondisikan tumbuh kembang anak yang optimal, menyesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing anak. Hal ini sangat penting khususnya karena usia dini merupakan periode usia emas, masa di mana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, bahasa, emosi, dan sosial pada anak-anak kita yang tentunya dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal anak dan pengasuhan orang tua.1
Lalu, apa sajakah macam-macam karakter anak? Semuanya akan dijelaskan di artikel ini, mulai dari karakter anak yang aktif, kreatif, responsif, hingga scaffolding. Yuk, kita simak ulasan berikut ini!
11 Macam-macam Karakter Anak Usia Dini
Metode belajar age-approptiate pedagogies adalah metode pengajaran anak usia dini yang disusun dengan mengidentifikasikan 11 jenis karakter pembelajaran pada anak. Metode ini mendukung pendidikan anak usia dini dengan memperhatikan macam-macam karakter anak pada proses pembelajaran, memaksimalkan partisipasi anak, dan pendidik dalam proses belajar anak agar memberikan hasil yang optimal dalam proses pendidikan anak pada usia dini.2
1. Aktif
Aktif adalah karakteristik proses pembelajaran yang didukung oleh kegiatan fisik dan keterlibatan dalam berbagai aktivitas. Bentuk-bentuk aktivitas menjadi esensial dalam mengembangkan potensi penuh pada anak. Fokus, konsentrasi, motivasi terhadap anak, didukung dengan cara bergerak, berbuat, dan interaksi secara aktif dalam berbagai aspek proses pembelajaran.2
2. Agentic
Agentic adalah karakteristik proses pembelajaran yang didukung oleh pemberian pengertian dan kepercayaan bahwa anak memiliki suara dan makna dalam proses pembelajarannya. Ide dan perminatan anak yang muncul diinisiasikan dan didukung agar dapat mendorong potensi pembelajaran dalam memahami pengertian anak tersebut dalam proses pembelajarannya.2
3. Kolaboratif
Kolaboratif adalah karakteristik proses pembelajaran yang bersifat sosial dan bekerja sama untuk saling membangun. Anak dan pendidik bekerja sama untuk menemukan metode pembelajaran dan saling pengertian dalam proses saling bertukar pikir, serta saling memberikan aksi yang mendukung.2
4. Kreatif
Kreatif adalah karakteristik proses pembelajaran dengan cara memicu anak dengan pertanyaan “bagaimana bila?”, bentuk pertanyaan yang menstimulasi investigasi, rasa ingin tahu, dan jiwa artistik dalam proses bereksplorasi tentang potensi dan cara berpikir yang baru.2
Baca Juga: Yuk Mulai Membangun Karakter Resilien Si Kecil
5. Eksplisit
Eksplisit adalah karakteristik proses pembelajaran yang didukung oleh metode yang membuat jelas tentang hubungan antara tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran yang dilaksanakan, beserta penjelasan bagaimana proses yang dijalankan tersebut mendukung pemantapan pengertian serta keahlian bagi para pelajar.2
6. Kekayaan bahasa dan dialog
Kekayaan bahasa dan dialog adalah karakteristik proses pembelajaran dengan membangun suasana dialog dan berbahasa yang memiliki makna yang dalam antara pengajar dan peserta didik. Kondisi demikian diupayakan agar mendukung proses berpikir, belajar, keikutsertaan, dan imajinasi bagi para peserta didik.2
7. Learner focused
Learner focused adalah karakteristik proses pembelajaran yang mengandung kesadaran bahwa setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, berikut juga mengayomi karakter fisik, intelektual, kultur, sosial, dan pengalaman, serta perspektif pribadi yang berbeda pada setiap anak. Lantas proses pembelajaran difokuskan sesuai dengan kondisi individu anak.2
Baca Juga: 13 Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak
8. Naratif
Naratif adalah karakteristik proses pembelajaran melalui cerita dalam bentuk peran, cerita tertulis, cerita yang diucapkan, atau cerita dalam bentuk digital yang mendeskripsikan kondisi kehidupan sehari-hari.2
9. Playful
Playful adalah karakteristik proses pembelajaran yang didukung dengan cara menghubungkan imajinasi dan kreativitas agar anak dapat bereksplorasi dengan dunianya tanpa dibatasi dengan kondisi kehidupan nyata. Anak diberikan kebebasan untuk berinovasi dan memungkinkan potensi baru.2
10. Responsif
Karakteristik responsif adalah karakter metode pembelajaran yang memiliki sikap fleksibel yang memastikan bahwa sistem pembelajaran dapat menyesuaikan keseimbangan antara disiplin dan spontanitas sikap anak. Pengajar perlu menyeimbangkan antara struktur pengajaran dasar yang sudah dibentuk dengan spontanitas peserta didik.
11. Scaffolding
Scaffolding adalah karakteristik proses pembelajaran dengan memberikan contoh, memberikan dukungan semangat, menambah tingkat tantangan dan pertanyaan-pertanyaan yang bermakna, dan kemudian memberikan refleksi pembelajaran sebagai bentuk dukungan terhadap proses mendidik anak menjadi seseorang yang memiliki kompetensi baik. Dukungan terhadap pembelajaran baru selalu diberikan, hingga kemudian bila anak sudah mulai menguasai materi pembelajaran, dukungan tersebut secara bertahap dikurangi agar anak dapat menjadi mandiri dalam kompetensi yang dipelajarinya.
Demikianlah ulasan tentang 11 macam-macam karakter anak usia dini. Pengenalan atau identifikasi jenis karakter pada anak Mama akan membantu untuk menentukan metode yang tepat bagi anak untuk belajar, menumbuh kembangkan kecerdasan mereka dalam berbagai aspek, baik fisik, motorik, bahasa, emosi, maupun sosial. Sebaiknya Mama bereksplorasi dan bereksperimen penerapan metode, serta mengevaluasi antara satu metode dengan metode lain agar dapat menemukan kombinasi metode belajar yang paling optimal untuk buah hati Mama.
Siapkan pula potensi si Kecil bersama Nutriclub melalui One Step Ahead Academy. Pasalnya, masa depan adalah milik mereka yang siap dan untuk mampu menghadapi masa depan si Kecil butuh keterampilan. Temukan penjelasan lebih lanjut di sini, ya Ma!
Semoga semua informasi ini membantu, ya Ma!
Baca Juga: 7 Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini