Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
5 Cara Stimulasi Melatih Kecerdasan Anak Usia 2 Tahun - Nutriclub
Stimulasi

5 Cara Stimulasi untuk Melatih Kecerdasan Anak Usia 2 Tahun

Article Oleh : Eka Rahmawati 02 November 2022

Usia 2 tahun menjadi momentum bagi orang tua untuk melatih kecerdasan anak sebelum ia benar-benar siap masuk sekolah. Alasannya karena anak terlahir memiliki 100 triliun sel otak yang disebut neuron, dan selama tiga tahun pertama usianya neuron-neuron itu akan membentuk koneksi antar satu sama lain sampai membentuk jaringan.

Koneksi antar sel otak inilah yang memungkinkan anak bisa bergerak, berpikir dan belajar, serta berkomunikasi. Maka, semakin banyak dan kokoh jaringan antar sel saraf otaknya menunjukkan kecerdasan anak yang juga tinggi.

Nah, stimulasi yang Mama dan Papa berikan secara berulang dan konsisten dalam tiga tahun pertamanya akan memperkuat hubungan antar sel saraf otak anak sehingga menjadikan permanen.

Kecerdasan yang Perlu Dikembangkan untuk Anak 2 Tahun

Sebelum mengetahui bagaimana cara melatih kecerdasan anak usia 2 tahun, Mama perlu tahu secara lebih lanjut apa saja fokus kecerdasan yang perlu dikembangkan untuk anak 2 tahun. 

1. Kecerdasan Bahasa

Kemampuan bahasa menjadi hal dasar yang perlu dilatih lebih lanjut pada anak usia 2 tahun. Beberapa kemampuan yang perlu dikuasai si Kecil yaitu mampu menyebutkan nama bagian tubuh, Mama dan Papa, saudara, dan benda di sekitarnya, mengucap kalimat sederhana dalam dua sampai empat kata, menunjuk gambar atau benda saat disebutkan namanya. 

Salah satu cara untuk melatih kecerdasan anak usia 2 tahun dalam hal bahasa adalah dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan sambil memberi tahu mereka apa yang akan terjadi selanjutnya di hari itu. Membaca dan berusaha mengulang kata-kata yang ada dalam buku juga akan mengasah kemampuan bahasanya.

Baca Juga: Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara? Ini yang Bisa Mama Lakukan

2. Kecerdasan Kognitif 

Anak usia 2 tahun sudah mulai bisa mengelompokkan warna dan bentuk, bermain peran, melengkapi lirik atau kalimat yang sering ia dengar, dan mengikuti instruksi. Kemampuan berbahasanya pun juga meningkat dan mulai memahami informasi yang ia terima.

3. Kecerdasan Motorik

Di usia 2 tahun si Kecil perlu diasah keterampilan geraknya agar bisa menguasai beberapa hal seperti berdiri berlari, berjinjit, melempar bola ke atas, menendang bola, hingga naik dan turun dari tangga dengan berpegangan.

Saat anak memasuki usia 2 tahun, Mama bisa melatih kecerdasan si Kecil di bidang motorik melalui permainan yang menstimulasi si Kecil menggerakkan otot tangan dan kakinya. Lebih asyik lagi lakukan setiap hari di luar rumah, ya Ma.

4. Kecerdasan Sosial/Emosional

Perkembangan kecerdasan sosial/emosional anak usia 2 tahun akan terlihat. Di fase ini, si Kecil akan mulai bisa meniru teman atau saudaranya yang lebih tua atau orang dewasa, mulai menolak apa yang Mama minta, dan menikmati bermain dengan dirinya sendiri.

Cara Mudah Melatih Kecerdasan Anak Usia 2 Tahun

Tidak perlu menggunakan cara atau stimulasi otak yang rumit untuk melatih kecerdasan anak di usia 2 tahun. Mama bisa menciptakan berbagai aktivitas menarik di rumah untuk bantu meningkatkan kecerdasan si Kecil.

1. Bacakan ensiklopedia setiap hari

Anak umur 2 tahun memang belum bisa lancar membaca. Namun, Mama bisa menanamkan rasa cinta terhadap buku sekaligus keinginan si Kecil untuk belajar baca dengan membacakan buku untuknya setiap hari.

Pilihlah buku-buku edukatif yang bisa melatih kecerdasan otaknya seperti ensiklopedia bergambar. Meski ia belum bisa baca, perpaduan antara melihat gambar yang menarik dengan mendengarkan potongan informasi berharga tentang sejarah, sains, dan budaya dari suara Mama akan menantang otak si Kecil untuk terus belajar dan menyerap ilmu-ilmu baru.

Membacakan buku juga memberikan banyak manfaat untuk anak, yaitu menambah kosakatanya, mengasah daya imajinasinya, dan memperkuat bonding antara Mama dan si Kecil. Dikutip dari jurnal penelitian psikiatri anak dan remaja Kanada, hubungan erat antara orang tua dan anak sangat berpengaruh positif pada proses perkembangan otak anak.

Sekadar tips, coba biasakan untuk membacakan cerita menjelang anak tidur malam. Pasalnya, di waktu-waktu tersebut bisa membuat anak lebih mudah mengingat dan fokus.

2. Ajak anak bereksperimen

Di akhir pekan, cobalah ajak anak melakukan eksperimen sains kecil-kecilan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dilontarkan anak, seperti “Ma, kenapa malam kok gelap tapi sekarang terang?” atau “pohon asalnya dari mana, sih?”

Lewat eksperimen, Mama akan lebih mudah memperkenalkan gagasan-gagasan baru dan si Kecil pun juga lebih cepat tanggap untuk memahami dunia di sekitarnya. Cara ini juga melatih kecerdasan otak anak karena dengan bereksperimen anak memperoleh kesempatan baru untuk mengajukan pertanyaan.

Selain itu, melakukan eksperimen sains membantu mengembangkan keterampilan anak dalam menetapkan tujuan, perencanaan, dan  belajar tentang pemecahan masalah dalam situasi di mana tidak ada jawaban yang pasti atau 'benar'.

Beberapa eksperimen sederhana yang bisa Mama coba bersama si Kecil di rumah adalah menanam kecambah di kapas, membuat tata surya, atau sink or float untuk memperkenalkan konsep berat dan volume benda pada si Kecil.

Dampingi anak selama bereksperimen dan ceritakan tentang apa yang Mama lakukan secara antusias untuk menjaga rasa penasarannya. Semakin banyak pengalaman yang bisa mereka rasakan, maka akan semakin banyak pula anak belajar hal baru. 

3. Bangun percakapan sesering mungkin

Menurut UNICEF demi mendukung kemampuan berbahasanya, Mama bisa membiasakan untuk berbicara pada si Kecil saat sedang melakukan aktivitas bersamanya, misalnya saat sedang membantunya mengenakan baju, memberi makan, atau saat memandikannya. 

Begitu pula saat sedang bermain di alam. Mama bisa mengajaknya untuk merasakan angin, daun, dan lainnya menggunakan bahasa sederhana. 

Untuk anak usia 2 tahun, mengajukan pertanyaan sederhana dan memintanya untuk memberikan jawaban atau pertanyaan lanjutan juga bisa dilakukan untuk melatih kecerdasan si Kecil agar semakin pintar berkomunikasi. 

4. Jangan lupakan aktivitas fisik

Melakukan aktivitas fisik juga sangat disarankan untuk menstimulasi kecerdasan emosional anak di umur 2 tahun ini. Dengan aktif bergerak bukan hanya berdampak pada fisiknya saja tapi memberikan efek positif bagi mental anak. 

Aktivitas fisik membantu melepaskan endorfin yang berguna melawan kecemasan dan perasaan depresi, dan meningkatkan keterampilan kognitif.  

Kegiatan stimulasi anak 2 tahun di luar ruangan contohnya bermain hide and seek, bermain mencari daun warna tertentu, bermain pasir, dan lainnya.

5. Bermain Sesuai Usianya

Aktivitas bermain untuk anak usia 2 tahun sudah cukup beragam seiring kemampuannya yang sudah berkembang.  Mereka sudah memiliki kontrol tangan dan jari yang lebih kuat dan suka melakukan eksperimen menggunakan benda-benda kecil. Anak usia dua tahun juga sudah mulai memahami konsep konteks akan suatu hal. 

Contoh permainan yang bisa Mama berikan yaitu bongkar pasang puzzle. Dengan mainan ini anak bisa belajar bagaimana caranya menyelesaikan suatu problem dengan mencoba memasangkan kepingan puzzle sesuai ukuran dan warnanya. Anak juga diajarkan untuk mengikuti aturan permainan yang dipandu oleh Mama untuk memahami cara memasangnya.

Baca juga: Anak Umur 2 Tahun Belum Bisa Jalan, Apakah Normal?

Nutrisi untuk Dukung Kecerdasan si Kecil 

Sebenarnya tak cukup melatih kecerdasan anak usia 2 tahun hanya dengan menggunakan stimulasi yang sudah disebutkan di atas. Menurut UCLA Health di usia 1 hingga 3 tahun otak anak berkembang cukup pesat sehingga kemampuan kognitifnya meningkat. Di fase-fase ini perlu didukung dengan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang. Jika balita tidak mendapatkan nutrisi yang baik di setiap makanannya akan sangat berpengaruh pada kemampuan fokus, memori, dan akademik di kemudian hari.

Beberapa asupan penting yang dapat mendukung perkembangan otak si Kecil yaitu: 

  • Asam lemak omega-3 (telur, biji-bijian, seafood).

  • Folat (sayuran berdaun hijau).

  • Kolin (yogurt).

  • Protein (oat, tahu, tempe).

  • Seng (daging).

  • Vitamin A, D, B6 dan B12 (segala macam sayuran).

  • Yodium (rumput laut).

  • Zat besi (daging tanpa lemak, hati ayam dan sapi, dark chocolate).

Jangan lupa juga memberikan Susu Nutrilon Royal 3 sebanyak tiga kali sehari. Susu Nutrilon Royal 3 mengandung 12 vitamin dan 9 mineral yang dapat membantu tumbuh kembang dan daya tangkap optimal si Kecil.

Tak hanya itu, susu Nutrilon juga dilengkapi ACTIDUOBIO+, yaitu kombinasi prebiotik Omega 3 & 6 dan FOS:GOS 1:9 yang akan membantu daya tahan tubuh si Kecil di atas 1 tahun menjadi lebih kuat.

Omega 3 & 6 dapat mendukung perkembangan otak dan kognitif, memori, daya tangkap, dan proses pembelajaran si Kecil hingga usia prasekolah. Sedangkan prebiotik FOS:GOS 1:9 berperan menambah jumlah bakteri baik dan memelihara kesehatan saluran cerna. 

Agar Mama selalu update dengan informasi seputar nutrisi, pertumbuhan, dan perkembangan anak, yuk daftarkan diri Mama di MyNutriclub sekarang! Di sini Mama bisa dapatkan konten-konten digital eksklusif Podcast, E-book hingga Kulwap yang disampaikan langsung oleh para ahli di bidangnya.

  1. https://www.healthline.com/health/baby/smart-baby (Diakses pada 4 Oktober 2022)
     
  2. https://www.webmd.com/parenting/guide/child-at-2-milestones (Diakses pada 4 Oktober 2022)
     
  3. https://connect.uclahealth.org/2022/05/05/baby-brain-food-7-foods-to-fuel-brain-development/  (Diakses pada 4 Oktober 2022)
     
  4. https://www.unicef.org/parenting/child-development/baby-tips (Diakses pada 5 Oktober 2022)
     
  5. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/cerdas-memilih-mainan-anak (Diakses pada 5 Oktober 2022)
     
  6. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Hand-and-Finger-Skills-2-Year-Olds.aspx#:~:text=At%20age%20two%2C%20your%20child,and%20unzip%20a%20large%20zipper. (Diakses pada 10 Oktober 2022)
     
  7.  https://www.verywellfamily.com/best-educational-toys-for-2-year-olds-4690060 (Diakses pada 10 Oktober 2022)
     
floating-icon