Manfaat vitamin D untuk ibu hamil penting bagi kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Pastikan Mama memenuhi asupan vitamin D harian selama masa kehamilan sesuai dengan rekomendasi Kemenkes.
Apa Itu Vitamin D dan Fungsinya bagi Ibu Hamil
Vitamin D adalah jenis vitamin larut dalam lemak yang meliputi D1, D2, dan D3. Tubuh manusia bisa memproduksi vitamin ini saat terkena sinar matahari langsung.
Kekurangan vitamin D seringkali terjadi pada ibu hamil. Ini berpotensi menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak normal, risiko patah tulang, atau bahkan munculnya kondisi rakhitis pada bayi baru lahir.
Itu kenapa penting untuk Mama bisa memenuhi kebutuhan vitamin D harian guna menjaga kesehatan diri sendiri dan janin dalam kandungan.
Manfaat Vitamin D untuk Ibu Hamil
Beberapa manfaat vitamin D untuk Mama dan janin, yaitu:
1. Menurunkan Risiko Preeklamsia
Kekurangan vitamin D berpotensi menyebabkan risiko preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan berupa tekanan darah tinggi.
Kekurangan vitamin D meningkatkan peradangan, mengganggu aliran darah ke plasenta, dan mempersempit pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan kecenderungan terjadinya “kebocoran” pembuluh darah Mama.
Jika dibiarkan, kondisi ini menyebabkan kerusakan ginjal ibu hamil dan komplikasi serius, bahkan fatal bagi ibu hamil dan bayi.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan menjaga nutrisi penting saat hamil, termasuk asupan vitamin D untuk mencegah risiko preeklamsia.
2. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Vitamin D penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Vitamin D meningkatkan respons imun tubuh terhadap bakteri dan virus sehingga risiko infeksi pun menurun.
Selain membahayakan Mama, infeksi yang dialami ibu hamil bisa berdampak pada perkembangan janin, lho!
3. Mencegah Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (BBLR)
Manfaat vitamin D untuk ibu hamil berguna untuk meningkatkan penyerapan kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang janin.
Bila asupan vitamin D rendah, kadar kalsium pada ibu hamil pun menurun. Efeknya, janin kekurangan kalsium dan kepadatan tulangnya berkurang. Efeknya, bayi akan lahir dengan berat badan rendah.
Bila BBLR, bayi akan kesulitan menyusu, rentan sakit, dan berat badannya sulit naik. Dalam jangka panjang, bayi berisiko mengalami hambatan tumbuh kembang, bahkan masalah kecerdasan.
Baca Juga: Nutrisi yang Penting untuk Mencegah Kelahiran Prematur
4. Mendukung Pertumbuhan Tulang dan Otot Janin
Vitamin D untuk ibu hamil menjaga keseimbangan kadar kalsium dan fosfor dalam darah Mama.
Pasokan kalsium dan fosfor yang mencukupi berguna untuk perkembangan tulang dan otot pada janin sehingga tumbuh kembangnya tetap terjaga di dalam kandungan.
Asupan gizi untuk janin sudah harus dipenuhi sejak awal kehamilan. Pasalnya, otot janin mulai terbentuk sejak 28 hari setelah pembuahan, sedangkan tulang-tulangnya terbentuk sejak usia kehamilan 6 minggu.
5. Mengurangi Risiko Diabetes Gestasional
Mengonsumsi vitamin D secara teratur dapat mengurangi risiko terjadinya diabetes gestasional atau peningkatan gula darah yang memengaruhi ibu hamil dan janin.
Vitamin D penting untuk sensitivitas insulin, yaitu kemampuan tubuh merespon insulin untuk mengontrol gula darah. Jadi, gula darah pun tetap stabil.
Ingat, selain konsumsi vitamin D, mengurangi risiko diabetes gestasional juga dilakukan dengan cara mengatur pola makan sehat saat hamil.
6. Mendukung Pembentukan Sistem Saraf dan Otak Janin
Manfaat vitamin D untuk ibu hamil penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf pusat janin, terutama selama trimester kedua.
Penelitian menunjukkan, kadar vitamin D yang cukup sejak awal kehamilan membantu koneksi saraf optimal pada janin. Hal ini penting untuk kecerdasan anak di masa depannya.
Kekurangan vitamin D berkaitan dengan peningkatan risiko autisme, IQ lebih rendah, ADHD, hambatan kemampuan gerak berbahasa, hingga gangguan belajar.
7. Menjaga Kesehatan Mental dan Mencegah Depresi Pasca Melahirkan
Vitamin D membantu mengatur kadar hormon serotonin Mama, yakni hormon yang memengaruhi suasana hati agar tetap merasa baik.
Studi terbitan Frontiers in Nutrition (2021) menjelaskan, kekurangan vitamin D sejak awal kehamilan berkaitan dengan gejala depresi saat hamil dan meningkatkan risiko depresi pascapersalinan.
Selain konsumsi makanan kaya vitamin D, rutin berjemur di pagi hari dapat membantu menstabilkan mood dan menurunkan stres selama kehamilan.
Kebutuhan Vitamin D Harian Ibu Hamil
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ibu hamil sebaiknya mengonsumsi vitamin D sebanyak 600 IU atau setara dengan 15 mikrogram (mcg) setiap harinya.
Manfaat vitamin D bisa didapat bila Mama memenuhi kebutuhannya. Dosis ini dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi khusus selama masa kehamilan.
Meski demikian, tetap konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan jumlah dosis harian vitamin D yang tepat sesuai kondisi Mama.
Baca Juga: Manfaat Asupan Zinc selama Hamil bagi Masa Depan Anak
Sumber Alami Vitamin D untuk Ibu Hamil
Meskipun bisa memperoleh vitamin D yang cukup dari paparan sinar matahari, banyak ibu hamil yang mengalami kekurangan vitamin D karena lebih sering berada di dalam ruangan.
Berikut pilihan makanan sehat untuk ibu hamil kaya sumber vitamin D.
|
Sumber Makanan |
Kandungan Vitamin D (per porsi) |
Nutrisi Lain yang Terkandung |
|
Telur (1 butir sedang) |
1 mcg |
Protein dan kolin |
|
Ikan Salmon (100 gram) |
13, 1 mcg |
Omega-3 (EPA & DHA) dan protein |
|
Tuna (100 gram) |
2,2 mcg |
Protein, vitamin B12, omega-3, kolin |
|
Sarden (100 gram) |
4,8 mcg |
Kalsium, fosfor, zat besi, protein, omega-3 |
|
Hati Sapi (100 gram) |
1,2 mcg |
Zat besi, vitamin A, folat, kolin |
|
Jamur tiram (100 gram) |
± 1 mcg |
Vitamin B, serat, dan kalium |
|
Susu Hamil Fortifikasi (1 gelas) |
± 1 mcg |
Kalsium, zat besi, asam folat, protein |
|
Yoghurt (100 gram) |
1 mcg |
Probiotik, kalsium, protein |
|
Minyak Ikan Cod (1 sdm) |
34 mcg |
Omega-3, vitamin A |
|
Keju Cheddar (100 gram) |
1 mcg |
Kalsium, fosfor, protein, kolin |
Baca Juga: Mengenal Trend Food Combining saat Hamil
Cara Mendapatkan Vitamin D Secara Alami
Manfaat vitamin D untuk ibu hamil bisa didapat dari sinar matahari. Namun, Mama perlu berhati-hati saat berjemur. Lantas, bagaimana cara aman berjemur agar mendapatkan vitamin D?
Berikut anjuran dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI):
- Gunakan baju untuk menutup badan, topi, dan oles tabir surya pada wajah serta leher.
- Hanya jemur kedua lengan dan tungkai.
- Berjemur pada pukul 09.00 selama 5 menit bila pertama kali, lalu tambah durasi secara bertahap, maksimal 15 menit.
- Segera hentikan berjemur bila kulit sudah kemerahan.
Waspadai Gejala Kekurangan Vitamin D saat Hamil
Di bawah ini merupakan tanda-tanda kekurangan vitamin D yang harus diwaspadai. Segera temui dokter untuk diagnosis lebih lanjut.
- Mudah lelah.
- Sulit tidur.
- Nyeri otot dan tulang.
- Tubuh terasa lemas.
Manfaat vitamin D untuk ibu hamil bisa didapat bila asupannya selalu dipenuhi sejak awal kehamilan. Dengan begitu, kondisi Mama dan janin akan optimal, bahkan hingga setelah persalinan.
Gabung jadi member Nutriclub untuk dapatkan ratusan expert-verified parenting content yang terkurasi sesuai usia si Kecil, akses ke call center yang terhubung langsung dengan ahli seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, serta beragam exclusive rewards khusus untuk Mama dan si Kecil dari setiap pembelian produk Nutrilon. Daftar gratis, sekarang!
