Loading...

Riwayat Pencarian

Pencarian Populer

burger menu
makanan-anak-usia-16-bulan_large
Nutrisi

9 Jenis Makanan Penambah Berat Badan Bayi 16 Bulan

15 Januari 2020

Memiliki anak usia 16 bulan dengan berat badan ideal tentu merupakan impian setiap orang tua. Sebab, pertambahan berat badan yang ideal merupakan salah satu tanda si Kecil tumbuh dengan baik. Sayang, nafsu makan si Kecil bisa sulit ditebak karena ada kalanya ia sangat lahap, tapi ada pula anak menolak semua jenis makanan. 

Jika ini berjalan cukup lama, bisa mengganggu tumbuh kembang si Kecil karena saat menghitung berat badan, beratnya mungkin tak kunjung naik. Nah, agar kenaikan berat badan anak sesuai dengan kurva pertumbuhannya, Mama dapat mengolah beberapa jenis makanan penambah berat badan bayi 16 bulan menjadi menu yang menarik. Yuk, simak penjelasan lengkapnya dari Tim Ahli Nutriclub!

Kebutuhan Gizi Anak Usia 16 Bulan

Ma, tidak terasa ya si Kecil sudah berusia 16 bulan? Rasa-rasanya baru kemarin si Kecil memulai MPASI  dan Mama memasak berbagai macam bubur dengan tekstur puree untuk mencukupi kebutuhan energinya tambahannya. 

Nah, di usianya yang ke 16 bulan ini, si Kecil tentu saja sudah lebih aktif bergerak dan bereksplorasi. Ia sudah bisa berjalan, berlari kecil, memanjat, hingga berbicara tanpa henti sehingga kebutuhan gizinya jauh lebih besar daripada bayi mungil usia 6 bulan. 

Lantas, berapa kebutuhan gizi bayi berusia 16 bulan? Ketika berusia 16 bulan, si Kecil membutuhkan energi sebanyak 1350 kkal per hari. Energi tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan asupan makronutrien yang cukup, yaitu: 

  • Karbohidrat: 215 gram.

  • Protein: 20 gram.

  • Omega 3: 0,7 gram. 

  • Omega 6: 7 gram.

  • Serat: 19 gram.

  • Air: 1150 ml. 

Selain makronutrien, si Kecil juga membutuhkan asupan mikronutrien yang terdiri dari berbagai macam vitamin dan mineral. Asupan makronutrien dan mikronutrien ini perlu dipenuhi melalui makanan sehari-hari si Kecil agar berat badannya bertambah sesuai dengan standar kurva pertumbuhan anak. 

Baca juga: Anak Susah Makan, Apa yang Harus Dilakukan?

Porsi Makan untuk Menambah Berat Badan Anak

Guna memenuhi tumbuh kembangnya, Mama harus memberikan asupan nutrisi yang seimbang untuk si Kecil. Saat ini, ia sudah bisa diberikan makanan yang disajikan untuk sekeluarga dan makan di meja makan bersama keluarga. Tekstur makanan si Kecil pun sudah bisa seperti makanan keluarga atau yang masih dicincang kasar.

Untuk porsi makan si Kecil sebaiknya Mama tetap berpedoman pada piramida makanan. Pada bagian terbawah, terdapat berbagai jenis makanan sumber karbohidrat, seperti nasi, jagung, roti, dan gandum. Sumber karbohidrat porsinya paling besar dibandingkan jenis makanan lain. 

Pada piramida bagian kedua, terdapat jenis makanan sumber vitamin dan mineral, yaitu sayuran dan buah-buahan. Porsinya lebih kecil dari makanan sumber karbohidrat, dan porsi sayuran lebih besar dari porsi buah-buahan.

Kemudian, piramida bagian ketiga berisi jenis makanan sumber protein dan lemak, yaitu lauk-pauk dan produk susu. Pada puncak piramida, terdapat sumber makanan yang hanya sedikit dibutuhkan oleh tubuh, yaitu garam, gula dan minyak.

Jenis Makanan Penambah Berat Badan Bayi 16 Bulan

Pada usia 16 bulan, anak sudah bisa makan beberapa makanan yang tersedia di meja makan. Menyenangkan sekali ya, Ma, bisa menikmati makanan yang sama dengan si Kecil!

Walau begitu, Mama perlu ingat bahwa pada usia 16 bulan perut bayi masih sangat mungil, sehingga ia tidak bisa mengonsumsi makanan sebanyak orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan asupan gizinya. 

Oleh karena itu, Mama perlu memberikan makanan yang kaya nutrisi, apalagi jika saat ini pertumbuhan berat badan si Kecil sedang mengalami hambatan. 

Sembari berkonsultasi tentang kondisi pertumbuhan berat badan si Kecil pada dokter spesialis anak, Mama juga dapat memberikan menu makanan yang terbuat dari bahan-bahan berikut ini untuk membantu menaikkan berat badannya: 

1. Alpukat

Alpukat merupakan buah dengan kandungan kalori yang tinggi. Setengah daging buah alpukat ukuran sedang sebanyak 50 gram sudah dapat mencukupi kebutuhan kalori si Kecil sebanyak 85 kkal. 

Lebih lanjut, Ma, buah alpukat juga kaya lemak baik yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol di dalam tubuh si Kecil. 

Mama dapat memberikan alpukat yang telah dicacah kasar dan dicampur dengan chia seed, pisang, oatmeal, yogurt, atau susu full cream kepada si Kecil untuk dijadikan snack di antara jam makan utama. 

Memberikan alpukat dalam bentuk guacamole yang dinikmati bersama roti tawar yang terbuat dari gandum utuh juga merupakan ide yang menarik lho, Ma.

Selain memberikan cita rasa baru untuk lidah si Kecil, perpaduan antara alpukat, bawang bombay, tomat dan gandum utuh merupakan asupan nutrisi yang sangat baik.  

Selain itu, Mama juga bisa memberikan alpukat dalam bentuk smoothies lezat yang dapat dinikmati sebagai minuman segar di sore hari.  

2. Butter

Butter atau mentega (bukan margarin ya, Ma) merupakan makanan yang kaya akan kalori dan lemak. Menurut U.S. Department of Agriculture (USDA), 1 sendok makan butter mengandung 100 kalori dan 11 gram lemak. 

Kandungan lemak yang tinggi tersebut dapat membantu menaikkan berat badan. Terlebih lagi butter memiliki tekstur creamy dan lembut serta aroma gurih yang menyenangkan sehingga dapat diterima dengan baik oleh si Kecil. 

Mama dapat menambahkan butter tanpa garam dalam membuat creamy soup, mashed potato, atau tumis brokoli. Mama juga mengoleskannya di atas roti gandum atau ayam panggang yang akan disajikan untuk si Kecil.

Oh iya, selain lemak, butter ternyata juga kaya vitamin D, A, E, B12, dan K2. Jadi, dapat dikatakan nutrisi di dalam butter cukup baik untuk memenuhi kebutuhan gizi harian si Kecil.

3. Keju

Seperti butter, keju juga memiliki kandungan kalori, lemak sehat, dan protein yang tinggi. Di dalam 28 gram keju cheddar saja sudah terdapat 114 kkal, 9,44 gram lemak, dan 6,5 gram protein. 

Rasanya yang nikmat membuat keju sangat mudah diolah dan dicampur di dalam berbagai jenis makanan, mulai dari bubur, omelete, roti, puding, hingga smoothies. 

Baca Juga: Cegah Kurang Gizi pada Balita dengan Langkah-Langkah Berikut Ini

4. Selai Kacang

Selai kacang kaya akan protein dan lemak yang dapat memicu pertambahan berat badan anak 16 bulan. Dua sendok makan selai kacang mengandung 16 gram lemak, energi 191 kkal, dan 7,1 gram protein. 

Meski begitu, jangan pernah memberikan selai kacang secara utuh langsung dari jar kepada si Kecil ya, Ma. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko bayi tersedak. 

Mama dapat mencampur selai kacang di dalam yogurt, sereal atau oatmeal si Kecil. Selain itu, coba oleskan peanut butter ke atas roti yang terbuat dari gandum utuh. 

5. Oatmeal

Makanan penambah berat badan bayi 16 bulan selanjutnya adalah oatmeal. Selain mudah diolah oatmeal juga mengandung serat yang tinggi, termasuk beta glukan, salah satu jenis serat yang mudah larut dalam air. 

Jenis serat satu ini mampu mendorong pertumbuhan bakteri baik di dalam usus si Kecil. Sistem pencernaan yang sehat akan membuat nafsu makan si Kecil menjadi lebih baik. 

Selain itu, 100 gram oatmeal juga mengandung 68 kkal yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kalori harian si Kecil. Tidak hanya itu, oatmeal juga mengandung asam lemak esensial dan berbagai jenis vitamin seperti vitamin A, E, B6, dan C. 

Untuk menjadikan oatmeal lebih bernutrisi, Mama dapat mencampurnya dengan potongan buah segar seperti strawberry, blueberry, atau kiwi. 

Mama juga dapat mencampur oatmeal dengan susu full cream, yogurt, atau parutan keju untuk mendapatkan kandungan lemak yang lebih tinggi. 

Baca juga: Nutrisi Seimbang untuk Perlindungan Penyakit Bagi Si Kecil

6. Telur 

Selain lezat, telur merupakan bahan makanan yang kaya akan kalori, lemak, dan protein.  Sebuah telur mentah berukuran sedang (44 gram) mengandung 155 kalori, 11 gram lemak baik,  dan 13 gram protein. 

Nah, khusus bagian kuningnya, telur mengandung 250 milligram kolin yang berfungsi untuk mendistribusikan nutrisi ke berbagai area tubuh si Kecil. 

Ketika nutrisinya tersebar secara merata, maka pertumbuhan berat badan bayi pun akan turut meningkat. 

Selain itu, telur merupakan salah satu makanan yang sangat mudah diolah menjadi berbagai macam menu menarik. 

Mama dapat membuat scramble eggs dengan campuran keju, merebus telur dan menyajikannya sebagai finger food, atau dijadikan omelet dengan isian keju, irisan daging, tomat, yogurt, dan bahan lain yang Mama inginkan untuk membuatnya semakin kaya nutrisi

7. Daging Merah

Daging merah seperti daging sapi giling, steak, dan daging domba merupakan sumber protein terbaik yang dapat membantu tubuh si Kecil membentuk kekuatan otot. 

Dalam 100 gram daging merah mengandung lemak sebesar 3,5 gram dan protein sebesar 26,2 gram. Nah, semakin berlemak daging yang diberikan kepada si Kecil, semakin banyak juga kandungan kalori yang akan masuk.  

8. Salmon dan Ikan Berlemak Lainnya

Salmon dan ikan lain yang kaya minyak merupakan sumber protein dan asam lemak esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh si Kecil yang optimal. 

Sebagai gambaran, sebanyak 170 gram salmon fillet akan memberikan asupan kalori sebesar 250 kkal, lemak sehat sebanyak 12 gram, dan protein sebanyak 37 gram. 

Bukan hanya lemak yang berperan dalam meningkatkan berat badan si Kecil, tapi kandungan protein yang tinggi juga membantu si Kecil untuk membangun otot-otot di dalam tubuhnya. Ketika massa otot bertambah, tentu saja berat badan si Kecil akan turut naik.

Ikan lain yang dapat Mama olah untuk menambah berat badan si Kecil di antaranya adalah makarel, tuna, trout, dan sarden. 

Baca juga: 10 Manfaat Minyak Ikan untuk Anak, Dari Mata Hingga Otak

9. Minyak Nabati 

Minyak nabati seperti minyak zaitun, canola oil, dan avocado oil memiliki kandungan asam lemak baik yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kalori si Kecil. 

Untuk memanfaatkan kebaikan dari ketiga minyak nabati ini, Mama dapat menggunakannya dengan cara menumis bahan makanan seperti brokoli, asparagus, ikan, hingga daging. 

Selain itu, Mama juga dapat langsung menambahkan ¼ dan ½ sendok teh (4-7 ml) minyak nabati tersebut ke dalam makanan si Kecil, misalkan dicampur di dalam sup atau hummus.  

Ingat Ma, sebelum memberikan bahan makanan yang telah dijelaskan di atas, pastikan si Kecil tidak memiliki alergi, ya. Untuk mempermudah dalam mengenali alergi yang dimiliki si Kecil, Mama dapat memanfaatkan tools Allergy Symptom Checker. Gratis, Ma!

Penting pula untuk memperhatikan jadwal makan bayi 16 bulan agar dibuat teratur pada jam yang sama tiap harinya, yakni 3 kali makan makanan utama dan 2 kali makan makanan kecil di antaranya. Tujuannya adalah agar si Kecil belajar menyesuaikan diri dengan siklus lapar dan kenyang. 

Aturan jadwal lainnya yang juga perlu diperhatikan antara lain adalah susu diberikan 2-3 kali sehari, makan tidak boleh lebih dari 30 menit, dan minum air putih hanya boleh di antara waktu makan.

Faktor lingkungan ketika si Kecil diberi makan juga perlu diperhatikan ya, Ma. Jangan paksa si Kecil untuk makan; jangan memberi makan sambil bermain, jalan-jalan, atau menonton TV; dan jangan jadikan makanan sebagai hadiah. 

Tak hanya faktor lingkungan, prosedur pemberian makan juga perlu diperhatikan. Ajak si Kecil untuk makan sendiri. Jika ia menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan muka, menangis), tawarkan kembali makanan secara netral tanpa memaksa dan membujuk. Bila setelah 10-15 menit si Kecil tetap tidak mau makan, Mama bisa mengakhiri proses makannya.

Baca Juga: Panduan Memantau Perkembangan Berat Badan Si Kecil

Ketika si Kecil sudah diberi asupan makanan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan, tapi tetap tidak menunjukkan pertambahan berat badan sesuai dengan kurva pertumbuhan, maka Mama perlu berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan melanjutkan pemeriksaan dan pemantauan untuk menemukan penyebabnya.

Nah, untuk mengetahui lebih banyak lagi soal pemenuhan gizi harian anak agar ia tumbuh optimal dan memiliki daya tahan tubuh yang baik, jangan lupa unduh e-book eksklusif Nutrisi dan Gizi untuk Imunitas Anak secara gratis. Yuk, download sekarang!

  1. ‌‌‌PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (n.d.). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

  2. When Should Kids Switch to Nonfat Milk? (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2018). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/start-skim-milk.html#:~:text=Babies%20and%20toddlers%20need%20fat,or%20nonfat%20(skim)%20milk.

  3. Booth, S. (2014, June 30). Avocado. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/food-recipes/all-about-avocados

  4. Safe Weight Gain Tips for Underweight Kids. (2018). Eatright.org. https://www.eatright.org/health/wellness/weight-and-body-positivity/safe-weight-gain-tips-for-underweight-kids

  5. FoodData Central. (2022). Usda.gov. https://fdc.nal.usda.gov/index.html

  6. Laursen, M. F., Bahl, M. I., Michaelsen, K. F., & Licht, T. R. (2017). First Foods and Gut Microbes. Frontiers in Microbiology, 8. https://doi.org/10.3389/fmicb.2017.00356

  7. Wartenberg, L. (2021, August 10). The Best Foods for Your Baby to Gain Weight. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/food-for-baby-to-gain-weight#6-9-months

  8. Mawer, R. (2020, November 5). The 18 Best Healthy Foods to Gain Weight Fast. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/18-foods-to-gain-weight#TOC_TITLE_HDR_6

comment-icon comment-icon